Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat

Pondok Pesantren Buntet  Cirebon Jawa Barat Pondok Pesantren Buntet  Cirebon Jawa Barat

Sejarah profil biodata ponpes Pondok Pesantren Buntet atau lebih dikenal sebagai Pondok Buntet Pesantren kabupaten Cirebon provinsi Jawa Barat Indonesia. Awal mula berdirinya Buntet Pesantren, salah satu satu pesantren tertua di Indonesia, pertama kali didirikan pada era tahun 1750 M.

DAFTAR ISI
  1. Sejarah Awal Pendirian
  2. Sesepuh Buntet Pesantren
  3. Daftar Nama Kyai Sepuh Buntet
  4. Kyai Buntet yang Wafat
  5. Pengasuh dan Pengurus Yayasan YLPI dikala ini
  6. Skripsi perihal Ponpes Buntet


SEJARAH DAN PROFIL PONPES BUNTET

Buntet Pesantren ialah nama sebuah Pondok Pesantren yang umurnya cukup tua. Berdiri semenjak era ke 18 tepatnya tahun 1785. Menurut catatan sejarah ibarat yang tertulis dalam buku Sejarah Pondok Buntet Pesantren karya H. Amak Abkari, bahwa tokoh Ulama yang pertama kali mendirikan Pesantren ini ialah seorang Mufti Besar Kesultanan Cirebon berjulukan Kyai Haji Muqoyyim (Mbah Muqoyyim).

Tempat yang pertama kali dijadikan sebagai pondok pesantren Buntet, letaknya di Desa Bulak kurang lebih 1/2 km dari perkampungan Pesantren yang sekarang. Sebagai buktinya di Desa Bulak tersebut terdapat peninggalan Mbah Muqoyyim berupa makan santri yang hingga kini masih utuh.

Awal mula berdirinya Buntet Pesantren, salah satu satu pesantren tertua di Indonesia, pertama kali didirikan pada era tahun 1750 M, oleh KH. Muqoyyim bin Abdul Hadi, atau orang Buntet menyebutnya Mbah Muqoyyim. Beliau sebagai pejabat mufti (Pengadilan Agama Resmi) Keraton.

Salah satu sifat dia ialah tidak mau koopratif dengan Belanda, yang banyak mencampuri urusan internal keraton, sehingga dia lebih menentukan tinggal di luar keraton dan mendirikan pesantren. Dalam perantuan inilah dia memulai kehidupan sebagai kyai dengan mendirikan masjid dan gubuk kecil dan mulai mengajar agama.

Melihat luasnya keilmuwan dia dan dikenal sebagai orang Keraton serta tauladan yang dia tunjukan masyarakat menciptakan pesantren dia didatangi banyak murid, sehingga semakin berkembanglah pesantren dengan pesat dan terus berkembang hingga dikala ini.


Sesepuh Buntet Pesantren

Kepemimpinan Pondok Buntet Pesantren dipimpin oleh seorang Kyai yang seakan-akan membawahi kyai-kyai lainnya yang memimpin masing-masing asrama (pondokan). Segala urusan ke luar diserahkan kepada sesepuh ini.

Lebih jelasnya periodisasi kepemimpinan Kyai Sepuh ini berturut-turut hingga kini dipimpin oleh Kyai yang dikenal Khos yaitu KH. Abdullah Abbas (kini Almarhum), dan digantikan oleh KH. Nahduddin Abbas.


PARA PENGASUH PONPES BUNTET

Nama-nama Kyai yang dituakan dalam mengurus Pondok Buntet Pesantren secara turun-termurun ialah sebagai berikut:

1. KH. Muta’ad (Periode pertama)
2. KH. Abdul Jamil
3. KH. Abbas
4. KH. Mustahdi Abbas
5. KH. Mustamid Abbas
6. KH. Abdullah Abbas
7. KH. Nahduddin Abbas (hingga sekarang)

Kyai Buntet yang Wafat

KH. Abdul DJamil
KH. Abbas
KH. Ilyas
KH. Anas
KH. Yusuf
KH. Khamim
KH. Ahmad Zahid
KH. Khowi
KH. Mustahdi Abbas
KH. Mustamid Abbas
KH. Zen
KH. Murtadho
KH. Busyrol Karim
KH. Akyas Abdul Jamil
KH. Arsyad
KH. Izuddin Zahid
KH. Nasiruddin Zahid
KH. Anwaruddin Zahid
KH. Hisyam Mansyur
KH. Chowas Nuruddin
KH. Fuad Hasyim
KH. Fuad Zen
KH. Nu’man Zen
KH. Fahim Khowi
KH. Fakhruddin

Pengasuh Pesantren dan Pengurus Yayasan dikala ini 2011-2012

Pembina : Sesepuh Buntet Pesantren
Ketua Umum : Drs.KH. Adib Rofi`uddin
Sekretaris Umum : H. Ubaidillah Arief, S.Pd, M.Pd
Bendahara Umum : Drs.H. Habbil Ghomam
Ketua I : Drs.H. Wawan Arwani, MA.
Sekretaris I : Drs. Aris Ni`matullah (Pendidikan Formal dan KBIH)

Ketua II : H. Sholeh Suaedi
Sekretaris II : Agus Nasrullah, SH. (LBK dan LITBANG)

Ketua III : H. Ade Nasihul Umam, Lc
Sekretaris III : H. Salman Al Farisi (Kepesantrenan, Humas dan Da`wah)Ketua IV : H. Ahmad Tidjani
Sekretaris IV : H. Jachsus Santoso, M.Ag
Ketua V : Moh. Mustahdi Abbas, SP
Sekretaris V : Ahmad Syauqi, S.AgSekolah formal di Buntet Pesantren

SEKOLAH FORMAL

Sekolah formal yang terdapat di Pesantren Buntet ialah sebagai berikut:

Akademi Perawat Buntet Pesantren
Sekolah Menengah kejuruan Mekanika Buntet Pesantren
Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putera (MANU Putra)
Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Puteri (MANU Putri)
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Putra I (MTsNU Putra I)
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Putra II (MTsNU Putra II)
Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Diniyah
Taman Kanak-Kanak


SKRIPSI TENTANG PESANTREN BUNTET

Judul skripsi: Studi Tentang Model Kepemimpinan Pendidikan Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Buntet Cirebon 1995-2005
Penulis: Sulaiman (NIM.3100060)
Level akademis: Program Strata I Jurusan Kependidikan Islam
Universitas: IAIN Walisongo Semarang 2006.
Abstraksi:

Permasalahan dalam skripsi ini adalah:
1) Bagaimanakah tipe kepemimpinan pendidikan pesantren.
2) Bagaimanakah tipe kepemimpinan pendidikan pesantren di pondok pesantren Buntet Cirebon. Tahun 1995-2005.
3) Bagaimanakah tugas tipe kepemimpinan pendidikan pesantren terhadap pengembangan pondok pesantren Buntet Cirebon tahun 1995-2005. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tipe kepemimpinan pesantren 2) Tipe kepemimpinan pesantren di pondok pesantren Buntet Cirebon tahun1995-2005. 3) Peran tipe kepemimpinan pendidikan pesantren terhadap pengembangan pondok pesantren Buntet Cirebon tahun 1995-2005.

Skripsi ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini memakai metode observasi untuk memperoleh data seluruh acara dan aktifitas yang ada di pondok pesantren Buntet Cirebon. Dokumentasi ialah untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable atau yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan sebagainya. Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu.

Data yang terkumpul dianalisis dengan memakai analisis deskriptif kualitatif yaitu sehabis peneliti memperoleh data lalu data tersebut dikumpulkan lalu disusun dan selanjutnya dianalisis.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan pondok pesantren dibagi menjadi tiga jenis:
1) Kepemimpinan otokratik yaitu kepemimpinan yang menurut atas kekuasaan mutlak ssegala keputusan berada di satu tangan.
2) Kepemimpinan demokratik yaitu kepemimpinan yang menurut demokrasi.
3) Kepemimpinan bebas yaitu bahwa eorang pimpinan sebagai penonton bersifat pasif. Tipe kepemimpinan pendidikan pondok pesantren Buntet Cirebon sanggup dilihat dari beberapa sudut pandang:

a) Pemimpinan keturunan alasannya ialah untuk syarat untuk menjadi seorang pemimpin atau sesepuh/di pesantren Buntet harus keturunan dari pendiri pesantren dari garis ayah. b) Pemimpin resmi alasannya ialah cara pengangkatannya merupakan hasil kesepakatan consensus bersama shohibul wilayah yakni orang-orang yang memiliki hak dan wewenang untuk menjadi pemimpinan atau sesepuh pesantren.
c) Pemimpin eksemplaris, sesepuh pesantren Buntet harus bisa memperlihatkan contoh kepada seluruh warga dan masyarakat pesantren.

Hasil analisis memperlihatkan bahwa kepemimpinan pondok pesantren Buntet Cirebon bersifat fleksibel artinya kadang bersifat otokratik dan kadang berifat demokratik tergantung dari waktu dan kebutuhannya

Skripsi 2
Judul: REVITALISASI PONDOK BUNTET PESANTREN, CIREBON, JAWA BARAT
Penulis: DIO ALVARO FERANOV [20307016]
PEMBIMBING : Dr. Ir. AGUS DHARMA T., MT.
Level akademis: SARJANA S1,
JENIS PENULISAN : SKRIPSI
FAKULTAS/JURUSAN : Teknik Sipil dan Perencanaan / Teknik Arsitektur
Universitas: Universitas Gunadarma
Abstract:

Buntet Pondok boarding school boarding school is an age old enough, which stood since the 18th century, exactly in 1785. Pesantren was founded by the Grand Mufti of the Sultanate of Cirebon named Kyai Haji Muqoyyim (Mbah Muqoyyim). At first he lived in the Palace of the Sultanate of Cirebon, but due to interest him to spread the science of religion into the middle of the village community, he eventually founded a boarding school, which until now fairly well known named Buntet Pondok boarding.

The location of this pesantren cottage was quite unique, because the surrounding communities and residents / students who reside virtually indistinguishable by others, they blend together because of its existence, between the students and surrounding communities. From time to time the inhabitants of these boarding schools is increasing
and multiply so that almost tebilang solid.

Over time, residents of Pondok Pesantren Buntet growing a lot, and also increasing numbers of people who know and want menyantri here, thus making the existence of Buntet Pondok boarding school to further develop , and provide the best service as well. Improvements and additions in terms of infrastructure and facilities must be able to accommodate and provide the best services for local communities and residents of the boarding schools

=========
Courtesy: buntetpesantren.org
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close