Huruf Lam li atau la sering kita jumpai dalam Bahasa Arab. Baik itu di dalam Al-Quran, hadits atau dalam banyak sekali literatur klasik (kitab kuning) atau modern pada banyak sekali bidang studi. Apakah makna la َل dan لِ dalam struktur gramatika bahasa Arab? Apakah ia merupakan kata sambung atau kata depan atau kedua-duanya? Dan apakah ia sanggup merubah struktur i'rab (cases) dari kata setelahnya atau tidak? Ada tiga macam yaitu lam Jar, lam Jazam, dan lam yang tidak bersedekah (lam ghoirul amilah). Pelajaran ini untuk para santri pesantren tingkat lanjut (advanced)
TOPIK BAHASA ARAB
- PERTAMA: LAM JAR (AMIL JAR)
- KEDUA: LAM JAZIMAH
- KETIGA: LAM YANG TIDAK BERAMAL
- CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM
PERTAMA: LAM JAR (AMIL JAR)
Pertama, lam jar yaitu lam yang menjadi amil jar sehingga mengejarkan pada isim (kata benda), dhamir (kata ganti), masdar yang jatuh setelahnya. Harta lam jar selalu kasrah (dibaca: li) kecuali di beberapa tempat. Berdasarkan pemakaiannya, lam jar ini mempunyai fungsi dan arti yang banya. Yang terpenting yakni sebagai berikut:
a) Lam lil milk atau tamalluk.
Yaitu lam yang digunakan untuk menawarkan arti kepemilikan. Ini merupakan fungsi yang paling sering digunakan dari lam jar. Lam lil milk terletak di antara dua benda di mana yang kedua mempunyai yang pertama secara hakiki. Contoh: الكتابُ لِزيدٍ Kitab itu (milik) Zaid. Terkadang untuk shibhul milk (kepemilikan non hakiki) yakni yang kedua mempunyai yang pertama secara majazi. Contoh: جعل لكم من أنفسكم أزواجاً (QS An-Nahl :73) "Allah menimbulkan bagi kau isteri-isteri dari jenis kau sendiri". Istri bukanlah milik suami secara hakiki namun suami kedudukan suami hanya ibarat dengan pemilik.
b) Makna takjub, kagum.
Ini terjadi untuk menampakkan keterkejutan. Contoh: لله درّه فارساً Maknanya yakni أتعجب من نقاء فروسيّته. Saya kagum dengan kebaikannya.
c) Lam Istighosah (minta tolong).
Makna ini serupa dengan lam takjub dalam arti sama-sama mabni fathah dan bertempat sesudah yak nida' (panggilan). Akan tetapi berbeda dari lam takjub dalam segi makna dan lam istighosah kata setelahnya jar majrur dengan lam yang disebut mustaghas lah. Lam istighasah mabni fathah, sedangkan lam mustaghas lah mabni kasrah untuk membedakan keduanya. Contoh: يالَزيدٍ لِخالدٍ Ya Lazaidin li Khalidin. Zaid mustaghas; Khalid mustaghas lah.
d) Lam Juhud.
Yaitu karakter jar yang mabni kasrah yang selalu didahului oleh kata " لم يكن ، لن يكون ، ليس يكون ، لا يكون ماكان" yang nafi dan sejenisnya, sedangkan kata setelahnya teridiri dari fiil mudharik yang nasab dengan "أن" yang tersimpan. Tujuan lam juhud untuk menaukidi (menekankan) ketiadaan kalimat sebelumnya. Adapun amal dari lam juhud yakni mengejarkan masdar yang ditakwil dari "أن" "an" yang tersembunyi dan fiil mudharik yang nasab setelahnya. Contoh: [ماكان الله لِيعذِّبَهم وأنت فيهم ] QS Al-Anfal :33 "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kau berada di antara mereka." Contoh lain: [لم يكنِ اللهُ لِيغفرَ لكم ] QS An-Nisa :37 "maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka,"
e) Lam Ta'lil (makna sebab).
Yaitu karakter jar yang mabni kasrah. Kalimat setelahnya yakni fiil mudharik yang nasab dengan "أن" yang selalu tersembunyi. Disebut juga dengan Lam Kay lantaran kalimat setelahnya menjadi alasannya yakni atas akhirnya kata sebelumnya. Contoh: جئتُ لأدرسَ Saya tiba untuk belajar. Contoh lain : وأنزلنا إليك الكتاب لِتبيّنَ للناسِ QS An-Nahl : Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, semoga kau menandakan pada umat manusia.
Beda lam taklik dari lam juhud yakni lam ta'lil tidak didahului oleh ما كان dan sejenisnya dan berfungsi untuk ta'lil (sebab) bukan untuk taukid.
KEDUA: LAM JAZIMAH
Kedua, Lam Jazimah atau lam yang menjazamkan fiil mudharik setelahnya. Ia disebut juga dengan lam amar. Lam ini selalu harkat kasrah kecuali apabila didahului oleh karakter ataf ( الواو ، الفاء ، ثُمَّ ) wawu, fak, tsumma, maka dimabnikan sukun, bukan kasrah. Contoh: لِيُنفقْ ذو سعةٍ من سعته. Contoh yang sukun: فلْيستجيبوا لي ولْيؤمنوا بي dan ثُمّ لْيقضوا تفثهم ولْيوفوا نذورهم
KETIGA: LAM YANG TIDAK BERAMAL
Lam yang tidak bersedekah (ghairul amilah) artinya tidak merubah i'rab pada kata setelahnya, namun tetap mempunyai fungsi dan arti. Fungsi paling terkenal yakni untuk taukid (pengukuhan) dan ibtidak (permulaan). Lam ini mabni fathah artinya selalu berharkat fathah dan dibaca "la". Rincian lam taukid dan lam ibtida yakni sebagai berikut:
a) Lam ibtidak
yaitu karakter lam yang ada di permulaan kalimat atau berada pada kata yang mempunyai permulaan kalimat. Posisinya dalam kalimat sebagai berikut:
(i) Lam ibtidak bersama mubtadak (subyek kalimat nominal). Contoh: firman Allah [لَيوسف واخوه أحبّ إلى أبينا منّا] Contoh lain: ولَلآخرةُ خيرٌ لك من الأولى
(ii) Lam ibtidak bersama isimnya inna (إنّ) yang diakhirkan dari khobarnya. Contoh firman Allah: إنّ لكم في الأنعام لَعبرةً
(iii) Lam ibtidak bersama khobarnya inna (إنّ) dan disebut muzahlaqah. Contoh: firman Allah إنّا له لَحافظون dan إنّا له لَناصحون dan وإنّك لَعلى خلقٍ عظيم
(iv) Lam ibtidak bersama fiil jamid nikma dan biksa ( نعمَ ، بئسَ ). Contoh: firman Allah ولَنعمَ دار المتقين dan ولَبئس مثوى المتكبّرين
b) Lam qasam (sumpah).
Lam ini bahwasanya lam ibtidak akan tetapi agak berbeda dalam arti ia menjadi dalil atas sumpah yang dikira-kira yang terkandung dalam susunan kalimat sebagai dalil atasnya. Hal ini terjadi dalam beberapa keadaan sebagai berikut:
(i) Apabila masuk pada in syartiyah (إنْ) ditulis bersama dengan kata لَئن "la'in". Contoh firman Allah: لئن لم تنته لَأرجمنّك
(ii) Apabila masuk pada karakter qad dan saufa ( قد ، سوف ). Contoh firman Allah: لَقد جاءكم رسولٌ من أنفسكم dan ولَسوف يعطيك ربّك فترضى
(iii) Bersama dengan mubtadak kata "amru" عَمْرو yang ditulis dengan لَعمرو dan dhamir atau isim. Ini terjadi dalam satu ayat Al-Quran: لَعمرك إنّهم لفي غمرتهم
c) Lam Jawab
Lam jawab yang berada pada dua daerah yaitu:
(i) Huruf jawab dan ziyadah (tambahan) dalam taukid (pengukuhan) untuk qasam (sumpah) yang terletak sebelumnya. Umumnya berkumpul bersama lam qasam dan kalimat setelahnya berupa fi'il mudharik. Contoh firman Allah: لئن لم تنته لَأرجمنّك واهجرني مليّا Lam yang pertama pada لئن untuk qasam (sumpah). Sedangkan lam yang kedua pada لَأرجمنّك sebagai jawab bagi qosam.
(ii) Huruf jawab dan taukid syarat yang jatuh sebelumnya. Ini terjadi apabila didahului oleh perangkat syarat ibarat 'law, lawla, lawmm' ( لو ، لولا ، لوما ). Seperti firman Allah: ولولا دفع الله الناس بعضهم ببعضٍ لَهُدِّمت صوامع وبيع وصلواتٌ ومساجد
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: