Insyaallah Bermanfaat! Ini 4 Hal Yang Disunnahkan Ketika Menghadapi Orang “Sakaratul Maut”


Gambar ilustrasi dilansir dari viva.co.id

InsyaAllah sangat bermanfaat.

Agar orang yang mengalami sakaratul maut meninggal dengan keadaan baik.

Ini 4 hal yang disunnahkan untuk Anda lakukan ketika keluarga ataupun saudara sedang mengalami sakaratul maut.

Tidak ada yang tahu kapan dan di mana janjkematian akan menghampiri.

Namun, tanda-tandanya kadang sanggup dilihat dan diamati, terlebih bagi orang yang sedang sakit. Ia akan mengalami sakaratul maut, proses di mana nyawa dicabut dari jasadnya.

InsyaAllah akan sangat bermanfaat, berikut yakni empat hal yang disunnahkan dilakukan oleh umat Muslim jikalau mengetahui saudara, teman, atau orang lain sedang mengalami sakaratul maut atau gejala janjkematian akan menghampiri.

Pertama, Arahkan ke kiblat

Arahkan orang yang sedang sakaratul maut tersebut tidur di atas lambungnya yang sebelah kanan dengan menghadap kiblat.

Jika sulit, maka cukup arahkan sedikit wajahnya menghadap kiblat. Tetapi paling disunnahkan jikalau mungkin, arahkan tubuhnya menghadap kiblat, ibarat dilansir dari bincangsyariah.com.

Kedua, disunnahkan menalqin orang yang sakaratul maut tersebut membaca syahadat, La ilaha illa Allah, dengan bunyi yang lembut

Menurut keterangan kitab Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al Imam Asy Syafii disebutkan bahwa bacaan syahadat La ilaha illa Allah tersebut hanya cukup diperdengarkan saja kepada orang yang sakaratul maut tersebut, tanpa perlu menyuruhnya untuk mengucapkan juga.

Hal ini menurut hadis riwayat Abu Hurairah,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * لقنوا موتاكم لا إله إلا الله (رواه مسلم)

Rasulullah saw. bersabda: “Talqinkanlah orang-orang yang hendak meninggal dunia (di antara) kalian La ilaha illa Allah.” (H.R. Muslim).

Ketiga, membaca surah Yasin

Hal ini sebagaimana hadis riwayat Ma’qil bin Yassar,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « اقرءوا على موتاكم يس »(رواه ابن حبان)

Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah Yasin untuk orang-orang yang akan meninggal (di antara) kalian” (HR. Ibnu Hibban).

Imam Abu Hatim memberi keterangan bahwa maksud kata mauta di dalam hadis tersebut yakni orang-orang yang sedang menghadapi kematian.

Baca Juga:

Keempat, berprasangka baik

Berprasangka oke bahwa orang yang akan meninggal tersebut yakni husnul khatimah.

Dan jangan lupa menawarkan semangat pula kepadanya biar ia pun berhusnudzan kepada Allah, alasannya yakni selama ia masih beriman dan menauhidkan Allah, insya Allah ia meninggal dalam keadaan baik.

Hal ini menurut hadis qudsi riwayat Abu Hurairah,

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي (رواه البخاري ومسلم)

Nabi saw. bersabda, Allah Swt. berfirman: “Aku berada pada prasangka hambaKu kepada Ku.” (HR. Al Bukhari).

Yang harus kita sadari, janjkematian yakni takdir yang diberikan oleh Allah SWT. Selain ke 4 hal diatas, Anda perlu mengiklaskan semuanya kepada Allah semata.

Demikian, Wallahu A'lam.

Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: