Keberkahan Yang Terkandung Dalam Kalimat Istirja' Yang Jarang Orang Ketahui


Image from kabarMekkah.com

Setiap insan niscaya mengalami musibah, dan bahkan tak sanggup dielakkan lagi alasannya itu sudah Qodo' dan Qodar dari Allah SWT. 

Pastinya mereka yang muslim sering menyebut "innalillahi wa inna ilaihi rajiun".

Apa sih keberkahan mengucapkan kalimat itu?

Kalimat istirja’ yakni kalimat inaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun…

Allah ajarkan kalimat ini supaya dibaca oleh kaum muslimin yang sedang mengalami musibah. Dan itulah ciri orang yang penyabar.

Allah berfirman,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ,.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Dan berikanlah gosip bangga kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (QS. al-Baqarah: 154 – 155)

Seperti yang dilansir dari konsultasisyariah.com, sebagian ulama menegaskan bahwa kalimat ini tidak diberikan kepada para nabi sebelum nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti yang dinyatakan ulama tabi’in, muridnya Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, yaitu Imam Said bin Jubair. Beliau mengatakan,

لم تعط هذه الكلمات نبيا قبل نبينا، ولو عرفها يعقوب لما قال: يَا أَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ
Kalimat ini belum pernah diberikan kepada seorang nabi-pun sebelum nabi kita (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Andaikan sudah diketahui Ya’qub, tentu dia tidak akan mengucapkan, “Duhai murung citaku terhadap Yusuf”. (Tafsir al-Qurthubi, 2/176).

Ketika Ya’qub mendapat kabar hilangnya Yusuf, dia tidak mengucapkan, innaa lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun, tapi dia mengucapkan, Yaa asafaa ‘alaa Yusuf… (Duhai murung citaku terhadap Yusuf).

Baca Juga :

Kandungan Kalimat Istirja’

Seperti apa kandungan maknanya? Kita simak keterangan al-Qurthubi.

Imam al-Qurthubi menjelaskan,

قوله تعالى: قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون. جعل الله تعالى هذه الكلمات ملجأ لذوي المصائب، وعصمة للممتحنين، لما جمعت من المعاني المباركة

Firman Allah Ta’ala, ‘Mereka mengucapkan Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’

Allah jadikan kalimat ini sebagai sandaran bagi orang yang tertimpa musibah, dan pemberian (bacaan) bagi mereka yang sedang menjalani ujian. Karena kalimat ini mengandung banyak makna yang berkah.

Kemudian al-Qurthubi melanjutkan,

فإن قوله: إنا لله توحيد وإقرار بالعبودية والملك. وقوله: وإنا إليه راجعون إقرار بالهلك على أنفسنا والبعث من قبورنا، واليقين أن رجوع الأمر كله إليه كما هو له

Kalimat, ‘Inna lillahi’ yakni tauhid dan legalisasi terhadap ubudiyah (status kita sebagai hamba) dan kekuasaan Allah. Sedangkan kalimat, ‘Wa inna ilaihi raaji’uun’ yakni legalisasi bahwa kita akan binasa, dan akan dibangkitkan dari alam kubur kita, serta keyakinan bahwa semua urusan kembali kepada-Nya, sebagaimana semua ini milik-Nya. (Tafsir al-Qurthubi, 2/176)

Keutamaan Kalimat Istirja’

Dalam hadis dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, dia pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} [البقرة: 156] ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah, kemudian dia mengucapkan kalimat menyerupai yang Allah perintahkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’  ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Maka Allah akan menunjukkan ganti untuknya dengan yang lebih baik. (HR. Muslim 918)

Di surat al-Baqarah, Allah menunjukkan kesepakatan bahwa orang yang sabar dan mengucapkan istirja’ mereka akan mendapat shalawat, rahmat, dan hidayah.

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. al-Baqarah: 157).

Umar bin Khatab mengatakan,

نعم العدلان ونعم العلاوة: الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون* أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون

“Sebaik-baik 2 akhir dan sebaik-baik tambahan, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang tepat dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Yang dia maksud dengan sebaik-sebaik 2 akhir adalah  shalawat dan rahmat. Sedangkan sebaik-baik pelengkap yakni hidayah. (Tafsir al-Qurthubi, 2/177),


Demikian, Wallahu a’lam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: