Cara Menulis Mengirim Artikel Opini Ke Media Massa Koran Majalah

Cara Menulis Artikel Opini di Media Massa Cetak Cara Menulis Mengirim Artikel Opini ke Media Massa Koran Majalah

Menulis dan mengirimkan goresan pena artikel opini yang ditulis ke media massa cetak (koran harian surat kabar) yang dituju membutuhkan usaha dan komitmen. Apalagi, jikalau goresan pena yang dibuat dengan susah payah itu tidak dimuat. Berikut ialah teknik dasar bagaimana cara menciptakan artikel opini, mengirimkan goresan pena dan dimuat! Honor memang bukan pertimbangan utama. Tapi, jikalau jumlahnya hingga Rp. 1 (satu) juta per-artikel, dengan panjang goresan pena hanya 800 kata, tentu susah untuk ditolak. Betul tidak? :)

DAFTAR ISI
  1. Tips Umum Mengirim Artikel Opini ke Media Massa Cetak (Koran/Surat Kabar)
    1. Apa itu Op-ed dan tajuk rencana?
    2. Syarat artikel opini yang berpotensi dimuat media koran surat kabar majalah
    3. Panjang Tulisan Artikel Opini untuk dikirim ke koran
    4. Jika merasa tidak pede mengirim goresan pena ke koran
    5. Cara mengirim artikel ke koran
    6. Kalau artikel tidak dimuat
    7. Tips Khusus Mengirim Tulisan ke Surat Kabar Tertentu
    8. Cara Mengirim Artikel ke Koran Kompas
    9. Mengirim Artikel ke Harian Jawa Pos
    10. Mengirim Artikel ke Harian the Jakarta Post
    11. Mengirim Artikel ke Koran Tempo
    12. Mengirim Artikel ke Harian Republika
    13. Mengirim Artikel ke Koran Sindo (Seputar Indonesia)
  2. Cara Membuat Kerangka Tulisan Esai Makalah
    1. Perlukah Tulisan Blog Menyebut Sumber Rujukan
    2. Kalau Artikel Opini Tidak Dimuat Koran


I. TIPS UMUM MENGIRIM TULISAN KE MEDIA MASSA KORAN HARIAN SURAT KABAR

Ada hukum umum fundamental yang harus dipenuhi supaya goresan pena artikel opini kita menerima perhatian editor koran dan berpotensi dimuat.


Apa itu Op-ed dan tajuk planning di koran?

Dalam sebuah media cetak, baik koran, majalah atau buletin terdapat satu halaman khusus yang biasa disebut dengan halaman opini. Di koran, halaman tersebut di isi oleh tiga unsur yaitu oleh redaksi, para jago di bidangnya dan pembaca.

Opini yang ditulis oleh tim redaksi disebut Tajuk Rencana atau Editorial. Yang ditulis oleh jago disebut op-ed akronim dari Opini Editorial atau kolom untuk artikel opini di majalah. Sedang yang ketiga ditulis oleh pembaca koran atau majalah terkait. Segmen ini biasa disebut dengan Surat Pembaca, atau Pembaca Menulis, dsb.


SYARAT ARTIKEL OPINI YANG BERPOTENSI DIMUAT MEDIA CETAK KORAN MAJALAH

Penulisan artikel sanggup menurut gagasan murni dari si penulis, sanggup juga sebagian isinya mengambil dari sumber lain. Misalnya tumpuan kepustakaan, gagasan orang lain, renungan tokoh masyarakat dan sebagainya. Penulisan artikel tidak terikat dengan waktu, tidak terikat bentuk berita, gaya bahasa, dan teknik penulisan jurnalistik lainnya. Tetapi supaya artikel ini dibaca oleh publik, penulisnya harus memperhitungkan aktualitas, gaya penulisan serta panjang pendek artikel.

Di samping itu hal-hal fundamental berikut perlu diperhatikan:

1. Tata bahasa goresan pena isi artikel harus mempunyai standar dasar sastrawi. Maksudnya, gaya bahasa sesuai dengan panduan bahasa Indonesia yang benar. Baik dalam segi ejaan, tanda baca, pemakaian abjad besar kecil, maupun dalam susunan kata-kata.

2. Mengetahui sopan santun penulisan artikel. Yaitu, goresan pena harus orisinal. Bukan plagiat atau jiplakan. Serta mengandung unsur baru.

3. Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.

Berapa Panjang Tulisan Artikel Opini untuk dikirim ke koran?

Setiap media mempunyai kebijakan tersendiri wacana panjang maksimal dari sebuah artikel opini. Kompas, misalnya, mensyaratkan tidak lebih dari 1000 kata. Sedang Jawa Pos sekitar 700 hingga 850 kata. Intinya, panjang goresan pena berkisar antara 700 hingga dengan 1200 kata. Untuk mengetahui secara persis panjang goresan pena artikel opini di media tertentu, copy sebuah artikel di media tersebut ke MS Word akan tampak di halaman bawah berapa jumlah kata dalam artikel tersebut.

Saya merasa tidak pede mengirim goresan pena ke koran

Hilangkan rasa minder. Toh, kita dan redaksi koran tersebut tidak saling kenal. Begitu goresan pena selesai, eksklusif saja kirim ke koran yang dituju.

CARA MENGIRIM ARTIKEL OPINI VIA EMAIL

Cara termudah ialah dengan mengirim via email. Sebagai penulis artikel opini, Anda harus mempunyai daftar lengkap email media cetak seluruh Indonesia.

a. Kirim melalui email dengan attachment (sisipan) dalam format MS Word atau rtf. Jangan ditulis di tubuh email.
b. Di subjek email kasih judul: Artikel Opini (judul artikel tulis di sini)

Sebagai referensi, silahkan lihat daftar email media massa di sini!

KALAU ARTIKEL TIDAK DIMUAT: KIRIM KE KORAN LAIN

Silahkan kirim ke koran lain jikalau memang Anda yakin tidak dimuat di koran pertama yang dikirimi artikel tersebut. Biasanya jikalau 1 ahad tidak dimuat, sanggup dipastikan goresan pena Anda ditolak di koran tersebut.

Tapi, untuk menjaga reputasi, ada baiknya kiriman kedua dikirim ke koran yang bersegmen lokal. Jangan sama-sama nasional. Umpama ditolak di Kompas, kirim juga koran Pikiran Rakyat atau Surya atau koran lokal lain kawasan di mana tinggal.


II. TIPS KHUSUS MENGIRIM TULISAN KE MEDIA MASSA KORAN HARIAN SURAT KABAR


I.A. MENGIRIM TULISAN KE KORAN KOMPAS

1. Panjang artikel: antara 800 s.d 1000 kata.
2. Alamat email: kompas@kompas.com, opini@kompas.com, opini@kompas.co.id
3. Honor artikel: sekitar Rp 1 (satu) juta.
4. Agar dimuat : selain yang disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya goresan pena opini di kompas; (b) Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.


I.B. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN JAWA POS

1. Panjang artikel: 850 kata
2. Alamat email: editor@jawapos.co.id
3. Honor artikel: Rp 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
4. Agar dimuat: Agar dimuat : selain yang disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya goresan pena opini di Jawa Pos; (b) Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.


I.C. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN THE JAKARTA POST

1. Panjang artikel: Hendaknya tidak lebih dari 1000 (seribu) kata.
2. Alamat email: editorial@thejakartapost.com, opinion@thejakartapost.com, jktpost2@cbn.net.id
3. Honor artikel: Sekitar USD 100 (atau Rp. 800.000)
4. Agar dimuat: (a) tulis dalam bahasa Inggris (artikel dalam bahasa Indonesia terkadang dimuat asal sangat cantik -- tentu saja sesudah diterjemah oleh editornya); (b)komentar dari Editorial sebelumnya; (c) mengandung unsur baru.


I.D. MENGIRIM TULISAN KE KORAN TEMPO

1. Panjang artikel: Antara 800 hingga 1000 kata.
2. Alamat email: koran@tempo.co.id
3. Honor artikel: Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah)
4. Agar dimuat : selain yang disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya goresan pena opini di Koran Tempo; (b) Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.


I.E. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN REPUBLIKA

1. Panjang artikel: 800 s.d. 1200
2. Alamat email: sekretariat@republika.co.id
3. Honor artikel: Rp. 400.000
4. Agar dimuat: selain yang disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya goresan pena opini di Koran Republika; (b) Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.


I.F. MENGIRIM TULISAN KE KORAN SINDO (SEPUTAR INDONESIA)

1. Panjang artikel: 500 s.d. 1000
2. Alamat email: redaksi@seputar-indonesia.com
3. Honor artikel: Opini dan Kolom Budaya 400 ribu. Resensi buku 200 ribu. Cerpen 400 ribu.
4. Agar dimuat: selain yang disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya goresan pena opini di Koran Sindo; (b) Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud konkret ialah sebagai respons/komentar dari kejadian yang gres saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.

_______________________


Membuat kerangka ialah awal yang sempurna dalam memulai menulis apa saja baik goresan pena ilmiah maupun goresan pena fiksi. Karena kerangka atau blue-print atau outline sanggup menata pikiran kita menjadi lebih teratur dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam menulis. Bagi yang terbiasa menulis artikel opini, kerangka tidak terlalu diharapkan dalam bentuk sket, tapi cukup dibuat dalam otak kita. Sedang untuk goresan pena ilmiah dan panjang, kerangka merupakan sebuah keharusan.


CARA MEMBUAT KERANGKA TULISAN ESAI MAKALAH

Bagaimana Cara Membuat Kerangka Tulisan untuk Esai dan Makalah
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot

Menulis artikel esai atau makalah itu sulit ya?

Tidak sulit, bahkan mudah. Asal tahu caranya.

Bagaimana menulis supaya mudah?

Buatlah kerangka (outline / blue print) sebelum memulai menulis.

Mengapa harus buat kerangka lebih dulu? Tidakkah cukup jikalau kita eksklusif saja menulis?

Kerangka diharapkan untuk menciptakan goresan pena kita sistematis. Ibarat menciptakan rumah, maka diharapkan rancangan terlebih dahulu. Setelah itu, ada fondasi, kerangka rumah, kerangka atap, kerangka jendela. Setelah itu gres mengisi kerangka-kerangka tersebut sehingga menjadi sebuah rumah yang kita inginkan.

Oh begitu. Sulitkah menciptakan kerangka?

Tidak sulit. Perhatikan kerangka dasar menciptakan artikel esai makalah di bawah:

I. Pengantar:
* Dasar Pemikiran:_____________________________________________________.

II. PARAGRAF 1:
* Kalimat Pembuka:___________________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail 2:____________________________________________________.
* Detail 3:____________________________________________________.

III. PARAGRAF II:
* Transisi/Kalimat Pembuka:_________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail 2:____________________________________________________.
* Detail 3:____________________________________________________.

IV. PARAGRAF III:
* Transisi/Kalimat Pembuka:_________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail 2:____________________________________________________.
* Detail 3:____________________________________________________.

V. BODY PARAGRAPH IV:
* Transisi/Kalimat Pembuka:_________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail 2:____________________________________________________.
* Detail 3:____________________________________________________.

VI. KESIMPULAN:
* Rekonfirmasi dasar pemikiran:_________________________________________.

Bagaimana cara mengisi kerangka di atas?

Kerangka di atas ialah teladan bagaimana cara kita mengawali, membahas dan mengakhiri/menutup sebuah tulisan/artikel/esai/makalah. Coba isi setiap garis kosong di atas dengan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan. Setelah itu, lakukan riset pustaka untuk menambah bobot dari artikel/esai/makalah kita.

Apa teladan kerangka di atas sanggup dibuat untuk menulis artikel di koran?

Tentu saja bisa. Pada dasarnya semua bentuk goresan pena memerlukan kerangka supaya menjadi lebih teratur


PERLUKAH TULISAN BLOG MENYEBUT SUMBER RUJUKAN?

Bagaimana sopan santun dan Cara mengutip goresan pena orang lain untuk artikel di blog kita?
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot

Ada berapa macam goresan pena di blog?

Terdapat banyak macam goresan pena di blog. Secara garis besar terbagi dua.

Pertama, goresan pena ringan. Seperti diary, goresan pena ala update status Facebook atau Twitter, cerpen, puisi, humor, kutipan kata-kata bijak.

Kedua, goresan pena serius. Seperti, artikel ala opini di koran atau ala esai untuk jurnal dan makalah kiprah kuliah.

Tulisan blog model apa yang perlu pengutipan?

Biasanya goresan pena artikel yang agak serius dan agak panjang memerlukan kutipan dari sumber lain.

Bagaimana sopan santun pengutipan sumber luar untuk artikel di blog?

I. Kalau sumber rujukan berasal dari situs di internet, maka (a)link artikel ditautkan dalam bentuk hyperlink ke dalam artikel kita atau (b) hanya menyebut link tautan tanpa hyperlink.

Contoh tautan hyperlink: Panduan SEO bagi Blogger Pemula.

Contoh tautan tanpa hyperlink: https://doaselamatan.blogspot.com/search?q=.

II. Apabila sumber rujukan berasal dari koran, majalah dan buku, maka mengikuti tata cara pengutipan yang standar digunakan untuk menulis makalah atau esai.


KALAU ARTIKEL OPINI TIDAK DIMUAT KORAN


Langkah-langkah Kalau goresan pena Artikel Opini Tidak Dimuat oleh sebuah Koran/surat kabar yang dikirimi artikel, maka kirimkan ke koran yang lain.
Oleh Tim Litbang Ponpes Al-Khoirot

Saya sudah berhasil menulis artikel opini dan sudah saya kirim ke koran Kompas, ternyata tidak dimuat.

Dari mana Anda tahu goresan pena Anda tidak dimuat?

Kompas mengirim balasan penolakan memuat goresan pena saya. Jadi, apa yang harus saya lakukan selanjutnya?

Ok, pertama, sekedar diketahui bahwa Kompas memang satu-satunya koran di Indonesia yang akan memberi tahu kontributor artikel opini jikalau goresan pena mereka tidak muat.

Kedua, sesudah terang artikel opini kita tidak dimuat, maka tinggal mengirim artikel yang sama pada koran lain. Rekomendasi saya ialah Jawa Pos.

Mengapa harus Jawa Pos?

Berdasarkan jumlah oplah/tiras Jawa Pos ialah yang terbesar kedua sesudah Kompas. Dan menurut gaji ialah juga tertinggi kedua sesudah Kompas.

Apakah jikalau artikel dimuat / tidak dimuat akan diberitahu oleh editor Jawa Pos?

Tidak akan diberitahu.

Jadi bagaimana untuk mengetahui bahwa goresan pena kita dimuat atau tidak?

Baca koran Jawa Pos setiap hari. Dan lihat apa artikel Anda ada di rubrik opini atau tidak.

Berapa usang saya harus menunggu?

Sekitar seminggu.

Setelah satu minggu?

Berarti goresan pena Anda tidak dimuat. Silahkan dikirim ke koran lain lagi. Seperti Media Indonesia, Republika, Suara Karya, Surya, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, dan Duta Masyarakat.

Jangan lupa, supaya goresan pena dimuat ikuti batas minimum dan maksimum panjang goresan pena di masing-masing koran.

Itu artinya, Anda harus menciptakan adaptasi panjang pendek goresan pena dikala akan mengirim goresan pena ke koran lain.

Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close