Cara Menulis Artikel Di Blog

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog. Blog yaitu media yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja untuk mencurahkan apa yang ingin ditulisnya. Dan orang yang ingin sukses tidak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada di hadapannya.

DAFTAR ISI
  1. Menulis Artikel Di Blog
    1. Tulisan Yang Rapi
    2. Menguasai Topik Yang Ditulis
    3. Rajin Update Blog
    4. Saat Santri Kehabisan Ide Menulis
    5. Mengapa Santri Harus Menulis?
  2. Supaya Produktif Menulis
    1. Menulis Sebagai Media Dakwah
    2. Menulis Itu Berbagi Ilmu Pada Kalangan Yang Lebih Luas
    3. Menulis Itu Tradisi Intelektual
    4. Menulis Meningkatkan Percaya Diri
    5. Menulis Blog dalam 1 Menit

MENULIS ARTIKEL DI BLOG

Berapa panjang goresan pena di blog?

Tidak ada batas minimal dan maksimal. Tulisan di blog bisa cuma satu baris, satu paragraf atau ribuan kata. Terserah penulisnya. Dan semuanya akan dianggap wajar-wajar saja.

Apa topik dan bentuk goresan pena yang pantas ditulis di blog?

Semua topik dan semua bentuk goresan pena (puisi dan prosa) pantas di tulis di blog dan dibagikan untuk seluruh pengunjung. Mulai dari curhat (curahan hati), puisi, dongeng bersambung, goresan pena ilmiah, novel, komik, dongeng lucu. Semuanya.

Saya kurang Pede menulis di blog

Menulis di blog yaitu kesempatan bagi orang yang tidak pede untuk menulis lantaran umumnya para pengunjung berasal dari jauh dan tidak saling mengenal satu sama lain.

Idealnya, jadi insan harus pede. Apalagi jadi santri yang mempunyai kelebihan kemampuan di atas rata-rata. Kurang pede biasanya 'kan disebabkan oleh merasa kekurangan. Aneh, jikalau orang yang mempunyai kemampuan lebih tidak pede.

Saya sibuk. Makara tidak punya waktu

Apa tidak ada waktu selama 5 menit setiap hari? Menulis di blog cuma butuh waktu sekitar 5 menit.

Lagipula, orang sibuk yaitu orang yang produktif termasuk produktif menulis. Orang yang sibuk tapi tidak produktif menulis bisa disebabkan oleh salah satu dari dua hal. Pertama, dia memang sibuk dan tidak bisa mengatur waktu secara efektif. Kedua, cuma alasan menyembunyikan kemalasan.

Oke saya akan berusaha menulis di blog. Bagaimana caranya membuat blog?

Kalau belum punya blog, buatlah blog lebih dahulu. Gratis, tidak perlu bayar. Klik link berikut:
  1. Tutorial buat blog di Blogger.com / Blogspot
  2. Tutorial buat blog di Wordpress.com

Blog gratis mana yang terbaik?

Blogger.com atau Wordpress.com sama saja. Yang penting menulisnya.

Tapi bagi santri Alkhoirot yang ingin menerima alamat ekslusif http://nama.alkhoirot.net maka dia harus membuat blog di Blogger.com.


TULISAN YANG RAPI

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog

Menulis untuk blog atau untuk media memerlukan goresan pena standar yang rapi.

Mengapa goresan pena kita harus rapi?

Agar supaya pembaca merasa nyaman ketika membaca goresan pena kita.

Apa standar goresan pena yang rapi?

Secara umum, goresan pena yang rapi yaitu goresan pena yang benar dalam meletakkan tanda baca menyerupai titik, koma, titik dua, aksara besar (kapital), aksara kecil dll.

Adakah perbedaan antara goresan pena di blog dan di media cetak?

Secara prinsip sama saja. Tapi, biasanya goresan pena di blog atau website menggunakan spasi dobel pada setiap paragraf gres dengan tanpa indent.

Keterangan gambar: goresan pena di blog. Ganti paragraf spasi dobel. Dengan tanpa indent. Yakni, kata partama di paragraf gres tidak masuk ke kanan (indent)


Kalau goresan pena di media cetak?

Tulisan di media cetak tidak menggunakan spasi dobel. Cuma ganti satu spasi. Paragraf gres ditandai dengan menambah indent ke kanan.

Keterangan gambar: goresan pena di media cetak. Ganti paragraf tidak spasi dobel. Tapi dengan satu spasi dan kata pertama di-indent (dimasukkan ke kanan).



MENGUASAI TOPIK YANG DITULIS

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog

Agar goresan pena di blog disukai pembaca, kita harus menguasai topik artikel yang kita tulis sehingga isi goresan pena kita unik dan menarik.

Bagaimana supaya kita menguasai topik goresan pena yang akan kita tulis?

Pilih topik goresan pena yang sesuai dengan kemampuan kita. Seorang santri tentunya menguasai tema-tema seputar agama. Seperti ilmu nahwu, shorof, fiqh, tafsir, dan lain-lain.

Apa perlu mempersiapkan materi referensi untuk menulis blog?

Tidak perlu. Menulis blog umumnya berisi goresan pena ringan. Tapi jikalau ingin tulisannya serius, ya tidak apa-apa menggunakan persiapan matang. Tapi hendaknya jangan hingga hal itu jadi menunda goresan pena yang akan diterbitkan diblog.


RAJIN UPDATE BLOG

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Supaya pengunjung dan Google rajin mendatangi blog kita, seorang santri yang ngbelog harus rajin mengupdate (memperbarui) isi blognya.

Seberapa sering kita menulis artikel di blog?

Kalau bisa setiap hari. Kalau tidak bisa usahakan yang teratur. Umpamanya, 2 hari sekali. Sehingga visitor setia kita tahu kapan harus mengunjungi blog kita.

Kalau kehabisan wangsit dan tidak ada yang bisa ditulis bagaimana?

Bagi santri tidak ada alasan untuk kehabisan ide. Bahan pengajian pada pengasuh, atau pelajaran di madrasah diniyah atau di sekolah formal sanggup dijadikan materi untuk mengisi blog.

SAAT SANTRI KEHABISAN IDE MENULIS

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog

Saat santri Al-Khoirot kehilangan wangsit menulis apa yang harus dilakukan semoga menerima wangsit baru?

Mudah. Ambil kitab Shahih Bukhari atau Tafsir Jalalain. Kutip salah satu hadits atau ayat Alquran yang tidak terlalu panjang. Dan masukkan ke blog sebagai artikel beserta terjemahannya.


MENGAPA SANTRI HARUS MENULIS?

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Mengapa Santri Harus Menulis? Alasan dan motivasi bagi santri yang merasa malas untuk menulis. Dan alasannya yaitu utama mengapa santri semestinya menjadi para penulis paling produktif di Indonesia.

Menulis dan membuat karya tulis merupakan salah satu tradisi yang kurang menerima perhatian dalam dunia pendidikan Islam ketika ini. Khususnya di lingkungan pesantren. Dalam segi karya tulis pesantren kalah jauh dengan dunia pendidikan non-pesantren menyerupai sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Baik secara kuantitas maupun kualitas. Semestinya, pesantren mempunyai karya tulis yang jauh lebih banyak dan lebih berbobot dibanding non-pesantren. Karena, ketekunan dan jam berguru santri secara umum melebihi siswa biasa. Dan faktanya, acara berguru mengajar (KBM) di pesantren jauh lebih banyak dibanding KBM di luar pesantren.

Jadi, di mana persoalannya? Ada beberapa, pertama, tak ada bimbingan perihal teori menulis. Kedua, tak ada motivasi dari pengasuh pesantren perihal perlunya santri mempunyai karya tulis. Ketiga, metode penulisan dan ilmu yang terkait dengannya belum menjadi kurikulum pesantren. Keempat, tidak ada kewajiban menulis semacam skripsi sebagai syarat kelulusan bagi santri.

Ada beberapa tipe karya tulis yaitu (a) karya ilmiah dalam bentuk buku; (b) karya ilmiah dalam bentuk esai atau makalah yang biasanya dimuat dalam jurnal akademis atau sebagai kiprah dari dosen di perguruan tinggi; (c) goresan pena pendek dalam bentuk artikel opini, editorial (tajuk rencana), atau kolom di koran, majalah, tabloid dan buletin; (d) goresan pena terjemah dari buku atau artikel asing; (e) karya sastra baik fiksi maupun non-fiksi menyerupai cerpen, novel dan puisi.

Panduan ini bertujuan sebagai pendidikan dasar tradisi menulis di Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA). Khususnya, sebagai pedoman awal bagi tim redaksi buletin yang diterbitkan PPA yaitu Buletin Alkhoirot, Buletin Santri, Buletin Siswa (ketiganya diterbitkan oleh santri putra) dan Buletin El-Ukhuwah yang diterbitkan oleh santri putri.

Tradisi menulis di PPA yang mulai berjalan semenjak tahun 2007 melalui penerbitan sejumlah buletin di atas dan juga penerbitan buku harus terus dipupuk dan dipelihara. Sehingga tradisi “berbicara dengan pena” di kalangan santri PPA tidak lagi menjadi “barang mewah”. Sebaliknya, ia akan menjadi kebiasaan yang sama ringannya dengan ketika ketika kita “bercerita dengan lisan.”

Mengapa tradisi menulis harus terus ditumbuhkembangkan menjadi kebiasaan para santri? Alasannya jelas: semoga keilmuan, pesan yang tersirat dan pengalaman yang kita miliki sanggup dinikmati tidak hanya oleh murid atau santri yang mendengarkan bimbingan kita secara langsung, tapi juga siapa saja yang membaca goresan pena kita. Baik di masa kita hidup, maupun puluhan atau bahkan ratusan tahun sehabis kita telah meninggal dunia. Sekedar contoh, kita mustahil sanggup “berguru” pada Imam Al Ghazali (1058-1111 M) yang hidup 900 tahun yang kemudian seandainya ia tidak menulis Ihya Ulumiddin, Al Wajiz, Al Wasit, Al Basith, Tahafut al Falasifah dan puluhan karyanya yang lain yang hingga detik ini masih sanggup kita baca dan nikmati isinya.

Benjamin Franklin (1706-1790) mengatakan, “If you would not be forgotten as soon as you are dead, either write something worth reading or do things worth writing.” (Apabila Anda tidak ingin gampang dilupakan sehabis Anda meninggal dunia, tulislah sesuatu yang pantas untuk dibaca, atau berbuatlah sesuatu yang pantas untuk ditulis).

_____________________

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Faktor-faktor yang memotivasi santri untuk produktif menulis di blog / website
Sebagaisantri, apa yang harus saya lakukan supaya produktif menulis di blog?
Pertama, harus ada niat yang berpengaruh untuk menulis. Khususnya menulis di blog.
Kedua, manfaatkan segala acara keilmuan sehari-hari sebagai materi tulisan.


SUPAYA PRODUKTIF MENULIS

Di pesantren, khususnya Al-Khoirot, hampir semua aktifitas bersifat positif. Mulai dari pembacaan hadits sehabis salat subuh, pengajian rutin pagi hari, sekolah formal, sekolah diniyah, pengajian murottal, dan lain-lain. Semuanya bisa dijadikan materi untuk menulis di blog.

Terus apalagi?

Saling berkunjung ke blog teman. Dan apabila goresan pena menarik di blog teman, sanggup kita tanggapi di blog kita. Itu salah satu cara menulis di blog.

Bolehkah menulis hasil goresan pena kita yang dimuat di buletin atau koran?

Tentu saja boleh. Jadi, intinya, miliki kemauan untuk menulis. Itu yang paling penting. Karena, sarana dan prasarana (koneksi internet dan komputer) sudah tersedia di Ponpes Al-Khoirot.


MENULIS SEBAGAI MEDIA DAKWAH

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Menulis itu menjadi salah satu sarana atau Media berda'wah bagi santri

Apa yang dimaksud dengan da'wah?

Da'wah yaitu mengajak kebaikan dan melarang kemunkaran (amar makruf nahi munkar).

Mengapa santri harus berda'wah?

Karena itu perintah agama (QS An Nahl:125)

Mengapa harus berda'wah melalui tulisan?

Agar sanggup menjangkau kalangan yang lebih luas secara efektif dan efisien tanpa terikat waktu dan kawasan geografis.


MENULIS ITU BERBAGI ILMU PADA KALANGAN YANG LEBIH LUAS

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog

Salah satu tujuan menulis di blog atau buku yaitu Berbagi Ilmu pada Mustami' (audience) yang lebih luas

Apa maksudnya?

Dengan menulis di blog, koran dan buku, maka segmen pembaca akan jauh lebih luas. Dalam konteks pembaca blog/website, pembacanya bisa di seluruh dunia. Apalagi jikalau kita menggunakan bahasa gila menyerupai Arab, Inggris dan bahasa dunia lain.

Jadi media tradisional menyerupai ceramah dan pengajian pribadi perlu ditinggalkan?

Tentu saja harus tetap diperhatahankan. Karena sistem ceramah dan halaqah mempunyai nilai plus tersendiri yang tidak dimiliki oleh media tulisan. Prinsipnya, semua pilihan yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal.

Santri harus sanggup memanfaatkan segala opsi untuk tujuan yang positif.


MENULIS ITU TRADISI INTELEKTUAL

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Menulis merupakan Tradisi jago ilmu (Intelektual)yang paling efektif, efisien, berkelanjutan dan tahan lama.

Mengapa menulis itu penting?

Karena menulis merupakan tradisi keilmuan yang paling efektif, efisien dan berkelanjutan (bertahan lama).

Maksudnya?

Ada banyak cara untuk mentransmisikan keilmuan pada orang lain selain melalui karya tulis.

Apa saja tradisi intelektual yang lain?

Seperti melalui cara belajar-mengajar, diskusi dan orasi (semintar, pidato, workshop) dan karya tulis (buku, artikel di media dan blog).

Mengapa karya tulis menjadi media terpenting untuk transmisi keilmuan?

Karena, menyerupai disinggung di muka, karya tulis mempunyai cakupan paling luas dan paling tahan waktu. Karya tulis bisa dibaca oleh siapa saja ratusan tahun sehabis yang menulis meninggal. Dan dibaca oleh siapa saja yang jaraknya ribuan kilometer dari keberadaan sang penulis. Hal itu tidak terjadi pada media transmisi ilmu yang lain.

Jadi konsekuensi menulis bagi santri?

Keilmuan yang dimiliki seorang santri akan lebih menyebar dan luas jangkauannya apabila santri tersebut menyampaikannya melalui karya tulis baik dalam bentuk buku, di media cetak atau blog.

Tentu saja di samping media tradisional lain menyerupai mengajar dan orasi.


MENULIS MENINGKATKAN PERCAYA DIRI

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog

Menulis yaitu salah satu medium untuk Meningkatkan Percaya Diri (self-esteem) seseorang.

Apa relevansi menulis dengan peningkatan percaya diri?

Orang yang tidak pede (percaya diri) disebabkan oleh kurangnya penghargaan pada dirinya sendiri; bahwa dirinya berharga dan mempunyai kemampuan. Menulis sanggup meningkatkan kesadaran diri bahwa dia tolong-menolong mampu.

Mengapa menulis?

Karena menulis menempati level tertinggi dalam segi pembelajaran. Lebih tinggi dari membaca dan memahmi bacaan.


MENULIS DALAM SATU MENIT

 Salah satu cara untuk berlatih menulis yaitu dengan menulis di blog Cara Menulis Artikel di Blog


Menulis Blog tidak susah. Ia bisa dilakukan dalam 1 Menit setiap hari. Sama dengan waktu yang diharapkan ketika menulis status di Facebook.

Bagaimana caranya menulis blog dalam 1 menit?

Anggap menulis blog menyerupai menulis status di Facebook. Bukankah menulis status di Facebook tak lebih dari 1 menit?

Iya betul. Tapi apa boleh begitu di blog?

Boleh-boleh saja. Bahkan daripada menulis status di Facebook, lebih baik menulis status di blog.

Mengapa?

Pertama, lantaran menulis status di blog tidak hanya akan dibaca oleh teman-teman member kita menyerupai di Facebook, tapi oleh semua orang yang kebetulan menemukan goresan pena kita via Google, Yahoo dan Bing. Sementara tulisan-tulisan kita di Facebook tidak bisa dicari di Google.

Kedua, lantaran menulis goresan pena singkat di blog bisa dimasukkan ke Facebook secara otomatis dengan menggunakan banyak cara, antara lain, dengan Facebook Notes.

Bagaimana teladan menulis ala Status Facebook?

Contohnya,
1. "Hari ini tubuh lagi kurang enak. Agak flu dan demam. Mungkin perlu minum obat atau istirahat yang cukup kali ya?"

2. Atau berupa kutipan sebuah ayat Al Qur'an, Hadits atau dari sebuah buku / kitab yang sedang dibaca.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: