
siti khadijah via wartapilihan.com
Karena begitu ISTIMEWANYA RASULULLAH, hingga perempuan yang elok dan kaya yang digelari suci dan higienis ini hingga menaruh hati pada beliau.
Namun, kali ini yang kita bahas ialah Siti Khadijah, istri kaya Nabi Muhammad!
Sebagai umat muslim, pastinya sudah tidak abnormal jikalau berbicara tentang Siti Khadijah. Siti Khadijah termasuk dalam golongan orang yang pertama masuk Islam. Yuk simak kisah Siti Khadijah yang disebut-sebut sebagai perempuan tangguh dan mendapat gelar gelar "Aht-Thahirah".
Apakah Siti Khadijah janda? Siti khadijah seorang janda yang disegani oleh masyarakat Quraisy khususnya, dan bangsa Arab pada umumnya. Siti Khadijah saudagar kaya, ia banyak menawarkan pertolongan dan modal kepada pedagang-pedagang atau melantik orang-orang untuk mewakili urusan-urusan perniagaannya ke luar negeri.

ilustrasi siti khadijah di mata rasulullah via ramadan.sindonews.com
Siti Khadijah di mata Rasulullah merupakan seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam. Dalam majelis haul dan & zikir semacam ini banyak nasihat yang sanggup kita ambil. Majelis-majelis ibarat inilah yang dicintai oleh Rasulullah, alasannya ialah da’am majelis ibarat ini, kita bisa mengetahui usaha orang-orang yang berjuang bersama Rasulullah.
Pada suatu ketika Rasulullah saw menyatakan, yang mana pernyataan dia ini menciptakan Siti Aisyah merasa cemburu:
“Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, dia beriman kepadaku dikala semua orang ingkar,dia percaya kepadaku ketika semua mendustakanku, dia mengorbankan semua hartanya dikala semua berusaha mempertahankannya dan … darinyalah saya mendapat keturunan.”
Begitulah pernyataan Rasulullah saw ihwal kepribadian Khadijah, istrinya.
Tidak sedikit orang yang bertanya apakah Siti Khadijah bercadar? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki, alasannya ialah hingga dikala ini kami masih belum menemukan sumber yang menyatakan bahwa Siti Khadijah bercadar ataupun tidak.
Baca Juga : Abu Jahal, Paman Nabi yang Sangat Kejam dan Berambisi Membunuh Rasulullah
Mengapa Siti Khadijah menaruh simpati kepada Nabi Muhammad? Dibandingkan dengan laki-laki kaya raya yang melamar Siti Khadijah, kekayaan Rasulullah dikala menikahi Siti Khadijah tidaklah besar. Tetapi Siti Khadijah menentukan pria dengan adat mulia.
Beliau tahu bahwa kiprah seorang istri ialah mendampingi suami. Siti Khadijah juga taat dan tidak membawa nama besar keluarganya atau kekayaan yang dimiliki untuk mengurangi rasa hormatnya pada Rasulullah. Pilihlah laki-laki yang taat dan mempunyai adat mulia, juga laki-laki yang rajin dan pantang mengalah menjemput rezeki halal.

ilustrasi ijab kabul nabi muhammad via media-islamia.blogspot.com
Mengapa Siti Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad? Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kembali ke Mekkah dari perjalanan dagangnya ke Syam, Khadijah Radhiallahu’anha melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sangat amanah dalam mengelola dagangannya dan ia juga melihat keberkahan besar dalam daganganya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Selain itu, budak lelaki Khadijah yang berjulukan Maisarah juga mengabarkan kepadanya mengenai pembawaan Rasulullah yang lembut, sifat-sifat dia yang mulia, ketajaman berpikir, perkataan yang jujur, metode dia yang amanah.
Maka Khadijah pun seakan menemukan sosok laki-laki yang didambakannya selama ini. Padahal aneka macam para tokoh dan pembesar kaum yang berusaha untuk menikahinya, namun Khadijah menolak semuanya. Lalu Khadijah pun mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya yang berjulukan Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam membeberkan niatan Khadijah tersebut dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya. Beliau pun menyetujuinya dan membicarakan hal ini dengan paman-paman beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun mendatangi paman Khadijah dan melamar Khadijah.
Menurut sebuah riwayat dari sejumlah hadits menyebutkan, Nabi Muhammad Saw melamar Siti Khadijah di usianya yang cukup matang, yaitu 25 tahun. Sedangkan, Khadijah berusia 40 tahun sebagai janda yang kaya raya dan pembisnis sukses pada zamannya di Jazirah Arab.
Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, dikala usia Rasulullah sekitar 50 tahun.

ilustrasi bercadar via saudagar.info
Lalu, apakah Siti Khadijah bercadar? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki, alasannya ialah hingga dikala ini kami belum menemukan sumber yang menyatakan bahwa Siti Khadijah bercadar ataupun tidak.
Namun, bercadar sudah biasa dilakukan sebagian muslimah pada zaman Rasulullah. Para ulama pun menyatakan bahwa bercadar ialah perbuatan bagus, sunnah, dan terpuji, bahkan sebagian ulama mewajibkan.
Diantara manfaat bercadar ialah menjaga kehormatan perempuan dan melindungi perempuan dari godaan, mencegah maksiat dan kerusakan masyarakat, semoga para lelaki tidak termakan dan tidak merayunya, juga semoga tidak menjadi target kejahatan lelaki.
Baca Juga : Benarkah Jika Telinga Berdengung, Kita Sedang Dipanggil Rasulullah untuk Bersholawat?
Nah, itulah dongeng singkat dari Siti Khadijah yang sanggup kami sampaikan. Dengan adanya dongeng di atas, diperlukan bisa menjadi tumpuan yang bisa menginspirasi perempuan modern. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: