Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Sejarah profil biodata Pondok Pesantren Ponpes Pontren PP Nurul Jadid Karanganyar Paiton Probolinggo Jatim. Sebelum Karanganyar, desa tempat PP Nurul Jadid berdiri dikenal dengan nama Tanjung. Nama ini diambil dari nama sebuah pohon besar yang berjulukan Tanjung. Bukan hanya itu bunganya yang tumbuh dari pohon itu dinamai bunga Tanjung. Pohon besar tersebut berdiri tegak di tengah-tengah desa itu semenjak zaman dulu. Kemudian pula masyarakat setempat menganggap pohon Tanjung memiliki kelebihan dan keistimewaan. Tak heran, nama pohon itu diabadikan sebagai nama desa.

DAFTAR ISI
  1. Sejarah Desa Karanganyar
  2. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Jadid
  3. Pengasuh Ponpes Nurul Jadid
  4. Sistem Pendidikan Nurul Jadid
  5. Pendaftaran dan Biaya Masuk


SEJARAH DESA KARANGANYAR MARKAS PUSAT PP NURUL JADID

Karanganyar sendiri ialah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Paiton. Sebuah desa kecil yang berada sekitar 30 km ke arah timur Kota Probolinggo Jawa Timur. Pada mulanya sebagian besar tanahnya tidak sanggup dimanfaatkan. Itu lantaran karena Karanganyar masih merupakan hutan kecil yang banyak dihuni hewan buas. Sementara kehidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan. Mereka menganut kepercayaan yang lebih mendekati Animisme dan Dinamisme. Hal itu terlihat terang contohnya dengan keberadaan beberapa pohon besar yang berdasarkan mereka tidak boleh ditebang. Pohon-pohon itu diyakini sebagai pelindung mereka.


SEJARAH PP NURUL JADID

KH Zaini Mun’im –setelah mendapat restu dan perintah dari KH Syamsul Arifin, ayah KH. As’ad Syamsul Arifin, Sukorejo—memutuskan untuk menetap dan bertempat tinggal bersama keluarganya di desa ini. Sebelum tetapkan untuk bertempat tinggal di desa Karanganyar, KH Zaini Mun’im mengajukan tempat-tempat lainnya dengan membawa pola tanah pada KH Syamsul Arifin. Daerah yang pernah diajukan oleh KH Zaini Mun’im selain tanah desa Karanganyar ini ialah tempat Genggong Timur, dusun Kramat Kraksaan Timur, desa Curahsawo Probolinggo Timur, sebuah dusun di tempat kebun kelapa Jabung, dan dusun Sumberkerang. Setelah diseleksi pola tanahnya oleh KH Syamsul Arifin, maka KH Zaini Mun’im diperintahkan untuk menetap di Desa Karanganyar.

Disamping itu, instruksi lainnya juga mengarah ke Desa Karanganyar. Pertama, ketika KH Zaini Mun’im mengambil pola tanah di Desa Karanganyar, tiba-tiba dia menemukan sarang lebah. Hal ini kata orang-orang waktu sebagai instruksi kalau dia menetap dan mendirikan pondok pesantren di Desa Karanganyar, maka akan banyak santrinya. Kedua, instruksi yang tiba dari KH Hasan Sepuh Genggong. Suatu ketika ketika dia mendatangi suatu pengajian dan melewati desa Karanganyar, dia berkata kepada kusir dokarnya, “di masa mendatang, kalau ada kiai atau ulama yang mau mendirikan pondok di tempat sini (Desa Karanganyar), maka pondok tersebut kelak akan menjadi pondok yang besar, dan santrinya kelak akan melebihi santri saya. Ketiga,adalah instruksi dari alam itu sendiri, di mana kondisi tanahnya yang manis dan duduk masalah air tidak menjadi masalah. Di samping itu Desa Karanganyar merupakan tempat yang jauh dari keramaian kota (Kraksaan), sehingga sangat cocok untuk mendirikan sebuah tempat pendidikan.

Kedatangan KH. Zaini Mun’im pada tanggal 10 Muharram 1948 di desa Karanganyar, awalnya tidak bermaksud untuk mendirikan Pondok Pesantren. Tapi dia mengisolir diri dari keserakahan dan kekejaman kolonial Belanda, dan dia ingin melanjutkan perjalanan ke pedalaman Yogyakarta untuk bergabung dengan teman-temanya.

Sebenarnya, impian KH. Zaini Mun’im dalam menyiarkan agama Islam akan dia salurkan melalui Departemen Agama (Depag). Namun, niat itu menemui kegagalan, alasannya ialah semenjak dia menetap di Karanganyar, dia mendapat titipan (amanat) Allah berupa dua orang santri yang tiba kepada dia untuk berguru ilmu agama. Kedua orang tersebut berjulukan Syafi’uddin berasal dari Gondosuli, Kotaanyar Probolinggo dan Saifuddin dari Sidodadi Kecamatan Paiton, Probolinggo.

***

Pondok Pesantren Nurul Jadid ialah salah satu pesantren yang – ditinjau dari jumlah santri dan kelengkapan lembaganya – termasuk Pondok Pesantren yang besar. Sebagaimana Pondok Pesantren yang lain, tugas yang dijalankan ialah sebagai forum pendidikan, dakwah dan usaha sekaligus sebagai biro perubahan sosial masyarakat, khususnya bagi masyarakat di desa lokasi Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren Nurul Jadid didirikan oleh almarhum KH. Zaini Munim pada tahun 1950. Berlokasi di desa Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Saat ini menempati areal seluas 17 Ha.


2. PENGASUH PONPES NURUL JADID

1. KH. Zaini Mun'im (pengasuh dan pendiri) (alm.)
2. KH. Hasyim Zaini (alm.)
3. KH. Wahid Zaini (alm.)
4. KH. Zuhri Zaini
5. KH. Abdul Haq Zaini (alm.)
6. KH. Khotim Zaini

SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN NURUL JADID

Pondok pesantren Nurul Jadid menganut sistem kombinasi antara sistem modern dan salaf. Seluruh sistem pendidikan yang identik dengan pesantren salaf ada di Nurul Jadid menyerupai Madrasah Diniyah, Ma'had Aly, Pengajian Kitab, tahfidzul Qur'an, dll.

Begitu juga, seluurh sistem yang biasanya identik dengan pesantren modern juga tersebdia di PP Nurul Jadid yakni pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak hingga akademi tinggi.


PENDAFTARAN DAN BIAYA MASUK PONPES NURUL JADID

Pendaftaran

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN PUTERA
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Membayar uang registrasi sebesar Rp. 146.000
3. Membayar uang seragam santri sebesar Rp. 70.000
4. Membayar uang kitab sebesar Rp 54.000
5. Membayar uang kalender sebesar Rp. 20.000
6. Ketika mendaftar wajib berbusana muslim

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN PUTERI (Wilayah Az-Zainiyah)

1. Menyerahkan surat keterangan pindah dari tempat asal.
2. Mengisi formulir pendaftaran.
3. Menyerahkan fotocopy kartu keluarga (KK) dan KTP kedua orang tua.
4. Menyerahkan pas foto 3x4 untuk santri, 3x3 untuk kedua orang bau tanah / wali masing-masing dua lembar.
5. Membayar uang pendaftaran.
6. Ketika mendaftar, santri dan wali berbusana sopan islami.

Waktu dan Tempat Pendaftaran
Pendaftaran santri gres dilaksanakan :
Tempat : di kantor pesantren Wilayah Az-Zainiyah
Waktu : Pagi : Pukul 07.00 s/d 12.00 dan Siang : Pukul 12.00 s/d 17.00

Biaya Pendaftaran
Rincian Administrasi dan Perlengkapan Santri
1. MAP Rp. 7.000,00
2. DAERAH Rp. 5.000,00
3. KIK Rp. 3.000,00
4. PERPUSTAKAAN Rp. 5.000,00
5. DANA OPERASIONAL Rp. 32.000,00
JUMLAH TOTAL Rp. 52.000,00

Perlengkapan Santri
1. MAJMU’ Rp. 4.500,00
2. DIBA’IYAH Rp. 5.500,00
3. MANAQIB Rp. 5.000,00
4. MUNJIYAT Rp. 1.000,00
5. JUZ ‘AMMAH Rp. 1.500,00
6. TASBIH Rp. 1.000,00
7. TUNTUNAN SHOLAT Rp. 2.500,00
8. BLANKO Rp. 2.500,00
9. SURAT IZIN Rp. 2.000,00
10. IKET Rp. 7.000,00
11. BIDAYAH Rp. 5.000,00
12. FATHUL QORIB Rp. 4.000,00
13. SYU’ABUL IMAN Rp. 5.000,00
JUMLAH TOTAL Rp. 52.000,00

Lembaga Pendidikan Non Formal yang Ada di Wilayah Az-Zainiyah
1. Madrasah diniyah An-Nafi’iyah
2. Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ)
a) Program Tahfidzul Qur’an (diasramakan)
b) Program Tahsinul Qur’an (diasramakan)
c) Program Madrasatul Qur’an (diasramakan)
3. Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA)
a) Bahasa Arab (Diasramakan)
b) Bahasa Inggris (Diasramakan)
4. Lembaga Kajian Kitab Al-Khoiriyah (Diasramakan)

Fasilitas Penunjang
1. Perpustakaan
2. Balai Pengobatan Az-Zainiyah (BPA)
3. Keterampilan
4. Wartel
5. Koperasi Barang
6. Koperasi Makan
7. Penginapan Wali Santri (LOSMEN)

Informasi Lain:
- Santri tidak boleh bermeksi dan rok sablex
- Santri tidak boleh baju berbahan kaos, pas body, pendek dan transparan
- Santri wajib menggunakan jilbab rapi (berstek) ketika keluar kamar
- Santri wajib berjilbab rapi dan beriket ketika keluar wilayah
- Wajib menggunakan mukenah terusan
- Santri tidak boleh keras membawa hp dsan modem
- Santri tidak boleh membawa ganjal tidur yang tebal

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN PUTERI (Wilayah Al-Hasimiyah)
1. Mengisi formulir pendaftaran.
2. Menyerahkan foto 3x4 Menyerahkan KTP 1 lembar
3. Membayar uang pendaftaran.
4. Ketika mendaftar, santri dan wali berbusana sopan islami.

Biaya Pendaftaran Wilayah Al-Hasimiyah
1. Administrasi : 51.000
2. Orientasi : 50.000
3. Perlenglapan Santri : 40.000
4. Kerudung Ma’had : 30.000
5. Almari : 100.000
6. Kesehatan : 16.000
7. Pembangunan : 50.000
Jumlah Total : 375.000

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN PUTERI (Fatimatus Zahro’)
1. Mengisi formulir pendaftaran.
2. Menyerahkan foto 3x4, 3 lembar
3. Menyerahkan foto orang bau tanah 2 lembar
4. Menyerahkan KTP kedua orang tua
5. Membayar uang pendaftaran.
6. Ketika mendaftar, santri dan wali berbusana sopan islami.

Biaya Pendaftaran Wilayah Fatimatus Zahro’
1. Majmuk : 4.000
2. Diba’ : 6.500
3. Manaqib : 5.500
4. Ratibul Haddad : 4.000
5. A’malul Yaum : 5.000
6. Tuntunan Sholat : 3.000
7. Surat Izin Pulang : 5.000
8. Orientasi Santri Baru : 50.000
9. Almatri : 15.000
10. Kerudung Ma’had + Iket : 30.000
11. KIS : 10.000
12. Riwayat Almarhumin : 10.000
13. profil : 10.000
14. BP2S : 6.000
15. Pembangunan : 50.000
16. Administrasi : 66.000
Jumlah total : 280.000
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close