Sejarah profil biodata ponpes pontren Pondok Pesantren Darul Hikmah Dar El Hikmah ( PPDH) alamat Jalan Raya HR. soebrantas / Jl. Mayar Sakti KM. 12 Kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sumatera yang didirikan pada tahun 1987. Namun gres aktif dan dibuka untuk umum pada tanggal 8 Agustus 1991.
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot Malang
DAFTAR ISI
SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN DAR EL HIKMAH PPDH
Pondok Pesantren Darul Hikmah atau Dar El Hikmah (PPDH) didirikan pada tahun 1987 ketika Bapak H. Abdullah Uban mewakafkan sebidang tanah di jalan Manyar Sakti km.12 Simpang Baru. Mulai semenjak dikala itu telah diurus izin pendirian bangunan sekolah ibarat ruang belajar, aula, masjid, perumahan guru, asrama dan kantin. Setelah sarana di atas simpulan dibangun, dikarenakan tenaga manajerial yang professional belum ada, maka acara pesantren belum sanggup dilaksanakan. Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru berada di bawah naungan Yayasan Nur Iman Pekanbaru.
Berkat pemberian almarhum Bapak DR.H. Satria Efendi M. Zen, salah seorang tokoh masyarakat Riau di Jakarta, dan dosen pasca sarjana pada IAIN Syarif hidayatullah Jakarta serta salah seorang Pembina di Pondok Pesantren darunnajah Jakarta, yang menghubungi Bapak Drs. KH. Mahrus Amin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, maka semakin terperinci dan terarahlah langkah dan cita yayasan untuk mendirikan pondok pesantren di bumi lancing kuning. Selanjutnya dijalin kerjasama dengan Pondok Pesantren Darunnjaah Jakarta.
Pada pertemuan yang diadakan pada tanggal 20 April 1991 yang dihadiri oleh segenap pengurus Yayasan Nur Iman Pekanbaru dan simpatisan dari Jakarta antara lain almarhum DR.H. Satria Efendi M. Zein dan Drs. KH. Mahrus Amin ditetapkan dan disepakati bahwa pondok pesantren ini diberi nama "Pondok Pesantren Dar El Hikmah".
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot Malang
DAFTAR ISI
- Sejarah Berdirinya PPDH
- Pimpinan Pesantren Dar El Hikmah PPDH Pekanbaru Riau
- Sistem Pendidikan Ponpes Darul Hikmah Pekanbaru Riau
SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN DAR EL HIKMAH PPDH
Pondok Pesantren Darul Hikmah atau Dar El Hikmah (PPDH) didirikan pada tahun 1987 ketika Bapak H. Abdullah Uban mewakafkan sebidang tanah di jalan Manyar Sakti km.12 Simpang Baru. Mulai semenjak dikala itu telah diurus izin pendirian bangunan sekolah ibarat ruang belajar, aula, masjid, perumahan guru, asrama dan kantin. Setelah sarana di atas simpulan dibangun, dikarenakan tenaga manajerial yang professional belum ada, maka acara pesantren belum sanggup dilaksanakan. Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru berada di bawah naungan Yayasan Nur Iman Pekanbaru.
Berkat pemberian almarhum Bapak DR.H. Satria Efendi M. Zen, salah seorang tokoh masyarakat Riau di Jakarta, dan dosen pasca sarjana pada IAIN Syarif hidayatullah Jakarta serta salah seorang Pembina di Pondok Pesantren darunnajah Jakarta, yang menghubungi Bapak Drs. KH. Mahrus Amin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, maka semakin terperinci dan terarahlah langkah dan cita yayasan untuk mendirikan pondok pesantren di bumi lancing kuning. Selanjutnya dijalin kerjasama dengan Pondok Pesantren Darunnjaah Jakarta.
Pada pertemuan yang diadakan pada tanggal 20 April 1991 yang dihadiri oleh segenap pengurus Yayasan Nur Iman Pekanbaru dan simpatisan dari Jakarta antara lain almarhum DR.H. Satria Efendi M. Zein dan Drs. KH. Mahrus Amin ditetapkan dan disepakati bahwa pondok pesantren ini diberi nama "Pondok Pesantren Dar El Hikmah".
Pada tanggal 8 Agustus 1991 barulah Pondok Pesantren ini dikenalkan kepada masyarakat dan secara resmi dibuka operasional pemakaiannya oleh Bapak Oesman Effendi Affan, SH, Walikota Pekanbaru, di kampus Pondok Pesantren Dar El Hikmah beralamat di jalan Manyar Sakti Km.12 Desa Simpang Baru Kec. Tampan Kotamadya Pekanbaru.
DASAR PEMIKIRAN
Para santri dan santriawati yaitu cerminan dan kelompok yang bertakhasus dalam mempelajari ilmu syar’i semoga bisa menjadi penyeru bagi kaumnya, yakni masyarakatnya, sebagaimana disinyalir Allah SWT dalam Al-Qur'an:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi (ke medan perang) mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan, di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka perihal agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu sanggup menjaga diri.” (QS. At-Taubah: 122)
Pesantren yaitu Lembaga Pendidikan Islam yang mempunyai kiprah yang sangat strategis dalam prospek pengembangan indipidu yang berkualitas inletektual, emosional dan spiritual. Allah berfirman:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat gejala bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan perihal penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadahlah Engkau membuat ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” (QS. Ali Imran: 190-291)
Santri yaitu insan yang terbaik dalam ummat Rasulullah SAW, sebagaimana diisyaratkan dalam sebuah hadits:
“Sebaik-baik kalian yaitu orang yang berguru Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
3. a. VISI
- Mencetak generasi yang Faqih dan Qur’ani
b. MISI
- Melaksanakan pembelajaran yang islami bagi guru dan santri dengan kurikulum yang terpadu.
- Menjadikan santri para penghafal seluruh atau sebagian al-Qur'an.
- Mengembangkan potensi para santri/santriawati berdasarkan Emosional, Intelektual, spritual dan Fisikal.
- Meningkatkan kemampuan santri/santriawati dalam berbahasa Arab dan Inggris.
4. Tujuan dan Sasaran
Pesantren mempunyai tujuan yang secara esensial, yaitu tujuan pendidikan islam itu sendiri, yaitu mewujudkan insan yang bisa merealisasikan ubudiyah kepada Allah dalam kehidupan langsung dan msyarakat serta semoga menjadi insan yang bisa menjalankan fungsi dan oerannya sebagai khalifah di muka bumi.
Tujuan pendidikan di pesantren tersebut sanggup diperinci dalam sasaran umum dan khusus. Secara umum tujuan pendidikan di pesantren adalah:
Pembentukan kepribadian muslim.
Mencetak dai yang handal
Adapun tujuan khususnya yaitu membentuk santri yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Bersih aqidahnya (Salimul aqidah)
Shahih ibadahnya (shahihul ibadah)
Kokoh kepribadian/akhlaknya (matinul khuluq)
Kuat fisiknya (qawiyul jism)
Tajam/terdidik pemikirannya (mutsaqqoful fikr)
Efisien mengatur waktunya (haris ala waqtih)
Mampu berusaha dan berdikari (qadir alal kasb)
Bermanfaat bagi sesama (nafi’ li ghairih)
Profesional dalam segala urusan (munadzomun fi Syu'unih)
Bersungguh-sungguh dalam segala urusan (mujahidun Li Nafsihi)
Dengan sasaran ibarat yang tercantum di atas, diperlukan sehabis menuntaskan kiprah belajarnya di pesantren, santri mempunyai sifat Tafaqohu fiddin yakni mempunyai pemahaman aqidah yang benar yang menyeluruh sehingga bisa menjadi lambang kekuatan dan bisa mereformasi diri dan lingkungannya melalui gerakan dakwah yang terorganisasi menuju kepembaharuan islam yang mempunyai sasaran sebagai berikut:
Membentuk kepemimpinan islam.
Membentuk opini publik yang islami.
Mempersiapkan iklim yang aman di dunia islam untuk eksistensi dakwah.
Tujuan dan sasaran pendidikan pesantren tersebut sanggup direalisasikan sesuai dengan orientasi pendidikan di pesantren. Pesantren yaitu forum strategis bagi kaderisasi SDM. Dengan kata lain merupakan suatu forum untuk mewujudkan insan yang shalih berdasarkan pandangan islam dengan dua bentuk spesialisasi ulama dalam bidang syariat dan ulama dalam bidang ilmu kauniyah.
5. Kurikulum Pesantren
Kurikulum yang diterapkan di kepesantren-an YAPIDH yaitu kurikulum pelajaran-pelajaran ilmu-ilmu syar’i yang mengacu kepada buku-buku salaf yang berbahasa Arab yaitu sebagaimana yang diberlakukan di Pondok Pesantren Darul Hikmah (lihat pada tabel perincian mata pelajaran).
Selaian mata pelajaran yang sifatnya formal, para siswa masih menerima pelajaran yang sifatnya ekstrakurikuler, seperti: Mentoring, Komputer, Kepanduan, Beladiri, Bimbingan Belajar, Khitobah, Nasyid, Drama, kaligrafi dan Jurnalistik.
PIMPINAN/PENGASUH PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH
H. ABDULLAH UBAN - Pendiri
1 Ust. Abdurrahim 1991-1992 Jakarta
2 Ust. Muhammad Rosyad 1992-1994 Banten
3 Ust. Cholid M Thayib, MA 1994-1995 Jambi
4 Ust. Dahnilsyah 1995-Sekarang Pekanbaru - Riau
SISTEM PENDIDIKAN PPDH PEKANBARU RIAU
Secara garis besar, kurikulum pendidikan dan pengajaran di Dar El Hikmah dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Kurikulum yang dipakai mengacu kepada apa yang ditetapkan Depag (TK/MTs/MA) dan Depdiknas (SMK), yang secara sederhana disebut dengan Kurikulum Negeri, dimana dalam penerapannya memakai metodologi pengajaran modern yang variatif.
Kedua, Kurikulum Pondok yang memuat ramuan dari kurikulum lokal di pesantren-pesantren modern dan juga pengajaran kitab kuning. Penerapannya disamping memakai metode-metode modern, dalam prosesnya juga tetap memakai metode pengajaran salafiyah/tradisional ibarat sorogan, bandongan, halaqoh. Sedangkan bahasa pengantar di dalam kelas yaitu bahasa Arab untuk pelajaran-pelajaran agama Islam dan bahasa Arab, dan bahasa Inggris untuk pelajaran bahasa Inggris. Untuk pelajaran umum lainnya dipakai bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dalam kelas.
============
Courtesy:
1. mtsdarulhikmah-pekanbaru.com
2. k.1asphost.com/darelhikmah
Sumber https://www.alkhoirot.net
DASAR PEMIKIRAN
Para santri dan santriawati yaitu cerminan dan kelompok yang bertakhasus dalam mempelajari ilmu syar’i semoga bisa menjadi penyeru bagi kaumnya, yakni masyarakatnya, sebagaimana disinyalir Allah SWT dalam Al-Qur'an:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi (ke medan perang) mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan, di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka perihal agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu sanggup menjaga diri.” (QS. At-Taubah: 122)
Pesantren yaitu Lembaga Pendidikan Islam yang mempunyai kiprah yang sangat strategis dalam prospek pengembangan indipidu yang berkualitas inletektual, emosional dan spiritual. Allah berfirman:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat gejala bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan perihal penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadahlah Engkau membuat ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” (QS. Ali Imran: 190-291)
Santri yaitu insan yang terbaik dalam ummat Rasulullah SAW, sebagaimana diisyaratkan dalam sebuah hadits:
“Sebaik-baik kalian yaitu orang yang berguru Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
3. a. VISI
- Mencetak generasi yang Faqih dan Qur’ani
b. MISI
- Melaksanakan pembelajaran yang islami bagi guru dan santri dengan kurikulum yang terpadu.
- Menjadikan santri para penghafal seluruh atau sebagian al-Qur'an.
- Mengembangkan potensi para santri/santriawati berdasarkan Emosional, Intelektual, spritual dan Fisikal.
- Meningkatkan kemampuan santri/santriawati dalam berbahasa Arab dan Inggris.
4. Tujuan dan Sasaran
Pesantren mempunyai tujuan yang secara esensial, yaitu tujuan pendidikan islam itu sendiri, yaitu mewujudkan insan yang bisa merealisasikan ubudiyah kepada Allah dalam kehidupan langsung dan msyarakat serta semoga menjadi insan yang bisa menjalankan fungsi dan oerannya sebagai khalifah di muka bumi.
Tujuan pendidikan di pesantren tersebut sanggup diperinci dalam sasaran umum dan khusus. Secara umum tujuan pendidikan di pesantren adalah:
Pembentukan kepribadian muslim.
Mencetak dai yang handal
Adapun tujuan khususnya yaitu membentuk santri yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Bersih aqidahnya (Salimul aqidah)
Shahih ibadahnya (shahihul ibadah)
Kokoh kepribadian/akhlaknya (matinul khuluq)
Kuat fisiknya (qawiyul jism)
Tajam/terdidik pemikirannya (mutsaqqoful fikr)
Efisien mengatur waktunya (haris ala waqtih)
Mampu berusaha dan berdikari (qadir alal kasb)
Bermanfaat bagi sesama (nafi’ li ghairih)
Profesional dalam segala urusan (munadzomun fi Syu'unih)
Bersungguh-sungguh dalam segala urusan (mujahidun Li Nafsihi)
Dengan sasaran ibarat yang tercantum di atas, diperlukan sehabis menuntaskan kiprah belajarnya di pesantren, santri mempunyai sifat Tafaqohu fiddin yakni mempunyai pemahaman aqidah yang benar yang menyeluruh sehingga bisa menjadi lambang kekuatan dan bisa mereformasi diri dan lingkungannya melalui gerakan dakwah yang terorganisasi menuju kepembaharuan islam yang mempunyai sasaran sebagai berikut:
Membentuk kepemimpinan islam.
Membentuk opini publik yang islami.
Mempersiapkan iklim yang aman di dunia islam untuk eksistensi dakwah.
Tujuan dan sasaran pendidikan pesantren tersebut sanggup direalisasikan sesuai dengan orientasi pendidikan di pesantren. Pesantren yaitu forum strategis bagi kaderisasi SDM. Dengan kata lain merupakan suatu forum untuk mewujudkan insan yang shalih berdasarkan pandangan islam dengan dua bentuk spesialisasi ulama dalam bidang syariat dan ulama dalam bidang ilmu kauniyah.
5. Kurikulum Pesantren
Kurikulum yang diterapkan di kepesantren-an YAPIDH yaitu kurikulum pelajaran-pelajaran ilmu-ilmu syar’i yang mengacu kepada buku-buku salaf yang berbahasa Arab yaitu sebagaimana yang diberlakukan di Pondok Pesantren Darul Hikmah (lihat pada tabel perincian mata pelajaran).
Selaian mata pelajaran yang sifatnya formal, para siswa masih menerima pelajaran yang sifatnya ekstrakurikuler, seperti: Mentoring, Komputer, Kepanduan, Beladiri, Bimbingan Belajar, Khitobah, Nasyid, Drama, kaligrafi dan Jurnalistik.
PIMPINAN/PENGASUH PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH
H. ABDULLAH UBAN - Pendiri
1 Ust. Abdurrahim 1991-1992 Jakarta
2 Ust. Muhammad Rosyad 1992-1994 Banten
3 Ust. Cholid M Thayib, MA 1994-1995 Jambi
4 Ust. Dahnilsyah 1995-Sekarang Pekanbaru - Riau
SISTEM PENDIDIKAN PPDH PEKANBARU RIAU
Secara garis besar, kurikulum pendidikan dan pengajaran di Dar El Hikmah dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Kurikulum yang dipakai mengacu kepada apa yang ditetapkan Depag (TK/MTs/MA) dan Depdiknas (SMK), yang secara sederhana disebut dengan Kurikulum Negeri, dimana dalam penerapannya memakai metodologi pengajaran modern yang variatif.
Kedua, Kurikulum Pondok yang memuat ramuan dari kurikulum lokal di pesantren-pesantren modern dan juga pengajaran kitab kuning. Penerapannya disamping memakai metode-metode modern, dalam prosesnya juga tetap memakai metode pengajaran salafiyah/tradisional ibarat sorogan, bandongan, halaqoh. Sedangkan bahasa pengantar di dalam kelas yaitu bahasa Arab untuk pelajaran-pelajaran agama Islam dan bahasa Arab, dan bahasa Inggris untuk pelajaran bahasa Inggris. Untuk pelajaran umum lainnya dipakai bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dalam kelas.
============
Courtesy:
1. mtsdarulhikmah-pekanbaru.com
2. k.1asphost.com/darelhikmah
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: