Profil Dan Biografi Buya Yahya Zainul Maarif Al Bahjah


Buya yahya via alihamdan.id

Buya Yahya ialah seorang pengasuh forum pengembangan dakwah dan pondok pesantren. Siapakah sebetulnya Buya Yahya itu? Inilah biografinya.

Bacalah Biografi Buya Yahya disini. Tak cuma itu, kami sajikan infografis yang menarik dipandang. Yahya Zainul Ma'arif (Arab يحيى زين المعارف) yang lebih erat disapa Buya Yahya (lahir di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, 10 Agustus 1973; umur 45 tahun). Lebih jauh mengenai profil singkat serta sepak terjang Buya Yahya, di bawah ini akan kita bahas bersama.

Yahya Zainul Ma'arif atau yang lebih erat disapa Buya Yahya ialah pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren. Dibawah inilah Profil dan Biografi Buya Yahya Zainul Maarif al Bahjah.

Profil Biografi Buya Yahya

Nama Asli : Yahya Zainul Ma’arif.
Nama Masyhur : Buya Yahya Cirebon.
Kelahiran : Blitar.10-Agustus-1973
Profesi : Da’i, ulama muda.
Agama : Islam.
Aliran : Ahlussunnah wal Jama’ah. Syafi’iyyah. asy-Ariyyah.
Istri : Fairuz ar-Rohbini.
Jumlah Anak         : 4
Orang Tua : Jamzuri.

Biografi Buya Yahya ini kami awali dulu dengan kedatangan dia ke Cirebon pada selesai tahun 2005. Berawal dari kiprah yang diampu dari syaikh sekaligus rektor dia di Universitas al-Ahgoff, Yaman, dia kemudian menjalani kiprah dari sang guru untuk mengelola sekaligus memimpin pesantren persiapan (ma’had i’dad) mahasiswa sebelum menjalani rihlah ilmu ke Universitas al-Ahgoff, Yaman.

Ketika menjalani kiprah mengajar di Cirebon, dia bersama teman-teman seperjuangan menyewa daerah di pondok pesantren Nuurusshidiq, Tuparev. Di daerah tersebut, dia hidup bersama Ustadz Budi Abdullathif, Habib Hasan al-Jufri, Ustadz Fathurrohman dan Ustadz Abdul Aziz Muslim. Perlu diketahui oleh para pembaca sekalian, pada tahun 2005 hingga pertengahan 2006, Buya Yahya yang masih muda belum menerima izin dari syaikh nya untuk terjun berda’wah ke masyarakat.

Awal Berda’wah di Cirebon dari Musholla ke Musholla

Selepas mendapatkan izin, pada tahun 2006, dia mengawali nya dengan penuh rasa sabar dan tawakkal pada Alloh ta’ala. Dimulai dari musholla kecil, dan walhamdulillah diberikan fasilitas oleh Alloh ta’ala untuk menjadi pengisi banyak sekali majlis ilmu di banyak sekali masjid jami’ di Cirebon, bahkan.. Masjid at-Taqwa alun-alun Cirebon pun tak luput dari kehadiran nya.

Saat ini di masjid at-Taqwa alun-alun senantiasa disesaki oleh para mustami’ dan thullabul ‘ilmi dikala malam Senin dan Selasa, hal tersebut tidak lain dan tidak bukan, hanya demi hadir di roudhotul jannah (taman surga) atau majlis ilmu yang diampu oleh Buya Yahya Zainul Ma’arif.

Beliau meyakini, hal tersebut tidak akan terjalani dengan tepat tanpa izin dari Alloh ta’alaa. Lantas, perilaku ta’zhim (hormat) dia kepada para masyaikh nya di Yaman dikala menimba ilmu, termasuk Habib Abdulloh Baharun, sekarang menampakan kesannya atas izin Alloh ta’ala yang diperlihatkan Alloh melalui perilaku ta’zhim para thullab dan mustami’ kepada Buya.


Biografi via shalawattibliqqulub.blogspot.com

Rihlah Ilmu Buya Yahya Dari Tsanawiyah Hingga Kuliyyah

Sebelum dia melanjutkan studi ke Yaman, diawali dahulu dari Madrasah Diniyah yang diasuh oleh seorang kiai yang sholih, ya’ni KH. Imron Mahbub dan juga dia bersekolah di SMP (SMP) yang juga masih di kota Blitar.

Buya Yahya yang masih “hijau” keilmuan nya kala itu, tetapkan untuk melanjutkan pendidikan agama islam di Pondok Pesantren (PP) Daarul Lughoh Wad Da’wah – Bangil, Pasuruan Jawa Timur, yang diasuh oleh al-Murobbi al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun, tepatnya pada tahun 1988 hingga 1993.

Keberhasilan dia dalam menghafal banyak sekali matan ilmu dan pengamalan nya menciptakan Buya dipercaya dan diberikan kiprah mengabdi untuk menawarkan pelajaran kepada santri di PP Daarul Lughoh Wad Da’wah – Bangil.

Sang guru tak tinggal diam, al-Habib Hasan rahasia mengamati kinerja Buya Yahya yang mulai matang keilmuan nya, atas perintah dia pula lah Buya Yahya melanjutkan langkah rihlah ilmu nya ke Universitas al-Ahgoff Yaman, dari tahun 1996 hingga 2005.

Buya Yahya Kuliyyah di Negeri Yaman

Walhamdulilah wa syukrulillah, Buya Yahya talaqqi ilmu fiqh kepada Mufti Hadromaut, ya’ni Syaikh Fadhol Bafadhol. Selain kepada Syaikh Fadhol, Buya Yahya juga menimba ilmu kepada Syaikh Muhammad al-Khotib, Syaikh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali Masyur bin Hafidz.

Menarik juga untuk dibahas pada artikel biografi buya yahya kali ini, selain berguru ilmu fiqh, dia juga menyempatkan waktu dan menawarkan tenaganya demi mempelajari ulumul hadits kepada DR. Ismail Kadhim al-Aisawi, Habib Salim asy-Syathri, dan Sayyid Ahmad bin Husin as-Seggaf.

Semangat dia di masa muda patut dicontoh para santri masa sekarang yang ingin sukses berda’wah di jalan Alloh ta’ala. Di sela kesibukan dia menjalani kuliyyah di Universitas, dia juga menyempatkan waktu untuk menambah khazanah keilmuan di Rubath (Pondok Pesantren) Tarim sebanyak 4 kali seminggu.

Buya Yahya Mengajar di Yaman

Kematangan Buya Yahya mulai tampak. Walhamdulillah, dia pernah mengajar di Dirosah Islamiyyah al-Ahgoff dan di Fakultas Tarbiyah Universitas al-Ahgoff, Yaman. Kini, dia dikenali sebagai salah satu ulama muda ASWAJA yang mengasuh banyak sekali majlis ta’lim, dan juga Pondok Pesantren (Ma’had) al-Bahjah, Cirebon, Jawa Barat.

Buya Yahya Mulai Di Izinkan Berdakwah di Cirebon

Ketika masa kiprah dan berguru di Yaman telah diselesaikan dengan baik, pada pertengahan tahun 2006, dia kembali lagi ke Cirebon. Walhamdulillah, alasannya sudah dinilai mumpuni, dia di izinkan untuk berdakwah.

Buya Yahya Mulai Dikenali Cirebon dan Sekitarnya

Tak cuma Cirebon saja yang mendapatkan kehadiran sejuknya banyak sekali pesan yang tersirat dan ilmu agama beliau. Ternyata Majalengka dan juga Kuningan menyambut baik kehadiran beliau. Termasuk LP Kesambi, Cirebon dan Matahari Dept. Store, Grage. Kini, nama dia semakin membumi, terlebih sesudah berhasil membangun majlis sekaligus ma’had al-Bahjah di Cirebon.

Walhamdulillah, selesailah biografi Buya Yahya kali ini. Semoga para pembaca sekalian sanggup menerima manfaat dari artikel kita kali ini. Terimakasih.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close