Tata Cara Sholat Hajat Beserta Bacaan Doa Shalat Hajat Lengkap

Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doa Shalat Hajat  - Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Alloh SWT yang mana telah menawarkan nikmat yang besar kepada kita terutama nikmat islam dan iman, serta tak lupa sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Jungjunga kita Nabi Muhammad SAW. Sahabat yang di rahmati alloh Swt Shalat Hajat merupakan shalat sunat yang dikerjakan sebab sesorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap Allah SWT mengabulkannya. Hajat atau keperluan ini ada yang kepada Allah SWT dan ada juga yang mempunyai hajat kepada sesama manusia, atau disebut dengan urusan duniawi dan ukhrawi, terlebih kalau keinginan  atau hajat tersebut  mengalami banyak rintangan dan kendala dalam meraihnya maka dengan shalat berharap Allah akan melapangkan dan memudahkan semua yang menjadi keinginan.

Shalat Hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang mempunyai kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat - shalat lain dan mempunyai suatu keistimewaan sendiri dari Allah Swt dan Rasulullah saw.

Selain itu, Shalat Hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim. 
 
Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doa Shalat Hajat Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doa Shalat Hajat Lengkap
Ada ulama yang menganjurkan shalat hajat dan ada yang tidak. Shalat ini dilakukan ketika punya hajat pada Allah, atau pada sesama atau bahkan sanggup juga meminta kesembuhan dari suatu penyakit sebagaimana klarifikasi dalam hadits.

Ulama yang menganjurkan adanya shalat hajat berdalil dengan hadits dari ‘Utsman bin Hunaif sebagai berikut.

أَنَّ رَجُلاً ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي. فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ. فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Seorang buta tiba kepada Nabi kemudian mengatakan, “Berdoalah engkau kepada Allah untukku semoga menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, saya akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, saya akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya saya menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini semoga ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” (HR. Ibnu Majah no. 1385 dan Tirmidzi no. 3578. Al-Hafizh Abu Thahir menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

Adapun ulama yang meniadakan shalat hajat, mereka memaksudkan menyerupai yang terdapat dalam hadits berikut ini. Dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللهِ حَاجَةٌ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ وَلْيُحْسِنِ الْوُضُوءَ ثُمَّ لْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لْيُثْنِ عَلَى اللهِ وَلْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ لْيَقُلْ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ


“Barang siapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah atau kepada seseorang dari bani Adam, maka berwudhulah dan perbaikilah wudhunya kemudian shalatlah dua raka’at. Lalu hendaklah ia memuji Allah Ta’ala dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengucapkan (do’a), ‘Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji millik Allah Rabb sekalian alam, saya memohon kepada-Mu hal-hal yang mengakibatkan datangnya rahmat-Mu, dan yang mengakibatkan ampunan-Mu serta laba dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhai melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang’.” (HR. Tirmidzi no. 479 dan Ibnu Majah no. 1384. Al-Hafizh Abu Thahir menyampaikan bahwa sanad hadits ini dha’if jiddan)
Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan,

ثُمَّ يَسْأَلُ اللَّهَ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ مَا شَاءَ فَإِنَّهُ يُقَدَّرُ
“Kemudian ia meminta pada Allah urusan dunia dan akhiratnya, maka ia akan ditetapkan.”

Hadits di atas dibawakan oleh At-Tirmidzi pada Bab “Tentang Shalat Hajat”.

Dari hadits di atas para ulama masih menyatakan adanya tawaran shalat sunnah hajat. Bahkan dikatakan dalam Ensiklopedia Fikih atau Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah 27: 211, “Para ulama setuju bahwa shalat sunnah hajat yakni shalat yang disunnahkan.”

Shalat hajat tersebut dua raka’at sebagaimana pendapat dari ulama Malikiyah, Hambali dan masyhur dalam pendapat Syafi’iyah. Waktu pelaksanaan shalat hajat tidak ada waktu khusus dan pelaksanaan dua raka’at sama menyerupai shalat sunnah lainnya, tidak ada tata cara khusus. semoga Allah senantiasa menjaga beliau. Juga ada klarifikasi dari menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin wacana tawaran shalat hajat berdasarkan lebih banyak didominasi ulama 
(Sumber : Rumaysho.com)
 
Adapun do’a yang dibaca, sanggup mengamalkan apa yang disebutkan dalam hadits di atas: 
 Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doa Shalat Hajat Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doa Shalat Hajat Lengkap

Bacaan Doa Sholat Hajat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

“Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya saya menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini semoga ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” 
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

“Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji millik Allah Rabb sekalian alam, saya memohon kepada-Mu hal-hal yang mengakibatkan datangnya rahmat-Mu, dan yang mengakibatkan ampunan-Mu serta laba dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhai melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

 Tata Cara Sholat Hajat

  1. Menghadap Ke Kiblat
  2. Mengucap Takbir (takbiratul ihrom) sambil mengucap niat bersamaan  dengan takbir
  3. Membaca Do’a iftitah – Surat Alfatihah – Salah satu surat dalam Alqur’an
  4. Ruku’
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk antara 2 sujud
  8. Sujud ke-2
  9. Berdiri untuk raka’at kedua, kemudian membaca fatihah – surat alqur’an (yang telah dihafal) lanjutkan menyerupai pada raka’at pertama setelah 2 raka’at akhiri dengan SALAM

Hukum mengerjakan Shalat Hajat

Hukum mengerjakan shalat sunnat hajat yakni sunnat Mu’akkad, maksudnya yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Seperti yang telah dijelaskan didalam firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut :
“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah proteksi (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, sebab sesungguhnya Allah tolong-menolong dengan orang yang sabar (QS. Al Baqarah : 153)
Serta dalam firman – Nya dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya sebagai berikut :
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sebab sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir”
Di dalam hadist yang telah di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga menerangkan, bahwa Rasull SAW juga telah bersabda yang artinya sebagai berikut :
“Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan kebanggaan kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.

Jumlah Rakaat Shalat Hajat

Jumlah rakaat shalat sunnat hajat paling sedikit 2 rakaat dan yang paling banyak yakni dua belas rakaat.

Waktu Shalat Hajat

Adapun waktu mengerjakannya sanggup dikerjakan dimalam hari atau pun dikerjakan di siang hari.

 Keutamaan Shalat Hajat

Seperti pada shalat shalat sunnat lainnya, shalat sunnat hajat ternyata juga mempunyai keutamaan yang besar. Keutamaannya yaitu bagi orang yang selalu mengawali perbuatannya yang baik dengan mengerjakan shalat sunnat hajat terlebih dahulu maka ia akan mendapat jawaban yang sangat besar, yaitu surge nya Allah SWT,Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan shalat hajat diantaranya :
– Mendapat pahala dari Allah
– Ketenangan dan ketentraman jiwa setelah memberikan semua kebutuhan kepada-Naya
– Harapan dikabulkan semua keperluan (hajat)
– Usaha lebih mendekatkan diri kepada Allah
Rasulullah SWT bersabda:
Siapa yang berwudhu dan tepat wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan tepat rakaatnya maka Allah SWT berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat. (HR Ahmad).
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang pria menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, kemudian dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah SWT, sesungguhnya saya tiba dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bekerjsama Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan insan dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang kebijaksanaan terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, kemudian mengibaskan kedua telinganya”. (HR Baihaqi) 
 
Seperti yang telah diterangkan di dalam Hadist Nabi SAW, yang artinya sebagai berikut :
“…Bahwa Nabi SAW pernah berkata kepada Bilal, sehabis mengerjakan shalat Shubuh sebagaimana berikut :
“Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang penuh dengan pengharapan sebab saya mendengar bunyi sandalmu di depanku di syurga”. Bilal menjawab tidak pernah saya melaksanakan suatu perbuatan yang saya harapkan kebaikannya, melainkan niscaya saya bersuci dahulu, baik saatnya malam hari atau siang hari. Sesudah saya bersuci saya melaksanakan shalat sebanyak yang sanggup kulakukan”. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Manfaat Shalat Hajat

Manfaat dari shalat hajat yakni untuk meminta kepada Allah semoga apa yang kita inginkan atau apa yang kita hajatkan itu segera dikabulkan oleh-Nya atau menyingkirkan segala kesulitan yang kita hadapi. Seperti yang telah terangkan dalam hadist riwayat Imam Turmudzi dan Ibnu Majah di atas dan hadist yang artinya di bawah ini
“Bahwa seorang buta tiba kepada Rasul SAW kemudian berkata : “ Wahai Rasul, mohonlah kepada Allah supaya mataku ini sanggup melihat”. Sabdanya: “Atau saya biarkan engkau”. Orang itu berkata : Wahai Rasul, sesungguhnya saya menjadi susah sebab kehilangan penglihatanku.”. Sabdanya : “Kalau begitu pergilah dan berwudhulah, kemudian shalatlah dua rakaat, kemudian berdoalah : “Wahai Tuhanku sesungguhnya saya memohon kepada-Mu atas nama Nabiku Muhammad SAW, seorang Nabi yang menjadi rahmat.(katanya) : “Wahai Muhammad, sesungguhnya saya telah menghadapkan wajahku kepada Allah atas namamu semoga Dia mengembalikan penglihatanku”. (Nabi berdoa):”Wahi Tuhanku,berilah dia proteksi atas namaku jadikanlah saya penolong bagi diriku sendiri”.Orang itu kemudian pulang dan Allah mengakibatkan penglihatannya pulih”.
(HR.Imam Turmudzi, Nasa’I,Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Imam Hakim, yang bersumber dari Utsman bin Hunaif r.a, tetapi dalam riwayat Imam Turmudzi tidak disebut kata-kata “Kemudian Shalatlah dua rakaat”). 
Demikianlah pembahasan mengenai Sholat hajat yang sanggup admin sampaikan pada kesempatan kali ini, sebelumnya nya admin mohonmaaf bila ada kata atau goresan pena yang salah, semoga apa yang telah admin sampaikan bermanfaat bagi sobat semua dan semoga bermaslahat di dunia dan di akhirat, serta semoga menjadi ilmu yang bermanfaat,,, nah,, sobat kalau pembahasan ini bermanfaat untuk orang lain jangan lupa untuk membagikan kepada keluarga sobat temen dan kepada kaum muslimin yang sedang membutuhkan, Cara nya gampang di bawah ini sobat tingal mengklik ke Facebook atau Twitter dan Goole +... ayooo dengan membagikan sobat sudah mendapat 1 kebaikan dan mendapat pahala dari Alloh SWT.. Amin
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: