
Sumber gambar mediamuslimah.com
Rezeki terbesar tersebut tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran.
Semua insan memiliki kesempatan sama dalam mendapat rezeki istimewa tersebut. Namun banyak dari insan yang justru terlihat tidak tertarik meraihnya.
Sejak seorang bayi terlahir ke dunia dan menggetarkan hati orang tuanya dengan tangisnya, ketika itu juga ia telah membawa rezekinya sendiri.
Dan rezeki tersebut tidak melulu wacana materi, banyak bentuk rezeki lain yang Allah turunkan. Hanya saja, kadang kita kurang ‘peka’ dan menyadarinya.
Dan Allah SWT telah menyiapkan rezeki terbesar bagi mereka yang senantiasa beriman dan meng-Esa-kan-Nya.
Rezeki terbesar tersebut tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran.
Namun rezeki tersebut yaitu sebaik-baiknya rezeki bagi seorang hamba, rezeki istimewa itu berjulukan surga.
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka abadi di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memperlihatkan rezeki yang baik kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 11).
"Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat."(HR. Muslim)
Jalan menuju nirwana memang berliku dan berkelok, hal itu bertolak belakang dengan jalan menuju neraka yang lurus seumpama jalan tol. Karena nirwana dikelilingi dengan hal yang ‘tidak disukai’, dan neraka dikelilingi dengan hal yang ‘disukai’.
Banyak umat islam yang ‘tidak menyukai’ shalat sempurna waktu, sebagian diantaranya lebih ‘menyukai’ untuk mengesampingkannya. Beberapa muslim’tidak menyukai’ membaca Al-Quran, sebagian diantaranya lebih ‘menyukai’ membicarakan kejelekan saudaranya.
Dan insan kembali diberikan pilihan apakah ia akan meraih rezeki terbesar dengan menyukai surga, ataukah mengabaikan rezeki terbesar yang telah Allah SWT persiapkan itu.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Dan Allah SWT telah menyiapkan rezeki terbesar bagi mereka yang senantiasa beriman dan meng-Esa-kan-Nya.
Rezeki terbesar tersebut tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran.
Namun rezeki tersebut yaitu sebaik-baiknya rezeki bagi seorang hamba, rezeki istimewa itu berjulukan surga.
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka abadi di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memperlihatkan rezeki yang baik kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 11).
Semua insan memiliki kesempatan sama dalam mendapat rezeki istimewa tersebut. Namun banyak dari insan yang justru terlihat tidak tertarik meraihnya.
Jalan menuju nirwana memang berliku dan berkelok, hal itu bertolak belakang dengan jalan menuju neraka yang lurus seumpama jalan tol. Karena nirwana dikelilingi dengan hal yang ‘tidak disukai’, dan neraka dikelilingi dengan hal yang ‘disukai’.
Banyak umat islam yang ‘tidak menyukai’ shalat sempurna waktu, sebagian diantaranya lebih ‘menyukai’ untuk mengesampingkannya. Beberapa muslim’tidak menyukai’ membaca Al-Quran, sebagian diantaranya lebih ‘menyukai’ membicarakan kejelekan saudaranya.
Dan insan kembali diberikan pilihan apakah ia akan meraih rezeki terbesar dengan menyukai surga, ataukah mengabaikan rezeki terbesar yang telah Allah SWT persiapkan itu.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: