Bidadari Untuk Sayyiduna Umar Bin Khattab

Muslim Fiqih - Umar r.a. ialah salah satu dari sobat Rasulullah s.a.w. yang mempunyai keistimewaan-keistimewaaan yang membedakannya dari shahabat-shahabat lain. Semenjak ia memeluk Islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thawaf dika'abah secara terang-terangan.Umar ialah insan biasa yang punya kualitas seorang Nabi.

Hal tersebut menurut statment Nabi s.a.w ;" Kalau seandainya ada Nabi setelahku tentulah dia Umar orangnya." Akan tetapi pintu kenabian telah tertutup, maka jadilah Umar tetap Umar bin Khathab yang bukan seorang Nabi tetapi seorang tokoh islam yang telah mengukir sejarah dan mewarnai dunia dengan langkah-langkahnya yang cerdas dan briliant.

Umar r.a. ialah seorang yang wara, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah s.a.w. , "Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka saya tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya".Rasulullah s.a.w. menjawab, "Sudah..."!.

Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah s.w.t. Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang diturunkan Allah s.w.t. bersesuaian dengan kehendak yang ada pada hatinya, ibarat pada tragedi pengharaman khamr, ayat mengenai hijab, pengambilan maqom Ibrahim sebagai daerah shalat dan beberapa ayat Al-Quran lainnya.

Rasulullah s.a.w. seringkali bercerita wacana nirwana dan neraka kepada para shahabat. Bilamana dia bercerita wacana nirwana perasan rindu dan impian besar memenuhi hati mereka supaya mereka kelak menjadi penghuninya. Tetapi bilamana dia bercerita wacana neraka mereka seperti telah melihat dengan mata kepala mereka sendiri sehingga ketakutan dan kecemasan melanda mereka sehingga sangat takut dengan semua pelanggaran dosa, sekecil apapun itu.

Ketika Rasulullah s.a.w. dimi'rajkan menghadap Allah s.w.t. untuk mendapatkan perintah shalat, dia sempat diperlihatkan taman-taman nirwana yang indah menawan. Rasulullah s.a.w. melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Jibril a.s., "Wahai Jibril, bidadari siapakah itu"?.

Malaikat Jibril a.s. menjawab, "Bidadari itu ialah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan wacana nirwana yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, belahan atas matanya berwarna merah, dan belahan bawah matanya berwarna biru serta mempunyai sifat yang sangat pemalu. Karena sahabatmu itu selalu memenuhi kehendak Allah s.w.t. maka ketika itu juga Allah s.w.t. mengakibatkan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya"
Buat lebih berguna, kongsi:
close