Artikel Sejarah SIngkat Hikmah Makna Hari Raya idul Adha Bagi Umat Islam - Idul adha ialah sebuah momen yang mempunyai keistimewaan tersendiri dan berbeda dengan momen lainnya, apabila di lihat dari istilahnya idul adha menjadi salah satu dari dua hari raya yaitu idul fitri. Akan tetapi justru dalam pelaksanaan dan hikmah yang tercantum di dalamnya sangat jauh berbeda. Apabila pada idul fitri mengajarkan insan untuk menahan hawa nafsu yang merupakan pengamalan dari puasa selama sebulan penuh, akan tetapi pada idul adha menunjukkan makna sabar, lapang dada dan saling berbagi.
sebelum hari raya umat islam di anjurkan untuk puasa idul adha akan tetapi ketika idul adha sangat di anjurkan untuk melaksanakan kurban hewan ternak berupa unta sapi dan kambing serta sejenisnya. Dan ibadah kurban ini bukan lah ksunnahan yang hanya mengajarkan untuk membuatkan dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya akan tetapi makna di dalam kurban ialah berupa kepasrahan, kesadaran dan kebersamaan. Pernyataan ini sejalan dengan dongeng yang di alami oleh baginda nabi ibrahim as beserta anaknya nabi ismail.
Dalam sejarah di sebutkan bahwa suatu ketika nabi ibrahim bermimpi sampai beberapa kali untuk menyembelih anaknya yaitu ismail, akan tetapi ketika penyembelihan tersebut akan di lakukan datanglah malaikat utusan allah swt membawa seekor libas dan di gantikannya penyembelihan nabi ismail dengan libas tersebut. Kisah ini jikalau di resapi dengan baik mengajarkan pada setiap umat islam untuk selalu lapang dada dan sabar terhadap perintah allah, seberat apapu perintah tersebut harus tetap di lakukan menyerupai halnya nabi ibrahim yang di suruh menyembelih anaknya.

Apabila perintah tersebut menimpa kepada insan biasa maka mustahil ada satu orang pun yang mau melaksanakan menyembelih anaknya sendiri, jikalau pun memang ada maka beliau ialah orang yang hidupnya benar-benar hanya untuk allah swt. Karena secara akal, jangankan seorang anak di sembeli, ketika mereka sakit pun orang renta akan melaksanakan apa saja demi kesembuhannya meski tenaga dan nyawa taruhannya, alasannya ialah anak ialah buah hati yang sangat di sayangi. Akan tetapi berbeda dengan nabi ibrahim dan ismail, yang mana kecintaannya bukan lah untuk hal duniawi, namun hanya untuk allah swt yang kuasa satu-satunya yang harus di taati.
Maka makna yang tersirat dari hikmah adanya idul adha bukanlah kenyang perut dengan daging kurban akan tetapi menguji keikhlasan dan kesabaran diri setiap orang. Apakah mereka akan senantiasa lapang dada sabar melaksanakan perintah allah untuk berkurban atau sebaliknya. Serta idul adha juga menjadi pembuktian umat islam untuk mengambarkan sipat solidaritas antara si kaya dan si miskin, dan yang terakhir makna idul adha ialah terjaminnya kebersamaan umat islam dalam satu momen yaitu idul adha.
Dalam sejarah di sebutkan bahwa suatu ketika nabi ibrahim bermimpi sampai beberapa kali untuk menyembelih anaknya yaitu ismail, akan tetapi ketika penyembelihan tersebut akan di lakukan datanglah malaikat utusan allah swt membawa seekor libas dan di gantikannya penyembelihan nabi ismail dengan libas tersebut. Kisah ini jikalau di resapi dengan baik mengajarkan pada setiap umat islam untuk selalu lapang dada dan sabar terhadap perintah allah, seberat apapu perintah tersebut harus tetap di lakukan menyerupai halnya nabi ibrahim yang di suruh menyembelih anaknya.

Apabila perintah tersebut menimpa kepada insan biasa maka mustahil ada satu orang pun yang mau melaksanakan menyembelih anaknya sendiri, jikalau pun memang ada maka beliau ialah orang yang hidupnya benar-benar hanya untuk allah swt. Karena secara akal, jangankan seorang anak di sembeli, ketika mereka sakit pun orang renta akan melaksanakan apa saja demi kesembuhannya meski tenaga dan nyawa taruhannya, alasannya ialah anak ialah buah hati yang sangat di sayangi. Akan tetapi berbeda dengan nabi ibrahim dan ismail, yang mana kecintaannya bukan lah untuk hal duniawi, namun hanya untuk allah swt yang kuasa satu-satunya yang harus di taati.
Maka makna yang tersirat dari hikmah adanya idul adha bukanlah kenyang perut dengan daging kurban akan tetapi menguji keikhlasan dan kesabaran diri setiap orang. Apakah mereka akan senantiasa lapang dada sabar melaksanakan perintah allah untuk berkurban atau sebaliknya. Serta idul adha juga menjadi pembuktian umat islam untuk mengambarkan sipat solidaritas antara si kaya dan si miskin, dan yang terakhir makna idul adha ialah terjaminnya kebersamaan umat islam dalam satu momen yaitu idul adha.
Buat lebih berguna, kongsi: