
Sumber gambar Selatpanjangpos.com
Hadits yang menyatakan seorang muslim yang meninggal di hari Jumat berarti husnul khotimah.
Banyak orang yang berdoa biar dimatikan di hari jum'at, bernarkah akan dibebaskan dari siksa kubur ?
Bagi umat Islam, Hari Jum’at yaitu hari yang paling istimewa dan memiliki kelebihan dibanding hari-hari lainnya.
Tetapi benarkah Kematian pada hari jumat dianggap sebagai penanda bahwa seorang muslim meninggal dalam keadaan khusnul khatimah (akhir yang baik) dan bakal terbebas dari siksa kubur.
Salah satunya yaitu siapa yang meninggal di dalamnya maka ia kondusif dari adzab kubur. Pendapat tersebut didasarkan terhadap hadits berikut ini.
Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, menurut sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Baca juga : Ciri-ciri Orang Terkena Istidraj "Banyak Dosa Tapi Hidupnya Mulia di Dunia" yang Rajin Shalat Banyak Terima Cobaan
Benarkah Demikian Jika Meninggal di Hari Jum'at Bebas dari Siksa ?
Apabila hadis di atas yaitu hadis sahih maka itu menawarkan keutamaan bagi Muslim dan Muslimah yang meninggal pada hari Jumat. Dan, pastinya keutamaan ini hanya bagi kaum Muslimin yang meninggal dalam ketauhidan.
Sebagian ulama menyampaikan apabila terbukti kematian seseorang pada hari tertentu memiliki keutamaan alias keistimewaan pastinya hari
Senin lebih mutlak lantaran pada hari itulah Nabi Muhammad SAW, kekasih dan makhluk paling mulia yang diciptakan Allah SWT, meninggal dunia.
Baca juga : Istri Mulai Bertingkah Aneh, Ketahui Jika 7 Tanda Awal Istri Mulai Durhaka Kepada Suami
Boleh Kaprikornus Meninggal di Hari Jum'at Dengan Kondisi Khusnul Khotimah Maka di Jauhkan dari Siksa
Orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah bukan ditentukan pada hari, tetapi pada amal lakukanannya selagi nasib. Menurut dia, jika terbukti orang itu baik maka meninggal di hari Jumat menjadi kebaikan. Tetapi bila selagi nasibnya bergelimang dosa, maka bakal masih saja menerima azab.
Sikap kami terhadap saudara kami sesama Muslim yang meninggal yaitu rutin menginginkan kebaikan baginya, memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT baginya, dan tak mencela alias menyebut-nyebut kekurang baikan-kekurang baikan yang telah ia lakukan.
Dari Aisyah ra, ia mengatakan, “Nabi saw bersabda, ‘Janganlah anda mencela orang-orang yang telah meninggal lantaran mereka telah memperoleh apa yang telah mereka kerjakan.” (HR Bukhari).
Kapanpun meninggalnya yang terpenting seberapa banyak amal baik yang kita kerjakan sampai janjkematian menjemput, semoga bermanfaat.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, menurut sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Baca juga : Ciri-ciri Orang Terkena Istidraj "Banyak Dosa Tapi Hidupnya Mulia di Dunia" yang Rajin Shalat Banyak Terima Cobaan
Benarkah Demikian Jika Meninggal di Hari Jum'at Bebas dari Siksa ?
Apabila hadis di atas yaitu hadis sahih maka itu menawarkan keutamaan bagi Muslim dan Muslimah yang meninggal pada hari Jumat. Dan, pastinya keutamaan ini hanya bagi kaum Muslimin yang meninggal dalam ketauhidan.
Sebagian ulama menyampaikan apabila terbukti kematian seseorang pada hari tertentu memiliki keutamaan alias keistimewaan pastinya hari
Senin lebih mutlak lantaran pada hari itulah Nabi Muhammad SAW, kekasih dan makhluk paling mulia yang diciptakan Allah SWT, meninggal dunia.
Baca juga : Istri Mulai Bertingkah Aneh, Ketahui Jika 7 Tanda Awal Istri Mulai Durhaka Kepada Suami
Boleh Kaprikornus Meninggal di Hari Jum'at Dengan Kondisi Khusnul Khotimah Maka di Jauhkan dari Siksa
Orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah bukan ditentukan pada hari, tetapi pada amal lakukanannya selagi nasib. Menurut dia, jika terbukti orang itu baik maka meninggal di hari Jumat menjadi kebaikan. Tetapi bila selagi nasibnya bergelimang dosa, maka bakal masih saja menerima azab.
Sikap kami terhadap saudara kami sesama Muslim yang meninggal yaitu rutin menginginkan kebaikan baginya, memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT baginya, dan tak mencela alias menyebut-nyebut kekurang baikan-kekurang baikan yang telah ia lakukan.
Dari Aisyah ra, ia mengatakan, “Nabi saw bersabda, ‘Janganlah anda mencela orang-orang yang telah meninggal lantaran mereka telah memperoleh apa yang telah mereka kerjakan.” (HR Bukhari).
Kapanpun meninggalnya yang terpenting seberapa banyak amal baik yang kita kerjakan sampai janjkematian menjemput, semoga bermanfaat.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: