4 Sobat Nabi Yang Menjadi Khulafaur Rasyidin


sahabat nabi via pilarislam.com

Sejarah perkembangan Islam begitu panjang. Terdapat empat sobat Nabi yang menjadi khulafaur rasyidin. Siapa sajakah mereka?

Sahabat Nabi adalah mereka yang mengenal dan melihat eksklusif Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim.

Para Sahabat yang utama memiliki kekerabatan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, alasannya mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya.

Bagi Dunia Islam ketika ini, Sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad, yang mereka riwayatkan.

Bicara wacana sahabat nabi, hal ini niscaya lekat hubungannya dengan khulafaur rasyidin. Yuk simak kisahnya pada artikel ini.

Baca Juga : Mari Mengenal Umar bin Khattab, Sahabat Nabi yang Dijuluki Al-Faruq

Mengenal Khulafaur Rasyidin, Empat Sahabat Nabi Muhammad SAW

Di antara nama-nama sahabat Nabi Muhammad, terdapat 4 nama sahabat yang sangat terkenal lantaran keempatnya menjabat sebagai khalifah yang bergelar khulafaur rasyidin. Mereka ialah Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Keempat sobat tersebut berhasil mempertahankan Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad dan membawa Islam semakin dikenal di penjuru dunia.

Keempat sobat nabi ini juga mendapatkan jaminan dari Nabi untuk masuk ke dalam surga. Untuk lebih jauh mengenal para sobat nabi ini, kita akan melihat satu persatu baik dari asal seruan maupun kehidupan dari para sahabat nabi ini. Semoga sanggup menjadi pola bagi kita semua.

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq


ilustrasi sobat nabi debu bakar via iqbalmbr.blogspot.com

Sahabat nabi yang menjadi khalifah pertama pengganti nabi ialah Abu Bakar Ash Shidiq. Abu Bakar termasuk sobat yang awal masuk Islam. Abu Bakar mendapatkan gelar Ash Shidiq karena dia selalu membenarkan apa yang diucapkan oleh Nabi Muhammad.

Bahkan pada ketika insiden Isra Mi’raj di mana sebagian orang yang sudah masuk Islam, menganggap bahwa insiden tersebut hanya karangan saja, Abu Bakar dengan tegas menyampaikan bahwa dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad.

Abu Bakar ialah sahabat nabi yang merupakan pedagan dan paling kaya sekaligus paling dermawan. Setelah masuk Islam, Abu Bakar tidak sungkan mengorbankan seluruh hartanya demi kepentingan Islam. Selain itu, Abu Bakar ialah sahabat Nabi yang mendampingi dia ketika hijrah ke Madinah.
Bukan hanya harta saja yang rela dikorbankan oleh Abu Bakar, tetapi juga nyawa lantaran perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah ini sangat beresiko dengan banyaknya kaum kafir Quraisy yang mencari orang-orang berhijrah tersebut dan tidak segan-segan untuk membunuh mereka.

Abu Bakar juga setia menemani Rasulullah ke manapun Rasulullah pergi. Dikisahkan, Nabi dan Abu Bakar sempat beristirahat di sebuah gua. Ketika itu, kafir Quraisy curiga pada gua tersebut. Abu Bakar sendiri ketakutan akan dilihat oleh kaum Quraisy yang mengejar mereka.

Tetapi sesudah mendengar ucapan Rasulullah bahwa Allah bersama mereka, Abu Bakar eksklusif tenang. Atas izin Allah, seekor laba-laba membuat jaring di depan gua dan seekor burung membuat sarang sehingga kafir Quraisy tidak mengira di dalam gua tersebut ada Nabi dan Abu Bakar.

Setelah nabi wafat, Abu Bakar ialah orang yang paling lantang menyelamatkan Islam. Ia berkata, 

“Jika ada orang yang menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tapi, jikalau ada orang yang menyembah Allah, Allah tidak akan mati”.

Ucapan tersebut sangat berarti bagi muslim yang ketika itu begitu terkejut mendengar informasi wafatnya Nabi Muhammad. Karena Nabi Muhammad ialah figur pola Islam, tentu saja sebagian orang tidak percaya bahwa Nabi Muhammad meninggal, termasuk Umar Bin Khattab sendiri yang sangat murka ketika ada orang yang mengabarkan bahwa Nabi Muhammad meninggal dunia.

Namun, sesudah mendengar ucapan Abu Bakar tersebut, Umar Bin Khattab tersadar atas kesalahannya dan sanggup mendapatkan janjkematian Nabi Muhammad. Saat menjadi khalifah, Abu Bakar terkenal dengan ketegasannya menjalankan aturan Allah.

2. Umar Bin Khattab


ilustrasi sobat nabi umar bin khatab via islamedia.id

Umar bin Khattab awalnya sangat membenci Nabi dan Al Quran. Untunglah, Umar mendapat hidayah ketika mendengar adiknya membaca Al Quran. Umar termasuk sobat yang temperamental, sekaligus sangat mahir dalam berperang.

Sebelum masuk Islam, Umar adalah sosok yang ditakuti oleh Nabi Muhammad dan pengikut Islam lainnya lantaran Umar ialah sosok yang tidak segan membunuh orang yang tidak disukainya. Bahkan, anak perempuannya sendiri rela dibunuh untuk menutupi malu lantaran memiliki anak perempuan.

Namun, sesudah Umar masuk Islam, kekuatan Islam pun bertambah. Orang-orang kafir Quraisy sedikit gentar dengan adanya Umar di pihak Nabi Muhammad. Bahkan, Umarlah yang menyuruh Nabi Muhammad untuk berdakwah dengan terang-terangan dan menyampaikan dialah yang akan menjadi orang pertama yang melawan orang yang berani mengganggu Islam.

Walaupun keras, tetapi hati Umar sangat lembut dan tidak jarang menangis ketika mendengar ayat Al Quran. Apalagi ketika dia mengingat perbuatan-perbuatannya sebelum masuk Islam yang sangat buruk.

Setelah Abu Bakar meninggal, Umar menggantikannya sebagai khalifah. Saat menjadi khalifah inilah, Umar tidak mau mengambil kekayaan sepeser pun. Umar juga tidak memakai istana sebagai daerah menjalankan pemerintahan.

Umar menggunakan bawah pohon kurma untuk mengatur pemerintahan dan sering turun eksklusif ke pemukiman penduduk untuk melihat kehidupan rakyatnya. Bahkan, ketika ada seorang ibu yang mengeluh bahwa pemimpin Islam tidak mau tahu pada kemiskinannya, Umar turun tangan eksklusif membantu sang ibu dengan cara membawa sendiri karung beras dari gudang penyimpanan negara.

3. Utsman Bin Affan


ilustrasi utsman sobat nabi via ngopibareng.id

Utsman ialah sahabat Nabi yang kaya dalam usia muda, menyerupai halnya Abu Bakar. Utsman sangat beruntung lantaran sanggup menikahi dua putri Rasulullah berturut-turut. Setelah Ruqoyah meninggal, beberapa waktu kemudian Utsman menikahi Ummu Kultsum.

Utsman ialah khalifah pengganti Umar. Pada masa pemerintahan Utsman, mulai terjadi korupsi yang dilakukan Muawiyyah, yang kelak mendirikan Dinasti Umayyah.

Kepemimpinan Utsman, secara umum, dibagi dalam dua periode. Enam tahun pertama, Utsman memimpin dengan gemilang. Akan tetapi, pada enam tahun kedua, dengan adanya korupsi dan nepotisme, pemerintahan Utsman dianggap tidak bersih.

4. Ali Bin Abi Thalib


ilustrasi ali sobat nabi via youtube.com

Ali adalah sahabat nabi yang paling cerdas. Ia juga sangat mahir dalam berperang. Dikisahkan, pernah ada seorang yang bertarung melawan Ali dan pedang orang tersebut jatuh. Ali tidak eksklusif membunuhnya. Ali ingin bertarung dengan adil, menunggu orang tersebut mengambil pedangnya yang terjatuh, kemudian bertempur lagi.

Oleh lantaran itu, Ali mendapat gelar “Singa Allah” dan “Pangeran Orang Beriman”. Melalui Ali, garis keturunan Nabi dilanjutkan lantaran Ali menikahi Fatimah, putri kesayangan Nabi. Ali sendiri ialah anak dari paman Nabi yaitu Abi Thalib dan semenjak kecil Ali sudah erat dengan Rasulullah.

Sayangnya ketika pemerintahan Ali ini terjadi pertempuran dan pemberontakan lantaran sebagian merasa bahwa pemerintahan Ali kurang adil. Ali terbunuh oleh golongan khawarij yang menyatakan bahwa mereka keluar dari dua kelompok yang berseteru dan mendirikan kelompok sendiri.

Pengikut Ali ini sangatlah loyal kepada Ali dan biasa disebut dengan golongan Syiah. Sayangnya, lantaran adanya kesalahan dalam pemahaman terhadap agama dan fanatisme yang berlebihan, golongan Syiah ini seolah menimbulkan Ali sebagai nabi. Tentu hal ini sangat disayangkan lantaran Ali sendiri mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah nabinya.

Baca Juga : Selain Rasulullah, Ini 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

Nah, itulah 4 sahabat Nabi yang menjadi khulafaur rasyidin yang sanggup kami sampaikan. Semoga dongeng sahabat nabi di atas sanggup menjadi motivasi dan menambaha pengetahuan kita mengenai Islam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: