Rasulullah mempunyai 2 Putra dan 4 Putri (total ada 6) dari pernikahannya dengan istri pertama yaitu Sayyidah (Siti) Khadijah Al-Kubro. Dalam kehidupan rumah tangganya dengan Khadijah, Nabi Muhammad tidak pernah menikah dengan perempuan lain hingga Khadijah meninggal dunia. Kedua putra lelaki Nabi yaitu Al-Qasim dan Abdullah meninggal dikala masih keci. Sedang putri Nabi semuanya hidup hingga usia berakal balig cukup akal hingga menjadi Nabi dan Rasul.
Putra-putri Nabi Muhammad dan biografi singkatnya yakni sebagai berikut:
DAFTAR ISI
- Al-Qasim bin Muhammad
- Zainab binti Muhammad
- Ruqayyah binti Muhammad
- Ummu Kultsum binti Muhammad
- Fatimah binti Muhammad
- Abdullah bin Muhammad
Al-Qosim bin Muhammad
Ia merupakan putra pertama Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم dan ia dijuluki dengan Abul Qosim, ia hidup hingga bisa berjalan kemudian meninggal dunia dalam usia 2 tahun.
Tidak boleh orang berkunyah ‘Abul Qosim’ menurut Hadits Rasulullah shollahu’alaihiwasallam, “Hendaklah kalian berjulukan dengan nama-namaku tetapi jangan berkunyah dengan kunyahku (Abul Qosim).” (HR. Bukhori no. 3537 dll).
Ibnul Qoyyim mengatakan, “Pendapat yang benar berjulukan dengan nama Nabi itu diperbolehkan. Sedangkan berkunyah dengan kunyah Nabi itu terlarang. Berkunyah dengan kunyah Nabi dikala ia masih hidup itu terlarang lagi. Terkumpulnya nama dan kunyah Nabi pada diri seseorang juga terlarang.” (Zaadul Ma’ad, 2/317, Muassasah Ar-Risalah).
Zainab binti Muhammad (Wafat 8 H)
Zainab yakni putri tertua Rasulullah. Rasulullah telah menikahkannya dengan sepupu beliau, yaitu Abul ‘Ash bin Rabi’ sebelum ia diangkat menjadi Nabi, atau ketika Islam belum tersebar di tengah-tengah mereka. lbu Abul ‘Ash yakni Halah binti Khuwaylid, bibi Zainab dari pihak ibu. Dari pernikahannya dengan Abul ‘Ash mereka mempunyai dua orang anak: Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika masih kanak-kanak dan Umamah tumbuh berakal balig cukup akal dan kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib. sehabis wafatnya Fatimah.
Setelah berumah tangga, Zainab tinggal bersama Abul ‘Ash bin Rabi’ suaminya. Hingga pada suatu ketika, pada dikala suaminya pergi bekerja, Zainab mengunjungi ibunya. Dan ia dapatkan keluarganya telah mendapatkan suatu karunia dengan diangkatnya, ayahnya, Muhammad menjadi Nabi selesai jaman. Zainab mendengarkan keterangan perihal Islam dari ibunya, Khadijah. Keterangan ini menciptakan hatinya lembut dan mendapatkan hidayah Islam. Dan keislamannya ini ia pegang dengan teguh, walaupun ia belum menunjukan keislamannya kepada suaminya, Abul ‘Ash.
Ruqayyah binti Rasulullah
(Wafat 2 Hijriyah)
Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hal itu sangat tidak disukai oleh Khadijah.. Karena ia telah mengenal sikap ibu Utbah, yaitu Ummu jamil binti Harb, yang populer berperangai jelek dan jahat. Ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat jelek dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah supaya memusuhi Nabi dan para sahabat . Begitu pula istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah dan memfitnahnya. Atas sikap Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah, maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)
Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah, ‘Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kau tidak menceraikan Putri Muhammad.’ Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah menceraikan istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh Rasulullah dengan Utsman bin Affan.
Ummu Kultsum binti Rasulullah
(Wafat 9 Hijriyah)
Ummu Kultsum yakni adik Ruqayyah, putri Rasulullah . Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelum mereka mengenal Islam. Lalu ketika Rasulullah telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada.
Dan dakwah Nabi yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, mengakibatkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi firman-Nya yang berbunyi, 'Maka celakalah kedua tangan Abu lahab’(Al-lahab: 1) ‘ Setelah turun ayat ini, Abu lahab berkata kepads Utaibah anaknya, 'Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kau tidak menceraikan putri Nabi.' Maka dia pun menceraikan istrinya, Ummu Kultsum begitu saja. Utaibah mendatangi Nabi dan menyampaikan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah . Atas periakuan itu, maka Rasulullah telah berdoa kepada Allah, supaya mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi terhadap Utaibah itu benar-benar teriadi.
Fathimah binti Rasulullah
(Wafat 11 Hijriyah)
Pemimpin perempuan pada masanya ini yakni putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya yakni Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan insiden besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy perihal siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad sehabis Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya ia bisa memecahkan problem yang hampir mengakibatkan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.
Kelahiran Fahimah disambut besar hati oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memperlihatkan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya yakni Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).
Ia putri yang seakan-akan dengan ayahnya, Ia tumbuh berakal balig cukup akal dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi insiden besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan kiprah berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun murung dengan selesai hidup ibunya.
Abdullah bin Muhammad
Ada yang menyebutkan bahwa ia dilahirkan pada masa keislaman. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa itu sebelum masa keislaman, kemudian ia meninggal dunia dalam usia yang masih kecil. Ia merupakan putra terakhir Nabi dari Khadijah.
PIJIAN RASULULLAH PADA KHADIJAH
Dalam hadits riwayat Ahmad Nabi bersabda:
قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
Artinya: Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan saya tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya bawah umur tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku bawah umur dari wanita-wanita yang lain
PENDAPAT IMAM NAWAWI TENTANG PUTRA PUTRI NABI
Menurut Imam Nawawi Rasulullah mempunyai tiga orang putra; yang pertama Qasim, namanya menjadi kuniyah (julukan Abu dan anak pertama) Rasulullah (Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan wafat dikala berusia 2 tahun. Yang kedua Abdullah, disebut juga ath-Thayyib atau ath-Tahir alasannya yakni lahir sehabis kenabian. Putra yang ketiga yakni Ibrahim, dilahirkan di Madinah tahun 8 H dan wafat dikala berusia 17 atau 18 bulan.
Adapun putrinya berjumlah 4 orang; Zainab yang menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi’, keponakan Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, kemudian Ruqayyah dan Ummu Qultsum menikah dengan Utsman bin Affan.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Ruqayyah binti Rasulullah
(Wafat 2 Hijriyah)
Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hal itu sangat tidak disukai oleh Khadijah.. Karena ia telah mengenal sikap ibu Utbah, yaitu Ummu jamil binti Harb, yang populer berperangai jelek dan jahat. Ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat jelek dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah supaya memusuhi Nabi dan para sahabat . Begitu pula istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah dan memfitnahnya. Atas sikap Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah, maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)
Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya, Utbah dan Utaibah, ‘Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kau tidak menceraikan Putri Muhammad.’ Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah menceraikan istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah dinikahkan oleh Rasulullah dengan Utsman bin Affan.
Ummu Kultsum binti Rasulullah
(Wafat 9 Hijriyah)
Ummu Kultsum yakni adik Ruqayyah, putri Rasulullah . Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelum mereka mengenal Islam. Lalu ketika Rasulullah telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada.
Dan dakwah Nabi yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, mengakibatkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi firman-Nya yang berbunyi, 'Maka celakalah kedua tangan Abu lahab’(Al-lahab: 1) ‘ Setelah turun ayat ini, Abu lahab berkata kepads Utaibah anaknya, 'Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kau tidak menceraikan putri Nabi.' Maka dia pun menceraikan istrinya, Ummu Kultsum begitu saja. Utaibah mendatangi Nabi dan menyampaikan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah . Atas periakuan itu, maka Rasulullah telah berdoa kepada Allah, supaya mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi terhadap Utaibah itu benar-benar teriadi.
Fathimah binti Rasulullah
(Wafat 11 Hijriyah)
Pemimpin perempuan pada masanya ini yakni putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya yakni Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan insiden besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy perihal siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad sehabis Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya ia bisa memecahkan problem yang hampir mengakibatkan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.
Kelahiran Fahimah disambut besar hati oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memperlihatkan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya yakni Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).
Ia putri yang seakan-akan dengan ayahnya, Ia tumbuh berakal balig cukup akal dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi insiden besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan kiprah berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun murung dengan selesai hidup ibunya.
Abdullah bin Muhammad
Ada yang menyebutkan bahwa ia dilahirkan pada masa keislaman. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa itu sebelum masa keislaman, kemudian ia meninggal dunia dalam usia yang masih kecil. Ia merupakan putra terakhir Nabi dari Khadijah.
PIJIAN RASULULLAH PADA KHADIJAH
Dalam hadits riwayat Ahmad Nabi bersabda:
قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
Artinya: Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan saya tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya bawah umur tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku bawah umur dari wanita-wanita yang lain
PENDAPAT IMAM NAWAWI TENTANG PUTRA PUTRI NABI
Menurut Imam Nawawi Rasulullah mempunyai tiga orang putra; yang pertama Qasim, namanya menjadi kuniyah (julukan Abu dan anak pertama) Rasulullah (Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan wafat dikala berusia 2 tahun. Yang kedua Abdullah, disebut juga ath-Thayyib atau ath-Tahir alasannya yakni lahir sehabis kenabian. Putra yang ketiga yakni Ibrahim, dilahirkan di Madinah tahun 8 H dan wafat dikala berusia 17 atau 18 bulan.
Adapun putrinya berjumlah 4 orang; Zainab yang menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi’, keponakan Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, kemudian Ruqayyah dan Ummu Qultsum menikah dengan Utsman bin Affan.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: