
Gambar ilustrasi dilansir dari funny.com
Jaman kini bun...
Kalau kita nggak hati-hati, sanggup saja suami buta mata dan buta hati di luar sana. Sudah banyak loh korban para suami hasilnya kecantol sama pelakor. Ngeriii...
Agar suami tak pindah ke lain hati, ini tujuh kiat Islami yang sanggup bunda lakukan! Isya Allah manjur bun...
Model menduakan “zaman now” bermacam-macam. Ada yang modelnya dengan teman kantor, ada yang dengan tetangga akrab rumah, ada yang dengan suami/istri dari sahabatnya, ada yang dengan orang yang banyak beri perhatian padanya, ada juga yang lantaran balas budi kepada yang biasa memberinya materi.
Tulisan kali ini ialah kiat berharga yang moga sanggup mencegah perselingkuhan pada rumah tangga muslim.
Diantaranya ialah kiat Islami yang sanggup Bunda lakukan biar suami tak berpindah kelain hati:
1- Istri serius mendalami agama.
Allah Ta’ala berfirman,إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28).
Kalau istri mempelajari agama dengan baik, ia akan menjadi baik, pastinya ia akan mengarahkan suami untuk semakin takut kepada Allah sampai hatinya tidak menduakan ke lain hati, menyerupai dilansir dari rumaysho.com.
Dan ingatlah perempuan yang baik pasti mendapat laki-laki yang baik,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji ialah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji ialah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik ialah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik ialah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nuur: 26)
2- Taat kepada suami selama dalam kebaikan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah perempuan yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan kalau dilihat suaminya, mentaati suami kalau diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga menciptakan suami benci.” (HR. An-Nasa’i, no. 3231 dan Ahmad, 2:251. Syaikh Al-Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan shahih).
Ingatlah, taat pada suami ialah jalan menuju surga. Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang perempuan selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada perempuan yang mempunyai sifat mulia ini, “Masuklah dalam nirwana melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad, 1:191 dan Ibnu Hibban, 9:471. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyampaikan bahwa hadits ini shahih).
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya sampai waktu Shubuh.” (HR. Bukhari, no. 5193 dan Muslim, no. 1436).
Sering dianggap sepele, namun urusan ranjang jangan pernah diabaikan loh bunda. Karena ketika suami mendapat nafkah batin yang baik, nafsu syahwatnya juga sanggup terkontrol.
كُنَّا نِسَاؤُنَا يَخْتَضَبْنَ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ ثُمَّ يَخْتَضَبْنَ بَعْدَ الصَّلاَةِ ، فَإِذَا كَانَ عِنْدَ الظُّهْرِ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ فَأَحْسَنَّ خِضَابًا وَلاَ يَمْنَعُ مِنَ الصَّلاَةِ
“Istri-istri kami punya kebiasaan menggunakan pewarna kuku di malam hari. Jika datang waktu Shubuh, pewarna tersebut dihilangkan, kemudian mereka berwudhu dan melakukan shalat. Setelah shalat Shubuh, mereka menggunakan pewarna lagi. Ketika datang waktu Zhuhur, mereka menghilangkan pewarna tersebut, kemudian mereka berwudhu dan melakukan shalat. Mereka mewarnai kuku dengan bagus, namun tidak menghalangi mereka untuk shalat.” (HR. Ad-Darimi, no. 1093. Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih dalam Shahih Fiqh As-Sunnah li An-Nisa’, hlm. 419).
Ini yang nggak kalah penting bun. Sesibuk apapun bunda, bunda juga harus berdandan dan tampil elok menarik hati didepan suami tercinta.
Karena perempuan terbaik berdasarkan Rasulullah Saw, ialah yang paling menyenangkan kalau dilihat suaminya, taat kalau diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam problem harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam problem ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.” (HR. Muslim, no. 2963).
Ingatlah bahwa lantaran perempuan banyak yang masuk neraka lantaran kurang bersyukur pada proteksi suami sebagai disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan saya melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan menyerupai hari ini. Dan saya lihat ternyata dominan penghuninya ialah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para perempuan menjadi dominan penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para perempuan itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian sepanjang waktu, kemudian suatu ketika ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) pasti ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari, no. 5197 dan Muslim, no. 907).
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu.” (QS Al-Ahzab: 33).
Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا”
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling akrab dengan wajah Allah ialah ketika dia berada di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, no. 1685. Syaikh Al-Albani menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih).
Baca Juga:
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Namun ingatlah lantaran suami yang dinasihati tentu tetap dengan cara yang halus. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Setiap perilaku kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya". (HR. Muslim, no. 2594)
Nah itulah tujuh kiat yang sanggup bunda lakukan biar suami selalu setia dan tak terpengaruhi pada perempuan lain.
Pada dasrnya, perbanyaklah doa kepada Allah SWT dari setiap godaan rumah tangga. Insya Allah, rumah tangga bunda bakal Sakinah Mawaddah Warahmah.
Demikian, semoga bermanfaat untuk bunda dan kita semua. Aamiin...
Wallahu A'lam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
3- Menuruti usul suami untuk urusan ranjang.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya sampai waktu Shubuh.” (HR. Bukhari, no. 5193 dan Muslim, no. 1436).
Sering dianggap sepele, namun urusan ranjang jangan pernah diabaikan loh bunda. Karena ketika suami mendapat nafkah batin yang baik, nafsu syahwatnya juga sanggup terkontrol.
4- Suka dandan di hadapan suami tercinta.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,كُنَّا نِسَاؤُنَا يَخْتَضَبْنَ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ ثُمَّ يَخْتَضَبْنَ بَعْدَ الصَّلاَةِ ، فَإِذَا كَانَ عِنْدَ الظُّهْرِ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ فَأَحْسَنَّ خِضَابًا وَلاَ يَمْنَعُ مِنَ الصَّلاَةِ
“Istri-istri kami punya kebiasaan menggunakan pewarna kuku di malam hari. Jika datang waktu Shubuh, pewarna tersebut dihilangkan, kemudian mereka berwudhu dan melakukan shalat. Setelah shalat Shubuh, mereka menggunakan pewarna lagi. Ketika datang waktu Zhuhur, mereka menghilangkan pewarna tersebut, kemudian mereka berwudhu dan melakukan shalat. Mereka mewarnai kuku dengan bagus, namun tidak menghalangi mereka untuk shalat.” (HR. Ad-Darimi, no. 1093. Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih dalam Shahih Fiqh As-Sunnah li An-Nisa’, hlm. 419).
Ini yang nggak kalah penting bun. Sesibuk apapun bunda, bunda juga harus berdandan dan tampil elok menarik hati didepan suami tercinta.
Karena perempuan terbaik berdasarkan Rasulullah Saw, ialah yang paling menyenangkan kalau dilihat suaminya, taat kalau diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.
5- Ridha pada proteksi suami dan mempunyai sifat qana’ah (merasa cukup).
Karena ridha pada proteksi suami akan menciptakan seorang istri rajin bersyukur, suami pun hasilnya ridha padanya.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam problem harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam problem ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.” (HR. Muslim, no. 2963).
Ingatlah bahwa lantaran perempuan banyak yang masuk neraka lantaran kurang bersyukur pada proteksi suami sebagai disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan saya melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan menyerupai hari ini. Dan saya lihat ternyata dominan penghuninya ialah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para perempuan menjadi dominan penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para perempuan itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian sepanjang waktu, kemudian suatu ketika ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) pasti ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari, no. 5197 dan Muslim, no. 907).
6- Perbanyak tinggal di rumah demi keluarga.
Allah Ta’ala memerintahkan perempuan biar banyak menetap di rumah,وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu.” (QS Al-Ahzab: 33).
Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا”
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling akrab dengan wajah Allah ialah ketika dia berada di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, no. 1685. Syaikh Al-Albani menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih).
Baca Juga:
- Bukan Malam Jum'at, Inilah Waktu Terbaik Berhubungan Agar Mendapat Anak Cerdas!
- Anak Kecil Dilarang Baca! Bolehkah Memuaskan Istri Dengan Jari?
- Khusus Suami Istri, Mendesah Saat Berhubungan Bagaimana Hukumnya?
7- Perlu mengingatkan suami ketika salah.
Allah Ta’ala berfirman,وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Namun ingatlah lantaran suami yang dinasihati tentu tetap dengan cara yang halus. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Setiap perilaku kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya". (HR. Muslim, no. 2594)
Nah itulah tujuh kiat yang sanggup bunda lakukan biar suami selalu setia dan tak terpengaruhi pada perempuan lain.
Pada dasrnya, perbanyaklah doa kepada Allah SWT dari setiap godaan rumah tangga. Insya Allah, rumah tangga bunda bakal Sakinah Mawaddah Warahmah.
Demikian, semoga bermanfaat untuk bunda dan kita semua. Aamiin...
Wallahu A'lam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: