Bacaan Doa Niat Puasa Arafah Idul Adha Tarwiyah Lengkap Artinya - Tentunya kita sangat menanti atas kedatangannya bulan dzulhijjah atau mampu juga di katakan rayagung alasannya ialah ialah di bula itu terdapat hari raya agung bagi umat islam yaitu lebaran idul adha namun sebelum tiba saatnya lebaran itu tepatnya pada tanggal 8 dan 9 dzulhijjah yang biasa kita sebut dengan hari tarwiyah dan arafah di sunatkan untuk melakukan puasa sunnah yang memiliki banyak manfaat dan pesan tersirat serta keutamaan namun mampu juga puasa idul adha itu di laksanakan dari mulai tanggal satunya sampai tanggal 9 asalkan jangan pada hari ke 10,11,12 dan 13 yang dinamakan hari tasyrik.
Sedangkan yang dinamakan puasa Tarwiya itu ialah puasa pada tanggal 8 Dzulhjjah berkaitan dengan mendapat mimpinya Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Alloh SWT untuk menepati janjinya yaitu menyembelih anak tercintanya Ismail As., tapi dengan adanya impian itu Nabi Ibrahim masih merasakan kebingungan, apakah mimpi ini dari Alloh SWT ataukah dari bujukan syaitan? maka untuk menjawab keragu-raguan itu tiba lah mimpi yang kedua kalinya yaitu pada malam kesembilan makanya tanggal sembilan bulan dzulhijjah itu di namakan hari Arfah artinya tau bahwa mimpi itu ialah datangnya dari Alloh SWT.
Puasa arafah termasuk sala satu puasa yang hukumnya sunnah serta di laksanakannya pada tanggal 9 Dzulhijah, sedangkan yang di sebut puasa tarwiyah adal puasa pada tanggal 8 sebelum puasa arafah. Untuk melakukan puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji dengan bacaan niat puasa arafah dan tarwiyah. Adapun tata cara pelaksanaannya sama menyerupai melakukan puasa-puasa lainnya,cuman yang membedakan hanya pada niatnya saja.
Dengan demikian maka bagi umat islam yang pada hari tarwiyah dan arafah itu di sunnatkan melakukan puasa terkeciali bagi umat islam yang sedang melakukan ibadah hajji ditanah suci makkatul mukaramah. Nah menyerupai apa bacaan niat puasa tarwiyah dan arafah serta keutamaannya ini sebagai mana hadits diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:
Sedangkan yang dinamakan puasa Tarwiya itu ialah puasa pada tanggal 8 Dzulhjjah berkaitan dengan mendapat mimpinya Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Alloh SWT untuk menepati janjinya yaitu menyembelih anak tercintanya Ismail As., tapi dengan adanya impian itu Nabi Ibrahim masih merasakan kebingungan, apakah mimpi ini dari Alloh SWT ataukah dari bujukan syaitan? maka untuk menjawab keragu-raguan itu tiba lah mimpi yang kedua kalinya yaitu pada malam kesembilan makanya tanggal sembilan bulan dzulhijjah itu di namakan hari Arfah artinya tau bahwa mimpi itu ialah datangnya dari Alloh SWT.
Puasa arafah termasuk sala satu puasa yang hukumnya sunnah serta di laksanakannya pada tanggal 9 Dzulhijah, sedangkan yang di sebut puasa tarwiyah adal puasa pada tanggal 8 sebelum puasa arafah. Untuk melakukan puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji dengan bacaan niat puasa arafah dan tarwiyah. Adapun tata cara pelaksanaannya sama menyerupai melakukan puasa-puasa lainnya,cuman yang membedakan hanya pada niatnya saja.

Dengan demikian maka bagi umat islam yang pada hari tarwiyah dan arafah itu di sunnatkan melakukan puasa terkeciali bagi umat islam yang sedang melakukan ibadah hajji ditanah suci makkatul mukaramah. Nah menyerupai apa bacaan niat puasa tarwiyah dan arafah serta keutamaannya ini sebagai mana hadits diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Puasa hari Arafah mampu menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim)
PUASA TARWIYAH
Tarwiyah berkaitan erat dengan kejadian yang dialami Nabi Ibrahim AS yang bermimpi diperintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi IsmailAS.Pada hari itu, hari ke-8 bulan Dzulhijjah, ia merenung dan berpikir (rawwa-yurawwi-tarwiyah) ihwal takwil mimpi menyembelih putra kesayangannya sendiri. Pada hari ke-9, ia mendapati takwil mimpi yang membuatnya tahu (‘arafa) akan makna mimpi tersebut, sehingga disebut dengan Hari Arafah. Sedangkan pada hari ke-10, ia melakukan perintah dalam mimpi itu, yakni menyembelih (nahara) putranya, sehingga disebut hari Nahr.
Ada sebuah hadits yang menunjukan ihwal keutamaan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Hadits itu berbunyi sebagai berikut:
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama setahun dan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama dua tahun.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Abdullah Ibnu Abbas secara marfu’. Diriwayatkan pula oleh Ad Dailami di dalam kitab Musnad Al Firdaus (2/248) dari jalur Abu Asy Syaikh dari Ali bin Ali Al Himyari dari Al Kalbi dari Abu Shalih dari Abdullah bin Abbas.
Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun walaupun dloif ijma' para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan persoalan aqidah dan hukum.Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah ialah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)
Melaksanakan puasa Arafah dan tarwiyah ini sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jemaah haji ditanah suci makkatul mukaramah alasannya ialah ialah pada waktu itu para jama'ah haji sedang melakukan puncaknya ibadah.
Bagi kaum Muslimin yang memiliki tanggungan puasa Ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. Maka ia akan mendapat dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah. Demikian ini menyerupai pernah dibahas dalam Muktamar NU X di Surakarta tahun 1935, dengan mengutip anutan dari kitab Fatawa al-Kubra pada penggalan ihwal puasa:
Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jikalau memang ia memiliki tanggungan puasa, tapi jikalau ia tidak memiliki tanggungan (atau jikalau ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.
Tidak diragukan lagi bahwa melakukan ibadah puasa dengan niat yang tulus menyerupai niat puasa rajab, begitu pula puasa tarwiyah dan arafah ialah suatu amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya.Sebagai mana kisahkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini ialah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata alasannya ialah ialah Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim)
Bacaan Lafadz Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Niat Puasa Tarwiyah
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah alasannya ialah ialah Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah alasannya ialah ialah Allah ta’ala.”
Itulah yang mampu kami publikan ihwal bacaan doa niat puasa tarwiyah dan arafah, serta keutamaannya yaitu puasa pada tanggal 8-9 Dzulhijah atau mampu juga disebut puasa idul adha, yang mana pada esok harinya kita melakukan lebaran hari raya idul adha dengan melakukan sholat Id namun cara bacaan niat dan pelaksanaannya sama menyerupai niat sholat idul adha dan alangkan baiknya kita sebelum atau sesuda shalat Id diisi dengan silahturrahmi sambil mengembangkan kata kata ucapan selamat hari raya idul adha semoga dengan adanya artikl ini mampu membawa pesan tersirat bagi kita semua dan besar manfaatnya sehingga kita mampu melaksanakannya dengan sempurna.
Sumber https://doaislampilihan.blogspot.com
PUASA TARWIYAH
Tarwiyah berkaitan erat dengan kejadian yang dialami Nabi Ibrahim AS yang bermimpi diperintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi IsmailAS.Pada hari itu, hari ke-8 bulan Dzulhijjah, ia merenung dan berpikir (rawwa-yurawwi-tarwiyah) ihwal takwil mimpi menyembelih putra kesayangannya sendiri. Pada hari ke-9, ia mendapati takwil mimpi yang membuatnya tahu (‘arafa) akan makna mimpi tersebut, sehingga disebut dengan Hari Arafah. Sedangkan pada hari ke-10, ia melakukan perintah dalam mimpi itu, yakni menyembelih (nahara) putranya, sehingga disebut hari Nahr.
Ada sebuah hadits yang menunjukan ihwal keutamaan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Hadits itu berbunyi sebagai berikut:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama setahun dan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama dua tahun.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Abdullah Ibnu Abbas secara marfu’. Diriwayatkan pula oleh Ad Dailami di dalam kitab Musnad Al Firdaus (2/248) dari jalur Abu Asy Syaikh dari Ali bin Ali Al Himyari dari Al Kalbi dari Abu Shalih dari Abdullah bin Abbas.
Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun walaupun dloif ijma' para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan persoalan aqidah dan hukum.Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah ialah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)
Melaksanakan puasa Arafah dan tarwiyah ini sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jemaah haji ditanah suci makkatul mukaramah alasannya ialah ialah pada waktu itu para jama'ah haji sedang melakukan puncaknya ibadah.
Bagi kaum Muslimin yang memiliki tanggungan puasa Ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. Maka ia akan mendapat dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah. Demikian ini menyerupai pernah dibahas dalam Muktamar NU X di Surakarta tahun 1935, dengan mengutip anutan dari kitab Fatawa al-Kubra pada penggalan ihwal puasa:
يُعْلَمُ أَنَّ اْلأَفْضَلَ لِمُرِيْدِ التََطَوُّعِ أَنْ يَنْوِيَ اْلوَاجِبَ إِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَإِلَّا فَالتَّطَوُّعِ لِيَحْصُلَ لَهُ مَا عَلَيْهِ
Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jikalau memang ia memiliki tanggungan puasa, tapi jikalau ia tidak memiliki tanggungan (atau jikalau ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.
Tidak diragukan lagi bahwa melakukan ibadah puasa dengan niat yang tulus menyerupai niat puasa rajab, begitu pula puasa tarwiyah dan arafah ialah suatu amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya.Sebagai mana kisahkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini ialah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata alasannya ialah ialah Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim)
Bacaan Lafadz Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Niat Puasa Tarwiyah
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah alasannya ialah ialah Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah alasannya ialah ialah Allah ta’ala.”
Itulah yang mampu kami publikan ihwal bacaan doa niat puasa tarwiyah dan arafah, serta keutamaannya yaitu puasa pada tanggal 8-9 Dzulhijah atau mampu juga disebut puasa idul adha, yang mana pada esok harinya kita melakukan lebaran hari raya idul adha dengan melakukan sholat Id namun cara bacaan niat dan pelaksanaannya sama menyerupai niat sholat idul adha dan alangkan baiknya kita sebelum atau sesuda shalat Id diisi dengan silahturrahmi sambil mengembangkan kata kata ucapan selamat hari raya idul adha semoga dengan adanya artikl ini mampu membawa pesan tersirat bagi kita semua dan besar manfaatnya sehingga kita mampu melaksanakannya dengan sempurna.
Sumber https://doaislampilihan.blogspot.com
Buat lebih berguna, kongsi: