Hukum Puasa Bulan Rajab

 Hukum puasa bulan Rajab apakah sunnah atau bid Hukum Puasa Bulan Rajab
Hukum puasa bulan Rajab apakah sunnah atau bid'ah? Sebagian besar ulama (jumhur) menghukumi sunnah berpuasa pada bulan Rajab karena. adanya hadits yang menganjurkan untuk berpuasa sunnah..dan sunnahnya puasa pada bulan-bulan haram

DAFTAR ISI
  1. Niat Puasa Bulan Rajab
  2. Dalil Kemuliaan Bulan Rajab
  3. Dalil Puasa di Bulan Rajab
  4. Pendapat Sunnah-nya Puasa Bulan Rajab
  5. Pendapat Makruh Puasa Bulan Rajab
  6. Pendapat Ulama Wahabi wacana Puasa Rajab
  7. Hukum Puasa Tanggal 27 Rajab
  8. Hadits Maudhu' Tentang Keutamaan Bulan Rajab
  9. Kesimpulan Hukum Puasa Bulan Rajab


NIAT PUASA SUNNAH BULAN RAJAB

Niat puasa sunnah di bulan Rajab yaitu sebagai berikut:

نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى
Artinya: Sya niat puasa bulan Rajab, sunnah alasannya yaitu Allah ta'`la.


DALIL-DALIL KEMULIAAN BULAN RAJAB

- QS At-Taubah 9:36

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah yaitu dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kau menganiaya diri kau dalam bulan yang empat itu.

Yang dimaksud empat bulan haram (mulia) yaitu Rajab, Dzul Qo'dah, Dzul Hijjah, Muharram. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih) Nabi bersabda:

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا , مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ , ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ , وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: Tahun itu ada 12 bulan. Yang empat yaitu bulan mulia (haram) yaitu Dzul Qo'dah, Dzul HIjjah, Muharram dan Rajab.

DALIL PUASA DALAM BULAN RAJAB

- Hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Baihaqi, Ibnu Said

صم من الحُـرُم واترك، صم من الحرم واترك
Artinya: Berpuasalah pada bulan-bulan haram (mulia), dan tinggalkan.

Dan Rajab termasuk dari bulan yang mulia yang empat.

- Hadits riwayat Nasa'i dan Ahmad dari Usamah bin Zaid

أسامة بن زيد قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم شهراً من الشهور ما تصوم من شعبان، قال: "ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
Artinya: Usama bin Zaid berkata: Saya berkata pada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa satu bulan dari beberapa bulan Sya'ban.' Nabi bersabda: "Itu yaitu bulan yang dilupakan insan antara bulan Rajab dan Ramadan. Ia yaitu bulan ketika amal-amal perbuatan diangkat ke Allah. Maka saya suka amalku diangkat ketika saya sedang puasa."

PENDAPAT SUNNAH-NYA PUASA BULAN RAJAB

Sebagian besar ulama (jumhur) menghukumi sunnah berpuasa pada bulan Rajab dengan 2 argumen.

Pertama, adanya hadits yang menganjurkan untuk berpuasa sunnah.
Kedua, adanya hadits yang menganjurkan untuk puasa pada bulan-bulan haram (mulia). Dan Rajab termasuk bulan haram.

Asy-Syaukani dalam Nailul Authar mengomentari hadits Usamah bin Zayd di atas menyatakan:

ظاهر قوله في حديث أسامة إن شعبان شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان أنه يستحب صوم رجب
Artinya: Pemahaman yang dzahir dari hadits Usamah (bin Zayd) di atas yaitu bahwa bulan Sya'ban yaitu bulan yang banyak dilupakan orang yang letaknya antara bulan Rajab dan Ramadan. Dan bahwa sunnah hukumnya berpuasa pada bulan Rajab.

Al-Mardawi dalam kitab Al-Inshaf III/245 menyatakan:

وأما صيام بعض رجب، فمتفق على استحبابه عند أهل المذاهب الأربعة لما سبق، وليس بدعة
Artinya: Adapun berpuasa pada sebagian bulan Rajab ulama dari madzhab empat setuju atas sunnahnya. Dan bukan bid'ah.

PENDAPAT MAKRUH ATAU HARAM-NYA PUASA BULAN RAJAB

- Ahmad bin Hanbal (Madzhab Hanbali) berkata: وأما رجب فأحب إليّ أن أفطر منه
Artinya: Saya lebih bahagia tidak puasa pada bulan Rajab.

- Al-Mardawi dalam Al-Inshaf menyatakan:وَيُكْرَهُ إفْرَادُ رَجَبٍ بِالصَّوْمِ
Artinya: Mengkhususkan puasa Rajab (sebulan penuh) hukumnya makruh.

- Imam Suyuthi dalam Amr bil Ittiba' menyatakan: وَيُكْرَهُ إفْرَادُ رَجَبٍ بِالصَّوْمِ
Artinya: Makruh mengkhususkan pada bulan Rajab.

- Imam Syafi'i dalam qaul qadim memakruhkan puasa Rajab sebulan penuh
وأكره أن يتخذ الرجل صوم شهر بكماله كما يكمل رمضان، وكذلك يوماً من بين الأيام


PENDAPAT ULAMA WAHABI TENTANG PUASA BULAN RAJAB

Berikut pendapat sejumlah ulama Wahabi utama wacana puasa dan ibadah di bulan Rajab

1. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz beropini makruh puasa pada bulan Rajab

يكره إفراده بالصوم تطوعاً لأنه من شأن الجاهلية كانوا يعظمونه بالصوم، فكره أهل العلم إفراده بالصوم تطوعاً أما إذا صامه الإنسان عن صوم عليه من قضاء رمضان أو من كفارة فلا حرج في ذلك، أو صام منه ما شرع الله من أيام الاثنين والخميس أو ثلاثة أيام البيض كل هذا لا حرج فيه، والحمد لله، كغيره من الشهور.
Arti ringkasan: Makruh menyendirikan puasa sunnah Rajab alasannya yaitu itu termasuk sikap jahiliah.

2. Ibnu Uthaimin, mengharamkan puasa Rajab alasannya yaitu dianggap bid'ah. Dalam Majmuk Al-Fatawa Ibnu Utsaimin 20/440 beliau mengatakan:
صيام اليوم السابع العشرين من رجب وقيام ليلته وتخصيص ذلك بدعة , وكل بدعة ضلالة .
Artinya: Puasa pada hari ke 27 bulan Rajab dan bangkit malam dan mengkhususkan hal itu yaitu bid'ah. Dan setiap bid'ah itu sesat.

Pada kesempatan lain Ibnu Uthaimin mengatakan:

أود أن أقول: هناك من يَخُصُّ رجب بالصيام، فيصوم رجب كلَّه
وهذا بدعة وليس بسنة
Artinya: Mengkhususkan puasa bulan Rajab selama sebulan termasuk bid'ah. Bukan Sunnah.

3. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan menyatakan puasa awal Rajab sebagai bid'ah (= haram)

‏ صوم أول يوم من رجب بدعة ليس من الشريعة ولم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم في خصوص رجب صيام، فصيام أول يوم من رجب واعتقاد أنه سنة هذا خطأ وبدعة‏
Artinya: Puasa awal Rajab yaitu bid'ah dan tidak sesuai syariah. Tidak ada ketetapan dari nabi adanya kekhususan puasa bulan Rajab. Berpuasa awal bulan Rajab dan meyakini kesunnahannya yaitu salah dan bid'ah.


HUKUM PUASA TANGGAL 27 RAJAB

Berpuasa khusus pada tanggal 27 Rajab dan menganggapnya sunnah yaitu bid'ah dan haram berdasarkan ajaran Yusuf Qardhawi, kecuali jikalau pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari Senin atau Kamis dan berniat puasa sunnah Senin/Kamis, maka tidak apa-apa.

Alasan Qardhawi alasannya yaitu tidak ada satupun dalil sunnahnya puasa khusus pada 27 Rajab. Dan bahwa 27 Rajab bukanlah hari Isra' Mi'raj. Qardhawi menyatakan [1]:

من الصيام المحرم: ما ابتدعه الناس بأهوائهم، ولم يشرعه الله ورسوله ولا عمل به الراشدون المهديون من خلفائه، ولا دعا إليه أحد من أئمة الهدى. ومن ذلك صيام اليوم السابع والعشرين من رجب، باعتباره اليوم الذي كان صبيحة ليلة الإسراء والمعراج بالنبي صلى الله عليه وسلم.

ليلة الإسراء والمعراج غير معلومة ، وغير معلوم شهرها ، ولم يصح أنها كانت ليلة السابع والعشرين من شهر رجب، وحتى لو كانت هذه الليلة هي ليلة الإسراء والمعراج فتخصيص يومها بالصيام من بين سائر الأيام من البدع المنهي عنها ، لأن الله لا يعبد إلا بما شرع ، ولم يأت في شرع الله تخصيص هذا اليوم بصيام ، على أن الإنسان لو كان يصوم أياما معينة كيوم الاثنين والخميس من كل أسبوع ، فجاء هذا اليوم في يوم الاثنين والخميس فلا مانع من صيامه بهذه النية
Arti kesimpulan: 1. Tanggal 27 Rajab bukan hari Isra' Mi'raj.
2. Haram mengkhususkan puasa untuk tanggal 27 Rajab.
3. Kalau biasa berpuasa Senin-Kamis dan ternyata tanggal 27 Rajab bertepatan dengan hari-hari itu (Senin/Kamis) maka tidak apa-apa berpuasa asal dengan niat puasa Senin Kamis tersebut.


HADITS MAUDHU' TENTANG BULAN RAJAB

Hadits yang sering digunakan sebagai dalil keutamaan bulan Rajab secara khusus yaitu sbb:

فَضْلُ شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُورِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ ، وَفَضْلُ شَهْرِ شَعْبَانَ عَلَى الشُّهُورِ كَفَضْلِي عَلَى سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ ، وَفَضْلُ شَهْرِ رَمَضَانَ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْعِبَادِ
Artinya: Keutamaan bulan Rojab/Rajab atas bulan-bulan yang lain ibarat keutamaan Alquran atas kitab-kitab suci yang lain. Keutamaan bulan Sya'ban atas bulan-bulan yang lain ibarat keutamaanku atas para Nabi yang lain. Keutamaan bulan bulan ampunan ibarat keutamaan Allah atas hamba-hambanya.

Hadits ini berdasarkan Ibnu Hajar Al-Asqalani yaitu maudhu' (Lihat kitab الأسرار المرفوعة في الأخبار الموضوعة potongan حَرْفُ الْفَاءِ)


KESIMPULAN

- Berpuasa bulan Rajab hukumnya sunnah berdasarkan hadits yang menganjurkan sunnahnya berpuasa secara umum dan sunnahnya puasa pada bulan-bulan haram. Dan Rajab termasuk bulan haram secara ijmak (kesepakatan ulama).

- Berpuasa pada sebagian bulan Rajab tidak sebulan penuh hukumnya sunnah berdasarkan kesepakan madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali).

- Tetapi mengkhususkan berpuasa sebulan penuh pada bulan Rajab--sementara bulan haram lain tidak--adalah makruh berdasarkan sebagian ulama. Dan tetap sunnah berdasarkan sebagian ulama yang lain.

- Menurut ulama Wahabi, puasa bulan Rajab termasuk bid'ah yang sesat dan haram.

---------------------
RUJUKAN DAN CATATAN

[1] Lihat ajaran Qaradhawi: http://qaradawi.net/life/30/4877.html

Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: