Cara Masuk Islam Menjadi Mualaf

TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM Cara Masuk Islam Menjadi Mualaf
TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM

saya laki-laki kristen, umur 28 tahun. saya memiliki seorang kekasih seorang muslim umur 26 tahun, sudah bercerai, memiliki anak 1. selama saya bersahabat dengan dia, saya banyak berguru wacana islam dan ada ketertarikan di hati saya untuk masuk islam.. pada ketika saya memutuskan untuk mualaf, keluarganya meminta saya utuk tidak berafiliasi lagi dengan dia..saat ini saya masih memutuskan untuk mualaf,

yang ingin saya tanyakan,
1. bagaimana saya sanggup mualaf, dan tata cara untuk mualaf?
2. apakah ada situs online yang mengajarkan wacana islam dan tata cara sholat serta berguru alquran?

saya kira cukup pertanyaaan saya ketika ini..
terima kasih.

DAFTAR ISI
  1. Tata Cara Menjadi Mualaf
  2. Baca Syahadat dengan Bahasa Selain Arab
  3. Cara Masuk Islam Orang Bisu
  4. Manfaat Masuk Islam: Dosa Masa Lalu Dihapus
  5. Yang Wajib Dan Sunnah Ketika Masuk Islam
  6. Sunnah mandi besar
  7. Khitan bagi Laki-laki Mualaf
  8. CARA KONSULTASI AGAMA

JAWABAN TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM

Semoga Anda terus mendapatkan hidayah untuk menjadi seorang muslim dan mendapatkan kebenaran dengan tanpa rintangan dan halangan apapun. Amin. Jawaban pertanyaan anda sbb:

1. Menjadi seorang muslim itu mudah. Yang diharapkan hanyalah membaca dua kalimat syahadah (kesaksian) dengan penuh keyakinan.
Teks Arabnya sbb:

أشهدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وأشهدُ أنَّ محمدًا رسولُ اللهِ

Teks latin sbb: Asyhadu an La Ilaha Illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Artinya: Aku bersaksi tidak ada ilahi yang patut disembah kecuali Allah. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu Utusan Allah.

Anda sanggup megucapkan kata di atas sendirian dan sudah menjadi muslim. Namun akan lebih ideal apabila mengucapkannya di depan beberapa saksi. Akan lebih baik lagi kalau di sebuah masjid atau pesantren. Kalau Anda seorang Tionghoa, Anda sanggup mengucapkan itu di kantor PITI terdekat supaya mendapat ratifikasi formal. Atau, tiba ke kantor NU (Nahdlatul Ulama) terdekat.

Imam Nawawi dalam Raudhah At-Tolibin menyatakan:

وقال الشافعي في موضع إذا أتى بالشهادتين صار مسلما

Artinya: Imam Syafi'i berkata, "Apabila seseorang mengucapkan dua kalimah syahadat, maka ia menjadi muslim."

2. Banyak situs yang mengajarkan soal Islam secara terperinci. Secara audio visual sanggup anda cari di Youtube.com. Sedangkan untuk teks bacaan sanggup dikunjungi situs-situs menyerupai pesantrenvirtual.com atau situs ini (alkhoirot.net). Silahkan cari melalui kotak cari (search box) di sebelah kanan situs ini.

SARAN: Ada baiknya anda masuk Islam dengan derma seorang ustadz, ulama atau kyai dari kalangan NU (Nahdlatul Ulama). Pastikan ustadz tersebut dari kalangan non-Wahabi semoga anda tidak terjebak ke kepercayaan ekstrim mereka. Lihat: Ciri Khas Ajaran Wahabi.


BACA DUA KALIMAT SYAHADAT DENGAN BAHASA TERJEMAH ATAU SELAIN ARAB

Hukumnya sah masuk Islam dengan membaca dua kalimat syahadat dalam bahasa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa lokal lainnya. Imam Nawawi dalam Raudhatut Tholibin, hlm. 8/282, menyatakan:

يصح إسلام الكافر بجميع اللغات ، ذكره صاحب " الشامل " وغيره ، ويشترط أن يعرف معنى الكلمة . فلو لقن العجمي الشهادة بالعربية ، فتلفظ بها وهو لا يعرف معناها ، لم يحكم بإسلامه ، وإذا تلفظ العبد بالإسلام بلغته ، وسيده لا يعرف لغته ، فلا بد ممن يعرفه بلغته ليعتقه عن الكفارة .

قلت : إسلامه بالعجمية صحيح ، إن لم يحسن العربية قطعا ، وكذا إن أحسنها على الصحيح . والوجه بالمنع مشهور في صفة الصلاة من " التتمة " وغيره ، ويكفي السيد في معرفة لغة العبد قول ثقة ، لأنه خبر ، كما يكفي في معرفة قول المفتي والمستفتي . - والله أعلم .
Artinya: Sah (masuk) Islam-nya orang kafir dengan (membaca syahadat) semua bahasa sebagaimana disebutkan oleh penulis kitab Al-Syamil dan lainnya. Disyaratkan ia harus mengetahui makna kalimat. Apabila seorang non-Arab menuntun bacaan Syahadat dengan bahasa Arab, kemudian mualaf itu melafalkan (mengucapkan)-nya tanpa memahami maknanya, maka tidak dihukumi Islam. Apabila seorang hamba sahaya melafalkan keislaman dengan bahasanya sendiri sedangkan tuannya tidak tahu bahasa itu, maka harus ada orang yang tahu bahasa tersebut ...

Menurut saya (Imam Nawawi): Islamnya (dengan bacaan syahadat) bahasa non-Arab itu sahih apabila tidak sanggup bahasa Arab sama sekali. Begitu juga apabila sanggup bahasa Arab berdasarkan pendapat yang sahih...


CARA MASUK ISLAM ORANG BISU

يصح إسلام الأخرس بالإشارة المفهمة . وقيل : لا يحكم بإسلامه إلا إذا صلى بعد الإشارة ، وهو ظاهر نصه في الأم والصحيح المعروف الأول ، وحمل النص على ما إذا لم تكن الإشارة مفهمة .

Artinya: Sah Islamnya orang yang bisu dengan isyarah yang sanggup dimengerti. Satu pendapat menyatakan: Tidak sah Islamnya kecuali apabila ia shalat setelah memberi isyarat. Ini yakni nash Imam Syafi'i dalam Al-Umm. Pendapat yang sahih yang masyhur yakni yang pertama. Sedangkan nash Imam Syafi'i itu dikaitkan pada kasus apabila isyaratnya tidak dimengerti.

PERLUKAH DEKLARASI BARA'AH (PEMBEBASAN DIRI) DARI AGAMA SEBELUMNYA?

فرع

ذكر الشافعي - رضي الله عنه - في " المختصر " في هذا الباب أن الإسلام أن يشهد أن لا إله إلا الله ، وأن محمدا رسول الله ، ويبرأ من كل دين خالف الإسلام ، واقتصر في مواضع على الشهادتين ، ولم يشترط البراءة ، فقال الجمهور : ليس فيه خلاف ، بل إن كان الكافر ممن يعترف بأصل رسالة نبينا محمد - صلى الله عليه وسلم - كقوم من اليهود يقولون : مرسل إلى العرب فقط ، فلا بد من البراءة ، وإن [ ص: 283 ] كان ينكر أصل الرسالة كالوثني ، كفى في إسلامه الشهادتان . قال الشيخ أبو حامد : وقد رأيت هذا التفصيل منصوصا عليه في كتاب " قتال المشركين " ، ونقل الإمام خلافا للأصحاب ، وفي اشتراط البراءة قال : والأصح عدم الاشتراط .

قلت : في المسألة ثلاثة أوجه ، حكاها صاحب " الحاوي " . والصحيح التفصيل المذكور ، والثاني : أن التبرؤ شرط مطلقا ، والثالث : أنه يستحب مطلقا . - والله أعلم .

والمذهب الذي قطع به الجمهور ، أن كلمتي الشهادتين لا بد منهما ، ولا يحصل الإسلام إلا بهما ، وحكى الإمام مع ذلك طريقة أخرى منسوبة إلى المحققين ، أن من أتى من الشهادتين بكلمة تخالف معتقده ، حكم بإسلامه ، وإن أتى منهما بما يوافقه ، لم يحكم ، فإذا وحد الثنوي ، أو قال المعطل : لا إله إلا الله ، جعل مسلما ، وعرض عليه شهادة الرسالة ، فإن أنكر ، صار مرتدا . واليهودي إذا قال : محمد رسول الله ، حكم بإسلامه ، وحكى عن هذه الطريقة خلافا في أن اليهودي أو النصراني إذا اعترف بصلاة توافق ملتنا ، أو حكم يختص بشريعتنا ، هل يكون ذلك إسلاما ؟ وقال : ميل معظم المحققين إلى كونه إسلاما ، وعن القاضي حسين في ضبطه ، أنه قال : كلما كفر المسلم بجحده ، صار الكافر المخالف له مسلما بعقده . ثم إن كذب غير ما صدق به ، كان مرتدا ، والمذهب المعروف ما قدمناه .

فرع

استحب الشافعي - رضي الله عنه - أن يمتحن الكافر عند إسلامه بإقراره بالبعث بعد الموت

Artinya: Imam Syafi'i menuturkan dalam Al-Muktashar bahwa (cara masuk) Islam itu yakni bersaksi tidak ada ilahi selain Allah, dan bahwa Muhammad Utusan Allah, dan membebaskan diri dari agama yang berlawanan dengan Islam. Di sejumlah tempat, Imam Syafi'i mencukupkan dengan dua kalimah syahadat saja tanpa mensyaratkan bara'ah (membebaskan diri). Jumhur berkata: tidak ada perbedaan soal ini. Bahkan apabila si kafir mengakui asal kerasulan Nabi Muhammad menyerupai sebagian kaum Yahudi di mana mereka berkata "Muhammad diutus untuk orang Arab saja" maka harus ada bara'ah. Apabila mengingkari asal risalah menyerupai kafir Watsani, maka masuk Islamnya cukup dengan dua kalimah syahadat. Syaikh Abu Hamid berkata: Aku melihat rincian ini merupakan nash Imam Syafi'i dalam kitab "Qital Al-Musyrikin". Al-Imam menukil yang berbeda dengan ulama Syafi'i. Tentang syarat adanya bara'ah, pendapat yang paling sahih yakni tidak disyaratkan.

Menurut pendapatku (Imam Nawawi), dalam soal (bara'ah) ini ada tiga pendapat sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hawi. Pertama, yang sahih yakni rincian di atas. Kedua, menjadi syarat secara mutlak. Ketiga, sunnah secara mutlak.

Imam Syafi'i menghukumi sunnah menguji orang kafir ketika masuk Islam dengan pengukuhan hari kebangkitan setelah mati.


KEUTAMAAN NON-MUSLIM YANG MASUK ISLAM: DOSA MASA LALU DIHAPUS

Seorang non-msulim dari agama apapun beliau berasal baik dari Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, Konghucu, Atheis, Shinta, Bahai, Zoroastrian, Yahudi, dll, maka ketika masuk Islam seluruh dosa-dosa masa lalunya akan terhapus sebagaimana bayi yang gres lahir berdasarkan dalil-dalil berikut:

- Q.S. Al-Anfaal 8: 38
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), pasti Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan kalau mereka kembali lagi, sebetulnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang dahulu.“

- Hadits riwayat Nasai

إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلَامُهُ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا

Artinya: Jika seorang hamba masuk Islam, kemudian Islamnya baik, Allah menulis semua kebaikan yang pernah beliau lakukan, dan dihapus darinya semua keburukan yang pernah beliau lakukan. Kemudian setelah itu ada qishash (balasan yang adil), yaitu satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat. Adapun satu keburukan dibalas dengan sama, kecuali Allah ‘Azza wa Jalla mengampuninya.

- Hadits riwayat Muslim, Nabi bersabda kepada Amr bin Ash yang hendak masuk Islam
أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ

Artinya: Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya, dan bahwa hijroh menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya bahwa haji menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya.

- Hadits riwayat Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah Nabi bersabda: Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan beliau diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya qana’ah (ridha; menerima) dengan apa yang Dia berikan kepadanya.

Baca juga: Cara dan Syarat masuk Islam


YANG WAJIB DAN SUNNAH KETIKA MASUK ISLAM

Orang kafir yang gres masuk Islam diwajibkan dan disunnahkan untuk melaksanakan hal-hal berikut ketika pertama kali masuk Islam:


1. Sunnah mandi besar

Seorang yang akan masuk Islam disunnahkan untuk mandi besar atau mandi junub dan setelah itu gres melaksanakan persaksian dengan membaca dua kalimah syahadat. Mandi boleh juga dilakukan setelah mengucapkan kalimah syahadat. Baca: Cara Mandi Junub

Berdasarkan dalil hadits berikut:

-

عن قيس بن عاصم قَالَ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم أُرِيْدُ اْلإِسْلاَمَ فَأَمَرَنيِ أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَ سِدْرٍ

Artinya: Dari Qois bin Ashim radliyallahu anhu berkata, ”Aku pernah mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam alasannya yakni saya ingin (masuk) Islam. Lalu Beliau menyuruhku untuk mandi dengan air dan daun sidrah”. [HR Abu Dawud: 355, an-Nasa’iy: I/ 109 dan Ahmad: V/ 61. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].

-

عن أبي هريرة يَقُوْلُ: إِنَّ ثَمَامَةَ بْنَ أُثَالٍ اْلحَنَفِيَّ انطْلَقَ إِلىَ نَجْلٍ قَرِيْبٍ مِنَ اْلمـَسْجِدِ فَاغْتَسَلَ ثُمَّ دَخَلَ إِلىَ اْلمـَسْجِدِ فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُ رُسُوْلُهُ يَا مُحَمَّدُ ! وَاللهِ مَا كَانَ عَلَى اْلأَرْضِ وَجْهٌ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْ وَجْهِكَ فَقَدْ أَصْبَحَ وَجْهُكَ أَحَبَّ اْلوُجُوْهِ كَلِّهَا إِلَيَّ وَ إِنَّ خَيْلَكَ أَخَذَتْنيِ وَ أَنَا أُرِيْدُ اْلعُمْرَةَ فَمَاذَا تَرَى ؟ فَبَشَّرَهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم وَ أَمَرَهُ أَنْ يَعْتَمِرَ -مُخْتَصَرًا-

Artinya: Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, “Sesungguhnya Tsumamah bin Utsal al-Hanafiy pergi ke Najal [29] bersahabat dari masjid. Kemudian ia mandi kemudian masuk menuju masjid dan berkata, "أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أن محمدا عبده و رسوله"
Wahai Muhammad, demi Allah, dahulu tiada wajah di muka bumi yang lebih saya benci selain dari wajahmu. Maka sungguh kini wajahmu yakni yang paling saya cintai dari seluruh wajah. Sesungguhnya pasukan kudamu telah menahanku sedangkan saya ingin menunaikan umrah maka bagaimanakah pendapatmu?”. Maka Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam menawarkan kabar bangga kepadanya dan menyuruhnya berumrah. -secara ringkas- [HR an-Nasa’i: I/ 109-110, Muslim: 1764, al-Bukhori: 469, 4372, Abu Dawud: 2679, Ibnu Khuzaimah: 252 dan Ahmad: II/ 246, 304, 452, 483. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]

Ulama berbeda pendapat wacana wajib atau sunnahnya mandi junub bagi mualaf yang gres masuk Islam atau bagi orang murtad yang kembali ke Islam. Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni menjelaskan perbedaan ulama madzhab empat soal ini: bahwa Madzhab Maliki menyatakan wajib mandi; madzhab Syafi'i menyatakan sunnah mandi kecuali apabila ia mengalami junub ketika sebelum masuk Islam, sedangkan madzhab Hanafi dan sebagian pendapat dalam madzhab Hanbali menyatakan tidak wajib mandi alias hanya sunnah.

Adapun waktu mandinya boleh dilakukan sebelum atau setelah membaca kalimah syahadat atau setelah masuk islam berdasarkan hadits Muadz bin Jabal riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas :

أن النبي صلى الله عليه وسلم لما بعث معاذاً إلى اليمن قال له: إنك تقدم على قوم هم من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه أن يوحدوا الله تعالى، فإذا عرفوا ذلك فأخبرهم أن الله قد فرض عليهم خمس صلوات في يومهم وليلتهم، فإذا صلوا فأخبرهم أن الله افترض عليهم زكاة في أموالهم...

Dalam hadits ini memperlihatkan dua hal: (a) mandi besar tidak wajib bagi yang gres masuk Islam; (b) mandi besar boleh dilakukan sebelum atau setelah masuk Islam.


2. Khitan bagi Laki-laki Mualaf

Khitan hukumnya wajib bagi setiap laki-laki muslim. Karena itu, laki-laki mualaf harus melaksanakan khitan. Namun, apabila ada perasaan takut khitan alasannya yakni faktor usia atau membahayakan, maka sanggup mengikuti pendapat yang menganggap khitan itu sunnah yaitu pendapat madzhab Hanafi. Baca detail: Khitan dalam Islam

Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: