Kumpulan Hadist Nabi Tentang Keutamaan Sedekah - Sedekah/shodaqoh yaitu amal perbuatan baik yang diajarkan oleh islam. sedekah sendiri bermacam macam bentuknya, mulai dari berupa pemberian harta benda kepada muslim lainnya hingga senyum kepada sesama muslim pun dianggap sedekah. proposal bersedekah sendiri sudah banyak tertuang dalil dalil dalam ayat Al-Quran dan hadist hadits sedekah yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dimana kita selalu dianjurkan untuk selalu bersedekah dalam keadaan apapun.
Jika kita bicara manfaat dan faedahnya, maka keutamaan bersedekah sangat besar dan tidak terhitung lagi manfaatnya untuk kita. meski kita mengeluarkan sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, namun hakikatnya apa yang kita sanggup dari sedekah kita berlipat lipat dari yang kita keluarkan dan berikan. bahkan dikatakan bahwa sedekah tidak mengurangi sedikitpun apa yang kita punya.
Yang ada malah menambah kepunyaan kita. hanya saja satu hal yang mesti diperhatikan yaitu semoga kita selalu lapang dada semata mata hanya lantaran ALLAH SWT ketika mengeluarkan sedekah. Banyak sekali dalil hadits perihal sedekah yang menjelaskan bagaimana manfaat dan keutamaan bersedekah.
Jika anda mengetahui dan benar benar meyakini pesan yang tersirat dan fadilah dibalik sedekah yang kita keluarkan di jalan ALLAH SWT, maka sudah seharusnya bagi kita kaum muslimin untuk senantiasa berlomba lomba dalam bersedekah. ini dikarenakan tidak ada kerugian sedikitpun bagi orang yang bersedekah, melainkan laba dunia dan alam abadi yang didapat.
Sedekah bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan contohnya orang orang miskin, anak yatim, amal ke masjid hingga kepada keluarga sendiri. Dan untuk menunmbuhkan semangat dalam bersedekah, kiranya kita perlu melihat dalil hadits perihal keutamaan sedekah ini. Agar kita tahu apa manfaat dan pesan yang tersirat bersedekah berdasarkan islam.
Baca Juga : Surat Al Bayyinah
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai hal hal yang berkaitan dengan sedekah mirip pahala/ganjaran dan keutamannya serta untuk memotivasi kita semoga selalu bersedekah. maka kami rangkum dibawah ini daftar kumpulan hadist perihal sedekah jariyah lengkap . . .
Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah mirip dua orang yang mempunyai baju besi, yang bila digunakan menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia mencicipi setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Ada 3 hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan tragedi alam dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”(HR. Ath-Thabrani)
Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
Yang sanggup menolak takdir ialah doa dan yang sanggup memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik pria maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika kita bicara manfaat dan faedahnya, maka keutamaan bersedekah sangat besar dan tidak terhitung lagi manfaatnya untuk kita. meski kita mengeluarkan sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, namun hakikatnya apa yang kita sanggup dari sedekah kita berlipat lipat dari yang kita keluarkan dan berikan. bahkan dikatakan bahwa sedekah tidak mengurangi sedikitpun apa yang kita punya.
Yang ada malah menambah kepunyaan kita. hanya saja satu hal yang mesti diperhatikan yaitu semoga kita selalu lapang dada semata mata hanya lantaran ALLAH SWT ketika mengeluarkan sedekah. Banyak sekali dalil hadits perihal sedekah yang menjelaskan bagaimana manfaat dan keutamaan bersedekah.
Jika anda mengetahui dan benar benar meyakini pesan yang tersirat dan fadilah dibalik sedekah yang kita keluarkan di jalan ALLAH SWT, maka sudah seharusnya bagi kita kaum muslimin untuk senantiasa berlomba lomba dalam bersedekah. ini dikarenakan tidak ada kerugian sedikitpun bagi orang yang bersedekah, melainkan laba dunia dan alam abadi yang didapat.
Sedekah bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan contohnya orang orang miskin, anak yatim, amal ke masjid hingga kepada keluarga sendiri. Dan untuk menunmbuhkan semangat dalam bersedekah, kiranya kita perlu melihat dalil hadits perihal keutamaan sedekah ini. Agar kita tahu apa manfaat dan pesan yang tersirat bersedekah berdasarkan islam.
Baca Juga : Surat Al Bayyinah
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai hal hal yang berkaitan dengan sedekah mirip pahala/ganjaran dan keutamannya serta untuk memotivasi kita semoga selalu bersedekah. maka kami rangkum dibawah ini daftar kumpulan hadist perihal sedekah jariyah lengkap . . .
Kumpulan Hadist Tentang Sedekah
Dari Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, dia bangun dan berjalan dengan cepat melewati pundak orang-orang, kemudian dia masuk ke kamar salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat sikap dia saw. Ketika Rasulullah saw. keluar, dia mencicipi bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, kemudian dia bersabda, ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika saya ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh lantaran itu, saya memerintahkan semoga emas itu segera dibagi-bagikan.” (HR.Bukhari).Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah mirip dua orang yang mempunyai baju besi, yang bila digunakan menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia mencicipi setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Ada 3 hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan tragedi alam dan merahasiakan shodaqah (yang kita keluarkan).”(HR. Ath-Thabrani)
Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
Yang sanggup menolak takdir ialah doa dan yang sanggup memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik pria maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda, "Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham". Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi (S.A.W.) menjawab, "Seorang mempunyai (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi mempunyai harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (HR. An-Nasaa'i)
Sedekah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan ketika maut (Sakratulmaut).
Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan menjadi sedekah.”( HR. Ibnu Majah )
Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)." (H.R. Bukhari - Muslim)
dihentikan hasad/iri kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudia ia belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), pasti Aku memperlihatkan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
Orang yang mengusahakan pemberian (pertolongan) bagi janda dan orang miskin menyerupai berjihad di jalan Allah dan menyerupai orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga menyerupai orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ lantaran Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (HR. Muslim)
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
Barangsiapa yang menginfaqkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT maka Allah akan melipatgandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebbaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya).”( HR. Ahmad )
Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) yaitu sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa mitra dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
Naungan bagi seorang mukmin pada hari final zaman yaitu sodaqohnya. (HR. Ahmad)
Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak mempunyai sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya kemudian bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa yang kau nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap masakan ke verbal isterimu. (HR. Bukhari)
Ada satu cerita pada zaman Nabi (S.A.W.) yang mana seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di ketika orang-orang bekerja. Ketika ditanya oleh Nabi (S.A.W.), orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang. Yang menarik yaitu Nabi (S.A.W.) mengajarkan dia sebuah doa, yang mana doa tersebut tidak menyebut sama sekali "Bukakanlah pintu rezeki" atau "Perbanyaklah rezeki saya sehingga bisa membayar hutang". Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi (S.A.W.) yaitu meminta proteksi dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadits-hadits di atas menjelaskan perihal doa ini, bahwa ke-tidak-pelitan seseorang untuk bersedekah membuka pintu rezeki orang tersebut.
Doa tersebut adalah: "Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil (pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang."
Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga erat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang mempunyai (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi mempunyai harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i)
Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya mirip anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
“Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, bila tidak ada yang disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekkerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah berzakat kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang jelek dan itulah sudah merupakan sedekah.”
Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan ketika maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois
Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari final zaman dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua pengecap yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, saya pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Sekian mengenai kumpulan hadist perihal sedekah jariyah lengkap. sehabis mengetahui bagaimana hebatnya keajaiban sedekat melalui hadist hadits sedekah diatas, semoga bisa menciptakan kita ringan dalam mengeluarkan harta kita untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. lantaran akhir pahala dari ALLAH SWT jelasnya tak bisa kita hitung hitung lagi. wallau a'lam.
Sedekah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan ketika maut (Sakratulmaut).
Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan menjadi sedekah.”( HR. Ibnu Majah )
Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)." (H.R. Bukhari - Muslim)
dihentikan hasad/iri kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudia ia belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), pasti Aku memperlihatkan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
Orang yang mengusahakan pemberian (pertolongan) bagi janda dan orang miskin menyerupai berjihad di jalan Allah dan menyerupai orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga menyerupai orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ lantaran Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (HR. Muslim)
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
Barangsiapa yang menginfaqkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT maka Allah akan melipatgandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebbaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya).”( HR. Ahmad )
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kau bersodaqoh hendaklah kau sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan ketika kau takut gulung tikar tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan gres kau berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, “Wahai anak Adam, seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu jelek bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (HR. Muslim)
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
“Pada tiap hari di kala matahari terbit, tiap jiwa diwajibkan bersedekah.”Bertanya Abu Dzar: “Bagaimana kami bersedekah sedang kami tidak mempunyai harta?” Rasulullah menjawab: “Di antara pintu-pintu sedekah, ialah bertakbir, bertasbih, bertahmid, bertasyahud, beristighfar, berzakat ma’ruf bernahi mungkar, menyingkirkan rintangan-rintangan di jalan yang dilalui orangseperti duri, tulang dan kerikil dan menuntun orang buta, memberi pengertian kepada orang yang tuli dan bisu hingga mengerti, memberi petunjuk kepada orang yang mencari sesuatu yang engkau tahu tempatnya, mendatangi orang yang mminta tolong yang susah, payah dan lemah dengan menyingsing baju dan betis, semuanya itu yaitu merupakan sedekah bagi dirimu.”
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.(HR. Ath-Thabrani)
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah (S.A.W.), "Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi (S.A.W.) menjawab, "Saat kau bersedekah hendaklah kau sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan ketika kau takut gulung tikar tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan gres kau berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
Senyum kalian bagi saudaranya yaitu sedekah, beramar ma’ruf dan nahi munkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian memperlihatkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR. Tirmizi dan Abu Dzar)
“Tidak seorangpun yang menyedekahkan hartanya yang halal dimana Allah menerimanya dengan kananNya (dengan baik), walaupun sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma tersebut akan bertambah besar di tangan Allah Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Demikian Allah memelihara sedekahmu, sebagaimana halnya kau memelihara anak kambing dan unta (semakin hari semakin besar).” ( HR. Muslim )
Ada tiga perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi berkurang alasannya disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan," (H.R. Tirmidzi, dari Abu Kabsyah, yaitu Umar bin Sa'ad al-Anmari r.a.)
Dari Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, “Wahai anak Adam, seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu jelek bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (HR. Muslim)
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
“Pada tiap hari di kala matahari terbit, tiap jiwa diwajibkan bersedekah.”Bertanya Abu Dzar: “Bagaimana kami bersedekah sedang kami tidak mempunyai harta?” Rasulullah menjawab: “Di antara pintu-pintu sedekah, ialah bertakbir, bertasbih, bertahmid, bertasyahud, beristighfar, berzakat ma’ruf bernahi mungkar, menyingkirkan rintangan-rintangan di jalan yang dilalui orangseperti duri, tulang dan kerikil dan menuntun orang buta, memberi pengertian kepada orang yang tuli dan bisu hingga mengerti, memberi petunjuk kepada orang yang mencari sesuatu yang engkau tahu tempatnya, mendatangi orang yang mminta tolong yang susah, payah dan lemah dengan menyingsing baju dan betis, semuanya itu yaitu merupakan sedekah bagi dirimu.”
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.(HR. Ath-Thabrani)
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah (S.A.W.), "Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi (S.A.W.) menjawab, "Saat kau bersedekah hendaklah kau sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan ketika kau takut gulung tikar tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan gres kau berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
Senyum kalian bagi saudaranya yaitu sedekah, beramar ma’ruf dan nahi munkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian memperlihatkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR. Tirmizi dan Abu Dzar)
“Tidak seorangpun yang menyedekahkan hartanya yang halal dimana Allah menerimanya dengan kananNya (dengan baik), walaupun sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma tersebut akan bertambah besar di tangan Allah Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Demikian Allah memelihara sedekahmu, sebagaimana halnya kau memelihara anak kambing dan unta (semakin hari semakin besar).” ( HR. Muslim )
Ada tiga perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi berkurang alasannya disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan," (H.R. Tirmidzi, dari Abu Kabsyah, yaitu Umar bin Sa'ad al-Anmari r.a.)
Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) yaitu sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa mitra dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
Naungan bagi seorang mukmin pada hari final zaman yaitu sodaqohnya. (HR. Ahmad)
Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak mempunyai sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya kemudian bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa yang kau nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap masakan ke verbal isterimu. (HR. Bukhari)
Ada satu cerita pada zaman Nabi (S.A.W.) yang mana seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di ketika orang-orang bekerja. Ketika ditanya oleh Nabi (S.A.W.), orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang. Yang menarik yaitu Nabi (S.A.W.) mengajarkan dia sebuah doa, yang mana doa tersebut tidak menyebut sama sekali "Bukakanlah pintu rezeki" atau "Perbanyaklah rezeki saya sehingga bisa membayar hutang". Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi (S.A.W.) yaitu meminta proteksi dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadits-hadits di atas menjelaskan perihal doa ini, bahwa ke-tidak-pelitan seseorang untuk bersedekah membuka pintu rezeki orang tersebut.
Doa tersebut adalah: "Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil (pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang."
Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga erat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang mempunyai (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi mempunyai harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i)
Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya mirip anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
“Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, bila tidak ada yang disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekkerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah berzakat kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang jelek dan itulah sudah merupakan sedekah.”
Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan ketika maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois
Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari final zaman dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua pengecap yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, saya pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Sekian mengenai kumpulan hadist perihal sedekah jariyah lengkap. sehabis mengetahui bagaimana hebatnya keajaiban sedekat melalui hadist hadits sedekah diatas, semoga bisa menciptakan kita ringan dalam mengeluarkan harta kita untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. lantaran akhir pahala dari ALLAH SWT jelasnya tak bisa kita hitung hitung lagi. wallau a'lam.
Buat lebih berguna, kongsi: