Salaf, Salafiyah Dan Salafi

 hendaknya tidak disamakan dengan istilah  Salaf, Salafiyah dan Salafi

Istilah salaf (klasik, mutaqaddimin) atau salaf as-shalih (kalangan terdahulu yang salih /soleh) hendaknya tidak disamakan dengan istilah gerakan salafi. Yang pertama bermakna kumpulan orang Islam zaman dahulu pada kurun waktu tertentu . Sedang yang kedua ialah nama julukan untuk gerakan wahabi yang sering juga disebut dengan gerakan Wahabi Salafi.

DAFTAR ISI

  1. Definisi Salaf berdasarkan Bahasa dan Istilah
  2. Siapa Salaf as-Shalih?
  3. Mengapa Kata Salaf Kaprikornus Rebutan?


SALAF

Kata salaf berasal dari bahasa Arab (سلف) yang secara etimologis bermakna yang terdahulu (al-mutaqaddim - المتقدم). Jadi, kata as-salaf as-shalih sanggup diartikan golongan terdahulu (الجماعة المتقدمون).

Salaf juga mengandung arti nenek moyang. Al-Jauhari mencontohkan makna salaf ar-rajul (سلف الرجل) nenek moyang yang terdahulu.

Ibnu Mandzur mengartikan salaf dalam bentuk kata kerja (fi'il) sebagai "dahulu." Sedang kata salaf, salif dan salafah (السلف والسليف والسلفة) bermakna golongan orang yang terdahulu.


SIAPA GENERASI SALAF AS-SHALIH

Ada beberapa perbedaan pendapat perihal siapa yang dimaksud dengan salaf as shalih (salafus soleh) (Arab, السلف الصالح). Menurut Ibnu al-Atsir, mereka ialah generasi pertama dari kalangan tabi'in.(An-Nihayah II/190).

Menurut satu pendapat, salaf as-shalih ialah para Sahabat Nabi. Sedang berdasarkan pendapat lain mereka ialah para Sahabat Nabi dan Tabi'in. Ada juga yang menyampaikan mereka ialah Sahabat Nabi, para Tabi'in dan Tabit-Tabi'in. Yakni, tiga genarasi setelah Nabi (Wastiyyatu Ahlis Sunnah, hal. 110).

Menurut para ulama Wahabi Salafi yang terkumpul dalam Al-Lajnah ad-Daimah, salaf as-salih ialah para Sahabat Rasul dan para imam (ulama) yang hidup pada tiga masa pertama sesudahnya (السلفية ودعوة الشيخ محمد بن عبد الوهاب, hal.9).

Menurut pendapat yang paling masyhur (populer) yang dimaksud dengan salaf ialah para Sahabat, Tabi'in dan Tabiit Tabi'in.
Kata lain dari salaf ialah salafiyah. Istilah salafiyah lalu sering dipakai sebagai nama atribusi (tambahan) bagi pesantren yang memakai sistem tradisional (kebalikan dari pondok modern). Karena itu, sering kita dengar istilah pondok pesantren salafiyah.


MENGAPA KATA SALAF JADI REBUTAN

Kata salaf sering menjadi "rebutan" banyak sekali kelompok dan gerakan Islam kontemporer alasannya ialah beberapa dalil Quran, hadits dan pendapat ulama mufassir (ahli tafsir Quran) dan muhaddits (ahli hadits) yang menyimpulkan bahwa seluruh generasi pertama kedua dan ketiga umat ialah yang terbaik walaupun ada hadits dan mufassir lain yang menganggap kesan itu tidak seluruhnya akurat:

a. Ada hadits sahih riwayat Bukhari yang menyatakan bahwa kelompok salaf--yakni tiga generasi pertama umat Islam--adalah yang terbaik. Teks hadits sebagai berikut:

خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الْهَرَجُ . قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرَجُ ؟ قَالَ : السَّيْفُ
Artinya: Yang terbaik dari umatku ialah zamanku, lalu zaman setelahnya, lalu zaman yang setelahnya lagi.

Padahal, ada sebagian pendapat yang mencurigai kandungan hadits di atas alasannya ialah bertentangan isinya dengan beberapa hadits lain berikut ini:

مثل أمتي مثل المطر لا يدري أوله خير أم آخره
Artinya: Umatku itu bagaikan hujan. Tidak diketahui yang terbaik itu yang awal atau yang akhir.(Sunan Tirmidzi V/125; Musnah Ahmad III/143)


ليدركنّ المسيح أقواماً إنهم لمثلكم أو خير) ثلاث مرات
Artinya: Al-Masih akan melihat kaum yang sama menyerupai kalian (para Sahabat) atau lebih baik. (Nabi menyampaikan ini tiga kali). (Fathul Bari VII/5, Ibnu Hajar menilai hadits ini hadits hasan).

Ibnu Abdil Bar dalam kitab Al-Istinkar (II/172) menyampaikan bahwa umat Nabi generasi simpulan ada yang lebih baik dari umat Islam era Sahabat. Dalam kitab Al-Istinkar dijelaskan:

لاشك أنّ القرن الذي ولدَ فيه النبي (صلى الله عليه وآله) أفضل القرون ولكن هذا لا يوجب علينا أن نثبت الاستقامة لكل من صحب النبي، فهناك المنافقون وهناك من آذى النبي وردّ عليه كلامه، وقد حدثت فجائع في هذا القرن، من حرب الجمل إلى صفين إلى النهروان وضربت الكعبة بالمنجنيق من قبل يزيد، وقُتِل الحسين حفيد رسول الله (صلى الله عليه وآله) وحُمِل رأسه إلى الشام...

Artinya: Tidak diragukan lagi bahwa masa di mana Nabi dilahirkan ialah masa terbaik dan paling utama. Namun hal itu tidak otomatis menyampaikan pada kita untuk menetapkan sifat istiqomah pada setiap orang yang satu generasi dengan Nabi. Pada masa itu banyak juga kaum munafik, dan tidak sedikit orang yang menyakiti Nabi dam membalas perkataannya. Pada masa Nabi telah terjadi sejumlah petaka dan konflik horisontal yang parah menyerupai Perang Jamal, Perang Siffin, dan Nahrawan. Ka'bah pernah dihantam dengan manjanik (peluru batu) dari pihak Yazid, terbunuhnya Husain cucu Rasulullah dan kepalanya dibawa ke Syam...

b. Ayat Al Alquran Surat Ali Imran 3:110:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِال
Artinya: Kamu (umat Islam) ialah umat terbaik yang dilahirkan untuk insan (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.

Kata "kamu" (kuntum) dalam Ayat di atas ditafsiri oleh Ibnul Qayyim (I'lamul Muwaqqi'in IV/131) ditujukan pada para Sahabat saja. Padahal berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir (I/399), ayat di atas berlaku umum untuk siapa saja dalam kurun waktu kapan saja.

c. Ayat Al Alquran Surat At-Taubah 9:100:

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

Artinya: Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha pada Allah.

Ayat ini berdasarkan Al Qurtubi menegaskan bahwa semua Sahabat masuk surga. Namun, berdasarkan Tafsir Tabari (IV/153-154), itu khusus untuk Sahabat yang berbaiat pada Nabi di Bai'atur Ridwan (بيعة الرضوان) atau mereka yang ikut sholat bersama Nabi di dua kiblat (Baitul Maqdis, Palestina dan Makkah).

Bahkan, berdasarkan Tafsir Al Baghawi (IV/88), kata assabiqunal awwalun (السَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ) untuk kaum Anshar berlaku bagi yang berbaiat pada Nabi di Aqabah (بيعة العقبة) yang jumlahnya sekitar 76 orang (baiat pertama 6 orang, baiat kedua 70 orang). Jadi, tidak berlaku untuk semua Sahabat.

***

Kalangan Wahabi mengklaim bahwa mereka ialah kelompok umat di era modern ini yang paling bersahabat mengikuti sikap kalangan salaf. Dan alasannya ialah itu mereka juga terkenal dengan sebutan Wahabi Salafi atau Salafi saja. Muhammadiyah sebagai "saudara kandung" Wahabi juga mengklaim demikian sebagai penerus tradisi salaf as shalih.

Kalangan NU (Nahdlatul Ulama) juga tidak ketinggalan mengklaim diri sebagai generasi pengikut salaf as-salih menyerupai yang terlihat dalam istilah pesantren salafiyah, dan menyerupai yang sering kita dengar dalam ucapan dan ceramah para kyai dan ulama NU di banyak sekali kesempatan.

Semua umat Islam berhak mengklaim diri sebagai pengikut salafus shalih. Itu menyampaikan adanya kemauan untuk berperilaku shalih menyerupai mereka. Yang terpenting semua golongan tidak saling membid'ah-kah, mengkafirkan atau men-syirik-kan kelompok lain.



Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini:

close