Jelas-Jelas Dosa, Kok Masih Banyak Istri Dan Suami Yang Melaksanakan 3 Hal Ini Ketika Bertengkar


Sumber gambar webkudewe.com

Keluarga mana yang tidak pernah menghadapi pertengkaran, alasannya ialah dilema sepele pun banyak keluarga yang berangkhir perceraian hanya alasannya ialah dilema di dalam rumah.

Kenapa ini dapat terjadi ? 3 Hal yang tidak boleh Rasulullah ini niscaya banyak yang melanggar.

Pertengkaran dalam rumah tangga, hampir pernah terjadi dalam semua keluarga. Tak terkecuali keluarga yang anggotanya orang baik sekalipun. Dulu keluarga Ali bin Abi Thalib dan Fatimah radhiyallahu ‘anhuma, juga pernah mengalami semacam ini.

Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, ia menceritakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Fatimah radhiyallahu ‘anha, dan ia tidak melihat Ali di rumah. Spontan ia bertanya: “Di mana anak pamanmu?” ‘Tadi ada dilema dengan saya, terus dia murka kepadaku, kemudian keluar. Siang ini dia tidak tidur di sampingku.’

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sobat wacana keberadaan Ali. ‘Ya Rasulullah, dia di masjid, sedang tidur.’ Datanglah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke masjid, dan dikala itu Ali sedang tidur, sementara baju atasannya jatuh di sampingnya, dan dia terkena debu. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bubuk itu, sambil mengatakan,

قُمْ أَبَا تُرَابٍ، قُمْ أَبَا تُرَابٍ

“Bangun, wahai Abu Thurab… bangun, wahai Abu Thurab…” (HR. Bukhari 441 dan Muslim 2409)
Tentu tidak ada apa-apanya dikala keluarga kita dibandingkan dengan keluarga Ali dan Fatimah radhiyallahu ‘anhuma. Meskipun demikian, pertengkaranpun kadang terjadi diantara mereka. Sebagaimana semacam ini juga terjadi di keluarga kita.

Hanya saja, pertengkaran yang terjadi di keluarga yang baik sangat berbeda dengan pertengkaran yang terjadi di keluarga yang tidak baik.

Baca Juga: Bedakan Antara Mandi Junub dan Mandi Setelah PMS, Ini Tata Cara Mandi Wajib Khusus Muslimah

3 Hal Yang Harus Dihindari dalam Pertengkaran Rumah Tangga


Sumber gambar mozaik.inilah.com

1. Jangan Ada Kontak Fisik Dengan Pasangan Saat Bertengkar

Meski di dalam Al-Qur'an suami diperbolehkan memukul istrinya dikala istrinya tidak patuh, ibarat firmah allah dalam surat An-Nisa:

وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا

Wanita-wanita yang kau khawatirkan tidak tunduk, nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di daerah tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jikalau mereka mentaatimu, Maka janganlah kau mencari-cari jalan untuk menyusahkannya..(QS. An-Nisa: 34)

Penting untuk diingat.

Diperbolehkannya memukul istri tidak serta merta harus dilakukan sehingga suami bebas melampiaskan kemarahannya dengan memukul alasannya ialah kelalaian istri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperlihatkan batasan lain wacana izin memukul,

1. Tidak diperbolehkan memukul di bab kepada, mencakup wajah.

2. Tidak boleh menyakitkan.

Baca Juga: Alhamdulillah Lancar, Beginilah Ungkapan Syukur Istri Pertama Saat Suaminya Berpoligami

2. Jangan Ada Kalimat-kalimat Cacian Untuk Istri Maupun Suami

Siapapun kita, tidak akan bersedia dikala dicaci maki. Karena itulah, syariat hanya membolehkan hal ini dalam satu keadaan, yaitu dikala seseorang didzalimi. Syariat membolehkan orang yang didzalimi itu untuk membalas kedzalimannya dalam bentuk cacian atau makian. Allah berfirman,

لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ

Allah tidak menyukai Ucapan jelek (caci maki), (yang diucapkan) dengan terus jelas kecuali oleh orang yang dianiaya. (An-Nisa: 148)

Dalam ikatan rumah tangga, syariat memotivasi kaum muslimin untuk membuat suasana harmonis. Sehingga sampaipun terjadi masalah, akhir dalam bentuk caci maki harus dihindarkan. Karena kalimat cacian dan makian akan menancap dalam hati, dan dapat jadi akan sangat membekas. Sehingga akan sangat sulit untuk dapat mengobatinya. Jika semacam ini terjadi, sulit untuk membangun keluarga yang sakinah.

3. Jangan Sampai Mengumbar Aib Keluarga Lantaran Permasalahan yang Sedang Dihadapi

Bagian ini penting untuk kita perhatikan. Hal yang perlu disadari bagi orang yang sudah keluarganya, jadikan dilema keluarga sebagai diam-diam anda berdua. Karena dikala dilema itu tidak melibatkan banyak pihak, akan lebih gampang untuk diselesaikan. Terkait tujuan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,

وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْت

“jangan kau boikot istrimu kecuali di rumah”

Ketika suami harus mengambil langkah memboikot istri alasannya ialah dilema tertentu, jangan hingga boikot ini tersebar keluar sehingga diketahui banyak orang. Sekalipun suami istri sedang panas emosinya, namun dikala di luar, harus menampakkan seolah tidak ada masalah. Kecuali jikalau anda melaporkan kepada pihak yang berwenang, dalam rangka dilakukan perbaikan.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: