Muslim Fiqih - Sesungguhnya termasuk pesan tersirat dan kesempurnaan Allah SWT Dia mengkhususkan sebagian makhlukNya dengan beberapa keistimewaan. Diantaranya ialah Allah mengkhususkan sebagian bulan dan hari biar menjadi ladang bagi seorang muslim yang ingin menabur benih amal ibadahnya. Menggugah semangat gres dalam beramal, sebagai bekal untuk kampung nan abadi.
Dan para ulama sangat perhatian dalam menulis persoalan ini. Diantara mereka ada yang memiliki karya khusus menyerupai Fadhailil Auqat oleh Imam Baihaqi, Lathaiful Ma'arif oleh al-Hafidz Ibnu Rajab dan selainnya.
Diantara bulan-bulan tersebut ialah Dzul Hijjah, lebih khusus lagi sepuluh hari pertama dan hari Tasyriqnya.
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzul Hijjah
Umur insan seluruhnya ialah animo untuk menjalankan ketaatan dan menuai pahala. Beribadah dan menjalankan ketaatan hingga maut menjemput. Allah SWT berfirman:
"Dan beribadahlah kepada Rabbmu hingga tiba kepadamu yang diyakini (kematian)". (QS. al-Hijr 15: 99)
Makna yang diyakini pada ayat diatas ialah kematian. Demikian penafsiran Salim bin Abdillah bin Umar, Mujahid, Hassan, Qatadah, Abdurrahman bin Zaid dan selain mereka. (Tafsir Ibnu Katsir 4/553)
Oleh alasannya itu wajib bagi setiap muslim memanfaatkan umur dan waktunya sebaik mungkin. Memperbanyak dan memperbagus ibadah serta amalan hingga maut menjemput, lebih-lebih pada bulan dan hari yang penuh keutamaan. Diantara bulan yang telah Allah beri banyak keutamaan ialah bulan Dzul Hijjah. Allah SWT berfirman:
"Demi fajr dan malam yang sepuluh". (QS al-Fajr 89: 1-2)
Imam Ibnu Rajab berkata: "Malam-malam yang sepuluh ialah sepuluh hari Dzul Hijjah. Inilah penafsiran yang benar dari dominan andal tafsir dari kalangan salaf dan selain mereka. Dan penafsiran ini telah shahih pula dari Ibnu Abbas". (Lathaiful Ma'arif hal 470)
Rasulullah SAW bersabda:
"Tiada hari-hari yang amalan shalih didalamnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah". Para shahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali sehabis itu (mati syahid)". (HR Bukhari 969 dan lain-lain, lafadz diatas oleh Tirmidzi 757).
Dalam riwayat yang lain Nabi SAW bersadba:
"Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari al-Adha (Dzul Hijjah). (HR Darimi 1/358 dengan sanad yang hasan).
Ibnu Rajab mengatakan, "Hadits ini memperlihatkan bahwa bersedekah pada sepuluh hari bulan Dzul Hijjah lebih dicintai di sisi Allah daripada bersedekah pada hari-hari yang lain tanpa pengecualian. Apabila bersedekah pada hari-hari itu lebih dicintai Allah maka hal itu lebih utama di sisiNya". (Lathaiful Ma'arif 458)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Keistimewaan sepuluh hari bulan Dzul Hijjah alasannya pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, menyerupai shalat, puasa, shadaqah, haji yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya". (Fathul Bari 2/593)
Amalan Sunnah di Bulan Dzul Hijjah
Dan para ulama sangat perhatian dalam menulis persoalan ini. Diantara mereka ada yang memiliki karya khusus menyerupai Fadhailil Auqat oleh Imam Baihaqi, Lathaiful Ma'arif oleh al-Hafidz Ibnu Rajab dan selainnya.
Diantara bulan-bulan tersebut ialah Dzul Hijjah, lebih khusus lagi sepuluh hari pertama dan hari Tasyriqnya.
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzul Hijjah
Umur insan seluruhnya ialah animo untuk menjalankan ketaatan dan menuai pahala. Beribadah dan menjalankan ketaatan hingga maut menjemput. Allah SWT berfirman:
"Dan beribadahlah kepada Rabbmu hingga tiba kepadamu yang diyakini (kematian)". (QS. al-Hijr 15: 99)
Makna yang diyakini pada ayat diatas ialah kematian. Demikian penafsiran Salim bin Abdillah bin Umar, Mujahid, Hassan, Qatadah, Abdurrahman bin Zaid dan selain mereka. (Tafsir Ibnu Katsir 4/553)
Oleh alasannya itu wajib bagi setiap muslim memanfaatkan umur dan waktunya sebaik mungkin. Memperbanyak dan memperbagus ibadah serta amalan hingga maut menjemput, lebih-lebih pada bulan dan hari yang penuh keutamaan. Diantara bulan yang telah Allah beri banyak keutamaan ialah bulan Dzul Hijjah. Allah SWT berfirman:
"Demi fajr dan malam yang sepuluh". (QS al-Fajr 89: 1-2)
Imam Ibnu Rajab berkata: "Malam-malam yang sepuluh ialah sepuluh hari Dzul Hijjah. Inilah penafsiran yang benar dari dominan andal tafsir dari kalangan salaf dan selain mereka. Dan penafsiran ini telah shahih pula dari Ibnu Abbas". (Lathaiful Ma'arif hal 470)
Rasulullah SAW bersabda:
"Tiada hari-hari yang amalan shalih didalamnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah". Para shahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali sehabis itu (mati syahid)". (HR Bukhari 969 dan lain-lain, lafadz diatas oleh Tirmidzi 757).
Dalam riwayat yang lain Nabi SAW bersadba:
"Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari al-Adha (Dzul Hijjah). (HR Darimi 1/358 dengan sanad yang hasan).
Ibnu Rajab mengatakan, "Hadits ini memperlihatkan bahwa bersedekah pada sepuluh hari bulan Dzul Hijjah lebih dicintai di sisi Allah daripada bersedekah pada hari-hari yang lain tanpa pengecualian. Apabila bersedekah pada hari-hari itu lebih dicintai Allah maka hal itu lebih utama di sisiNya". (Lathaiful Ma'arif 458)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Keistimewaan sepuluh hari bulan Dzul Hijjah alasannya pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, menyerupai shalat, puasa, shadaqah, haji yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya". (Fathul Bari 2/593)
Amalan Sunnah di Bulan Dzul Hijjah
Sesungguhnya mendapati sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ialah nikmat yang besar dari nikmat-nikmat Allah. Manis dan nikmatnya hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang shalih dan bersungguh-sungguh pada hari-hari tersebut. Semestinya setiap muslim menambah kesungguhannya dalam menjalankan ketaatan pada bulan ini.
Abu Utsman al-Hindi ra. berkata: "Para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama. Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama pada bulan Dzul Hijjah, dan sepuluh hari pertama bulan Muharram". (Lathaiful Maarif 39).
Bahkan Sa'id bin Jubair apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah dia sangat bersungguh-sungguh dalam beramal, hingga tidak ada yang sanggup menandinginya.
Berikut ini amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Dzul Hijjah:
1. Puasa
Disunnahkan puasa sembilan hari pertama pada bulan Dzul Hijjah, alasannya puasa termasuk amalan shalih yang dianjurkan pada bulan ini. Ummul Mu'minin Hafsah ra menuturkan:
Adalah nabi puasa Asyura (tanggal 10 Muharram), sembilan hari pertama bulan Dzul Hijjah, dan tiga hari pada setiap bulan". (HR Nasa'i 2372, Ahmad 5/271, Baihaqi 4/284.
2. Takbir.
Termasuk amalan shalih pada hari-hari ini ialah memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, istighfar dan do'a. Dzikir sangat dianjurkan pada seluruh waktu dan setiap keadaan, kecuali keadaan yang dilarang. Allah SWT berfirman:
"Ingatlah Allah di waktu bangun di waktu duduk dan di waktu berbaring". (QS an-Nisa 4: 103)
Imam Ibnu Katsir berkata: "Yaitu pada seluruh keadaan kalian".
3. Haji
Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji berdasarkan cara dan tuntunan yang disyariatkan, insya Allah dia termasuk dalam kandungan sabda Nabi yang berbunyi:
"Umrah ke umrah ialah penghapus dosa diantara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada jawaban baginya kecuali surga". (HR Bukhari 1683, Muslim 1349).
Haji mabrur ialah haji yang sesuai dengan tuntunan syar'i, menyempurnakan hukum-hukumnya, mengerjakan dengan penuh kesempurnaan dan lepas dari dosa serta terhiasi dengan amalan shalih dan kebaikan. (Fathul Bari 3/382)
4. Memperbanyak Amal Shalih
Termasuk pesan tersirat Allah, Dia mengakibatkan media bersedekah tidak hanya pada satu amalan saja. Bagi yang tidak bisa haji, jangan bersedih, alasannya disana masih banyak amalan shalih yang pahalanya tetap ranum dan siap dipetik pada bulan ini.
Diantara misalnya shalat sunnah, dzikir, shadaqah, berbakti pada orang tua, amar ma'ruf nahi mungkar, menyambung tali persaudaraan, dan banyak sekali macam amalan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang shalat Shubuh berjama'ah kemudian duduk berdikir hingga terbit matahari, sehabis itu dia shalat dua rakaat, maka baginya pahala menyerupai pahala haji dan umrah." Perawi berkata: Rasulullah SAW berkata: "Sempurna, sempurna, sempurna". (HR Tirmidzi 586. Hadits hasan).
Ini ialah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah ialah pemberi nikmat, memberi keutamaan sesuai kehendakNya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang sanggup menentang hukumnya dan tidak ada yang sanggup menolak keutamaanNya.
5. Berqurban
Berqurban termasuk amalan yang disunnahkan pada bulan ini. Yaitu pada hari-hari yang telah ditentukan, sehabis melaksanakan shalat Idul Adha hingga selesai hari Tasyriq yaitu 13 Dzul Hijjah.
6. Taubat
Taubat ialah kembali kepada Allah dari kasus yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kasus yang Dia senangi, meratapi atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, alasannya dia tidak tahu kapan maut akan menjemput. Dan juga perbuatan buruk biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan buruk yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh
keutamaan, maka dosanya akan besar, sesuai dengan kutamaan waktu dan tempatnya.
Hari Raya Qurban
Hari nahr (menyembelih qurban) ialah hari yang agung, alasannya dia merupakan hari haji akbar. Dari Ibnu Umar bahu-membahu Rasulullah SAW bersabda:
"Hari haji akbar ialah hari Nahr". (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Dan juga merupakan hari yang utama dalam setahun. Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah ialah hari Nahr (menyembelih) kemudian hari qarr." (HR Abu Daud 1765).
Imam Ibnu Atsir berkata: "Hari Qarr ialah besoknya hari nahr, yaitu sebelas Dzul Hijjah, dinamakan demikian alasannya insan pada tanggal tersebut menetap di Mina (an-Nihayah 4/37).
Hari raya qurban lebih utama daripada hari raya idul fitri, alasannya hari raya qurban ada pelaksanaan shalat dan menyembelih (Lathaiful Maarif hal 318). Alasan yang lain bahwa hari raya qurban terkumpul padanya keutamaan waktu dan daerah serta sebelumnya hari Arafah dan setelahnya hari tasyriq.
Amalan apa saja yang dianjurkan pada hari ini? Pertama shalat hari raya (Ied), kedua
menyembelih qurban.
Hari-hari Tasyriq
Hari tasyriq ialah hari ke-11, 12, dan 13 bulan Dzul Hijjah. Dinamakan hari tasyriq alasannya insan pada hari itu membagi-bagikan sembelihan dan hadiah. Hari Tasyriq merupakan hari yang memiliki keutamaan. Allah SWT berfirman:
"Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang". (QS. al-Baqarah 2: 203)
Imam al-Qurthubi mengatakan: "Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa hari yang berbilang pada ayat ini ialah hari-hari Mina yaitu hari tasyriq". (Tafsir al-Qurthubi 3/3)
Mengenai hari tasyriq Rasulullah SAW bersabda:
"Hari tasyriq ialah hari untuk makan, minum dan berdzikir". (HR Muslim 1141)
Hadits ini memperlihatkan klarifikasi kita dua perkara:
1. Hari tasyriq ialah hari untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Tidak mengapa mengadakan perkumpulan yang bermanfaat, menghidangkan makanan terutama daging, selama tidak menghamburkan harta.
2. Bahwa hari ini juga merupakan hari untuk memperbanyak dzikir secara mutlak pada hari-hari tasyriq.
Ibnu Umar bertakbir di Mina pada hari-hari tasyriq setiap selesai shalat, ditempat tidurnya, daerah duduk dan di jalan. (Fathul Bari 2/461)
Demikian pula dzikir dan bertakbir dikala menyembelih qurban, dzikir, dan berdoa dikala makan dan minum, alasannya hari tasyriq ialah hari makan dan minum. Dzikir dikala melempar jumrah pada setiap kali lemparan bagi para jamah haji.
Imam Ibnu Rajab berkata: "Sabda Nabi "Sesungguhnya hari tasyriq ialah hari makan, minum dan dzikrullah" terdapat instruksi bahwa makan dan minum pada hari raya hanyalah untuk membantu berdzikir kepada Allah, dan hal itu merupakan kesempurnaan dalam mensyukuri nikmat, yaitu mensyukuri dengan ketaatan.
Barangsiapa yang memohon dukungan dengan nikmat Allah untuk mengerjakan maksiat, maka berarti dia telah mengingkari nikmat Allah". (Lathaiful Ma'arif hal 332).
Abu Utsman al-Hindi ra. berkata: "Para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama. Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama pada bulan Dzul Hijjah, dan sepuluh hari pertama bulan Muharram". (Lathaiful Maarif 39).
Bahkan Sa'id bin Jubair apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah dia sangat bersungguh-sungguh dalam beramal, hingga tidak ada yang sanggup menandinginya.
Berikut ini amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Dzul Hijjah:
1. Puasa
Disunnahkan puasa sembilan hari pertama pada bulan Dzul Hijjah, alasannya puasa termasuk amalan shalih yang dianjurkan pada bulan ini. Ummul Mu'minin Hafsah ra menuturkan:
Adalah nabi puasa Asyura (tanggal 10 Muharram), sembilan hari pertama bulan Dzul Hijjah, dan tiga hari pada setiap bulan". (HR Nasa'i 2372, Ahmad 5/271, Baihaqi 4/284.
2. Takbir.
Termasuk amalan shalih pada hari-hari ini ialah memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, istighfar dan do'a. Dzikir sangat dianjurkan pada seluruh waktu dan setiap keadaan, kecuali keadaan yang dilarang. Allah SWT berfirman:
"Ingatlah Allah di waktu bangun di waktu duduk dan di waktu berbaring". (QS an-Nisa 4: 103)
Imam Ibnu Katsir berkata: "Yaitu pada seluruh keadaan kalian".
3. Haji
Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji berdasarkan cara dan tuntunan yang disyariatkan, insya Allah dia termasuk dalam kandungan sabda Nabi yang berbunyi:
"Umrah ke umrah ialah penghapus dosa diantara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada jawaban baginya kecuali surga". (HR Bukhari 1683, Muslim 1349).
Haji mabrur ialah haji yang sesuai dengan tuntunan syar'i, menyempurnakan hukum-hukumnya, mengerjakan dengan penuh kesempurnaan dan lepas dari dosa serta terhiasi dengan amalan shalih dan kebaikan. (Fathul Bari 3/382)
4. Memperbanyak Amal Shalih
Termasuk pesan tersirat Allah, Dia mengakibatkan media bersedekah tidak hanya pada satu amalan saja. Bagi yang tidak bisa haji, jangan bersedih, alasannya disana masih banyak amalan shalih yang pahalanya tetap ranum dan siap dipetik pada bulan ini.
Diantara misalnya shalat sunnah, dzikir, shadaqah, berbakti pada orang tua, amar ma'ruf nahi mungkar, menyambung tali persaudaraan, dan banyak sekali macam amalan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang shalat Shubuh berjama'ah kemudian duduk berdikir hingga terbit matahari, sehabis itu dia shalat dua rakaat, maka baginya pahala menyerupai pahala haji dan umrah." Perawi berkata: Rasulullah SAW berkata: "Sempurna, sempurna, sempurna". (HR Tirmidzi 586. Hadits hasan).
Ini ialah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah ialah pemberi nikmat, memberi keutamaan sesuai kehendakNya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang sanggup menentang hukumnya dan tidak ada yang sanggup menolak keutamaanNya.
5. Berqurban
Berqurban termasuk amalan yang disunnahkan pada bulan ini. Yaitu pada hari-hari yang telah ditentukan, sehabis melaksanakan shalat Idul Adha hingga selesai hari Tasyriq yaitu 13 Dzul Hijjah.
6. Taubat
Taubat ialah kembali kepada Allah dari kasus yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kasus yang Dia senangi, meratapi atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, alasannya dia tidak tahu kapan maut akan menjemput. Dan juga perbuatan buruk biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan buruk yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh
keutamaan, maka dosanya akan besar, sesuai dengan kutamaan waktu dan tempatnya.
Hari Raya Qurban
Hari nahr (menyembelih qurban) ialah hari yang agung, alasannya dia merupakan hari haji akbar. Dari Ibnu Umar bahu-membahu Rasulullah SAW bersabda:
"Hari haji akbar ialah hari Nahr". (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Dan juga merupakan hari yang utama dalam setahun. Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah ialah hari Nahr (menyembelih) kemudian hari qarr." (HR Abu Daud 1765).
Imam Ibnu Atsir berkata: "Hari Qarr ialah besoknya hari nahr, yaitu sebelas Dzul Hijjah, dinamakan demikian alasannya insan pada tanggal tersebut menetap di Mina (an-Nihayah 4/37).
Hari raya qurban lebih utama daripada hari raya idul fitri, alasannya hari raya qurban ada pelaksanaan shalat dan menyembelih (Lathaiful Maarif hal 318). Alasan yang lain bahwa hari raya qurban terkumpul padanya keutamaan waktu dan daerah serta sebelumnya hari Arafah dan setelahnya hari tasyriq.
Amalan apa saja yang dianjurkan pada hari ini? Pertama shalat hari raya (Ied), kedua
menyembelih qurban.
Hari-hari Tasyriq
Hari tasyriq ialah hari ke-11, 12, dan 13 bulan Dzul Hijjah. Dinamakan hari tasyriq alasannya insan pada hari itu membagi-bagikan sembelihan dan hadiah. Hari Tasyriq merupakan hari yang memiliki keutamaan. Allah SWT berfirman:
"Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang". (QS. al-Baqarah 2: 203)
Imam al-Qurthubi mengatakan: "Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa hari yang berbilang pada ayat ini ialah hari-hari Mina yaitu hari tasyriq". (Tafsir al-Qurthubi 3/3)
Mengenai hari tasyriq Rasulullah SAW bersabda:
"Hari tasyriq ialah hari untuk makan, minum dan berdzikir". (HR Muslim 1141)
Hadits ini memperlihatkan klarifikasi kita dua perkara:
1. Hari tasyriq ialah hari untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Tidak mengapa mengadakan perkumpulan yang bermanfaat, menghidangkan makanan terutama daging, selama tidak menghamburkan harta.
2. Bahwa hari ini juga merupakan hari untuk memperbanyak dzikir secara mutlak pada hari-hari tasyriq.
Ibnu Umar bertakbir di Mina pada hari-hari tasyriq setiap selesai shalat, ditempat tidurnya, daerah duduk dan di jalan. (Fathul Bari 2/461)
Demikian pula dzikir dan bertakbir dikala menyembelih qurban, dzikir, dan berdoa dikala makan dan minum, alasannya hari tasyriq ialah hari makan dan minum. Dzikir dikala melempar jumrah pada setiap kali lemparan bagi para jamah haji.
Imam Ibnu Rajab berkata: "Sabda Nabi "Sesungguhnya hari tasyriq ialah hari makan, minum dan dzikrullah" terdapat instruksi bahwa makan dan minum pada hari raya hanyalah untuk membantu berdzikir kepada Allah, dan hal itu merupakan kesempurnaan dalam mensyukuri nikmat, yaitu mensyukuri dengan ketaatan.
Barangsiapa yang memohon dukungan dengan nikmat Allah untuk mengerjakan maksiat, maka berarti dia telah mengingkari nikmat Allah". (Lathaiful Ma'arif hal 332).
Buat lebih berguna, kongsi: