Cara Mencabut Kutukan Ibu

 dari empat bersaudara yang semuanya laki Cara Mencabut Kutukan Ibu
SUMPAH SEORANG IBU

Assalamualaikum Ustad,

Saya anak ke 2 dari empat bersaudara yang semuanya laki2. Saya menikah semenjak tahun 1997. Dan selama ijab kabul kami, hampir 80% biaya rumah tangga, saya yang menanggung, alasannya ialah suami saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Tahun 1999 ayah saya meninggal dan ibu saya ikut dengan saya, dan saya harus juga menanggung hidup adik2 saya hingga mereka menikah. Sementara abang saya yang tertua tidak mau tau walau secara financial dia lebih baik dari saya.

TOPIK SYARIAH ISLAM
  1. SUMPAH SEORANG IBU
  2. TAK MAU MEMAAFKAN KESALAHAN
  3. CARA KONSULTASI AGAMA

Saya coba jalani ini semua, alasannya ialah kalau bukan saya, siapa lagi yang akan menopang kehidupan mereka. Namun yang menciptakan saya duka dan merasa tak berdaya adalah, ibu saya sering sekali menyumpahi saya dengan kata2 yang bantu-membantu tidak pantas diucapkan oleh seorang ibu, hanya alasannya ialah saya tidak bisa menawarkan sesuai dengan apa yang diminta, alasannya ialah keterbatasan kemampuan saya, maka sumpah serapah itu akan keluar dari ibu saya,padahal saya selalu berusaha untuk menuruti semua kemauannya dan ibu saya tahu kalo suami saya penghasilannya tidak tetap dan tidak seberapa, dan saya kerja sendiri dari pagi hingga malam.

Pernah suatu hari istri adik saya dongeng bahwa ibu saya marah2 dan menyumpahi saya dengan kalimat "biarin gue sumpahin dia mati ketabrak bis/truk". Subhanallah pak ustad.. betapa perihnya hati saya. Saya bekerja memang memakai motor untuk transportasi. Dan alhamdulillah walau sudah beberapa kali saya mengalami kecelakaan, namun tidak berakibat fatal pada diri saya. Allah masih melindungi saya pak ustad. Sering kali saya mengeluh kepada suami ihwal perilaku ibu saya, suami saya sering kali bilang untuk bersabar alasannya ialah itu merupakan sumur/ladang amal kita diakhirat nanti.

Seiring berjalannya waktu, saya mencoba untuk mengikhlasankan apa yang sudah ibu saya lakukan kepada saya, bukan hanya seringnya menyumpahi saya, tapi banyak hal lainnya yang mustahil saya ungkapkan disini. Saya mohon maaf pak ustad, bukan maksud saya untuk membuka kejelekan ibu saya sendiri, tapi saya tidak berpengaruh menahan ini semua, jujur saya takut dosa dan menjadi anak durhaka,
Namun puncak permasalahannya ialah 3 tahun yang kemudian ketika saya mengundurkan diri dari kawasan saya bekerja, alasannya ialah kondisi saya yang sudah tidak sekuat dulu dan sering sakit sakitan. Waktu itu saya sanggup uang pesangon yang saya simpan dirumah alasannya ialah belum sempat disimpan di bank.Pada ketika saya mau setor ke Bank, ternyata uangnya berkurang, memang tidak banyak, sekitar 200 ribuan. Saya coba menanyakan hal ini baik2 ke ibu saya. saya bilang "mah, uangnya mama ambil ya? ga apa2 kalo memamg mama ambil yang penting mama ngomong aja. (sebelumnya uang saya juga memang sering kali hilang dari dompet atau tas padahal itu bukan murni uang saya pribadi, sementara setiap hari saya selalu kasih uang untuk mama jajan, dan bulanan juga saya kasih, tapi saya tidak mau meributkan soal itu). Namun alasannya ialah ini uang terakhir yang saya punya dan saya sudah tidak bekerja, jadi saya menayakan hal ini ke ibu saya. Dan menyerupai yang sudah saya duga, ibu saya marahnya gak karuan, dan risikonya keluarlah sumpah itu "kamu nuduh2 orang bau tanah ngambil duit, gue sumpahin loe belangsak seumur hidup", dan ketika itu alasannya ialah saya juga sudah merasa sakit, ketika mendengar sumpah itu saya mengucapkan kata Aamiin ya allah (dengan kesungguhan hati), gak apa mama nyumpahin saya belangsak, asal mamah jangan nyesel aja nanti, alasannya ialah mama tinggal dengan saya, jadi kalau hidup saya belangsak alasannya ialah sumpah mama, berarti mama juga akan belangsak hidupnya.

Yang ingin saya tanyakan ialah :

1. Sampai ketika ini ekonomi keluarga saya belum juga membaik, bahkan lebih buruk dari ketika saya masih bekerja, Apakah ini dikarenakan dari sumpah ibu saya terhadap saya 3 tahun yang kemudian pak ustad?

2. Saya sudah memohom ampun pada Allah dan meminta maaf kepada ibu saya, dan ia juga sudah memaafkan dan sudah memohon kepada allah untuk mencabut sumpahnya. Ibu saya juga mengakui kalau dia memang sering mengambil uang saya. Apakah sumpah yang sudah dilontarkan sanggup dicabut kembali ustad?

3. Setiap selesai sholat, saya selalu berdoa semoga suami saya dilancarkan rizkinya, sehingga dia bisa selalu menafkahi kami, istri dan anak2 nya.Apakah ada doa dan amalan lain yang dapa saya lakukan semoga Allah sanggup mengangkat kesulitan ekonomi kami pak ustad.

4. Apa yang harus saya lakukan, semoga saya bisa berpengaruh menjalani kehidupan ini dengan segala cobaan yang datang, Saya tahu bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan saya, namun ketika berhadapan dengan kenyataan, sering kali akidah saya ringkih pak ustad. Kami memang bukan dari keluarga yang taat beragama, alasannya ialah ibu saya seorang mualaf yang masuk islam alasannya ialah menikah dengan ayah saya yang juga tidak paham agama.

Demikian pertanyaan saya, mohon kiranya pak ustad sanggup menawarkan nasehat untuk saya semoga saya tidak salah jalan. Terima kasih atas perhatiannya..

Wassalamualaikum wr wb,


JAWABAN SUMPAH SEORANG IBU


1. Bisa iya bisa tidak. Allah Maha Tahu. Namun yang terpenting dalam hal ini ialah memastikan hal menyerupai itu (melawan orang tua, walaupun orang bau tanah mungkin salah) ialah dihentikan dalam Islam. Ada hadits yang menciptakan kita harus betul-betul hati-hati dalam bersikap pada orang bau tanah di mana Nabi bersabda:

كل الذنوب يؤخر الله ما شاء منها إلى يوم القيامة إلا عقوق الوالدين فإن الله تعالى يعجل لصاحبه في الحياة قبل الممات

Artinya, “Allah SWT akan mengakhirkan jawaban setiap dosa hingga hari final zaman kelak, kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia mempercepat balasannya pada waktu masih hidup atau sebelum meninggal,” (HR Al-Baihaqi).

Jadi, dalam hadis tersebut ditegaskan bahwa perilaku anak menyakiti orang bau tanah itu sudah cukup bagi Allah untuk menghukum si anak dengan atau tanpa sumpah kutukan orang bau tanah yang disakiti. Baca detail: Hukum Taat Orang Tua

2. Meminta maaf yang anda lakukan sudah benar tapi harus ditambah dengan taubat pada Allah. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

Dan langkah ibu memaafkan itu sangat bijaksana. InsyaAllah eksekusi Allah pada Anda sudah dicabut. Kalau kini rejeki anda masih sulit, maka itu bukanlah peristiwa alam bagi anda, tapi sebagai cobaan untuk menguji kesabaran anda. Teruslah berdoa dan mencoba mencari jalan rejeki alternatif yang lain. Akan tiba waktunya anda akan menemukan jalan yang mudah.

3. Baca: Doa Lancar Rejeki https://doaselamatan.blogspot.com/search?q=

4. (a) Selalu berusaha taat perintah Allah dan menjauhi larangannya; (b) selalu penuh harap akan rahmat Allah dengan berusaha dan berdoa. Termasuk berusaha untuk meningkatkan kemampuan anda dan suami di bidang-bidang yang sekiranya sanggup membuka lapangan kerja baru; (c) Membandingkan keadaan diri dengan mereka yang lebih tidak beruntung akan membantu kita untuk bersyukur dan termotivasi dalam menempuh kesulitan hidup.

________________


TAK MAU MEMAAFKAN KESALAHAN

Assalamu’alaikum ustadz,

A pernah membully B sewaktu sekolah dulu. B ialah orang yang baik susila dan agamanya. Suatu hari B pernah menyampaikan sesuatu yang menyakitkan hati A. A jadi benci kepada si B. Lalu A mulai menyampaikan perkataan yang menyakitkan hati B setiap hari. A juga menyampaikan kejelekan B kepada orang sehingga orang-orang membenci B. B berkata kepada A apa salahnya. A kesal alasannya ialah B bahkan tidak tahu salahnya apa.

Suatu hari Si A meminta maaf, namun B menolak. A makin benci kepada si B. Lalu A mengulangi perbuatannya dan bahkan lebih parah dari sebelumnya. A mulai memfitnah B, B mengelak dan bilang itu tidak benar. Namun orang percaya sama A dan B makin dibenci.

1. Apa aturan perbuatan A ini dalam islam?

2. Apakah A salah melaksanakan ini semua alasannya ialah awalnya itu ialah salahnya B mengucap sesuatu yang menyakiti A?

3. Apakah B salah alasannya ialah menolak maaf A, sehingga dendam A jadi makin dendam sama B?

4. Bagaimana dengan orang yang ikut-ikutan A untuk membenci B, apakah mereka sama dengan A?

5. Apakah masuk akal sehabis semua yang A lakukan, si B susah memaafkan A?

6. Jika A hendak meminta maaf lagi kepada B, apa yang harus A lakukan jikalau B menolak lagi?

7. Apa saja yang harus A lakukan supaya B memaafkan A?

JAWABAN

1. Salah. Menyakiti sesamanya ialah berdosa.
2. Haramnya menyekiti sesama bersifat mutlak, baik alasannya ialah memulai atau alasannya ialah balas dendam.
3. Ya, Islam memerintahkan seorang muslim untuk memaafkan.
4. Sama-sama salah.
5. Tidak wajar. Berapapun besar kesalahan, seorang muslim tetap wajib memaafkan. Sebagaimana Allah yang selalu memaafkan hambaNya seberapapun besar dosa hamba tersebut.
6. Jalin komunikasi dengan baik dan intensif. Termasuk meminta dukungan sobat yang bersahabat dengan B.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini:

close