Pondok Pesantren Langitan Tuban

Ponpes Pondok Pesantren Langitan Tuban Jawa Timur Pondok Pesantren Langitan Tuban

Sejarah profil biodata ponpes Pondok Pesantren pontren PP Langitan didirikan oleh KH. Muhammad Nur pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia.

DAFTAR ISI
  1. Sejarah Awal Pesantren Langitan
  2. Sistem Pendidikan Pesantren Langitan
  3. Santri Terkenal
  4. >Pengasuh Ponpes Langitan
  5. >Profil Biografi Kyai Abdullah Faqih
  6. Syarat dan Biaya Pendaftaran

SEJARAH AWAL

Perjalanan Pondok Pesantren Langitan dari periode ke periode selanjutnya senantiasa menunjukkan peningkatan yang dinamis dan signifikan namun perkembangannya terjadi secara gradual dan kondisional. Bermula dari masa KH. Muhammad Nur yang merupakan sebuah fase perintisan, kemudian diteruskan masa H. Ahmad Sholeh dan KH. Muhammad Khozin yang sanggup dikategorikan periode perkembangan. Kemudian berlanjut pada iepengasuhan KH. Abdul Hadi Zahid, KH. Ahmad Marzuqi Zahid dan KH. Abdulloh Faqih yang tidak lain yaitu fase pembaharuan.

KH. Muhammad Nur mengasuh pondok ini kira-kira selama 18 tahun (1852-1870 M), kepengasuhan pondok pesantren selanjutnya dipegang oleh putranya, KH. Ahmad Sholeh. Setelah kira-kira 32 tahun mengasuh pondok pesantren Langitan (1870-1902 M.) hasilnya dia wafat dan kepengasuhan selanjutnya diteruskan oleh putra menantu, KH. Muhammad Khozin. Beliau sendiri mengasuh pondok ini selama 19 tahun (1902-1921 M.). Setelah dia wafat matarantai kepengasuhan dilanjutkan oleh menantunya, KH. Abdul Hadi Zahid selama kurang lebih 50 tahun (1921-1971 M.), dan seterusnya kepengasuhan dipercayakan kepada adik kandungnya yaitu KH. Ahmad Marzuqi Zahid yang mengasuh pondok ini selama 29 tahun (1971-2000 M.) dan keponakan beliau, KH. Abdulloh Faqih.

SISTEM PENDIDIKAN

Pondok Pesantren Langitan yaitu ponpes salaf yang pendidikannya menganut sistem tradisional dan memfokuskan diri pada materi pelajaran ilmu-ilmu agama.
1. TUJUAN

Tujuan pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Langitan yaitu tidak lepas dari tiga pokok dasar:

a. Membina anak didik menjadi insan yang mempunyai ilmu pengetahuan agama yang luas (alim) yang bersedia mengamalkan ilmunya, rela berkorban dan berjuang dalam menegakkan syiar Islam.

b. Membina anak didik menjadi insan yang mempunyai keperibadian yang baik (sholeh) dan bertaqwa kepada Alloh SWT serta bersedia menjalankan syariatnya.

c. Membina anak didik yang cakap dalam problem agama (kafi), yang sanggup menempatkan perkara agama pada proporsinya, dan sanggup memecahkan banyak sekali problem yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat

2. METHODOLOGI

Sebuah acara tanpa didasari oleh methode yang baik tidak akan berjalan efektif. Bahkan adakala sanggup berbalik arah dari orientasi semula. Pondok Pesantren Langitan selama kurun waktu yang cukup panjang ini telah menerapkan beberapa methode pendidikan dan pengajaran dalam sistem klasikal (madrasiyah) dan non klasikal (ma'hadiyah).

A. SISTEM KLASIKAL (MADRASIYAH)

Sistem pendidikan klasikal yaitu sebuah model pengajaran yang bersifat formalistik. Orientasi pendidikan dan pengajarannya terumuskan secara teratur dan prosedural, baik mencakup masa, kurikulum, tingkatan dan kegiatan-kegiatannya.

Pendidikan dengan sistem klasikal ili di Pondok Pesantren Langitan (baik pondok putra maupun pondok putri) telah berdiri tiga forum yaitu Al Falahiyah, Al Mujibiyah dan Ar raudhoh.

Lembaga pendidikan Al Falahiyah berada di pondok putra, forum pendidikan ini henjang pendidikannya mulai dari RA/TPQ dengan masa pendidikan selama 2 tahun, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, masing-masing masa pendidikannya 3 tahun.

Lembaga pendidikan Al Mujibiyah berada di pondok putri serpihan barat. Adapun tingkat pendidikannya yaitu mulai dari tingkat MI, MTs dan MA, masing-masing selama 3 tahun.

Lembaga pendidikan Ar raudhoh berada di pondok putri di serpihan timur. Fase pendidikannya yaitu mulai MI, MTs, MA, masing-masing selama tiga tahun.

Ketiga forum di atas satu sama lain mempunyai kesamaan dan keserupaan hampir dalam semua aspek termasuk juga kurikulumnya, sebab ketiganya berada di bawah satu atap yaitu Pondok Pesantren Langitan . Adapun kurikulum Pondok Pesantren Langitan sanggup dibaca pada Daftar Kurikulum Madrasah Al Falahiyah Pondok Pesantren Langitan.

Sebagai penunjang dan tambahan kegiatan yang berada di madrasah dan bersifat mengikat kepada semua akseptor didik sebagai wahana mempercepat proses pemahaman terhadap disiplin ilmu yang diajarkan, maka di Pondok Pesantren Langitan juga diberlakukan ekstra kurikuler yang mencakup :

1. Musyawaroh atau Munadzoroh (diskusi)

Kegiatan musyawaroh berlangsung setiap malam mengecualikan malam Rabo dan malam Jumat. Methode ini dimaksudkan sebagai media bagi akseptor didik untuk menelaah, memahami dan mendalami suatu topik atau perkara yang terdapat dalam masing-masing kitab kuning.

Dari acara ini diharapkan lahir sebuah generasi potensial yang mempunyai pemikiran-pemikiran kritis dan berwawasan luas serta terampil dalam menyerap dan menggali suatu materi sekaligus mensosialisasikannya iepada masyarakat luas.

2. Muhafadhoh (hafalan)

Methodhe muhafadhoh atau hafalan yaitu sebuah sistem yang sangat identik dengan pendidikan tradisional termasuk pondok pesantren. Kegiatan ini j5ga bersifat mengikat kepada setiap akseptor didik dan diadakan setiap malam selasa. Adapun standart iitab yang dijadikan obyek hafalan (muhafadhoh) berdasarkan tingkatannya masing-masing yaitu ALALA, ROSUN SIRAH, AQIDATUL AWAM, HIDAYATUSSIBYAN, TASHRIF AL ISTILAKHI DAN LUGMOWI, QOWAIDUL ILAL , MATAN AL JURUMIYAH, TUHFATUL ATHFAL, ARBAIN NAWWAWI, IMRITHI, MAQSHUD, AQIDATUL FARID, ALFIYAH IBNU MALIK, JAWAHIRUL MAKNUN, SULAMUL MUNAWAROQ DAN QOWAIDUL FIQHIYYAH.

B. SISTEM NON KLASIKAL (MAHADIYYAH)

Pendidikan non klasikal dalam Pondok Pesantren Langitan ini memakai methode wethon atau bandongan dan sorogan. Methode wethon atau bandongan yaitu sebuah model pengajian di mana seorang kiai atau ustadz membacakan dan menjabarkan isi kandungan kitab kuning sementara murid atau santri mendengarkan dan memberi makna.

Adapun sistem sorogan yaitu berlaku sebaliknya yaitu santri atau murid membaca sedangkan kiai atau ustadz mendengarkan sambil menunjukkan pembetulan-pembentulan, komentar atau bimbingan yang diperlukan. Kedua methode ini sama-sama mempunyai nilai yang penting dan ciri pementingan pada pemahaman sebuah disiplin ilmu, keduanya saling melengkapi satu sama lainnya.


SANTRI LANGITAN TERKENAL

Sebagai salah satu pesantren tertua di Indonesia, ponpes Langitan patut berbangga sebab mempunyai beberapa santri yang kemudian menjadi ulama-ulama terkenal, antara lain:

KH.Kholil Bangkalan pendiri Pesantren Syaikhona Kholil
KH. Hasyim Asy’ary pendiri NU dan Pesantren Tebuireng Jombang
KH. Syamsul Arifin (ayahanda KH. As’ad Syamsul Arifin) pendiri Ponpes Salafiyah Situbondo


PENGASUH PONPES LANGITAN

KH. Muhammad Nur (1852-1870 M)
KH. Ahmad Sholeh (1870-1902 M)
KH. Muhammad Khozin (1902-1921 M)
KH. Abdul Hadi (1921-1971 M)
KH. Ahmad Marzuqi (1971-2000 M)
KH. Abdulloh Faqih (2000-sekarang)


PROFIL BIOGRAFI KYAI ABDULLAH FAQIH

Kiai Faqih memimpin Pondok Pesantren Langitan semenjak tahun 1971, menggantikan KH Abdul Hadi Zahid. Ia didampingi pamannya, KH Ahmad Marzuki Zahid.

Kiai Faqih lahir di Dusun Mandungan, Desa Widang, Tuban. Saat kecil, ia lebih banyak berguru kepada ayahandanya sendiri, KH Rofi`i Zahid.

Ketika beranjak remaja, Kiai Faqih "nyantri" kepada Mbah Abdur Rochim di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Kiai Faqih juga pernah tinggal di Mekkah, Arab Saudi, untuk berguru kepada Sayid Alwi bin Abbas Al-Maliki, ayah Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Setelah itu, Kiai Faqih kembali ke Pesantren Langitan yang didirikan pada l852 oleh KH Muhammad Nur, asal Desa Tuyuban, Rembang. Pesantren Langitan yang terletak di tepi Bengawan Solo yang melintasi Desa Widang (dekat Babat Lamongan) itu dikenal sebagai pesantren ilmu alat.

Kiai Faqih pernah berguru ke Mbah Abdur Rochim, di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Ia juga pernah tinggal di Mekkah, Arab Saudi, berguru ke Sayid Alwi bin Abbas Al Maliki, ayah Sayid Muhammad bin Alwi Al Maliki. Sayid Muhammad bin Alwi Al Maliki tercatat lima kali berkunjung ke Ponpes Langitan.

KH Faqih menikah dengan Hj Hunainah dan dikaruniai 10 anak, di antaranya Ubaidillah Faqih, Mujab Faqih, Abdullah Faqih, Abdillah Faqih, dan Maksum Faqih.

Kiai Abdullah Faqih wafat pada 29 Februari 2012


BIAYA DAN SYARAT PENDAFTARAN SANTRI BARU

Syarat – syarat registrasi santri gres PP Langitan :

Wali Santri Menyerahkan kepada Pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren Langitan
Mengisi Formulir pendaftaran
Menyerahkan foto copy ijazah lulusan terakhir sebanyak 2 lembar
Menyerahkan foto hitam putih ukuran 3×4 Sebanyak 2 lembar
Menyerahkan foto copy Kartu Keluarga Sebanyak 1 lembar
Persyaratan diatas dimasukan dalam Map
Sanggup berdomisili di dalam Pondok
Membayar Uang Administrasi Meliputi :

A. Pondok Putra/Madrasah Al-Falahiyah
(1) Uang Pangkal Pondok dan Pembangunan Rp. 125.000,-
(2) Uang Pangkal Madrasah Rp. 50.000,-
(3) Kelengkapan Administrasi Rp. 55.000,-

B. Pondok Putri Barat/Madrasah Al-Mujibiyah
(1) Uang Pangkal Pondok Rp. 100.000,-
(2) Uang Pangkal Madrasah Rp. 50.000,-

(3) Uang Seragam Madrasah 2 Stel Rp. 185.000,-
(4) Uang SeragamPondok 1 Stel Rp. 125.000,-

C. Pondok Putri Timur/Madrasah Ar-Raudloh
(1) Uang Pangkal Pondok Rp. 50.000,-
(2) Uang Pangkal Madrasah Rp. 70.000,-

(3) Uang Seragam Madrasah Rp. 100.000,-
(4) Kelengkapan Administrasi Rp. 35.000,-

Bila membutuhkan gosip lebih lanjut sanggup hubungi :

- Kantor Pusat PP. Langitan putra :Telp/Fax. (0322) 451156
– Kantor Pusat PP. Langitan Putri Barat : (0322) 453657
– Kantor Pusat PP. Langitan Putri Timur : (0322) 451906

Atau Bisa melalui surat dengan alamat : PP. Langitan Jl. Raya Babat – Tuban PO BOX 02 Babat 62271. Telp/Fax (0322) 451156 atau email : langitan [at] langitan.net

Pendaftaran dimulai pada : Ahad, 14 Syawal 1435 H. – Sabtu, 11 Dzulqo’dah 1435 H. / Ahad, 10 Agustus 2014 M. – Sabtu, 06 September 2014 M. Bagi pendaftar sehabis tanggal diatas akan masuk di Madrasah Isti’dadiyah (sekolah persiapan).

Waktu Pendaftaran : Pagi : 08.00 – 11.00 WIB. Sore : 14.00 – 16.00 WIB.

Courtesy: http://langitan.net
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close