Menguak Filosofi Bahasa Arab, Yang Sering Dibilang Orang Bahasa Surga


bahasa arab via youtube.com

Belajar bahasa Arab sangatlah penting, terutama bagi seorang muslim alasannya Kitab Suci Al Qur'an dan Hadist Nabi memakai bahasa Arab. Lalu, kenapa bahasa Arab tidak menjadi bahasa internasional?

Pada ketika ini bahasa Arab bukan lagi hanya dianggap sebagai bahasa pesantren dan bahasa kitab kuning saja, melainkan sudah mulai dipakai dalam bahasa sehari-hari dan juga sebagai  teladan pergaulan  bawah umur muda pada zaman sekarang.

Bahasa Arab resmi ditetapkan sebagai bahasa internasional oleh UNESCO, tertanggal 18 Desember 1973. Penetapan tersebut merupakan inisiatif Arab Saudi dan Maroko, yang merupakan anggota resmi UNESCO.

Benarkah bahasa Arab bahasa surga? Dalam fatwa Islam tidak ada dalil shahih yang menjelaskan wacana bahasa yang dipakai penduduk surga. Bahasa Arab sanggup dikatakan sebagai salah satu bahasa utama bagi kaum muslim. Bahasa Arab dipakai dalam setiap ibadah yang dilakukan mulai dari berzikir hingga shalat. Bahkan kitab suci Alquran yang menjadi pedoman umat Islam juga memakai bahasa Arab.

Berapa usang untuk menguasai bahasa Arab? Untuk menguasai bahasa Arab biasanya tergantung dari optimisme masing-masing. Ada yang bilang butuh waktu yang lama, hingga bertahun-tahun lamanya. Namun ada juga yang bilang sanggup sebentar saja, bahkan ada yang terkesan instan dengan metode beberapa jam saja eksklusif sanggup dan semacamnya.

Tidak ada yang salah dari anggapan-anggapan ini, yang salah ialah kalau tidak mau berguru namun mengharap bisa, dan yang terang segala sesuatu yang mulia dan tinggi nilainya tentu memiliki harga yang sepadan.

Bisakah berguru bahasa Arab otodidak? Menurut suatu sumber di internet, belum pernah ada cerita orang sanggup berbahasa Arab hanya dengan otodidak. Jika sekedar berguru wawasan dan dasar-dasarnya, mungkin bisa. Namun dalam beljar bahasa Arab yang penting bukan teorinya, tapi yang penting prakteknya. Yang namanya sanggup berbahasa Arab itu ialah sanggup berkomunikasi dengan orang Arab, baik lewat mulut maupun tulisan. Bukan sekedar menghafal mubtada' khabar, atau fi'il, fa'il dan maf'ul.

Kenapa Bahasa Arab itu Penting?

ilustrasi pentingnya bahasa arab via kursusarabpare.com

Bahasa Arab ialah bahasa paling mulia dan tertua yang masih dipakai hingga ketika ini. Bahasa yang dipakai oleh para Nabi dan kelak akan dipakai oleh penghuni Surga. Lalu, kenapa bahasa Arab itu penting? Berikut 7 alasannya.

Pertama:
Keutamaan bahasa Arab amatlah terang alasannya bahasa Arab ialah bahasa Al-Qur’an Al-Karim. Cukup alasan inilah yang jadi alasan besar kenapa kita harus mempelajari bahasa Arab. Keistimewaan bahasa Arab disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada ayat,

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi insan dalam Al Alquran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka sanggup pelajaran. (Ialah) Al Alquran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 27-28)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

اللِّسَانُ العَرَبِي شِعَارُ الإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ

“Bahasa Arab ialah syi’ar Islam dan syi’ar kaum muslimin.” Disebutkan dalam Iqtidha’ Shirath Al-Mustaqim.

Kedua:
Dengan mempelajari bahasa Arab lebih gampang dalam menghafalkan, memahami, mengajarkan dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Dengan modal bahasa Arab akan gampang pula dalam memahami hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menghafalkan, menjelaskan serta mengamalkannya.

Ketiga:
Orang yang paham bahasa Arab, terutama paham kaedah-kaedah dalam ilmu nahwu akan semakin gampang memahami Islam daripada yang tidak mempelajarinya sama sekali. Apalagi kalau kiprah seseorang sebagai penyampai dakwah, menjadi seorang da’i, kyai atau ustadz, tentu lebih urgent lagi mempelajarinya semoga gampang memperlihatkan pemahaman agama yang benar pada orang banyak.

Keempat:
Orang yang paham bahasa Arab akan gampang menggali ilmu dari ulama secara eksklusif atau membaca aneka macam karya ulama yang sudah banyak tersebar hingga ketika ini. Sedangkan yang tidak paham bahasa Arab hanya sanggup mengandalkan kitab terjemahan dan itu sifatnya terbatas.

Kelima:
Bahasa Arab itu bahasa yang lembut dan lebih mengenakkan hati, serta menentramkan jiwa.

Ibnu Katsir ketika menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan,

لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس

“Karena bahasa Arab ialah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas (kosakatanya), dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”

Keenam:
Bahasa Arab ialah bahasa yang paling mulia.

Ibnu Katsir rahimahullah juga menyatakan,

فلهذا أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرف شهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه

“Karena Al-Qur’an ialah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di daerah yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Dari aneka macam sisi itu, kita sanggup menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al-Qur’an.”

Oleh alasannya itu Allah nyatakan wacana bahasa Arab,

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Alquran dengan berbahasa Arab, semoga kau memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)

Ketujuh:
Bahasa Arab ialah bahasa yang lurus, gampang dipahami dan gampang dipakai sebagai aturan bagi manusia.

Allah menyatakan sendiri,

قُرْآَنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“(Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 28)

Dalam ayat lain disebutkan,

وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195

“Dan bahwasanya Al Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, ia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) semoga kau menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara: 192-195). Sebagaimana disebutkan dalam Zaad Al-Masiir karya Ibnul Jauzi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab yaitu bahasanya orang Quraisy yang setiap orang gampang memahaminya.

Juga dalam ayat lain disebutkan,

وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا

“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Alquran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab.” (QS. Ar-Ra’du: 37). Disebutkan dalam Tafsir Al-Jalalain, bahasa Arab dipakai sebagai aturan di tengah-tengah manusia. Dalam Zaad Al-Masiir disebutkan bahwa bahasa Arab sanggup dipakai untuk mengambarkan hukum-hukum yang wajib.


ilustrasi menulis bahasa arab via voaindonesia.com

Lalu, kenapa bahasa Arab ditulis dari kanan? Kebiasan menulis ibarat ini sudah ada semenjak dahulu kala alasannya adanya kebiasaan mereka yang menciptakan goresan pena dengan cara memahat. Ketika memahat, maka otomatis asisten memegang palu sedangkan tangan kiri akan memegang pahat. Lalu pahatan dibentuk dari kanan ke kiri, memudahkan mereka untuk melihat goresan pena yang sudah dipahat. Sejak itulah kebiasaan menulis dari kanan ke kiri dimulai hingga kini.

Baca Juga : Sebelum Membaca Al-Qur'an, Pahami Hukum Tajwid Terlebih Dahulu

Demikian klarifikasi wacana bahasa Arab yang sanggup kami sampaikan. Mohon maaf kalau terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close