
Gambar ilustrasi dilansir dari muslimahdaily.com
Punya nggak temen yang mulutnya pedes, lebih pedes dari cabai sekilo?
Jika anda korbannya, diamkan saja jangan di tanggapi.
Bila perlu share ini kemereka!
Nyinyir sudah menjadi bab yang mendarah daging dari kehidupan sehari-hari wanita.
Entah itu bisik usil membicarakan teman kantor yang berat badannya makin subur sesudah menikah, menuliskan komen pedas di akun sosial media. Bahkan perihal pilihan bajunya, atau membuka malu perempuan lain.
Perempuan cenderung berperilaku demikian atas dasar mempunyai rasa sombong, iri, dan dengki. Hal ini dikarenakan untuk menutupi kekeurangan yang ada pada dirinya.
Hal serupa diperkuat oleh Studi campuran dari University of Ottawa dan McMaster University di Kanada lewat sebuah percobaan menemukan bahwa hampir semua perempuan merasa terancam oleh perempuan lain yang lebih unggul (entah dalam segi fisik, material, ataupun kesuksesan).
Sebagai hasilnya, reaksi yang mereka tampilkan sebagai pertahanan diri sanggup bervariasi, dari memasang muka asam sampai konfrontasi verbal, bahkan fisik.
Perihal mengenai penyakit hati ini disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125)
Dalam firman tersebut disebutkan bahwa penyakit dalam hati seseorang sanggup membwa pada kekafiran dan mati dalam keadaan kafir.
Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap insan terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu ialah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)
Penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik alasannya ialah sanggup mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Sering orang alasannya ialah jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran alhasil menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain.
BACA JUGA: Seperti Inilah Gambaran Ngerinya Yaumul Hisab! Yakin Masih Mau Menunda Taubat?
Padahal Allah benci dengan orang-orang sombong, bahkan Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
“Masuklah kau ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kau kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk kawasan bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]
Allah juga melarang iri dan dengki.
“Dan janganlah kau iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kau lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang pria ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Orang yang dengki ini merasa susah kalau melihat orang lain senang. Dan merasa senang kalau orang lain susah. Tak jarang beliau berusaha mencelakakan orang yang beliau dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan.
Oleh alasannya ialah itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]
Kedengkian sanggup menghancurkan pahala-pahala kita.
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sebenarnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
Sumber http://www.wajibbaca.com
Sebagai hasilnya, reaksi yang mereka tampilkan sebagai pertahanan diri sanggup bervariasi, dari memasang muka asam sampai konfrontasi verbal, bahkan fisik.
Sementara dalam islam perbuatan perempuan ini disebut dengan "Penyakit Hati"
Penyakit yang ada dalam hati setiap orang sanggup mempengaruhi sikap dan perbuatannya.Perihal mengenai penyakit hati ini disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125)
Dalam firman tersebut disebutkan bahwa penyakit dalam hati seseorang sanggup membwa pada kekafiran dan mati dalam keadaan kafir.
Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap insan terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu ialah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)
Penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik alasannya ialah sanggup mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Sering orang alasannya ialah jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran alhasil menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain.
BACA JUGA: Seperti Inilah Gambaran Ngerinya Yaumul Hisab! Yakin Masih Mau Menunda Taubat?
Padahal Allah benci dengan orang-orang sombong, bahkan Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
“Masuklah kau ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kau kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk kawasan bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]
Allah juga melarang iri dan dengki.
“Dan janganlah kau iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kau lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang pria ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Orang yang dengki ini merasa susah kalau melihat orang lain senang. Dan merasa senang kalau orang lain susah. Tak jarang beliau berusaha mencelakakan orang yang beliau dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan.
Oleh alasannya ialah itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]
Kedengkian sanggup menghancurkan pahala-pahala kita.
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sebenarnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: