Sejarah profil biodata ponpes Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta/Jogjakarta Indonesia. Didirikan oleh KHM Munawwir pada tahun 1911. Sistem pesantren salafiyah merupakan pondok tertua di Jogja. Pesantren Al-Munawwir Krapyak merupakan pesantren pecahan dari Pesantren Ali Maksum Krapyak. Kedua pesantren ini dulunya ialah satu.
DAFTAR ISI
- Sejarah Awal Ponpes Al-Munawwir Krapyak
- Kyai Pengasuh Pimpinan Ponpes Al-Munawwir Krapyak
- Sistem Pendidikan Ponpes Al-Munawwir Krapyak
- Profil Pendiri Al-Munawwir Krapyak
SEJARAH AWAL PESANTREN AL-MUNAWWIR
Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta berdiri pada tahun 1911 masehi oleh K.H M. Munawwir.
Pada tahun 1911, sepulang dari belajardi Mekkah selama 21 tahun, KH. Munawir yang tinggal di kampung Kauman, Yogyakarta (di belakang Masjid Agung alun-alun Yogyakarta) membuka pengajian di rumahnya. Kian hari santri terus bertambah, dan rumah Kyai tak bisa lagi menampung. Maka dipindahkanlah daerah pengajian itu ke desa Krapyak Kulon. Beberapa bangunan pondok yang dibangun di daerah gres inilah yang lalu dikenal sebagai kompleks Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak.
Pada awal berdirinya, pesantren ini menekankan pengajaran al-Qur’an, baik secara binnadhar degan membaca langsung, bilghoib, hafalan. Kemudian dari pelajaran bilghoib ini dilanjutkan dengan pelajaran qiraat sab’ah, tujuh macam bacaan al-Qur’an. Melengkapi pelajaran al-Qur’an, diberikan pula pelajaran banyak sekali kitab fiqh, tafsir, dan kitab-kitab agama lainnya. Setelah KH. Munawwir wafat (1942), kepemimpinan pesantren dipegang tiga orang, masing-masing KH. Abdullah Affandi, KH. Abdul Qadir (keduanya putra KH. Munawir) dan KH. Ali Ma’shum (menantu KH. Munawwir, putera KH. Ma’shum Lasem).
Tiga serangkai inilah yang lalu berbagi pesantren al-Munawwir Krapyak dengan pembagian tugas: KH. Abdullah Affandi sebagai ketua Umum, KH. Abdul Qadir penanggung jawab pengajian al-Qur’an dan KH. Ali Ma’shum penanggung jawab pengajian kitab-kitab.
KYAI PENGASUH PIMPINAN PP AL-MUNAWWIR KRAPYAK
1. K.H M. Munawwir (pengasuh/pendiri) 1911-1942
2. KH. Abdullah Affandi (putra KH. Munawir)
3. KH. Abdul Qadir (putra KH. Munawir)
4. KH. Ali Ma’shum (menantu KH. Munawwir, putera KH. Ma’shum Lasem).
5. KH. Warson Munawwir
6. KH. Dahlar Munawwir
7. K. Najib Abdul Qadir,
8. KH. Zainal Abidin Munawwir
9. KH. Ahmad Munawwir
10. KH. Zaini Munawwir.
SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK
1. Pengajian:
Pengajian diberikan dalam bentuk sorogan, bandungan, wetonan, muhadloroh/pembahasan kitab, dan lain-lain. Pelajaran ekstra dan ketrampilan yang diberikan antara lain latihan berorganisasi dan kepemimpinan, khitobah (latihan berpidato), praktek ibadah, memimpin tahlil, seni baca al-Qur'an, olah raga, bakti masyarakat dan kecakapan berbahasa Arab.
2. Madrasah:
Taman Kanak-kanak, Madrasah Diniyah Tsanawiyah, Aliyah, Madrasatul Banat, Madrasatul Huffadz.
Profil Madrasah Huffadz
Berdirinya Madrasah Huffadz
Madrasah Huffadz ialah salah satu forum pendidikan yang berdiri dibawah naungan pondok pesantren Al-Munawwir krapyak Yogyakarta yaitu sebuah pondok pesantren yang didirikan pada 15 November 1910 oleh KH.M.Moenawwir seorang figur , andal Al- Qur'an di Indonesia pada ketika itu, maka sesuai dengan kehliannya maka pondok ini bercirikan al-Qur'an dikeranakan pondok ini pendidikan dan pengajarannya difokuskan pada Al-Qur'an, forum inipun dikenal dengan "RIBATHUL QUR'AN".
Sepeninggal KH.M.Moenawwir pada tanggal 11 jumadil tamat 1360 H / 6 Juli 1942 M ,kepemimpinan dilanjutkan oleh "Tiga Serangkai" yaitu KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir,KH.R.Abdul Qodir Munawwir dan KH.Ali Maksum (menantu). Seperti masa awal pendidikan dan pengajaran pondok Al-Munawwir masih difokuskan pada Al-Qur'an.
Melihat perkembangan pondok yang semakin pesat , maka tahun 1955 para santri yang menghafal Al-Qur'an dikelompokan menjadi satu wadah yang lalu dinamakan Madrasah Huffadz ,usaha pendirian Madrasah Huffadz ini dipelopori oleh KH.R.Abdul Qodir Munawwir.
AL-MA’HAD Al-ALY (Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Salaf )
Setelah tahun 29 tahun Tiga Serangkai (KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir, KH.R.Abdul Qodir Munawwir dan KH.Ali Maksum) mengAl-Ma’had Aly ialah perguruan tinggi tinggi ilmu salaf yang merupakan jenjang pendidikan klasikal teratas di Pondok Pesantren Al-Munawwir ini, dengan masa kuliah 4 tahun (8 semester)
Perintisan dan pendirian forum pendidikan Ma’had Aly ini sesudah menyadari akan perlunya suatu forum pendidikan tinggi yang bersifat pendalaman (Ta’ammuq Fi Ad-Din ) untuk masyarakat dan alumni, yang telah menuntaskan pendidikan di tingkat menengah atas. Selain itu juga kiprah serta para Alumni yang menginginkan terwujudnya forum pendidikan Tinggi di Pesantren Al-Munawwir. Setelah diadakan study banding ke Jakarta yang dipimpin oleh Bapak al Marhum KH. Drs. Muh. Hasbullah A. Syakur dan atas restu dari KH. Zainal Abidin Munawwir, KH. Warsun Munawwir, dan keluarga besar Al-Munawwir, maka pada Tahun 1414 H/1993 M secara resmi dibuka dengan mendapatkan Mahasiswa/Mahasiswi angkatan pertama sebanyak 30 orang. Hingga kini Al-Ma’had Al-Aly telah memasuki Tahun ke-14 pada Tahun Akademik 1428-1429 H./2007-2008 M.elola dan berbagi pondok dan berhasil mengeluarkan para hafidz pada tanggal 2 Februari 1961 KH.R.Abdul Qodir Munawwir wafat dan 7 tahun lalu tepatnya 10 Januari 1968 KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir juga wafat ,semenjak itu atas janji keluarga kepemimpinan pondok dipegang oleh KH.Ali Maksum.
TUJUAN
Tujuan didirikannya Al-Ma’had Aly ialah :
Menyampaikan risalah Islam dalam ujud pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi
Menanamkan roh islamiah serta pendalamannya (Ta’ammuq Fi Ad-Din) kepada mahasiswa sesuai tradisi ilmiyah Salafus Salih)
Menyiapkan kajian-kajian diniyah Islamiyah yang representatif
Menyiapkan kader ulama’ dan sarjana muslim yang mumpuni, fuqoha’ fi- Din yang siap memecahkan masalah aturan yang dihadapi umat Islam, kini dan mendatang yang berlandaskan kitab Allah dan sunnah Rasulullah.
METODE PENGAJARAN
Untuk menghasilkan alumni yang terampil dalam membaca kitab dan berbahasa arab, berkualitas dalam mengantisipasi dan memecahkan masalah hukum, berakhlak mulia, Ma’had Aly memakai metode pengajaran sebagaimana yang dilakukan oleh pendidikan tinggi strata I (S 1) Timur Tengah
PROGRAM AKADEMIK DAN AKHIR KULIAH
Perguruan ini membuka jurusan syari’ah dengan masa kuliah selama 4 tahun dan ditempuh dalam 8 semester. Mahasiswa/Mahasiswi yang sudah menuntaskan teorinya, maka diwajibkan menciptakan Talhish (Rangkuman) dari kitab-kitab yang ditentukan. Pembuatan Talhish ini dimaksudkan, selain sebagai ganti pembuatan karya ilmiah (skrepsi) juga yang lebih penting untuk mempertanggungjawabkan keilmiahannya dalam menguasai Kitab Kuning yang telah dikajinya. Adapun kitab-kitab yang di Talkhis sebanyak 4 kitab yang pernah di kaji, lalu diadakan ujian (Munaqasah).
KURIKULUM DAN KITAB PEGANGAN
Mata Kuliah Inti Kitab
1. Hifd Al-Qur’an Karim
2. Qiro’ah Sab’ah siroj al qori’ wa Tidzkar al-Muqri’
3. Tafsir Tafsir al-Qur’an li al-Baidhowi
4. Ahkamul Qur’an Ahkam al-Qur’an li al Imam As-Syafi’i
5. Asbabun Nuzul Lubab an-Nuqul Fi Asbab an-Nuzul
6. Hadits Faid al-Qodir/Musnad asy-Syafi’i
7. Hadits Ahkam Ibanah al-Ahkam
8. Asbabul Wurud Al-Bayan wa at-Ta’arif li Ibn Hamzah
9. Fiqh Asy-Syafi’i Al-Muhadzab li Abi Ishaq
10. Fiqh Al-Madzahib Al-Fiqh Al-Islamy wa Adillatuhu
11. Mabadi’ Ushul al-Madzahib Bidayah al-Mujtahid li Ibn Rusdy
12. Ushulul Fiqh Al-Ahkam Fi Ushul al-Ahkam
13. Qowa’idul Fiqh Al-Asbah wa an-Nadhoir li As Suyuthi
14. Ilmu Faroidh Syarh Rahbiyah
15. Al-Qodho’wa as Siyasi yah asy- Sya’iyyah
16. Tahuid Syarh Jauharoh at-tauhid
17. Thasawwuf Awarif al-Ma’arif li Abd al-Qohir
18. Hikmah at-Tasyri’ Hikmah at-Tasyri’ li al- Jurjawi
PROFIL PENGASUH PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK
KH.Muhammad Moenawwir
Dahulu, ada seorang ulama pejuang, K.H. Hasan Bashori namanya, atau yang lebih dikenal dengan nama Kyai Hasan Besari asisten Pangeran Diponegoro. Beliau sangat ingin menghapalkan Kitab Suci Al-Quran namun terasa berat sesudah mencobanya berkali-kali. Akhirnya dia melaksanakan riyadhoh dan bermujahadah, sampai suatu ketika Allah swt. mengilhamkan bahwa apa yang dicita-citakan itu gres akan dikaruniakan kepada keturunannya.
KH. Ali Maksum:
Ali bin Maksum bin Ahmad dilahirkan di Lasem Rembang Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 1915. Ayahnya, Maksum ialah pendiri Pondok Pesantren Al-hidayah Lasem Rembang. Nama aslinya hanyalah Ali. Sedangkan Nama Ali Maksum ialah adonan dari nama ayahnya.
Ali Maksum dikenal sebagai gurunya para intelektual Muslim. Di antara para intelektual Muslim yang pernah berguru kepadanya adalah, KH Abdurrahman Wahid, KH Chalil Bisri, KH Masdar Farid Mas’udi, KH Ahmad Musthofa Bisri, dan sebagainya.
Menurut Gus Mus, panggilan dekat KH Ahmad Musthofa Bisri, KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa ialah guru yang paling banyak mensugesti perjalanan hidupnya. Kedua kiai itu memperlihatkan kebebasan kepada para santri untuk berbagi talenta seni.
Semasa kecil Ali Maksum dibimbing pribadi oleh ayahnya. Sejak usia dini, ia sudah dekat dengan dunia pesantren dan kitab kuning. Pertama kali, Ali Maksum diajari mengaji Alquran oleh ayahnya. Setelah lancar, Ali Maksum dikirim ayahnya untuk berguru di Pondok Pesantren Termas Pacitan di bawah asuhan KH Dimyati. Sejak di Termas inilah, Ali Maksum terlihat menonjol dan hasilnya ikut membantu gurunya mengajar dan mengurus pesantren dan menciptakan karangan tulisan.
Ali Maksum dikenal cerdas dan tekun. Ia hasilnya ditunjuk menjadi kepala madrasah di Pondok Pesantren Termas Pacitan. Selama delapan tahun di Termas, Ali Maksum mempelajari dan menguasai banyak sekali cabang ilmu agama.
Setelah dewasa, Ali Maksum menikah dengan Hasyimah, putri KH M Munawwir al-Hafidh al-Muqri Krapyak Yogyakarta. Tidak usang sesudah menikah, dengan dibantu oleh seorang saudagar Kauman Yogyakarta Ali Maksum berhaji ke Mekah. Kesempatan ini dia gunakan pula untuk berguru ilmu agama kepada para ulama Mekah.
KH Ali Maksum wafat pada tangga 7 Desember 1989. Dimakamkan di Dongkelan Bantul Yogyakarta. Sekarang, pengelolaan Pondok Pesantren ditangani oleh forum berbadan aturan dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dipimpin oleh KH Attabik Ali, putra pertama dari KH Ali Maksum.
KH. Warson Munawwir
KH. Ahmad Warson Munawwir, lahir Jum’at Pon, jam 00.30, tanggal 22 Sya’ban tahun Wawu (1865) 30 Nopember 1934/20 Sya’ban 1353 H.
===========
Sumber:
p3m.or.id
almunawwir.com
Sumber https://www.alkhoirot.net
Profil Madrasah Huffadz
Berdirinya Madrasah Huffadz
Madrasah Huffadz ialah salah satu forum pendidikan yang berdiri dibawah naungan pondok pesantren Al-Munawwir krapyak Yogyakarta yaitu sebuah pondok pesantren yang didirikan pada 15 November 1910 oleh KH.M.Moenawwir seorang figur , andal Al- Qur'an di Indonesia pada ketika itu, maka sesuai dengan kehliannya maka pondok ini bercirikan al-Qur'an dikeranakan pondok ini pendidikan dan pengajarannya difokuskan pada Al-Qur'an, forum inipun dikenal dengan "RIBATHUL QUR'AN".
Sepeninggal KH.M.Moenawwir pada tanggal 11 jumadil tamat 1360 H / 6 Juli 1942 M ,kepemimpinan dilanjutkan oleh "Tiga Serangkai" yaitu KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir,KH.R.Abdul Qodir Munawwir dan KH.Ali Maksum (menantu). Seperti masa awal pendidikan dan pengajaran pondok Al-Munawwir masih difokuskan pada Al-Qur'an.
Melihat perkembangan pondok yang semakin pesat , maka tahun 1955 para santri yang menghafal Al-Qur'an dikelompokan menjadi satu wadah yang lalu dinamakan Madrasah Huffadz ,usaha pendirian Madrasah Huffadz ini dipelopori oleh KH.R.Abdul Qodir Munawwir.
AL-MA’HAD Al-ALY (Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Salaf )
Setelah tahun 29 tahun Tiga Serangkai (KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir, KH.R.Abdul Qodir Munawwir dan KH.Ali Maksum) mengAl-Ma’had Aly ialah perguruan tinggi tinggi ilmu salaf yang merupakan jenjang pendidikan klasikal teratas di Pondok Pesantren Al-Munawwir ini, dengan masa kuliah 4 tahun (8 semester)
Perintisan dan pendirian forum pendidikan Ma’had Aly ini sesudah menyadari akan perlunya suatu forum pendidikan tinggi yang bersifat pendalaman (Ta’ammuq Fi Ad-Din ) untuk masyarakat dan alumni, yang telah menuntaskan pendidikan di tingkat menengah atas. Selain itu juga kiprah serta para Alumni yang menginginkan terwujudnya forum pendidikan Tinggi di Pesantren Al-Munawwir. Setelah diadakan study banding ke Jakarta yang dipimpin oleh Bapak al Marhum KH. Drs. Muh. Hasbullah A. Syakur dan atas restu dari KH. Zainal Abidin Munawwir, KH. Warsun Munawwir, dan keluarga besar Al-Munawwir, maka pada Tahun 1414 H/1993 M secara resmi dibuka dengan mendapatkan Mahasiswa/Mahasiswi angkatan pertama sebanyak 30 orang. Hingga kini Al-Ma’had Al-Aly telah memasuki Tahun ke-14 pada Tahun Akademik 1428-1429 H./2007-2008 M.elola dan berbagi pondok dan berhasil mengeluarkan para hafidz pada tanggal 2 Februari 1961 KH.R.Abdul Qodir Munawwir wafat dan 7 tahun lalu tepatnya 10 Januari 1968 KH.R.Abdulloh Affandi Munawwir juga wafat ,semenjak itu atas janji keluarga kepemimpinan pondok dipegang oleh KH.Ali Maksum.
TUJUAN
Tujuan didirikannya Al-Ma’had Aly ialah :
Menyampaikan risalah Islam dalam ujud pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi
Menanamkan roh islamiah serta pendalamannya (Ta’ammuq Fi Ad-Din) kepada mahasiswa sesuai tradisi ilmiyah Salafus Salih)
Menyiapkan kajian-kajian diniyah Islamiyah yang representatif
Menyiapkan kader ulama’ dan sarjana muslim yang mumpuni, fuqoha’ fi- Din yang siap memecahkan masalah aturan yang dihadapi umat Islam, kini dan mendatang yang berlandaskan kitab Allah dan sunnah Rasulullah.
METODE PENGAJARAN
Untuk menghasilkan alumni yang terampil dalam membaca kitab dan berbahasa arab, berkualitas dalam mengantisipasi dan memecahkan masalah hukum, berakhlak mulia, Ma’had Aly memakai metode pengajaran sebagaimana yang dilakukan oleh pendidikan tinggi strata I (S 1) Timur Tengah
PROGRAM AKADEMIK DAN AKHIR KULIAH
Perguruan ini membuka jurusan syari’ah dengan masa kuliah selama 4 tahun dan ditempuh dalam 8 semester. Mahasiswa/Mahasiswi yang sudah menuntaskan teorinya, maka diwajibkan menciptakan Talhish (Rangkuman) dari kitab-kitab yang ditentukan. Pembuatan Talhish ini dimaksudkan, selain sebagai ganti pembuatan karya ilmiah (skrepsi) juga yang lebih penting untuk mempertanggungjawabkan keilmiahannya dalam menguasai Kitab Kuning yang telah dikajinya. Adapun kitab-kitab yang di Talkhis sebanyak 4 kitab yang pernah di kaji, lalu diadakan ujian (Munaqasah).
KURIKULUM DAN KITAB PEGANGAN
Mata Kuliah Inti Kitab
1. Hifd Al-Qur’an Karim
2. Qiro’ah Sab’ah siroj al qori’ wa Tidzkar al-Muqri’
3. Tafsir Tafsir al-Qur’an li al-Baidhowi
4. Ahkamul Qur’an Ahkam al-Qur’an li al Imam As-Syafi’i
5. Asbabun Nuzul Lubab an-Nuqul Fi Asbab an-Nuzul
6. Hadits Faid al-Qodir/Musnad asy-Syafi’i
7. Hadits Ahkam Ibanah al-Ahkam
8. Asbabul Wurud Al-Bayan wa at-Ta’arif li Ibn Hamzah
9. Fiqh Asy-Syafi’i Al-Muhadzab li Abi Ishaq
10. Fiqh Al-Madzahib Al-Fiqh Al-Islamy wa Adillatuhu
11. Mabadi’ Ushul al-Madzahib Bidayah al-Mujtahid li Ibn Rusdy
12. Ushulul Fiqh Al-Ahkam Fi Ushul al-Ahkam
13. Qowa’idul Fiqh Al-Asbah wa an-Nadhoir li As Suyuthi
14. Ilmu Faroidh Syarh Rahbiyah
15. Al-Qodho’wa as Siyasi yah asy- Sya’iyyah
16. Tahuid Syarh Jauharoh at-tauhid
17. Thasawwuf Awarif al-Ma’arif li Abd al-Qohir
18. Hikmah at-Tasyri’ Hikmah at-Tasyri’ li al- Jurjawi
PROFIL PENGASUH PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK
KH.Muhammad Moenawwir
Dahulu, ada seorang ulama pejuang, K.H. Hasan Bashori namanya, atau yang lebih dikenal dengan nama Kyai Hasan Besari asisten Pangeran Diponegoro. Beliau sangat ingin menghapalkan Kitab Suci Al-Quran namun terasa berat sesudah mencobanya berkali-kali. Akhirnya dia melaksanakan riyadhoh dan bermujahadah, sampai suatu ketika Allah swt. mengilhamkan bahwa apa yang dicita-citakan itu gres akan dikaruniakan kepada keturunannya.
KH. Ali Maksum:
Ali bin Maksum bin Ahmad dilahirkan di Lasem Rembang Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 1915. Ayahnya, Maksum ialah pendiri Pondok Pesantren Al-hidayah Lasem Rembang. Nama aslinya hanyalah Ali. Sedangkan Nama Ali Maksum ialah adonan dari nama ayahnya.
Ali Maksum dikenal sebagai gurunya para intelektual Muslim. Di antara para intelektual Muslim yang pernah berguru kepadanya adalah, KH Abdurrahman Wahid, KH Chalil Bisri, KH Masdar Farid Mas’udi, KH Ahmad Musthofa Bisri, dan sebagainya.
Menurut Gus Mus, panggilan dekat KH Ahmad Musthofa Bisri, KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa ialah guru yang paling banyak mensugesti perjalanan hidupnya. Kedua kiai itu memperlihatkan kebebasan kepada para santri untuk berbagi talenta seni.
Semasa kecil Ali Maksum dibimbing pribadi oleh ayahnya. Sejak usia dini, ia sudah dekat dengan dunia pesantren dan kitab kuning. Pertama kali, Ali Maksum diajari mengaji Alquran oleh ayahnya. Setelah lancar, Ali Maksum dikirim ayahnya untuk berguru di Pondok Pesantren Termas Pacitan di bawah asuhan KH Dimyati. Sejak di Termas inilah, Ali Maksum terlihat menonjol dan hasilnya ikut membantu gurunya mengajar dan mengurus pesantren dan menciptakan karangan tulisan.
Ali Maksum dikenal cerdas dan tekun. Ia hasilnya ditunjuk menjadi kepala madrasah di Pondok Pesantren Termas Pacitan. Selama delapan tahun di Termas, Ali Maksum mempelajari dan menguasai banyak sekali cabang ilmu agama.
Setelah dewasa, Ali Maksum menikah dengan Hasyimah, putri KH M Munawwir al-Hafidh al-Muqri Krapyak Yogyakarta. Tidak usang sesudah menikah, dengan dibantu oleh seorang saudagar Kauman Yogyakarta Ali Maksum berhaji ke Mekah. Kesempatan ini dia gunakan pula untuk berguru ilmu agama kepada para ulama Mekah.
KH Ali Maksum wafat pada tangga 7 Desember 1989. Dimakamkan di Dongkelan Bantul Yogyakarta. Sekarang, pengelolaan Pondok Pesantren ditangani oleh forum berbadan aturan dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dipimpin oleh KH Attabik Ali, putra pertama dari KH Ali Maksum.
KH. Warson Munawwir
KH. Ahmad Warson Munawwir, lahir Jum’at Pon, jam 00.30, tanggal 22 Sya’ban tahun Wawu (1865) 30 Nopember 1934/20 Sya’ban 1353 H.
===========
Sumber:
p3m.or.id
almunawwir.com
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: