Bacaan Doa Sholat Tahajud | Tata Cara Sholat Tahajud

Tata Cara dan Bacaan Doa Sholat Tahajud - Sahabat yang di rahmati Allah SWT, Pada Kesemapatan Kali Ini Admin akan Membahas Mengenai Doa Sholat Tahajud | Tata Cara Sholat Tahajjud. Shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut juga (Sholatul lail/Qiyamul lail) lantaran waktu yang melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur lelap. Shalat Tahajud juga ialah shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. 

Beberapa Keutamaan Shalat Tahajud di antaranya :

  • Orang yang menegakkan qiyamullail akan terpelihara dari gangguan setan, dan berdiri di pagi hari dalam keadan segar dan higienis jiwanya.

"Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka ia menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih) 
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan 3 ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia berdiri dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa) , maka terurailah (terlepas) satu simpul . Kemudian apabila ia berwudhu , terurailah satu simpul lagi Dan kemudian apabila ia sholat , terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan higienis jiwanya . Jika tidak (yakni tidak berdiri sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih)” (Muttafaqun ‘alaih)

  • Mengetahui di malam hari itu ada 1/3 malam terakhir dimana Allah Subhanahu wa Ta ’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi sesuatu bagi yang memintaa, dan mengampuni yang memohon ampun pada-Nya.

"Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda: "Allah turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam terakhir. Allah kemudian berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepadakepada- Ku tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar "(HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758) 
Rasulullah dalam sabda beliau:
"Di waktu malam terdapat satu dikala dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757)

  • Ciri-ciri orang Shaleh dan Menjadikan alasannya ialah masuk surga.

"Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika insan terlelap tidur pada waktu malam pasti engkau akan masuk nirwana dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani) 
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman nirwana dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) ialah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).

  • Jalan mendapat rahmat Allah …

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati pria yang berdiri malam, kemudian melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati wanita yang berdiri malam, kemudian shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

  • Sarana Pengabulan permohonan …

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu dikala yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)

  • Penghapus dosa dan kesalahan …

Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, lantaran itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

  •  Jalan mendapat daerah yang terpuji …

Allah berfirman,
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kau ke daerah yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)
 Pada Kesemapatan Kali Ini Admin akan Membahas Mengenai  Bacaan Doa Sholat Tahajud | Tata Cara Sholat Tahajud

Doa Tahajud 


A. Sebelum Shalat

عَنْ طَاوُسٍ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأْرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَوْ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Dari Thawus, ia mendengar Ibnu Abas berkata, “Nabi saw. bila berdiri dari tidur malam hendak tahajjud, ia berkata, ‘Allohumma lakalhamdu anta nuurus samaawaati wal ardl..(Artinya: Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, Engkaulah cahaya langit-langit dan bumi dan segala apa yang ada di dalamnya. Dan Hanya milik-Mu segala pujian. Engkaulah Yang Maha mengurus langit-langit dan bumi dan siapa pun yang ada padanya. Dan Hanya milik-Mu segala pujian. Engkaulah kebenaran, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, hari tamat zaman itu benar, dan para nabi itu benar, dan Muhammad itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu saya berserah diri, kepada-Mu saya bertawakal, hanya kepada-Mu saya beriman, dan hanya kepada-Mu saya berserah diri. hanya kepada-Mu saya berlindung, dan hanya kepada-Mu saya memohon keputusan hukum. Ya Allah, Aku memohon ampunan-Mu dari dosa-dosaku yang telah kemudian dan akan datang, yang saya sembunyikan dan saya tampakkan, Engkaulah Yang Maha terdahulu dan Engkaulah Yang Maha terakhir dan tiada Tuhan selain Engkau).



H.r. Ahmad, Musnad Ahmad, V : 191; ath Thabrani, Al Mu’jamul Kabir, V : 351; al Haitsami, Majma’uz Zawaid, X : 113, dari Zaed bin Tsabit, dari Abu Darda. Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shahihaen, I : 697; ath Thabrani, Al Mu’jamul Kabir, V : 157, dari Zaed bin Tsabit. Abdurrazaq, al Mushannaf II:79; Al Bukhari (Shahih al-Bukhari, hal. 1.338, Kitabud Da’wat, No. hadis 6.317; hal. 1.572, Kitabut Tauhid, No. hadis 7.499, dari Ibnu Abas. Namun Al Bukhari meriwayatkan pula dengan redaksi yang agak berbeda sebagai berikut:



Pertama (Shahih al-Bukhari, hal. 220, Kitabul Jum’ah, No. hadis 1.120):


اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ …إلى الآخر
Kedua (Shahih al-Bukhari, hal. 1.561, Kitabut Tauhid, No. hadis 7.442):



اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ خَاصَمْتُ وَبِكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

B. Waktu Sujud

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً مِنَ الْفِرَاشِ فَالْتَمَسْتُهُ فَوَقَعَتْ يَدِي عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَهُمَا مَنْصُوبَتَانِ وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ 

Dari Aisyah, ia berkata, “Aku kehilangan Rasulullah saw. dari daerah tidur pada suatu malam. Lalu saya mencarinya (meraba-raba lantaran gelap) di mesjid, maka tanganku menyentuh bab perut (dampal) kedua telapak kaki ia dalam keadaan tegak berdiri, dan ia berdoa, ‘Ya Allah! Aku berlindung kepada ridha-Mu dari kemurkaan-Mu dan kepada ampunan-Mu dari siksaan-Mu, dan saya berlindung kepada-Mu dari-Mu, saya tidak sanggup menghitung kebanggaan atas-Mu sebagaimana Engkau memuji atas diri-Mu’.” H.r. Muslim, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ وَبَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا فَرَأَيْتُهُ قَامَ لِحَاجَتِهِ فَأَتَى الْقِرْبَةَ فَحَلَّ شِنَاقَهَا ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءًا بَيْنَ الْوُضُوءَيْنِ ثُمَّ أَتَى فِرَاشَهُ فَنَامَ ثُمَّ قَامَ قَوْمَةً أُخْرَى فَأَتَى الْقِرْبَةَ فَحَلَّ شِنَاقَهَا ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءًا هُوَ الْوُضُوءُ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي وَكَانَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ تَحْتِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَاجْعَلْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ خَلْفِي نُورًا وَأَعْظِمْ لِي نُورًا ثُمَّ نَامَ حَتَّى نَفَخَ فَأَتَاهُ بِلَالٌ فَأَيْقَظَهُ لِلصَّلَاةِ – النسائي
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Aku bermalam di samping bibiku Maimunah binti al-Harits, pada dikala itu Rasulullah bermalam di samping (Maimunah), kemudian saya (Ibnu Abbas) melihat ia berdiri untuk memenuhi keperluannya. kemudian ia membawa Qirbah (tempat air) kemudian ia menggantungkannya.  Maka ia berwudhu diantara dua wudhu. Kemudian ia kembali ke daerah tidurnya kemudian tidur. Kemudian ia berdiri kembali lantas membawa Qirbah kemudian menggantungkannya kemudian berwudhu kembali ibarat yang telah dilakukannya. Lalu ia shalat dan ia berdoa dalam sujudnya itu yakni Allahmmaj ‘al fi qalbin nuran ……Ya Allalh! Jadikanlah cahaya dalam hatiku, tetapkanlah cahaya dalam lisanku, tetapkanlah cahaya pada pendengaranku, tetapkanlah cahaya pada penglihatanku, tetapkanlah cahaya di belakangku, cahaya di depanku, tetapkanlah cahaya dari atasku, dan cahaya dari bawahku. Ya Allah! Besarkanlah cahaya bagiku. Kemudian ia tidur kembali sehingga mendengkur, kemudian Bilal mendatanginya hendak membangunkan untuk shalat.” H.r. an-Nasai

C. Setelah Shalat

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ رَقَدَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَيْقَظَ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ وَهُوَ يَقُولُ ( إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ) فَقَرَأَ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ حَتَّى خَتَمَ السُّورَةَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَأَطَالَ فِيهِمَا الْقِيَامَ وَالرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ثُمَّ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ كُلَّ ذَلِكَ يَسْتَاكُ وَيَتَوَضَّأُ وَيَقْرَأُ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ ثُمَّ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَخَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا – مسلم –

Dari Abdullah bin Abbas, sebetulnya ia tidur disamping Rasulullah saw., kemudian ia berdiri terus bersiwak dan berwudhu. Beliau membaca ayat inna fi khalqis samawati……beliau membaca ayat itu hingga tamat surat. kemudian shalat dua rakaat dan memanjangkan pada kedua raka’at itu berdiri, rukuk dan sujud. Kemudian ia berpaling lantas tidur sehingga mendengkur. Lalu ia melaksanakan ibarat itu sebanyak tiga kali enam rakaat pada setiap hal itu ia bersiwak dan berwudhu dan membaca ayat-ayat itu kemudian berwitir dengan tiga. Lalu muadzin mengumandangkan adzan kemudian ia keluar hendak shalat sambil membaca Allahmmaj ‘al fi qalbin nuran ……Ya Allalh! Jadikanlah cahaya dalam hatiku, tetapkanlah cahaya dalam lisanku, tetapkanlah cahaya pada pendengaranku, tetapkanlah cahaya pada penglihatanku, tetapkanlah cahaya dibelakangku, cahaya di depanku, tetapkanlah cahaya dari atasku, dan cahaya dari bawahku. Ya Allah! Besarkanlah cahaya bagiku. H.r. Muslim

TATA CARA  SHOLAT TAHAJUD 

1. Firman Allah ta’ala:

{يَاأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4)} [المزمل / 1- 4].
Artinya: “Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (tartil).” (QS. al-Muzzammil: 1-4).

2. Dan firman-Nya pula:

{وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا (79)} 
Artinya: “Dan pada sebagian malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai aksesori bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”. (QS : Al-Isro’ : 79).
3. Dan firman Allah ta’ala yang mengambarkan sebagian sifat orang-orang yang bertakwa:
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
Artinya: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.”. (QS. Adz-Dzaariyaat: 17).

4. Dan firman-Nya pula:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
Artinya: “Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bab yang panjang dimalam hari.” (QS. Al-Insaan: 26).

5. Dan hadits shohih berikut ini:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama sesudah sholat fardhu (yang lima waktu, pent) ?” ia menjawab: “Shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu ialah shalat (sunnah) di tengah malam (sholat tahajjud).”. (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim).
Shalat tahajjud (kalau di bulan Ramadhan lebih dikenal dengan istilah tarawih) yang sesuai dengan sunnah ialah sebelas raka’at sebagaimana diterangkan dalam hadits ‘A`isyah:
مَا كَانَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Nabi tidak pernah shalat malam baik di bulan Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas raka’at.” (HR. Al-Bukhariy no.1147 dan Muslim no.738)
Sebelas raka’at di sini termasuk di dalamnya shalat witir tiga raka’at:

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا.

فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat (lail) baik di dalam bulan ramadhan maupun di luar ramadhan tidak pernah lebih dari 11 rakaat. Beliau memulai dengan mengerjakan 4 rakaat, kau tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Setelah itu ia kembali mengerjakan 4 rakaat, kau tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Kemudian ia shalat 3 rakaat.”Aisyah berkata: Lalu saya bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku memang tidur namun hatiku tidak.”(HR. Al-Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
Demikianlah Pembahasan mengenai Doa Sholat Tahajud | Tata Cara Sholat Tahajjud Mudah-mudah kita sanggup mengamalkan salah satu dari doa diatas (jika tidak hafal semuanya). Semoga bermanfaat dan maslahat di dunia akhirat.Terimakasih atas kunjungan nya ''bila artikel ini sangat bermanfaat jangan lupa untuk membagikan kepada keluarga dan sahabat sahabat atau sahabat semua yang sedang membutuhkan tata cara dan doa tahajud. biar menjadi amal kebaikan dan medapatkan pahala dari Allah Swt.Amin
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: