
Sumber gambar express.co.uk
Malaikat yang diutus untuk mencabut nyawa nabi Musa A.S malah medapat tamparan keras hingga lepas matanya.
Bagaimana sanggup terjadi hal demikian ini?
Rasulullah SAW bersabda mengenai Malaikat Maut ketika ingin menemui dan mencabut nyawa Nabi Musa A.S, Dikisahkan Malaikat Maut Ditampar oleh Nabi Musa A.S sehingga menciptakan sebelah matanya lepas.
Benarkah hal demikian itu pernah dijelaskan dalam sebuah hadits ?
Bagian dari konsekuensi keyakinan kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah membenarkan gosip apapun yang ia sampaikan. Karena ia utusan Allah, yang dijamin oleh Allah, ia tidak akan berbicara kecuali atas panduan wahyu.
Allah berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
Terkait insiden Musa memukul malaikat pencabut nyawa (malakul maut), telah disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis yang shahih riwayat Bukhari, Muslim dan yang lainnya.
Baca juga : Video Polisi Menangis Melihat Bendera Tauhid di Duduki dan Dibokongi Oleh Pendemo
Kita simak hadis selengkapnya,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,
أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَفَقَأَ عَيْنَهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِى إِلَى عَبْدٍ لاَ يُرِيدُ الْمَوْتَ – قَالَ – فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ فَلَهُ بِمَا غَطَّتْ يَدُهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ سَنَةٌ قَالَ أَىْ رَبِّ ثُمَّ مَهْ قَالَ ثُمَّ الْمَوْتُ. قَالَ فَالآنَ فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنَ الأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ
Kemudian Allah mengembalikan matanya, dan berfirman,
“Kembali temui Musa, sampaikan kepadanya, ‘Silahkan dia letakkan tangannya di punggung sapi, maka usia Musa akan ditambahkan sejumlah bulu yang ditutupi tangannya, setiap satu bulu dihitung satu tahun.’
Musa bertanya,
“Wahai Rabku, kemudian sehabis itu apa yang terjadi?”
Allah menjawab,
“Setelah itu, mati.”
Musa berkata,
“Kalau begitu, kini saja.”
Lalu Musa memohon kepada Allah biar didekatkan ke tanah suci (Baitul Maqdis), sejauh lemparan sebuah batu.
(HR. Bukhari 1339, Muslim 6297, dan yang lainnya).
Baca juga : Khusnul Khotimah dan Syahid, Rasulullah Mengatakan Orang yang Mati Tenggelam itu Syahid
Al-Hafidz Ibnu Hajar juga menyebutkan alasan yang lain, untuk menjawab, mengapa Musa memukul malaikat maut?
وَقَالَ غَيْرُهُ إِنَّمَا لَطَمَهُ لِأَنَّهُ جَاءَ لِقَبْضِ رُوحِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُخَيِّرَهُ لِمَا ثَبَتَ أَنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ حَتَّى يُخَيَّرَ فَلِهَذَا لَمَّا خَيَّرَهُ فِي الْمَرَّةِ الثَّانِيَةِ أَذْعَنَ
Dalam Syarh Shahih Muslim karyanya, ia menyebutkan beberapa alasan, mengapa Musa menampar malaikat maut, hingga copot matanya,
أَنَّهُ لَا يَمْتَنِعُ أَنْ يَكُونَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم قدأذن اللَّهُ تَعَالَى لَهُ فِي هَذِهِ اللَّطْمَةِ وَيَكُونَ ذَلِكَ امْتِحَانًا لِلْمَلْطُومِ وَاللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَفْعَلُ في خلقه ماشاء وَيَمْتَحِنُهُمْ بِمَا أَرَادَ
Sehingga intinya, kita wajib mendapatkan kebenaran insiden ini. Mengenai alasan dan hikmahnya, kita kembalikan kepada keterangan para ulama.
Demikian, Allahu a’lam.
Buat lebih berguna, kongsi: