Investasi Syariah Yang Bebas Riba Dan Menguntungkan



investasi syariah via kompas.com

Umat Islam seringkali khawatir untuk mulai berinvestasi alasannya ialah ada unsur riba. Namun, sekarang sudah banyak jenis investasi syariah yang bebas dari riba.  Investasi syariah merupakan solusi bagi kau yang ingin kaya tapi gak terkotori riba. Nah, ini lima pilihan produknya yang bisa dilirik.

Investasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dengan demikian, unsur yang ada dalam investasi ialah adanya uang atau modal (barang maupun manfaat), adanya perjuangan atau proyek, dan adanya motif laba (selain potensi terjadinya kerugian).

Banyak sekali ragam investasi yang ada di masyarakat. Ragam investasi ini bisa di sektor keuangan, sektor nonkeuangan, maupun investasi jasa yang bisa menghadirkan adanya keuntungan. Dari sisi tren, investasi ini ada yang menguntungkan dan ada yang kurang menguntungkan, atau bahkan ada investasi bodong yang layak ditinggalkan.

Dari sisi jenis transaksinya, investasi bisa dipilah menjadi investasi syariah dan nonsyariah. Pada investasi nonsyariah, transaksinya tidak mempedulikan logika transaksi.

Contoh: ketika investasi mempunyai risiko untung atau rugi, investasi pada deposito di forum keuangan konvensional, nasabah dipastikan untung semenjak awal, padahal uangnya belum dipergunakan untuk bisnis. Hal ini melawan logika investasi. Sehingga di sisi kredit, nasabah pun dipaksa harus untung dengan perhitungan bunga dikalikan pokok kredit. Tidak peduli bisnisnya nasabah itu untung atau rugi.

Pada transaksi syariah, semua transaksi harus mematuhi logika bahasa dan definisi dari transaksi itu sendiri. Pada transaksi investasi syariah, ketika nasabah menempatkan dana pada deposito syariah, maka nasabah tidak akan bisa memastikan kesudahannya semenjak awal.

Nasabah harus nunggu hingga ada hasil terlebih dulu di selesai periode. Tentu saja nasabah bisa melihat bahwa kinerja bank syariah tetap saja menghasilkan untung yang kompetitif.

Begitu juga di sisi penyaluran dana, Bank Syariah sebagai pemodal, tidak akan berani minta hasil niscaya atas dana yang diinvestasikan untuk perjuangan nasabah.

Harus ada kesudahannya dulu, gres bisa dibagi secara niscaya imbal hasilnya. Di Lembaga Keuangan Syariah lain pun begitu, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang investasi syariah.

Secara prinsip, investasi syariah dimaknai dengan investasi yag dijalankan pada bisnis yang tidak melanggar prinsip syariah.

Investasi syariah tidak boleh menjalankan transaksi yang tidak boleh syariah menyerupai transaksi penipuan, ketidakjelasan transaksi, riba, spekulasi, perjudian, transaksi zhalim, transaksi maksiat, dan semua transaksi yang tidak memenuhi rukun dan syarat akad. Transaksi tersebut harus dihindari.

Berikut ini ada 5 investasi syariah yang menguntungkan:

1. Investasi berbentuk properti


investasi properti via vakilsearch.com

Kalau mau gampang, menghasilkan, dan sesuai pula dengan syariat Islam, investasi dalam bentuk properti sangat dianjurkan.

Investasi ini gak butuh pertimbangan yang ribet dengan segala perhitungannya. Yang kau lakukan cukup membeli properti yang sesuai kemampuan kamu.

Selanjutnya, kau bisa memperoleh laba di tahun-tahun mendatang ketika harga properti emang bakal hampir niscaya naik. Cara lainnya, kau bisa sewakan properti tersebut pada orang lain.
Investasinya jelas, gak ada riba, dan simpel pula!

Nah, yang penting proses pembelian properti tersebut gak melibatkan sistem bunga. Maka dari itu, kau bisa beli properti dengan cara tunai dibandingkan kredit.

Cara lain yang bisa kau lakukan ialah dengan mengambil KPR berbasis syariah Metodenya memakai sistem margin, bukan bunga. Jadi, dari awal, pihak bank syariah udah memutuskan persentase margin yang  harus kau bayarkan, dan itu bersifat tetap hingga selesai cicilan.

2. Investasi emas

investasi emas via tokoperhiasan.co.id

Nah, ini beliau investasi yang paling dianjurkan oleh syariat Islam. Investasi emas lebih stabil alasannya ialah harganya yang selalu naik secara progresif dari tahun ke tahun.

Buat berinvestasi emas, kau pun gak memerlukan metode neko-neko. Cukup mulai tabungan emas dengan cara membelinya di gerai resmi menyerupai Antam dan Pegadaian.
Gimana jikalau kau melaksanakan kredit emas alasannya ialah modal gak cukup?

MUI udah mengeluarkan aliran soal jual-beli emas secara gak tunai, kok. Pihak MUI memutuskan jual-beli emas secara kredit termasuk dalam perbuatan mubah atau dibolehkan. Akan tetapi, ada syarat dan ketentuan yang mengikutinya, yaitu:
  • Harga jual gak boleh bertambah selama masa perjanjian.
  • Emas tersebut gak boleh dijadikan jaminan.
  • Emas tersebut juga gak boleh dijadikan objek janji lain yang bisa menjadikan perpindahan kepemilikan.
  • Dibolehkan selama emas belum jadi alat tukar resmi.

3. Deposito bagi hasil

deposito bagi hasil via edunews.id

Beda deposito konvensional dengan deposito syariah ialah proses penetapan keuntungan.

Pada deposito konvensional, persentase laba didasarkan pada bunga yang udah ditetapkan semenjak awal. Sementara itu, pada deposito syariah, laba yang kau peroleh berasal dari bagi hasil yang menyesuaikan dengan laba higienis pengelolaan dana.

Perjanjian tersebut disebut sebagai janji Mudharabah, yaitu perjanjian yang disepakati oleh pihak pemilik modal dan pengelola modal.

Yang pasti, jikalau kau pengin berinvestasi dalam bentuk deposito syariah ini, kau harus pilih bank syariah. Sebab, aliran MUI membolehkan deposito syariah apabila akta deposito tersebut diterbitkan oleh bank syariah.

4. Investasi syariah berupa reksadana

reksadana via akuntansyariah.com

Sebenarnya reksadana termasuk salah satu instrumen investasi yang sesuai syariat Islam. Salah satu alasannya ialah modal yang ditanamkan dikelola secara produktif. Pengelolaannya pun sering kali dilakukan secara transparan.

Nah, yang perlu diperhatikan ialah gak ada riba dalam prosesnya, serta pengelolaannya gak mengandung unsur non-halal.

Perusahaan-perusahaan yang menghadirkan produk reksadana syariah bisa kau cek di situs Bareksa dengan memanfaatkan fitur filter kategori.

5. SBSN (Surat Berharga Syariah Negara)


sbsn via magazine.job-like.com

Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN ialah obligasi atau surat utang yang diatur memakai metode syariah. Itu artinya surat yang diperjualbelikan gak berasal dari proses jual-beli produk haram

Dalam proses penyerahannya, data yang diberikan haruslah transparan. Melihat bermacam-macam ketentuan yang udah dipaparkan di atas, kau yang pengin mulai investasi syariah sebaiknya gak sembarang memilih.

Bisa aja ada beberapa produk investasi yang berlabel syariah namun diterbitkan oleh bukan bank syariah. Di lain pihak, ternyata produknya berasal dari kegiatan pengelolaan dana dengan unsur non-halal.

Dengan mengetahui apa aja cakupan investasi syariah Islam, sekarang kau lebih simpel buat menentukan produk yang cocok, kan? Harta kau bertambah, hati pun tetap tenang!
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: