Mengapa Kafir Kaya Raya Sedang Muslim Miskin Dan Bodoh?

Mengapa Kafir Kaya Raya Sedang Muslim Miskin dan Bodoh Mengapa Kafir Kaya Raya Sedang Muslim Miskin dan Bodoh?
MENGAPA FIRAUN HIDUP ENAK SEDANGKAN MUSLIM BANYAK COBAAN?

saya ingin menanyakan pada ustadz
bagaimana pendapat ustadz mengenai artikel berikut :

Konon Firaun itu bergelimangan harta, mempunyai kekuasaan yg luas, mempunyai Istri elok (bahkan Solehah) yg lebih fantastis lagi beliau (Firaun) itu konon tidak pernah sakit. Pesan yg saya sanggup dari dongeng tersebut ialah bahwa Allah tidak pernah memperlihatkan ujian pada Firaun, tidak pernah menegur Firaun, tidak mengingatkan Firaun. Bahkan selalu memperlihatkan Nikmat (yg mungkin nikmat tersebut, nikmat yg sangat kita idam2 kan). Mengapa Allah memperlihatkan Nikmat yg sedemikian besar tanpa memperlihatkan ujian yg berarti pada Firaun? Itu lantaran Allah tidak sayang pada Firaun. (Saya coba menyimpulkan, namanya juga kesimpulan manusia, insan kan tempatnya salah. maaf yah kalo salah, hehe…).

TOPIK KONSULTASI ISLAM
  1. MENGAPA FIRAUN HIDUP ENAK SEDANGKAN MUSLIM SENGSARA
    1. KASIH ALLAH DI DUNIA UNTUK MUSLIM DAN NON-MUSLIM
    2. PERBEDAAN KADAR REJEKI YANG DIPEROLEH BERDASARKAN PADA SUNNATULLOH
    3. UJIAN DAN COBAAN ALLAH MELIPUTI HAL YANG ENAK DAN TIDAK ENAK
    4. PARA NABI ADA YANG KAYA ADA JUGA YANG MISKIN
    5. DAFTAR MUSLIM TERKAYA DUNIA
  2. KESIMPULAN
  3. CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM
Lalu apa hubungannya dongeng Firaun tersebut dengan masalah2 yg saya tuliskan di awal belahan ini? Begini mentemen….

Kita punya banyak masalah/ ujian/ cobaan/tantangan. Firaun dikaruniai Nikmat yg sangat berlimpah nyaris tanpa Ujian yg beraarti. Firaun nyaris tidak ditegur/ diingatkan oleh Allah. Kita banyak di tegur/di ingatkan Allah.

ARTINYA Allah mencintai kita dengan caraNya (ujian/cobaan). Allah tidak mengingatkan Firaun lantaran tidak sayang Firaun.

1. mohon pencerahan dari ustadz/h


JAWABAN

1. Mengapa jauh-jauh membandingkan muslim kini dengan Fir'aun yang hidup di jaman dahulu kala? Saat inipun banyak orang kafir yang hidup yummy dan kaya raya tanpa ada cobaan apapun, bawah umur mereka pun sukses. Coba anda lihat 10 orang terkaya di dunia, semuanya ialah non-muslim. Mereka ialah Bill Gates, Carlos Slim Helu, Warren Buffet, Amancio Ortega, Larry Ellison, Charles Koch, David Koch, Christy Walton, Jim Walton, Liliane Bettencourt.

Dan lebih erat lagi, siapa empat orang Indonesia terkaya tahun 2015? Tidak ada satupun yang muslim, mereka ialah Michael Hartono, R Budi Hartono, Susilo Wonowidjojo, Eka Tjipta Widjaja. Mengapa ini terjadi?

Pertanyaan anda sanggup dijawab dalam beberapa poin sebagai berikut:

KASIH ALLAH DI DUNIA UNTUK MUSLIM DAN NON-MUSLIM
Pertama, Allah itu Maha Pengasih. Dan Maha-Pengasih-nya Allah di dunia itu meliputi seluruh makhluk-Nya baik yang muslim maupun yang kafir. Allah akan memberi anugerah rejeki yang berlimpah kepada siapapun yang Dia kehendaki; begitu juga Allah akan memperlihatkan kesehatan dan keberhasilan pasangan orang renta dan kesuksesan pendidikan anak-anaknya tanpa melihat apa agamanya: sanggup muslim atau non-muslim. Hal ini sanggup secara tegas diketahui dari firman Allah dalam ayat-ayat berikut:

Pertama, dalam QS Al-Baqarah 2:212; Ali Imron 3:37; An-Nur :38 Allah berfirman:
Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar, hlm. 1/219, dalam menjelaskan maksud ayat ini menyatakan:

الحساب : التقدير; أي : من غير تقدير له على حسب الإيمان والتقوى والكفر والفجور

Artinya: Maksud tanpa batas ialah Allah memperlihatkan rejeki tanpa mempertimbangkan keimanan seseorang atau ketakwaannya atau kekufurannya atau dosanya.

Kedua, dalam QS Asy-Syuro :19 Allah berfirman:
Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Al-Husain bin Mas'ud dalam Tafsir Al-Baghawi dalam menjelaskan makna ayat di atas menyatakan

وكل من رزقه الله من مؤمن وكافر وذي روح فهو ممن يشاء الله أن يرزقه

Artinya: Setiap makhluk yang diberi rejeki oleh Allah baik muslim atau kafir atau hewan itu ialah kehendak Allah untuk memberi rejeki padanya.


PERBEDAAN KADAR REJEKI YANG DIPEROLEH BERDASARKAN PADA SUNNATULLOH

Sebagaimana disebut di atas, Allah memperlihatkan rejeki duniawi kepada siapa saja tanpa memandang agama, suku atau kebangsaannya. Adapun kadar atau kuantitas rejeki yang akan dimiliki itu akan tergantung pada banyak hal yang dalam Islam disebut dengan sunnatullah. Sunnatullah ialah semacam aturan alasannya jawaban yang akan mensugesti keberuntungan seseorang dalam mendapat rejeki yang meliputi kecerdasan dasar, level pendidikan, tradisi etos kerja, jurusan pendidikan, jaringan, keuletan, geografis dan momentum. Siapapun yang mempunyai unsur-unsur di atas, baik beliau kafir atau muslim, maka ia akan mendapat rejeki yang lancar dan banyak.

Begitu juga sebaliknya, semakin kecil sunnatullah yang dimiliki, maka semakin kecil pula ia akan mendapat laba rejeki. Orang yang lulusan cuma SD tentu lebih kecil peluang rejekinya dibanding yang lulusan sarjana S1. Sarjana kedokteran lebih besar peluangnya untuk sukses dibanding, misalnya, sarjana perpustakaan, dst. Inilah sunnatullah dan ini berlaku untuk semua insan tanpa memandang agama, etnis dan bangsa.

Kalau ketika ini non-muslim umumnya lebih kaya dan lebih sukses secara bahan dibanding umat Islam, maka itu disebabkan oleh adanya fakta bahwa mereka lebih memenuhi standar sunnatullah sebagai insan yang akan sukses secara duniawi lantaran mereka umumnya mempunyai kualitas yang lebih tinggi daripada umat Islam di banyak sekali bidang terutama level pendidikan. Demikian juga dengan keberhasilan di bidang lain, menyerupai kesuksesan mendidik anak di rumah dan di sekolah, dan lain-lain.

Itu bukan berarti umat Islam tidak ada yang sukses secara materi. Orang terkaya nomor 5 di Indonesia ialah Choirul Tanjung yang beragama Islam. Kenapa ia sukses? Karena ia memenuhi kriteria sunnatullah untuk menjadi orang sukses.

Lebih detail perihal sunnatullah, baca goresan pena Dr. Ahmad Muhammad Nukman dalam kitab Azmatuna Al-Hadoriyah fi Dhau Sunnatillah fil Khalq di sini.


UJIAN DAN COBAAN ALLAH MELIPUTI HAL YANG ENAK DAN TIDAK ENAK

Anggapan bahwa muslim selalu diuji sedangkan non-muslim dibiarkan saja itu ialah anggapan yang salah. Karena ujian Allah di dunia itu ada dua: kenyamanan hidup (lancar rejeki, sehat, dll) dan ketidakenakan hidup (miskin, sakit, dll. Semuanya ialah ujian. Tinggal bagaimana kita menghadapi ujian tersebut, lulus atau tidak lulus. ِ Bersyukur atau ingkar. Sabar atau menyalahkan Allah. Allah berfirman dalam QS Al-Anbiya :35
Kami akan menguji kau dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).

Muhammad bin Ahmad Al-Anshari dalam Tafsir Al-Qurtubi, hlm. 11/196, menyatakan:

قوله تعالى : كل نفس ذائقة الموت تقدم في ( آل عمران ) ونبلوكم بالشر والخير فتنة مصدر على غير اللفظ . أي نختبركم بالشدة والرخاء والحلال والحرام ، فننظر كيف شكركم وصبركم . وإلينا ترجعون أي للجزاء بالأعمال .

Artinya: Maksud dari ayat ini ialah kami (Allah) akan menguji kalian semua dengan kesengsaraan dan kenikmatan, kehalalan dan keharaman. Maka, kami akan melihat bagaimana sikap syukur dan sabar kalian... semuanya akan mendapat jawaban setimpal.


PARA NABI ADA YANG KAYA ADA JUGA YANG MISKIN

Para Nabi dan Rasul ialah insan pilihan Allah. Di antara mereka ada yang kaya raya bahkan menjadi raja yang berkuasa, sementara yang lain ada yang miskin dan sering terkena musibah.

Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud ialah referensi Nabi dan Rasul yang mempunyai kekayaan dan kekuasaan sangat luas. Dalam menyikapi anugerah duniawi yang hampir tiada batas itu, Nabi Sulaiman berkata dalam QS An-Naml :40
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba saya apakah saya bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka bekerjsama beliau bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka bekerjsama Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

Ini memperlihatkan bahwa kaya dan miskin tidak ada kaitannya dengan kesalihan atau kekufuran. Kesalihan terletak pada cara menyikapi realitas tersebut: apakah semua itu akan meningkatkan keimanan atau malah menjadikan kekufuran.


DAFTAR MUSLIM TERKAYA DUNIA

Apakah seorang muslim sanggup sukses secara materi? Tentu saja sanggup apabila terpenuhi unsur-unsur dalam diri mereka untuk menjadi kaya, maka seorang muslim akan sanggup menjadi kaya sebagaimana halnya orang non-muslim. Berikut daftar orang muslim terkaya di dunia tahun 2015 dan jumlah kekayaan yang dimiliki serta asal negara / kebangsaan mereka:

1. Prince Al-Waleed Bin Talal Alsaud, Arab Saudi, $21.8 Milyar.
2. Azim Premji, India, $ 16.4 Miliar.
3. Mohammed Al Amoudi, Etiopia, $13 Miliar
4. Iskander Mukhmodov, Rusia, $8.2 Miliar
5. Mohammad Bi Essa Al Jaber, Arab Saudi, $ 7 Miliar.
6. Sulaiman Kerimov, Rusia, $ 6.2 Miliar
7. Najib Azmi Mikati, Lebanon, $ 3.2 Miliar
8. Chairul Tanjung, Indonesia, $ 2,7 miliar
9. Syed Mukhtar Al Bukhari, Malaysia, $2.4 Miliar
10. Sulaiman Al Rajhi, Arab Saudi, $ 2 Miliar
11. Abdul Aziz Al Ghurair, Uni Emirat Arab, $1.8 Miliar


KESIMPULAN

Kalau ingin kaya, maka penuhi syarat untuk menjadi orang yang sukses dalam segi materi. Kalau ingin miskin, maka lakukan sikap yang memnyebabkan orang jadi miskin. Kaya dan miskin sanggup menimpa siapa saja tanpa memandang agama. Begitu juga kesehatan dan keberhasilan mendidik keluarga. Itulah sunnatullah yang berlaku di bumi. Yang membedakan antara muslim dan non-muslim ialah cara menyikapinya. Muslim yang baik akan mensyukuri anugerah yang diperoleh dan bersabar atas peristiwa alam yang menimpa tanpa mengurangi kadar keimanannya pada Allah dan ketaatannya pada syariah.

Baca juga:

- Islam Tidak Membuat Orang Kaya atau Miskin
- Bisnis dalam Islam
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: