Bulan ramadhan menjadi suatu kesempatan terbaik seluruh umat muslim untuk mendekatkan kepada allah swt dengan cara bersungguh-sungguh mengisinya dengan banyak sekali amalan dan menjaga sebaik mungkin kewajiban puasa wajib yang sedang di laksanakan. Sebab dalam 12 bulan dari tahun hijriyah, ramadhan menjadi satu-satunya yang sangat di unggulkan di mana segala amal kebaikan akan di beri pahala yang luar biasa baik itu berupa ibadah sunnahnya misal shalat tarawih dan lain sebagainya.
Jika berbicara duduk masalah ramadhan, maka sudah tentu akan banyak sekali yang akan di temukan mulai dari tanggal 1 sampai selesai bulan. Baik menyerupai tarawih, rutin membaca al-qur'an, lailatul qadar, ibadah zakat fitrah dan banyak lagi hal lainnya yang niscaya akan di bahas. Maka dari itu sebetulnya bagi khatib jum'at sudah tidak perlu lagi mencari rujukan lain alasannya yakni pembahasan dari puasa ramadhan ini sangat melimpah, bisa mengambil apapun yang masih berafiliasi dengan bulan ramadhan.
Dan begitu juga ketika di tugaskan untuk khutbah idul fitri di hari raya nanti,maka banyak sekali materi pembahasan yang bisa di ambil, contohnya apa makna dari idul fitri, apa yang di hasilkan selama ramadhan, atau puasa di jadikan sebagai latihan diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa pengambilan materi untuk suatu dakwah bisa di bilang susah gampang alasannya yakni setidaknya harus bisa menyentuh para jamaah dan harus sesuai dengan keadaan serta kondisi.
Untuk itu jikalau memang merasa gundah apa saja yang harus di abhas maka silahkan isa di gnakan isi khutbah ramadhan di bawah ini, tetapi mohon maaf jikalau pembahsannya tidak begitu sempurna, maklum kami bukanlah spesialis bahasa yang pintar merangkai kata-kata indah. Mudah-mudahan meskipun hanya sederhana tetapi bisa sedikit menunjukkan rujukan bagi para khatib yang membuttuhkan, silahkan untuk di baca terlebih dahulu.
Khutbah Jum'at Bulan ramadhan
Alhamdulillah segala puji dan syukur curahkan kehadirat Allah swt yang telah menunjukkan kita berlimpah nikmat berpuasa dan shalat jumat bersama di bulan ramadhan tahun ini. untuk itu marilah kita bantu-membantu meningkatkan ketaqwaan kita dengan sesengguh-sungguhnya. Karena taqwa itulah yang membedakan seseorang dengan yang lain di sisi allah swt nanti.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Bulan puasa yakni bulan paling tepat untuk memawas diri. Bulan bermuhasabah menghitung kekurangan dan kesalahan diri. Pada dasarnya insan mempunyai potensi diri untuk mengenal Allah yang Maha Ghaib, bahkan berkomunikasi denganNya. Inilah yang terjadi dengan Bapak kita Adam Alaihis Salam sebelum terjerembab dalam godaan syaitan dengan memakan buah khuldi yang terlarang. Maka sesudah insiden itu Allah swt menurunkan tirai ghaib, sehingga insan terasa susah mengenal Allah Yang Maha Ghaib, apalagi berkomunikasi denganNya. Padahal kewajiban pertama insan berdasarkan aqidah yakni mengenal Allah swt.
Lalu bagaimana cara kita bisa mengenal Allah sedangkan kita masih dalam keadaan terhalang/tertutup sebagaimana kondisi Nabi Adam sesudah makan buah terlarang? Di sinilah hikmah adanya Ramadhan. Ramadhan menjadi salah satu momentum terpenting bagi insan untuk mengembalikan potensi yang pernah hilang. Menemukan kembali kemampuan insan berkomunikasi dengan Allah secara langsung. Lalu Bagaimana Ramadhan bisa menjadi momentum pengembalian potensi diri yang pernah hilang dari insan ini.
Pada dasarnya puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sebelum Allah swt mewajibkan puasa kepada umat nabi muhammad Rasulullah saw, puasa telah ada semenjak umat-umat terdahulu. Meskipun waktu dan pelaksanaan puasa mereka berbeda dengan puasa umat muslim menyerupai kita kini ini yang harus dibatalkan ketika matahari terbenam dan kembali puasa bersama terbitnya fajar(matahari) yang berturut-turut selama satu bulan,sebagai mana Nabi Daud as, dia melakukan puasa dalam waktu setengah tahun secara bergantian. Artinya satu hari puasa dan satuhari berbuka.
Sebenarnya lemahnya fisik yang timbul ketika mengerjakan berpuasa merupakan kondisi yang sangat anggun untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan fisik yang lemah, akan surutlah segala macam impian dan hawa nafsu manusiawi.vLalu ketika insan sudah terbebas dari nafsu, maka ia akan menjadi suci dan gampang berkomunikasi dengan Allah swt Yang Maha Suci. Berpuasa yang mengakibatkan lemahnya fisik, merupakan jalur termudah untuk membunuh dan mengurangi nafsu yang secara otomatis bisa dimanfaatkan untuk mempermudah diri mendekati Allah swt. Karena itu puasa hendaknya benar-benar dijadikan momentum melaparkan diri semoga terasa lemas. Janganlah puasa selalu diisi dengan tidur lantaran tidur akan menghilangkan rasa lapar.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
puasa Ramadhan juga merupakan kesempatan penambahan daya keimanan kita. Karena sesungguhnya dalam puasa terdapat dua insiden yang luar biasa yaitu Nuzulul Qur’an dan Laylatul Qadar. Sesungguhnya kedua hal ini merupakan insiden besar yang sama-sama berafiliasi dengan keimanan, yaitu iktikad kepada yang ghaib. Bukankah Malaikat Jibril yang tiba membawa wahyu pertama yakni makhluk mulia yang tercipta dari cahaya dan tidak bisa diindrai oleh mata biasa?, bukankah ayat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw masih berupa bunyi, bukan al-qur’an yang tercetak secara fisik.
Sementara itu laylatul qadar yang merupakan momen diturunkannya al-qur’an oleh Allah dari Lauhil mahfudh ke baitul izzah benar-benar terjadi tidak di alam positif dunia ini yang kita tempati. Tetapi di suatu ruang mulia yang hanya Allah lah yang mengetahuinya. Dan hanya Allah pula yang tahu teladan penuunan serta waktunya, sehingga insan hanya bisa memprediksi di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. sebagaimana allah telah menetapkan dalam fimannya bahwa malam lailatu qodar lebih baik dari seribu bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al Qadar: 3)
dalam aya lain allah berfirman
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Maliakat itu turun mengitari orang-orang yang sedang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu lantaran malaikat sangat mengagungkan mereka.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Demikianlah khutbah jum'at ramadhan kali ini semoga Allah menunjukkan kita petunjuk dan hidayahnya, semoga Allah memberi kita nikmat berkomunikasi eksklusif dengannya dan memudahkan kepada kita menerima nikmat malam qadarnya amien.
Jika berbicara duduk masalah ramadhan, maka sudah tentu akan banyak sekali yang akan di temukan mulai dari tanggal 1 sampai selesai bulan. Baik menyerupai tarawih, rutin membaca al-qur'an, lailatul qadar, ibadah zakat fitrah dan banyak lagi hal lainnya yang niscaya akan di bahas. Maka dari itu sebetulnya bagi khatib jum'at sudah tidak perlu lagi mencari rujukan lain alasannya yakni pembahasan dari puasa ramadhan ini sangat melimpah, bisa mengambil apapun yang masih berafiliasi dengan bulan ramadhan.
Dan begitu juga ketika di tugaskan untuk khutbah idul fitri di hari raya nanti,maka banyak sekali materi pembahasan yang bisa di ambil, contohnya apa makna dari idul fitri, apa yang di hasilkan selama ramadhan, atau puasa di jadikan sebagai latihan diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa pengambilan materi untuk suatu dakwah bisa di bilang susah gampang alasannya yakni setidaknya harus bisa menyentuh para jamaah dan harus sesuai dengan keadaan serta kondisi.
Untuk itu jikalau memang merasa gundah apa saja yang harus di abhas maka silahkan isa di gnakan isi khutbah ramadhan di bawah ini, tetapi mohon maaf jikalau pembahsannya tidak begitu sempurna, maklum kami bukanlah spesialis bahasa yang pintar merangkai kata-kata indah. Mudah-mudahan meskipun hanya sederhana tetapi bisa sedikit menunjukkan rujukan bagi para khatib yang membuttuhkan, silahkan untuk di baca terlebih dahulu.
Khutbah Jum'at Bulan ramadhan
Alhamdulillah segala puji dan syukur curahkan kehadirat Allah swt yang telah menunjukkan kita berlimpah nikmat berpuasa dan shalat jumat bersama di bulan ramadhan tahun ini. untuk itu marilah kita bantu-membantu meningkatkan ketaqwaan kita dengan sesengguh-sungguhnya. Karena taqwa itulah yang membedakan seseorang dengan yang lain di sisi allah swt nanti.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Bulan puasa yakni bulan paling tepat untuk memawas diri. Bulan bermuhasabah menghitung kekurangan dan kesalahan diri. Pada dasarnya insan mempunyai potensi diri untuk mengenal Allah yang Maha Ghaib, bahkan berkomunikasi denganNya. Inilah yang terjadi dengan Bapak kita Adam Alaihis Salam sebelum terjerembab dalam godaan syaitan dengan memakan buah khuldi yang terlarang. Maka sesudah insiden itu Allah swt menurunkan tirai ghaib, sehingga insan terasa susah mengenal Allah Yang Maha Ghaib, apalagi berkomunikasi denganNya. Padahal kewajiban pertama insan berdasarkan aqidah yakni mengenal Allah swt.
Lalu bagaimana cara kita bisa mengenal Allah sedangkan kita masih dalam keadaan terhalang/tertutup sebagaimana kondisi Nabi Adam sesudah makan buah terlarang? Di sinilah hikmah adanya Ramadhan. Ramadhan menjadi salah satu momentum terpenting bagi insan untuk mengembalikan potensi yang pernah hilang. Menemukan kembali kemampuan insan berkomunikasi dengan Allah secara langsung. Lalu Bagaimana Ramadhan bisa menjadi momentum pengembalian potensi diri yang pernah hilang dari insan ini.
Pada dasarnya puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sebelum Allah swt mewajibkan puasa kepada umat nabi muhammad Rasulullah saw, puasa telah ada semenjak umat-umat terdahulu. Meskipun waktu dan pelaksanaan puasa mereka berbeda dengan puasa umat muslim menyerupai kita kini ini yang harus dibatalkan ketika matahari terbenam dan kembali puasa bersama terbitnya fajar(matahari) yang berturut-turut selama satu bulan,sebagai mana Nabi Daud as, dia melakukan puasa dalam waktu setengah tahun secara bergantian. Artinya satu hari puasa dan satuhari berbuka.
Sebenarnya lemahnya fisik yang timbul ketika mengerjakan berpuasa merupakan kondisi yang sangat anggun untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan fisik yang lemah, akan surutlah segala macam impian dan hawa nafsu manusiawi.vLalu ketika insan sudah terbebas dari nafsu, maka ia akan menjadi suci dan gampang berkomunikasi dengan Allah swt Yang Maha Suci. Berpuasa yang mengakibatkan lemahnya fisik, merupakan jalur termudah untuk membunuh dan mengurangi nafsu yang secara otomatis bisa dimanfaatkan untuk mempermudah diri mendekati Allah swt. Karena itu puasa hendaknya benar-benar dijadikan momentum melaparkan diri semoga terasa lemas. Janganlah puasa selalu diisi dengan tidur lantaran tidur akan menghilangkan rasa lapar.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
puasa Ramadhan juga merupakan kesempatan penambahan daya keimanan kita. Karena sesungguhnya dalam puasa terdapat dua insiden yang luar biasa yaitu Nuzulul Qur’an dan Laylatul Qadar. Sesungguhnya kedua hal ini merupakan insiden besar yang sama-sama berafiliasi dengan keimanan, yaitu iktikad kepada yang ghaib. Bukankah Malaikat Jibril yang tiba membawa wahyu pertama yakni makhluk mulia yang tercipta dari cahaya dan tidak bisa diindrai oleh mata biasa?, bukankah ayat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw masih berupa bunyi, bukan al-qur’an yang tercetak secara fisik.
Sementara itu laylatul qadar yang merupakan momen diturunkannya al-qur’an oleh Allah dari Lauhil mahfudh ke baitul izzah benar-benar terjadi tidak di alam positif dunia ini yang kita tempati. Tetapi di suatu ruang mulia yang hanya Allah lah yang mengetahuinya. Dan hanya Allah pula yang tahu teladan penuunan serta waktunya, sehingga insan hanya bisa memprediksi di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. sebagaimana allah telah menetapkan dalam fimannya bahwa malam lailatu qodar lebih baik dari seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al Qadar: 3)
dalam aya lain allah berfirman
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Maliakat itu turun mengitari orang-orang yang sedang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu lantaran malaikat sangat mengagungkan mereka.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Demikianlah khutbah jum'at ramadhan kali ini semoga Allah menunjukkan kita petunjuk dan hidayahnya, semoga Allah memberi kita nikmat berkomunikasi eksklusif dengannya dan memudahkan kepada kita menerima nikmat malam qadarnya amien.
Buat lebih berguna, kongsi:
