Jihad mengandung pengertian yang sangat luas. Jihad bermakna perang hanyalah salah satu di antaranya. Jihad dalam arti yang lebih luas yakni memerangi diri sendiri dan hawa nafsu; melaksanakan kewajiban syariah termasuk shalat. Mengingatkan penguasa yang korup dan zalim juga termasuk dalam kategori jihad.
TOPIK KONSULTASI ISLAM
- DEFINISI JIHAD
- AYAT-AYAT JIHAD DALAM AL-QURAN
- AYAT-AYAT JIHAD PERANG (QITAL) DALAM AL-QURAN
- JIHAD DENGAN ARTI LUAS
- JIHAD MELAWAN DIRI SENDIRI DAN HAWA NAFSU
- JIHAD DENGAN QURAN MELAWAN ORANG KAFIR DENGAN ARGUMEN QURAN
- HAJI KE BAITULLAH
- MENGERITIK / MENGINGATKAN PENGUASA ZALIM
- MELAKSANAKAN KEWAJIBAN AGAMA DAN MENEGAKKAN SHALAT
- NIAT BAIK DAN HATI BERSIH
- JIHAD DENGAN ARTI SEMPIT: PERANG
- KESIMPULAN
- CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM
DEFINISI JIHAD
DEFINISI SECARA BAHASA (ETIMOLOGIS)
Secara bahasa (Arab), jihad yakni bentuk masdar (verbal noun) dari fi'il ruba'i Jaa-ha-da (َجَاهَد) yang bermakna 'mengerahkan segala kemampuan baik dari segi ucapan atau perbuatan.'
DEFINISI SECARA SYARIAH JIHAD ADA DUA:
Dalam istilah syariah, jihad mengandung dua makna atau pengertian. Yaitu, definisi dalam arti yang luas dan dalam arti yang sempit.
JIHAD DENGAN ARTI LUAS:
Jihad dalam arti yang luas sanggup ditelusuri maknanya dari klarifikasi di Qur'an dan hadits dan pendapat ulama sebagai berikut:
JIHAD MELAWAN DIRI SENDIRI DAN HAWA NAFSU
Jihad bermakna mengerahkan segala kemampuan untuk melawan hawa nafsu dan godaan setan.
Allah berfirman dalam QS Al-Ankabut:69:
والذين جاهَدُوا فِينا لَنَهدِيَنَّهم سُبُلَنا وإِنَّ اللهَ لَمَعَ المُحسِنِينَ
Abu Hibban dalam Al-Bahr Al-Muhith berkata: Dalam ayat ini Allah memaknai jihad secara umum tanpa memberi pengkhususan biar meliputi jihad melawan nafsu buruk, jihad melawan godaan setan, dan jihad melawan musuh agama. Ibnu Abbas berkata: Berjihadlah melawan hawa nafsumu dalam mentaati Allah, mensyukuri anugerahnya dan sabar atas ujian musibahnya.
Pengertian ini juga berdasarkan pada hadis yang masyhur riwayat Baihaqi dalam Al-Zuhd Al-Kabir dan Khatib Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad dari Jabir bin Abdillah, ia berkata:
قَدِم على رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قومٌ غُزاة، فقال صلى الله عليه وآله وسلم: «قَدِمتم خَيرَ مَقدَم من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر»، قالوا: وما الجهاد الأكبر؟ قال: «مُجاهَدَةُ العبدِ هواه
Artinya: Sekelompok pasukan perang tiba menemui Rasulullah. Nabi bersabda: Kalian tiba dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Mereka bertanya: Apakah jihad besar itu? Nabi bersabda: Jihad seorang hamba melawan hawa nafsunya.
Hadis ini berdasarkan kalangan mahir hadis (Al-Huffazh) mengandung unsur kedhaifan dari segi sanad (perawi hadis). Namun Al-Khofaji dalam Hasyiyah Tafsir Al-Baidawi menyatakan: kedhaifannya dimaafkan lantaran dari segi makna hadis ini sahih dan sesuai dengan syariah. Karena, jihad melawan hawa nafsu jauh lebih sulit dari jihad melawan musuh. Bahkan, insan tidak akan bisa mengorbankan diri dan hartanya dalam berjihad melawan musuh kecuali sehabis ia berhasil memerangi dirinya dan hawa nafsunya.
Dalam hadis lain riwayat Abu Nuaim dalam Al-Hilyah dan Dailami dalam Al-Firdaus dari Abu Dzar Al-Ghifari Nabi bersabda,
َفضَلُ الجِهادِ أَن تُجاهِدَ نَفسَكَ وهَواكَ في ذاتِ الله
Artinya: Jihad paling utama yakni jihad melawan diri sendiri dan hawa nafsu lantaran Allah.
Dalam riwayat lain Nabi bersabda: Jihad yang paling utama yakni jihadnya seorang lelaki melawan diri dan hawa nafsunya [أَفضَلُ الجِهادِ أَن يُجاهِدَ الرُّجُلُ نَفسَهُ وهَواهُ].
Ibnu Abidin dalam Radd Al-Mukhtar 4/119 berkata:
وفضل الجهاد عظيم, كيف وحاصله بذل أعز المحبوبات وهو النفس وإدخال أعظم المشقات عليه تقربًا بذلك إلى الله تعالى. وأشق منه: قصر النفس على الطاعات على الدوام ومجانبة هواها
Ibrahim bin Adham berkata:
أشد الجهاد جهاد الهوى، من منع نفسه هواها فقد استراح من الدنيا وبلائها، وكان محفوظًا معافى من أذاها
Artinya: Jihad paling berat yakni jihad hawa nafsu. Barangsiapa yang bisa mencegah diri dan hawa nafsunya, maka beliau telah berhasil menaklukkan dunia dan dampak negatifnya dan terpelihara dari gangguannya.
Hatim Al-Ashom berkata:
الجهاد ثلاثة: جهادٌ في سِرِّك مع الشيطان حتى تكسره، وجهادٌ في العلانية في أداء الفرائض حتى تؤديَها كما أمر الله، وجهادٌ مع أعداء الله في عِزِّ الإسلام
Artinya: Jihad ada tiga. Jihad dalam kesendirianmu melawan setan hingga engkau mengalahkannya. Jihad di depan publik dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diperintahkan Allah. Jihad melawan musuh Allah untuk keagungan Islam.
JIHAD DENGAN QURAN MELAWAN ORANG KAFIR DENGAN ARGUMEN QURAN
Jihad dalam arti luas juga bisa bermakna melawan orang kafir dengan argumen Al-Quran. Allah berfirman dalam Al-Furqon:52
فلا تُطِعِ الكافِرِينَ وجاهِدهم بِه جِهادًا كَبِيرًا
Artinya: Maka janganlah kau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.
Jihad dalam arti yang luas dijelaskan oleh Muhammad Al-Tohir bin Asyur dalam Al-Tahrir wat Tanwir terkait QS Al-Furqon 25:52
وبعد أن حذره من الوَهَن في الدعوة أمره بالحرص والمبالغة فيها، وعبر عن ذلك بالجهاد، وهو الاسم الجامع لمنتهى الطاقة، وصيغة المفاعلة فيه ليفيد مقابلة مجهودهم بمجهوده، فلا يهن ولا يضعف؛ ولذلك وصف بالجهاد الكبير، أي الجامع لكل مجاهدة.. والمعنى: قاومهم بصبرك، وكِبَرُ الجهادِ: تكريرُه والعزم فيه وشدّة ما يلقاه في ذلك من المشقة.
Artinya: Setelah Allah mengingatkan Nabi dari perilaku lemah dalam berdakwah, Allah kemudian memerintahkannya untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan dakwah dengan menggunakan istilah jihad. Jihad yakni nama yang bermakna mengerahkan perjuangan dengan segenap kemampuan. Sighat mufa'alah dalam kata jihad berfungsi menghadapi kesungguhan kaum kafir dengan kesungguhan Nabi. Maka Nabi hendaknya tidak lemah. Itulah sebabnya disebut dengan jihad besar yakni jihad di atas jihad. Maknanya: Lawanlah mereka dengan kesabaranmu. Jihad besar adalah: kesepakatan besar lengan berkuasa atas jihad secara terus menerus dan sabar dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi.
HAJI KE BAITULLAH
Makna lain dari jihad dalam arti luas yakni haji ke Baitullah. Allah berfirman dalam QS Al-Hajj 22:78
وجاهِدُوا في اللهِ حَقَّ جِهادِه هو اجتَباكم وما جَعَلَ عليكم في الدِّينِ مِن حَرَجٍ مِلّةَ أَبِيكم إبراهِيمَ هو سَمّاكم المُسلِمِينَ مِن قَبلُ وفي هذا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عليكم وتَكُونُوا شُهَداءَ على النّاسِ فأَقِيمُوا الصَّلاةَ وآَتُوا الزَّكاةَ واعتَصِمُوا بِاللهِ هو مَولاكم فَنِعمَ المَولى ونِعمَ النَّصِيرُ.
Artinya: Dan berjihadlah kau pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah menentukan kau dan Dia sekali-kali tidak menyebabkan untuk kau dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kau sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, biar Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan biar kau semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kau pada tali Allah. Dia yakni Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menyebabkan haji ke Baitullah sebagai jihad. Ini selaras dengan hadis sahih riwayat Bukhari dari Aisyah
عن عائشة رضي الله عنها قالت: قلنا: يا رسول الله، نرى الجهاد أفضل العمل، أفلا نجاهد معك؟ قال: «لا، لَكِنَّ أَفضَلَ الجِهادِ حَجٌّ مَبرُورٌ
Artinya: Aisyah bertanya pada Nabi, "Wahai Nabi, kami melihat jihad (perang) merupakan amal perbuatan paling utama. Tidakkah sebaiknya saya berjihad bersamamu?" Nabi menjawab, "Tidak, tetapi jihad yang paling utama yakni haji mabrur."
MENGERITIK / MENGINGATKAN PENGUASA ZALIM
Ucapan yang benar atau kritik yang obyektif yang diucapkan pada penguasa yang zalim termasuk jihad. Termasuk di dalamnya terjun dalam politik dengan tujuan menolong menegakkan keadilan dan kemanfaatan bagi manusia. Berdasarkan pada hadis riwayat Ahmad dan Abu Daud dari Abu Said Nabi pernah ditanya, "Jihad apakah yang paling utama?" Nabi menjawab, "Jihad yang paling utama yakni ucapan yang benar pada penguasa yang korup." Dalam riwayat lain Nabi bersabda, "Jihad yang paling disukai Allah yakni ucapan yang jujur pada penguasa korup."
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN AGAMA DAN MENEGAKKAN SHALAT
Melaksanakan kewajiban syariah dan menjauhi larangannya yakni jihad. Berdasarkan hadis riwayat Tabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dan Ibnu Syahin dari Ummu Anas Al-Anshariyah ia bertanya pada Nabi, "Wahai Rasulullah beri saya nasihat!" Nabi menjawab, "Hindari maksiat lantaran itu hijrah paling utama. Dan pelihara kewajiban agama lantaran ia jihad yang paling utama." Dalam riwayat lain Nabi bersabda, "Tegakkan shalat lantaran itu jihad paling utama."
NIAT BAIK DAN HATI BERSIH
Niat yang baik dan hati yang higienis dari menyakiti dan menganiaya sesama insan dan sesama makhluk yakni jihad. Nabi bersabda dalam hadis riwayat Dailami dalam Al-Firdaus dari Ali bin Thalib
أفضلُ الجهادِ مَن أَصبَحَ لا يَهُمُّ بظُلمِ أَحَدٍ
Artinya: Jihad paling utama yakni orang yang tidak ada niat untuk menyakiti seorangpun.
Kaprikornus sanggup disimpulkan bahwa kehidupan seorang muslim semuanya yakni jihad baik dalam segi ibadahnya pada Allah, memakmurkan bumi dan menyucikan hati.
JIHAD DENGAN ARTI SEMPIT: PERANG
Jihad bisa bermakna perang melawan orang kafir untuk menegakkan anutan Islam. Ini merupakan salah satu pengertian jihad. Dalam konteks ini, dalam kitab Radd Al-Mukhtar ala Al-Durr Al-Mukhtar 4/121 dijelaskan makna jihad sebagai berikut:
بذل الوسع في القتال في سبيل الله مباشرة أو معاونة بمال أو رأي أو تكثير سواد أو غير ذلك
Artinya: (Jihad adalah) Mengerahkan kemampuan dalam perang menegakkan agama Allah secara eksklusif atau dengan harta atau pendapat atau memperbanyak perangkat perang atau lainnya.
Al-Fakihani dalam Hasyiyah Al-ِAdwa ala Syarh Al-Risalah 3/2 menyatakan:
المبالغة في إتعاب النفس في ذات الله وإعلاء كلمته التي جعلها الله طريقًا إلى الجنة
Artinya: (jihad adalah) bersungguh-sungguh dalam mengerahkan diri lantaran Allah dan meninggikan kalimat Allah yang dijadikan Allah sebagai jalan menuju surga.
Jihad dalam arti perang tidak disyariatkan dalam Islam kecuali dengan tujuan menghabisi musuh (kafir) dan mencegah kejahatan.
Muslim diperintahkan syariah untuk tidak menzalimi siapapun. Karena, Islam yakni rahmat untuk seluruh alam (QS Al-Anbiya :107).
JIHAD HUKUMNYA FARDU KIFAYAH DAN HARUS SEIJIN PENGUASA
Hukum jihad yang bermakna perang melawan kafir yakni fardu kifayah yang sistem pengaturannya kembali pada pemerintah setempat. Pemerintah yang akan tetapkan waktu, lawan dan siapa yang diharuskan berangkat ke medan perang berdasarkan diskresi penguasa dengan pertimbangan dan analisa mendalam akan dampak maslahah dan mafsadahnya.
Al-Qurtubi dalam Ahkam Al-Quran 5/259 mengutip ucapan Sahal bin Abdullah Al-Tustari yang mengatakan:
أطيعوا السلطان في سبعة: ضرب الدراهم والدنانير، والمكاييل والأوزان، والأحكام، والحج، والجمعة، والعيدين، والجهاد
Artinya: Taatilah penguasa dalam 7 (tujuh) perkara: Mencetak dirham dan dinar, ukuran dan timbangan, hukum, haji, Jum'at, dua hari Raya, jihad.
Abu Bakar bin Al-Arabi dalam Ahkam Al-Quran 1/581 menyatakan:
أمر الله سبحانه الناس بالجهاد سرايا متفرقة أو مجتمعين على الأمير, فإن خرجت السرايا فلا تخرج إلا بإذن الإمام; ليكون متحسسًا إليهم وعضدًا من ورائهم, وربما احتاجوا إلى درئه
Artinya: Allah memerintahkan insan untuk jihad baik secara terpisah (sariyah) atau gotong royong dengan amir. Apabila engkau berjihad sariyah, maka jangan keluar kecuali atas seijin amir..
Al-Khattab dalam Mawahib al-Jalil 3/349 mengutip pendapat Ibnu Arafah Syaikh dari Mawaziyah:
قال ابن عَرَفة الشيخ عن الموازية: أَيُغزى بغير إذن الإمام؟ قال: أما الجيش والجمع فلا إلا بإذن الإمام وتولية وال عليهم
Artinya: Apakah boleh perang tanpa izin imam? Ia berkata: Tentara dan lainnya dilarang perang kecuali atas izin imam ...
Al-Khattab dalam Mawahib al-Jalil 3/350 mengutip salah satu wasiat Ahmad Zarruq spesialis fiqih mazhab Maliki:
التوجه للجهاد بغير إذن جماعة المسلمين وسلطانهم فإنه سُلَّم الفتنة، وقلما اشتغل به أحد فأنجح
Artinya: Melakukan jihad tanpa izin sekolompok umat Islam dan pemerintah yakni tangga menuju fitnah. Sangat sedikit orang yang melakukannya berhasil.
Imam Al-Haramain dalam Ghiyats Al-Umam fi al-Tsiyab Al-Dzulm 155-156 menyatakan:
ومما يجب الإحاطةُ به: أنّ مُعظَمَ فروضِ الكفاية مِمَّا لا تتخصص بإقامتها الأئمةُ، بل يجب على كافة أهل الإمكان أن لا يُغفِلُوه ولا يَغفُلُوا عنه؛ كتجهيز الموتى ودفنهم والصلاة عليهم، وأما الجهاد فموكول إلى الإمام
Artinya: Kebanyakan perbuatan fardhu kifayah pelaksanaannya tidak memerlukan (izin atau perintah) imam. Bahkan wajib bagi seluruh yang bisa untuk tidak melupakannya. Seperti memandikan, menyemayamkan dan menyalati jenazah. Sedangkan jihad maka itu diserahkan pada kebijakan imam.
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 9/166 menyatakan:
وأمرُ الجهاد مَوكولٌ إلى الإمام واجتهاده, ويَلزم الرعيةَ طاعتُه فيما يراه من ذلك
Artinya: Urusan jihad itu diserahkan kebijakannya dan ijtihad imam. Dan wajib bagi rakyat mentaati keputusan imam atas hal itu.
JIHAD HUKUMNYA FARDHU AIN APABILA:
Diserang tentara kafir
- Apabila seorang muslim diserang oleh pasukan kafir maka wajib baginya untuk melawannya. Allah berfirman dalam QS Al-Anfal : 15 dan 16
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kau bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kau membelakangi mereka (mundur).
Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka bergotong-royong orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya."
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa lari dari perang termasuk salah satu dari 7 (tujuh) dosa besar.
Jihad Defensif
- Apabila musuh menyerang sebuah kota, maka berjihad hukumnya fardhu ain bagi penduduk kota tersebut sesuai kemampuan masing-masing baik jihad dengan fisik atau dengan harta. Ini yang disebut dengan jihad defensif (jihad al-daf'i). Dalam konteks ini, maka penduduk kota tersebut tidak perlu ijin dari kepala negara (wali al-amri) dalam perang dan mempertahankan kawasannya.
Instruksi pemerintah
- Apabila pemerintah sedang menyiapkan rakyat untuk keluar berjihad fi sabilillah maka orang yang ditunjuk wajib mentaatinya dan jihad dalam kondisi ini hukumnya fardu ain. Allah berfirman dalam QS At-Taubah :38 "Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya jika dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kau merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kau puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit."
Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Nabi bersabda:
لا هِجرَة بَعدَ الفَتحِ ولكِن جِهادٌ ونِيَّة، وإذا استُنفِرتُم فانفِروا
Artinya: Tidak ada hijrah sehabis penaklukan Makkah akan tetapi jihad dan niat. Apabila kalian disuruh berangkat ke medan perang, maka berangkatlah.
AYAT-AYAT JIHAD DALAM AL-QURAN
Berikut ayat-ayat Al-Quran yang terkait jihad secara luas:
- QS Al-Baqarah :218; Ali Imron :142, An-Nisa :95; Al-Maidah :35; Al-Anfal :72, 74, 75; At-Taubah: 16, 20, 24, 41, 44, 73, 81, 86, 88; An-Nahl : 110; Al-Haj: 78; Al-Furqon :52; Al-Ankabut:6; Muhammad :69; Al-Hujurat :15; Al-Mumtahanah :1; Al-Shof :11; Al-Tahrim :9.
AYAT-AYAT JIHAD PERANG (QITAL) DALAM AL-QURAN
Berikut ayat-ayat yang secara khusus membahas jihad dalam arti perang (qital):
QS Al-Baqarah :178, 190, 191, 193, 216, 244, 246; Ali Imron :13, 157, 158, 167, 195; An-Nisa :74, 75, 76, 77, 84, 89, 91; Al-Anfal :17, 39, 65; At-Taubah :5, 12, 13, 14, 29, 36, 111, 123; Al-Haj :58; Muhammad :4, 20; Al-Fath :16; Al-Hadid :10; Ash-Shoff :4; Al-Mumtahanah :8, 9.
KESIMPULAN: MEMAKNAI JIHAD SEBAGAI PERANG SAJA ADALAH KESALAHAN
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa jihad dalam Islam tidak hanya terbatas pada perang melawan orang kafir untuk menegakkan agama Islam ibarat yang selalu dikumandangkan oleh kalangan radikal lantaran kedangkalan pemahaman mereka atas Islam. Anggapan demikian berlawanan dengan hakikat syariah. Karena, sebagaimana diuraikan di atas dengan dalil dari Alquran dan hadis, jihad mengandung pengertian yang sangat luas. Jihad bermakna perang hanyalah salah satu di antaranya. Jihad dalam arti yang lebih luas yakni memerangi diri sendiri dan hawa nafsu; melaksanakan kewajiban syariah termasuk shalat. Mengingatkan penguasa yang korup dan zalim juga termasuk dalam kategori jihad.
Sumber https://www.alkhoirot.net
فلا تُطِعِ الكافِرِينَ وجاهِدهم بِه جِهادًا كَبِيرًا
Artinya: Maka janganlah kau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.
Jihad dalam arti yang luas dijelaskan oleh Muhammad Al-Tohir bin Asyur dalam Al-Tahrir wat Tanwir terkait QS Al-Furqon 25:52
وبعد أن حذره من الوَهَن في الدعوة أمره بالحرص والمبالغة فيها، وعبر عن ذلك بالجهاد، وهو الاسم الجامع لمنتهى الطاقة، وصيغة المفاعلة فيه ليفيد مقابلة مجهودهم بمجهوده، فلا يهن ولا يضعف؛ ولذلك وصف بالجهاد الكبير، أي الجامع لكل مجاهدة.. والمعنى: قاومهم بصبرك، وكِبَرُ الجهادِ: تكريرُه والعزم فيه وشدّة ما يلقاه في ذلك من المشقة.
Artinya: Setelah Allah mengingatkan Nabi dari perilaku lemah dalam berdakwah, Allah kemudian memerintahkannya untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan dakwah dengan menggunakan istilah jihad. Jihad yakni nama yang bermakna mengerahkan perjuangan dengan segenap kemampuan. Sighat mufa'alah dalam kata jihad berfungsi menghadapi kesungguhan kaum kafir dengan kesungguhan Nabi. Maka Nabi hendaknya tidak lemah. Itulah sebabnya disebut dengan jihad besar yakni jihad di atas jihad. Maknanya: Lawanlah mereka dengan kesabaranmu. Jihad besar adalah: kesepakatan besar lengan berkuasa atas jihad secara terus menerus dan sabar dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi.
HAJI KE BAITULLAH
Makna lain dari jihad dalam arti luas yakni haji ke Baitullah. Allah berfirman dalam QS Al-Hajj 22:78
وجاهِدُوا في اللهِ حَقَّ جِهادِه هو اجتَباكم وما جَعَلَ عليكم في الدِّينِ مِن حَرَجٍ مِلّةَ أَبِيكم إبراهِيمَ هو سَمّاكم المُسلِمِينَ مِن قَبلُ وفي هذا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عليكم وتَكُونُوا شُهَداءَ على النّاسِ فأَقِيمُوا الصَّلاةَ وآَتُوا الزَّكاةَ واعتَصِمُوا بِاللهِ هو مَولاكم فَنِعمَ المَولى ونِعمَ النَّصِيرُ.
Artinya: Dan berjihadlah kau pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah menentukan kau dan Dia sekali-kali tidak menyebabkan untuk kau dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kau sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, biar Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan biar kau semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kau pada tali Allah. Dia yakni Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menyebabkan haji ke Baitullah sebagai jihad. Ini selaras dengan hadis sahih riwayat Bukhari dari Aisyah
عن عائشة رضي الله عنها قالت: قلنا: يا رسول الله، نرى الجهاد أفضل العمل، أفلا نجاهد معك؟ قال: «لا، لَكِنَّ أَفضَلَ الجِهادِ حَجٌّ مَبرُورٌ
Artinya: Aisyah bertanya pada Nabi, "Wahai Nabi, kami melihat jihad (perang) merupakan amal perbuatan paling utama. Tidakkah sebaiknya saya berjihad bersamamu?" Nabi menjawab, "Tidak, tetapi jihad yang paling utama yakni haji mabrur."
MENGERITIK / MENGINGATKAN PENGUASA ZALIM
Ucapan yang benar atau kritik yang obyektif yang diucapkan pada penguasa yang zalim termasuk jihad. Termasuk di dalamnya terjun dalam politik dengan tujuan menolong menegakkan keadilan dan kemanfaatan bagi manusia. Berdasarkan pada hadis riwayat Ahmad dan Abu Daud dari Abu Said Nabi pernah ditanya, "Jihad apakah yang paling utama?" Nabi menjawab, "Jihad yang paling utama yakni ucapan yang benar pada penguasa yang korup." Dalam riwayat lain Nabi bersabda, "Jihad yang paling disukai Allah yakni ucapan yang jujur pada penguasa korup."
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN AGAMA DAN MENEGAKKAN SHALAT
Melaksanakan kewajiban syariah dan menjauhi larangannya yakni jihad. Berdasarkan hadis riwayat Tabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dan Ibnu Syahin dari Ummu Anas Al-Anshariyah ia bertanya pada Nabi, "Wahai Rasulullah beri saya nasihat!" Nabi menjawab, "Hindari maksiat lantaran itu hijrah paling utama. Dan pelihara kewajiban agama lantaran ia jihad yang paling utama." Dalam riwayat lain Nabi bersabda, "Tegakkan shalat lantaran itu jihad paling utama."
NIAT BAIK DAN HATI BERSIH
Niat yang baik dan hati yang higienis dari menyakiti dan menganiaya sesama insan dan sesama makhluk yakni jihad. Nabi bersabda dalam hadis riwayat Dailami dalam Al-Firdaus dari Ali bin Thalib
أفضلُ الجهادِ مَن أَصبَحَ لا يَهُمُّ بظُلمِ أَحَدٍ
Kaprikornus sanggup disimpulkan bahwa kehidupan seorang muslim semuanya yakni jihad baik dalam segi ibadahnya pada Allah, memakmurkan bumi dan menyucikan hati.
JIHAD DENGAN ARTI SEMPIT: PERANG
Jihad bisa bermakna perang melawan orang kafir untuk menegakkan anutan Islam. Ini merupakan salah satu pengertian jihad. Dalam konteks ini, dalam kitab Radd Al-Mukhtar ala Al-Durr Al-Mukhtar 4/121 dijelaskan makna jihad sebagai berikut:
بذل الوسع في القتال في سبيل الله مباشرة أو معاونة بمال أو رأي أو تكثير سواد أو غير ذلك
Al-Fakihani dalam Hasyiyah Al-ِAdwa ala Syarh Al-Risalah 3/2 menyatakan:
المبالغة في إتعاب النفس في ذات الله وإعلاء كلمته التي جعلها الله طريقًا إلى الجنة
Artinya: (jihad adalah) bersungguh-sungguh dalam mengerahkan diri lantaran Allah dan meninggikan kalimat Allah yang dijadikan Allah sebagai jalan menuju surga.
Jihad dalam arti perang tidak disyariatkan dalam Islam kecuali dengan tujuan menghabisi musuh (kafir) dan mencegah kejahatan.
Muslim diperintahkan syariah untuk tidak menzalimi siapapun. Karena, Islam yakni rahmat untuk seluruh alam (QS Al-Anbiya :107).
JIHAD HUKUMNYA FARDU KIFAYAH DAN HARUS SEIJIN PENGUASA
Hukum jihad yang bermakna perang melawan kafir yakni fardu kifayah yang sistem pengaturannya kembali pada pemerintah setempat. Pemerintah yang akan tetapkan waktu, lawan dan siapa yang diharuskan berangkat ke medan perang berdasarkan diskresi penguasa dengan pertimbangan dan analisa mendalam akan dampak maslahah dan mafsadahnya.
Al-Qurtubi dalam Ahkam Al-Quran 5/259 mengutip ucapan Sahal bin Abdullah Al-Tustari yang mengatakan:
أطيعوا السلطان في سبعة: ضرب الدراهم والدنانير، والمكاييل والأوزان، والأحكام، والحج، والجمعة، والعيدين، والجهاد
Artinya: Taatilah penguasa dalam 7 (tujuh) perkara: Mencetak dirham dan dinar, ukuran dan timbangan, hukum, haji, Jum'at, dua hari Raya, jihad.
Abu Bakar bin Al-Arabi dalam Ahkam Al-Quran 1/581 menyatakan:
أمر الله سبحانه الناس بالجهاد سرايا متفرقة أو مجتمعين على الأمير, فإن خرجت السرايا فلا تخرج إلا بإذن الإمام; ليكون متحسسًا إليهم وعضدًا من ورائهم, وربما احتاجوا إلى درئه
Artinya: Allah memerintahkan insan untuk jihad baik secara terpisah (sariyah) atau gotong royong dengan amir. Apabila engkau berjihad sariyah, maka jangan keluar kecuali atas seijin amir..
Al-Khattab dalam Mawahib al-Jalil 3/349 mengutip pendapat Ibnu Arafah Syaikh dari Mawaziyah:
قال ابن عَرَفة الشيخ عن الموازية: أَيُغزى بغير إذن الإمام؟ قال: أما الجيش والجمع فلا إلا بإذن الإمام وتولية وال عليهم
Artinya: Apakah boleh perang tanpa izin imam? Ia berkata: Tentara dan lainnya dilarang perang kecuali atas izin imam ...
Al-Khattab dalam Mawahib al-Jalil 3/350 mengutip salah satu wasiat Ahmad Zarruq spesialis fiqih mazhab Maliki:
التوجه للجهاد بغير إذن جماعة المسلمين وسلطانهم فإنه سُلَّم الفتنة، وقلما اشتغل به أحد فأنجح
Artinya: Melakukan jihad tanpa izin sekolompok umat Islam dan pemerintah yakni tangga menuju fitnah. Sangat sedikit orang yang melakukannya berhasil.
Imam Al-Haramain dalam Ghiyats Al-Umam fi al-Tsiyab Al-Dzulm 155-156 menyatakan:
ومما يجب الإحاطةُ به: أنّ مُعظَمَ فروضِ الكفاية مِمَّا لا تتخصص بإقامتها الأئمةُ، بل يجب على كافة أهل الإمكان أن لا يُغفِلُوه ولا يَغفُلُوا عنه؛ كتجهيز الموتى ودفنهم والصلاة عليهم، وأما الجهاد فموكول إلى الإمام
Artinya: Kebanyakan perbuatan fardhu kifayah pelaksanaannya tidak memerlukan (izin atau perintah) imam. Bahkan wajib bagi seluruh yang bisa untuk tidak melupakannya. Seperti memandikan, menyemayamkan dan menyalati jenazah. Sedangkan jihad maka itu diserahkan pada kebijakan imam.
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 9/166 menyatakan:
وأمرُ الجهاد مَوكولٌ إلى الإمام واجتهاده, ويَلزم الرعيةَ طاعتُه فيما يراه من ذلك
Artinya: Urusan jihad itu diserahkan kebijakannya dan ijtihad imam. Dan wajib bagi rakyat mentaati keputusan imam atas hal itu.
JIHAD HUKUMNYA FARDHU AIN APABILA:
Diserang tentara kafir
- Apabila seorang muslim diserang oleh pasukan kafir maka wajib baginya untuk melawannya. Allah berfirman dalam QS Al-Anfal : 15 dan 16
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kau bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kau membelakangi mereka (mundur).
Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka bergotong-royong orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya."
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa lari dari perang termasuk salah satu dari 7 (tujuh) dosa besar.
Jihad Defensif
- Apabila musuh menyerang sebuah kota, maka berjihad hukumnya fardhu ain bagi penduduk kota tersebut sesuai kemampuan masing-masing baik jihad dengan fisik atau dengan harta. Ini yang disebut dengan jihad defensif (jihad al-daf'i). Dalam konteks ini, maka penduduk kota tersebut tidak perlu ijin dari kepala negara (wali al-amri) dalam perang dan mempertahankan kawasannya.
Instruksi pemerintah
- Apabila pemerintah sedang menyiapkan rakyat untuk keluar berjihad fi sabilillah maka orang yang ditunjuk wajib mentaatinya dan jihad dalam kondisi ini hukumnya fardu ain. Allah berfirman dalam QS At-Taubah :38 "Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya jika dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kau merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kau puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit."
Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Nabi bersabda:
لا هِجرَة بَعدَ الفَتحِ ولكِن جِهادٌ ونِيَّة، وإذا استُنفِرتُم فانفِروا
Artinya: Tidak ada hijrah sehabis penaklukan Makkah akan tetapi jihad dan niat. Apabila kalian disuruh berangkat ke medan perang, maka berangkatlah.
AYAT-AYAT JIHAD DALAM AL-QURAN
Berikut ayat-ayat Al-Quran yang terkait jihad secara luas:
- QS Al-Baqarah :218; Ali Imron :142, An-Nisa :95; Al-Maidah :35; Al-Anfal :72, 74, 75; At-Taubah: 16, 20, 24, 41, 44, 73, 81, 86, 88; An-Nahl : 110; Al-Haj: 78; Al-Furqon :52; Al-Ankabut:6; Muhammad :69; Al-Hujurat :15; Al-Mumtahanah :1; Al-Shof :11; Al-Tahrim :9.
AYAT-AYAT JIHAD PERANG (QITAL) DALAM AL-QURAN
Berikut ayat-ayat yang secara khusus membahas jihad dalam arti perang (qital):
QS Al-Baqarah :178, 190, 191, 193, 216, 244, 246; Ali Imron :13, 157, 158, 167, 195; An-Nisa :74, 75, 76, 77, 84, 89, 91; Al-Anfal :17, 39, 65; At-Taubah :5, 12, 13, 14, 29, 36, 111, 123; Al-Haj :58; Muhammad :4, 20; Al-Fath :16; Al-Hadid :10; Ash-Shoff :4; Al-Mumtahanah :8, 9.
KESIMPULAN: MEMAKNAI JIHAD SEBAGAI PERANG SAJA ADALAH KESALAHAN
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa jihad dalam Islam tidak hanya terbatas pada perang melawan orang kafir untuk menegakkan agama Islam ibarat yang selalu dikumandangkan oleh kalangan radikal lantaran kedangkalan pemahaman mereka atas Islam. Anggapan demikian berlawanan dengan hakikat syariah. Karena, sebagaimana diuraikan di atas dengan dalil dari Alquran dan hadis, jihad mengandung pengertian yang sangat luas. Jihad bermakna perang hanyalah salah satu di antaranya. Jihad dalam arti yang lebih luas yakni memerangi diri sendiri dan hawa nafsu; melaksanakan kewajiban syariah termasuk shalat. Mengingatkan penguasa yang korup dan zalim juga termasuk dalam kategori jihad.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: