Doa Sholat Dhuha - Sholat dhuha yaitu sunat yang aneka macam manfaatnya. Selain memperbanyak amal baik, sholat dhuha juga berfungsi sebagai alat untuk membayar hutang kita kepada Alloh SWT.
Hutang apa ? hutang atas nikmat alloh yang alloh berikan kepada kita setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. Bukankah setiap detik kita bernafas menghirup udara segar yang dinamakan oksigen ? kemudian dari mana oksigen itu bila bukan dari Alloh SWT. Begitu juga nikmat-nikmat Alloh yang lainnya menyerupai nikmat mata, nikmat sehat, dan nikmat nikmat lainnya.
Didalam satu hadits dikatakan:
Hutang apa ? hutang atas nikmat alloh yang alloh berikan kepada kita setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. Bukankah setiap detik kita bernafas menghirup udara segar yang dinamakan oksigen ? kemudian dari mana oksigen itu bila bukan dari Alloh SWT. Begitu juga nikmat-nikmat Alloh yang lainnya menyerupai nikmat mata, nikmat sehat, dan nikmat nikmat lainnya.
Didalam satu hadits dikatakan:
بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى رواه مسلم
Artinya:
Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) yaitu sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) yaitu sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) yaitu sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) yaitu sedekah, amar bil ma'ruf yaitu sedekah, nahi ‘anil munkar yaitu sedekah. Semua itu sanggup terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha. (HR. Muslim, no. 1181)
Doa Setelah Sholat Dhuha
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.
Artinya yaitu:
“Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha yaitu waktu dhuha-Mu, keagungan yaitu keagungan-Mu, keindahan yaitu keindahan-Mu, kekuatan yaitu kekuatan-Mu, penjagaan yaitu penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA
1. Mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu 360 persendian, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى. (أخرجه مسلم).
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa dia telah bersabda: "Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih yaitu sedekah, setiap tahmiid yaitu sedekah, setiap tahliil yaitu sedekah, setiap takbiir yaitu sedekah, amar makruf nahi mungkar yaitu sedekah. Dan sanggup memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha".[1]
Juga sabda dia Shallallahu 'alaihi wa sallam :فِي الْإِنْسَانِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلًا فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِي الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّيْءُ تُنَحِّيهِ عَنْ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ
"Dalam diri insan ada 360 persendian, kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya," mereka bertanya,"Siapa yang bisa demikian, wahai Nabi Allah?" Beliau menjawab,"Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka'at shalat Dhuha mencukupkanmu."
2. Allah Subhanahu wa Ta’alamenjaga orang yang shalat Dhuha empat rakaat pada hari tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ أخرجه الترمذي. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Dari Abu Dardaa' atau Abu Dzar, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dari Allah Subhanahu wa Ta’alabahwa Allah berfirman: "Wahai Bani Adam, shalatlah untuk-Ku pada awal siang hari empat rakaat, pasti Aku menjagamu sisa hari tersebut".
3. Shalat Dhuha merupakan shalat al-awwâbîn. Yaitu orang yang banyak bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang berbunyi:لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ قَالَ وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ. (أخرجه الحاكم).
Tidaklah menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang banyak bertaubat kepada Allah.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى. (أخرجه مسلم).
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa dia telah bersabda: "Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih yaitu sedekah, setiap tahmiid yaitu sedekah, setiap tahliil yaitu sedekah, setiap takbiir yaitu sedekah, amar makruf nahi mungkar yaitu sedekah. Dan sanggup memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha".[1]
Juga sabda dia Shallallahu 'alaihi wa sallam :فِي الْإِنْسَانِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلًا فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِي الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّيْءُ تُنَحِّيهِ عَنْ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ
"Dalam diri insan ada 360 persendian, kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya," mereka bertanya,"Siapa yang bisa demikian, wahai Nabi Allah?" Beliau menjawab,"Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka'at shalat Dhuha mencukupkanmu."
2. Allah Subhanahu wa Ta’alamenjaga orang yang shalat Dhuha empat rakaat pada hari tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ أخرجه الترمذي. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Dari Abu Dardaa' atau Abu Dzar, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dari Allah Subhanahu wa Ta’alabahwa Allah berfirman: "Wahai Bani Adam, shalatlah untuk-Ku pada awal siang hari empat rakaat, pasti Aku menjagamu sisa hari tersebut".
3. Shalat Dhuha merupakan shalat al-awwâbîn. Yaitu orang yang banyak bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang berbunyi:لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ قَالَ وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ. (أخرجه الحاكم).
Tidaklah menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang banyak bertaubat kepada Allah.
Waktu Sholat Dhuha
Waktu sholat dhuha yaitu pagi hari menjelang siang. Dalam salah satu hadits yang menunjukan perihal waktu sholat dhuha digambarkan bahwa waktu yang pas untuk melakukan sholat dhuha yaitu disaat anak anak unta merasa panas, artinya ketika panas terasa mulai menyengat.
Dari Zaid bin Arqam ra bahwa Rasulullah saw bersabda; “Shalat Awwabin (Shalat Dhuha) itu ketika bawah umur unta merasa panas.”
Jumlah Rokaat Sholat Dhuha
Menurut hadits yang shohih, jumlah rokaat sholat dhuha minimal yaitu 2 dan maksimal yaitu 8. Walaupun sesungguhnya ada hadits yang menunjukan bahwa sholat dhuha 12 rokaat, tapi hadits tersebut lemah.
Hadits dari Abu Dzar ra dari Nabi saw bersabda;
”Dan itu semua dapat dicukupi dengan 2 rakaat dari shalat Dhuha yang ia laksanakan.”
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata;
“Rasulullah saw biasanya shalat Dhuha 4 rakaat dan menambah menyerupai yang dikehendaki Allah.”
Hadits Anas bin Malik ra:
“Sesungguhnya Nabi saw mengerjakan Shalat Dhuha 6 rakaat.”
Dari Aisyah, ia berkata;
“Rasulullah saw masuk ke rumahku, kemudian dia shalat Dhuha 8 rakaat.”
Silahkan Baca Juga : Doa QunutDemikianlah Pembahasan mengenai Doa Shalat Dhuha yang sanggup admin sampaikan mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangannya.Semoga bermanfaat ,,,
Buat lebih berguna, kongsi: