Anak Kecil Dihentikan Baca! Bolehkah Memuaskan Istri Dengan Jari?


Gambar ilustrasi (freepik.com)

Hal ini memang sering dianggap tabu dibicarakan...

Namun sebagai seorang Muslim kita harus tahu hukum-hukum islam biar tidak salah dalam melaksanakan suatu perbuatan, termasuk kekerabatan suami istri.

Lantas bolehkah memuaskan istri dengan jari? Begini dalilnya!

Suami istri boleh atau bebas menikmati fisik pasangannya dengan pandangan atau sentuhan.

Kecuali mendatangi menggauli istri dari jalan belakang, menggauli istri dikala haid dan nifas. Inilah yang dikecualikan syariat dari bebasnya kekerabatan suami istri.

Baca Juga:
Selain itu dibolehkan; ibarat memegang alat kelamin pasangan dan semisalnya yang dirasa layak.

Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ  إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka bersama-sama mereka dalam hal ini tiada terceIa.” (QS. Al-Mukminun: 5-6)

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

Istri-istrimu ialah (seperti) tanah daerah kau bercocok-tanam, maka datangilah tanah daerah bercocok-tanammu itu bagaimana saja kau kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kau kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar besar hati orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 223)

Adapun onani atau masturbasi yang tidak boleh ialah mengeluarkan mani tanpa lantaran jima’; ibarat memakai tangannya sendiri.

Jika memuaskan syahwat dengan tangan pasangannya maka itu mubah atau dibolehkan, ibarat dikutip dari islamidia.com.

Baca Juga:

Ibnu Abidin al-Hanafi berkata dalam Radd al-Mukhtar:

سَأل أبو يوسف أبا حنيفة عن الرجل يمس فرْج امرأته، وهي تمس فرْجه ليَتَحَرَّك عليها، هل ترى بذلك بأسًا؟ قال: لا, وأرجو أن يعظم الأجْر

Abu Yusuf pernah bertanya kepada Abu Hanifah wacana seorang pria yang membelai farji istrinya dan sang istri membelai kemaluan suaminya untuk membangkitkan syahwatnya, apakah berdasarkan Anda itu tidak boleh? Beliau menjawab, “Tidak, saya berharap itu pahalanya besar”.”

Baca Juga:

Zakaria al-Anshari berkata dalam Asnaa al-Mathaalin : "Dan ia boleh mangeluarkan mani (masturbasi) dengan tangan istrinya dan budak wanitanya sebagaimana ia boleh menikmati seluruh badan keduanya.

Begitu pula bagi istri, ia boleh memuaskan syahwatnya (masturbasi) dengan tangan suaminya. Ini bukan termasuk masturbasi yang diharamkan.

Perlu dicatat, ini sanggup menjadi salusi bagi suami yang mengalami ejakulasi dini, klimak sebelum istrinya mendapat kepuasan.

Maka ia sanggup memuaskan istrinya dengan jari tangannya sehingga istrinya mendapat nafkah batin. Wallahu A’lam.

Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: