Doa Nurbuat

  Karena ada beberapa blog yang membahas kesesatan do Doa Nurbuat

Asalamu'alaikum.. Pak saya mau tanya,

1). Benarkah do'a nurbuat itu sesat? Karena ada beberapa blog yang membahas kesesatan do'a nurbuat, alasan'a do'a nurbuat sudah di rubah teksnya dan do'a nurbuat bnyak versinyaa. Dan Saya juga mengamalkan do'a nurbuat, tapi sesudah membaca di blog saya jadi ragu2 tuk mengamalkannya lagi.

2). Benarkah berdo'a meminta panjang umur itu dilarang?

DAFTAR ISI
  1. Apa itu Doa Nurbuat?
  2. Dalil Dasar Doa Nurbuat?
  3. Hukum Doa Nurbuat dan Doa Lain yang Bukan dari Alquran dan Hadits
  4. Teks Bacaan Doa Nurbuat
  5. Hukum Doa Minta Panjang Umur

APA ITU DOA NURBUAT?

Doa Nurbuat mungkin berasal dari kata bahasa Arab Nurun Nubuwwah (Arab, نور النبوة )
atau cahaya kenabian. Nurbuat yaitu doa yang dipercaya mempunyai banyak khasiat antara lain mirip Dapat disayangi oleh musuh, bila dibaca ketika hendak keluar rumah. Dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan ancaman lainnya, bila ditulis kemudian disimpan di dalam rumah, dll.

Doa Nurbuat biasa terdapat dalam kumpulan doa Majmuk Syarih (مجموع شريف) yang biasa menjadi buku pegangan para santri.

DALIL DASAR DOA NURBUAT

Sebagian kecil yakni beberapa kalimat pertama dari doa nurbuat sepertinya berasal dari hadits Jibril yang mengajarkan Nabi doa untuk mengobati mata kedua cucunya Hasan dan Husain menurut hadits riwayat Ibnu Asakir di bawah.

- Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Kathir meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Asakir :
عن علي – رضي الله عنه - : ( أن جبريل أتى النبي صلى الله عليه وسلم فوافقه مغتماً فقال : يا محمد ، ما هذا الغم الذي أراه في وجهك ؟ قال " الحسن والحسين أصابتهما عين " قال : صدِّق بالعين ، فإن العين حق ، أفلا عوذتهما بهؤلاء الكلمات ؟ قال : " وما هن يا جبريل " قال : قل اللهم ذا السلطان العظيم ، ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس
فقالها النبي صلى الله عليه وسلم فقاما يلعبان بين يديه ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : " عوّذوا أنفسكم ونساءكم وأولادكم بهذا التعويذ ، فإنه لم يتعوذ المتعوذون بمثله

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib bahwa malaikat Jibril tiba pada Nabi yang sedang tampak sedih. Jibril bertanya: Wahai Muhammad, kenapa wajahmu tampak sedih? Nabi menjawab: Hasan dan Husain sedang sakit mata. Jibril berkata: sembuhkan matanya alasannya mata punya hak. Apakah kau tidak mendoakan keduanya dengan kalimat-kalimat itu? Nabi bertanya: Kalimat apa? Jibril menjawab: Katakan "اللهم ذا السلطان العظيم ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس"
Kemudian Nabi mengucapkan doa tersebut maka Hasan dan Husain pribadi sanggup bangkit dan bermain di sekitar Nabi. Nabi bersabda: mintalah santunan untuk dirimu, istrimu dan anak-anakmu dengan doa ini.

- Namun ada perbedaan sedikit yaitu pada kata "dza" pada hadits dan "dzi" pada doa Nurbuat yang walaupun tidak merubah makna akan tetapi secara gramatika bahasa Arab kurang tepat walaupun sanggup saja dengan mengira-ngira abjad jar.

- Karena doa Nurbuat disebut juga dengan doa Jibril, maka kemungkinan ulama pertama yang memperkenalkan doa ini mengambilnya dari hadits di atas yang kemudian ditambah sendiri dengan bacaan yang lain.

- Dapatlah disimpulkan bahwa doa Nurbuat yaitu sebagiannya menurut hadits riwayat Ibnu Asakir sedangkan sebagian teks yang lain tidak berdasar hadits (tidak maktsurah)

HUKUM DOA NURBUAT DAN DOA LAIN YANG BUKAN DARI NABI

Menanyakan aturan doa Nurbuat bahwasanya sama dengan menanyakan pertanyaan umum mirip ini: Bolehkah membaca doa yang tidak atau bukan berasal dari Nabi? Menurut Al-Manawi dalam kitab Faidhul Qadir hukumnya boleh akan tetapi doa yang berasal dari Nabi lebih utama.
ويسن لهم الدعاء له بحضرته وفي غيبته بالمأثور وبغيره، والمأثور أفضل
Artinya: Dan disunnahkan bagi mereka berdoa untuknya (orang yang meninggal) di dekatnya atau dari jauh dengan doa ma'tsur (berasal dari nash Alquran atau hadits) atau dengan doa yang lain (buatan sendiri). Namun doa ma'tsur lebih utama.

Yang terpenting dalam doa tersebut tidak mengandung kalimat yang bertentangan dengan syariah.

Untuk doa ketika di dalam shalat 5 waktu (bukan sesudah atau sebelum shalat), terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama perihal boleh tidaknya doa yang berasal dari Alquran dan hadits (ma'tsuroh) dan yang bukan berasal dari Alquran dan hadtis. Rinciannya sebagai berikut:

Pertama, doa yang berasal dari Alquran dan hadits hukumnya boleh secara ijmak (kesepakatan) ulama kecuali pendapat Nakha'i dan Thawus dan sebagian pendapat dalam madzhab Hanafi yang hanya membolehkan doa yang berasal dari Alquran saja.

Kedua, doa yang berasal dari para Sahabat dan kalangan salaf as-shalih hukumnya sama dengan yang pertama yakni boleh kecuali pendapat Nakha'i dan Thawus.

Ketiga, doa yang ibarat doa ma'tsur ada perbedaan ulama antara yang membolehkan dan tidak.

Intinya, bahkan dalam shalat pun boleh seorang muslim berdoa dengan doa yang bukan berasal dari Alquran dan hadits asalnya doanya untuk kebaikan baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.

Apalagi, kalau doa itu di luar shalat mirip doa Nurbuat dan yang lain.

TEKS BACAAN DOA NURBUAT


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَاَفْضَلُ الصَّلاَةِ وَاَتَمُّ التَّسْلِيْمِ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَليٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Artinya: Ya Allah, Zat Yang mempunyai kekuasaan yang agung, yang mempunyai anugerah yang terdahulu, mempunyai wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata insan dan jin.

Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kau dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a Luqmanul Hakim dan mewariskan Sulaiman bin Daud A.S. Allah yaitu Zat Yang Maha Pengasih lagi mempunyai singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia, dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam A.S., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah: “Yang haq telah tiba dan yang batil telah musnah, sesungguhnya kasus yang batil itu niscaya musnah”.

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir.Dan semoga keselamatan bagi para Rasul.Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

HUKUM DOA MINTA PANJANG UMUR

Doa meminta/memohon diberi panjang umur itu boleh, tidak dilarang. Al-Haitami dalam Al-Fatawa al-Fiqhiyah Al-Kubro menyampaikan ( ويجوز الدعاء بطول العمر، كما دعا به النبي صلى الله عليه وسلم لأنس) Boleh berdoa panjang umur sebagaimana doa Nabi kepada Anas.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dari Anas di mana ibu Anas meminta Nabi semoga mendoakan Anas. Nabi mendoakan Anas demikian
اللهم أكثر ماله وولده، وبارك له فيما أعطيته
Artinya: Ya Allah, perbanyaklah harta Anas dan anaknya. Dan berkatilah yang Engkau berikan padanya.

Menurut Bukhari, doa Nabi ini berisi doa panjang umur.

Dalam riwayat lain Nabi besabda: اللهم أكثر ماله وولده، وأطل حياته، واغفر له
Artinya: Ya Allah banyakkanlah harta Anas dan anaknya. Dan panjangkanlah umurnya. Dan maafkanlah dosanya.

Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini:

close