Sejarah profile Ponpes PP Pontren Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jatim Jawa Timur Indonesia. Salah satu pesantren tertua di Indonesia (berdiri pada tahun 1718 atau 1745)
Oleh Ponpes Al-Khoirot Malang
DAFTAR ISI
1. Sejarah Awal Perkembangan
2. Tahun Berdiri
3. Panca Warga
4. Majelis Keluarga
5. Anggota Majelis Keluarga ketika ini
6. Sejarah Pengasuh dari Awal
7. Urutan Pengasuh
8. Biaya Pendaftaran Masuk
9 Skripsi wacana PP Sidogiri
SEJARAH AWAL BERDIRI PPS
Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat berjulukan Sayyid Sulaiman. Beliau yaitu keturunan Rasulullah r dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, yaitu seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, yaitu putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah yaitu santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah insan dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren lantaran diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Tahun Berdiri
Terdapat dua versi wacana tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.
Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap selesai tahun pelajaran.
Panca Warga
Selama beberapa masa, pengelolaan Pondok Pesantren Sidogiri dipegang oleh kiai yang menjadi Pengasuh saja. Kemudian pada masa kepengasuhan KH Cholil Nawawie, adik ia KH Hasani Nawawie mengusulkan semoga dibuat wadah permusyawaratan keluarga, yang sanggup membantu tugas-tugas Pengasuh.
Setelah seruan itu diterima dan disepakati, maka dibentuklah satu wadah yang diberi nama “Panca Warga”. Anggotanya yaitu lima putra pria KH Nawawie bin Noerhasan, yakni:
KH Noerhasan Nawawie (wafat 1967)
KH Cholil Nawawie (wafat 1978)
KH Siradj Nawawie (wafat 1988)
KA Sa’doellah Nawawie (wafat 1972)
KH Hasani Nawawie (wafat 2001)
Dalam pernyataan bersamanya, kelima putra Kiai Nawawie ini merasa berkewajiban untuk melestarikan keberadaan Pondok Pesantren Sidogiri, dan merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan asas dan ideologi Pondok Pesantren Sidogiri
Majelis Keluarga
Setelah tiga anggota Panca Warga wafat, KH Siradj Nawawie mempunyai gagasan untuk membentuk wadah baru. Maka dibentuklah organisasi pengganti yang diberi nama “Majelis Keluarga”, dengan anggota terdiri dari cucu-cucu pria KH Nawawie bin Noerhasan.
Rais Majelis Keluarga pertama sekaligus Pengasuh yaitu KH Abd Alim Abd Djalil. Sedangkan KH Siradj Nawawie dan KH Hasani Nawawie sebagai Penasehat.
Anggota Majelis Keluarga ketika ini adalah:
KH A Nawawi Abd Djalil (Rais/Pengasuh)
d. Nawawy Sadoellah (Katib dan Anggota)
KH Fuad Noerhasan (Anggota)
KH Abdullah Syaukat Siradj (Anggota)
KH Abd Karim Thoyib (Anggota)
H Bahruddin Thoyyib (Anggota)
Sejarah Pengasuh dari Awal
Keberadaan Panca Warga dan selanjutnya Majelis Keluarga, sangat membantu terhadap Pengasuh dalam mengambil kebijakan-kebijakan penting dalam mengelola Pondok Pesantren Sidogiri sehingga berkembang semakin maju.
Tentang urutan Pengasuh, terdapat beberapa versi, lantaran tidak tercatat pada masa lalu. Urutan di bawah yaitu menurut pada catatan yang ditandatangani KH A Nawawi Abd Djalil pada 2007.
PENGASUH DAN PENDIRI PONPES SIDOGIRI
Urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri hingga ketika ini adalah:
Sayyid Sulaiman (wafat 1766)
KH Aminullah (wafat selesai 1700-an/awal 1800-an)
KH Abu Dzarrin (wafat 1800-an)
KH Mahalli (wafat 1800-an)
KH Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan 1800-an)
KH Bahar bin Noerhasan (wafat awal 1920-an)
KH Nawawie bin Noerhasan (wafat 1929)
KH Abd Adzim bin Oerip (wafat 1959)
KH Abd Djalil bin Fadlil (wafat 1947)
KH Cholil Nawawie (wafat 1978)
KH Abd Alim Abd Djalil (wafat 2005)
KH A Nawawi Abd Djalil (2005-sekarang)
PENDAFTARAN DAN BIAYA MASUK PONDOK SIDOGIRI
KETENTUAN DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN SANTRI/MURID BARU
Pondok Pesantren Sidogiri
Tahun Ajaran 1435-1436
KETENTUAN DAN SYARAT PENDAFTARAN
Ketentuan Umum
Menghadap Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri dengan diantar oleh wali atauwakil wali
Beritikad baik dan sanggup melaksanakan semua peraturan dan tata tertibPondok Pesantren dan/atau madrasah yang berkenandengannya
Mengikuti klarifikasi dan ikrar khusus santri/murid gres yang dilaksanakanPanitia P2SMB di Sekretariat PPS (waktu ditetapkan kemudian sesuai kebutuhan)
Berambut pendek dan rapi (samping: tidak menyentuh daun telinga; belakang:tidak menyentuh kerah baju) serta mengenakan baju yang rapi dan sopan
Membawa persyaratan manajemen yang dibutuhkan berupa:
Surat keterangan berguru (bukan pindah penduduk atau bepergian) daripemerintah setempat, serendah-rendahnya Kepala Desa atau Kepala Kelurahan,serta Surat Keterangan berkelakuan baik (bagi calon santri berusia di atas 16tahun)
Surat keterangan sehat dan golongan darah dari dokter/paramedis Balai Pengobatan Sidogiri;
Surat keterangan berguru dan/atau foto kopi raport/ijazah dari pesantren/madrasah asal, serta foto kopi akte kelahiran (jika ada);
Foto kopi KTP Wali Santri
Lulus tes masuk tk. tsanawiyah/aliyah bagi calon santri yang berasal dariwilayah kecamatan Kraton, Kejayan, Wonorejo, Pohjentrek dan Rembang kabupatenPasuruan, kecuali;
Penduduk orisinil desa Sidogiri;
Keluarga pengasuh yang menerima rukhshah(dispensasi);
Berasal dari wilayah yang di desanya tidak ada madrasah ranting MMU PPS;
Pernah tidak lulus di Madrasah Ranting MMU PPS dengan bukti fotokopi raportatau surat keterangan dari Kepala Madrasah Ranting atau fotokopi hasil nilaiujian selesai (IMNI).
Mengikuti tes masuk MMU, kecuali yang berasal dari madrasah ranting MMU PPSdengan melampirkan surat keterangan dari Kepala MMU Ranting.
Berdomisili di Daerah (asrama) yang disediakan dalam Pondok PesantrenSidogiri kecuali:
Berangkat sekolah dari rumah wali;
Berdomisili di salah satu kediaman Keluarga Sidogiri (Dalem).
Calon santri yang akan berdomisili di kediaman salah satu keluarga Sidogiri(Dalem) harus menyertakan surat pernyataan dari keluarga dalem bersangkutan, dengan persetujuan Ketua Umum PPS
Melunasi biaya-biaya yang ditetapkan.
Syarat Pendaftaran Santri Baru Mukim di Pondok Pesantren Sidogiri (PPS)
Diantar oleh walinya atau wakil walinya
Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan
Melengkapi berkas manajemen yang diperlukan
Bersedia menempati kamar yang disediakan/ditentukan oleh Pengurus
Warga Negara Asing (WNA) harus melampirkan fotokopi pasport dan/KITAS(kartu izin tinggal terbatas).
Usia minimal 10 tahun.
C. Syarat Pendaftaran Santri Baru Mukim di Luar Pondok Pesantren Sidogiri(LPPS)
1. Diantar oleh walinya atau wakil walinya dengan membawa surat kuasa dariwalinya
2. Berangkat sekolah dari rumah sendiri atau rumah wali (jika orangtuanyasudah wafat)
3. Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan
4. Melampirkan berkas-berkas manajemen yang diperlukan
5. Warga Negara Asing (WNA) harus menyertakan fotokopi pasport dan suratketerangan dari pihak yang menjadi sponsor selama di Indonesia.
WAKTU DAN TEMPATPENDAFTARAN
Pendaftaran Santri/Murid Baru dibagi dalam tiga gelombang dengan rincian:
Gelombang I dibuka tanggal 03 s.d. 13 Ramadhan, pukul 10.00 s.d. 14.00 WIS
Gelombang II dimulai tanggal 15 s.d. 26 Syawal, pukul 10.00 s.d. 11.45 dan 01.30 s.d. 03.30 WIS (siang).
Gelombang III dan seterusnya mulai tanggal 01 Dzul Qadah s.d. 10 Rajab, pukul 10.00 s.d. 03.30 WIS (siang).
Pendaftaran Santri/Murid Baru bertempat di kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri setiap hari kerja, Sabtu s.d. Kamis.
Hari Jum’at dan hari-hari besar Islam libur.
PELAKSANAAN TES MASUK MMU
Ketentuan tes masuk MMU ditetapkan oleh Panitia di ketika calon santri melaksanakan pendaftaran kepada panitia P2SMB di kantor Sekretariat.
Pelaksanaan Tes Masuk Madrasah Miftahul ulum (MMU) dibagi dalam beberapa gelombangdengan rincian:
Tes Masuk Gelombang I tanggal 14 - 16 Ramadhan, pukul21.00 (setelah shalat Tarawih)
Tes Masuk Gelombang II tanggal 21 s.d. 23 Syawal, pukul21.00
Tes Masuk Gelombang III tanggal 26 s.d. 29 Syawal, pukul 21.00
Tes Masuk Gelombang IV dan setelahnya dilaksanakan tiapdua pekan sesuai jadual yang ditetapkan.
Materi tes masuk MMU berjumlah dua atau tiga materi, sesuai tingkatan masing-masing.
Calon Santri/Murid Baru yang masuk ke MMU tanpa melalui jalur tes sanggup dilayani sewaktu-waktu di ruang kerja Panitia Tes Masuk MMU (Kantor BATARTAMA), pukul 10.00 s.d. 04.00 WIS (siang), 08.00 s.d 10.00 (malam)
Keterangan lebih terang mengenai informasi dan materi tesmasuk MMU sanggup ditanyakan kepada Petugas Bagian Penerimaan P2SMB di KantorSekretariat PPS atau Petugas Bagian Tes Masuk MMU.
Biaya Pendaftaran
Bagi santri gres ada beberapa jenis biaya yang harus dikeluarkan. 1) Biaya Pangkal Masuk. 2) Biaya Administrasi, dan 3) Uang Pembangunan, dan 4) Biaya Pendidikan Tahunan (ianah maslahah).
Adapun biaya pendaftaran untuk tahun periode 1434-1435 H. / 2013/2014adalah sebagai berikut:
NO RINCIAN BIAYA
01 Pangkal Masuk Rp 200.000
02 Administrasi Rp 100.000
03 Dana SosialPPS Rp 25.000
04 Cek kesehatan BP Sidogiri Rp 25.000
05 Uang Pembangunan Rp1.000.000*
Total Rp 1.350.000
* Biaya Pangkal Masuk, Administrasi, Dansos, dan Cek Kesebatan wajib dibayar lunas ketika pendaftaran.
* Uang Pembangunan sanggup diansur tiga kali. Cicilan pertama minimal (Rp. 400,000)
Biaya I’anah Maslahah (uang tahunan pendidikan) harus dibayar di muka (saat mengambil salinan herregistrasi) minimal 50 % (separo) dari ketentuan, atau sesuai ketetapan dari Panitia.
Biaya Ianah Maslahah dibayar sesuai dengan tingkat pendidikan di Madrasah.
Rincian Ianah Maslahah yang harus dibayar yaitu sebagai berikut:
NO. TINGKAT SEMESTER I SEMESTERII LUNAS
01 I’dadiyah Rp 192.000 Rp 192.000 Rp384.000
02 Ist. / Ibt. (PPS) Rp 192.000 Rp 192.000 Rp 384.000
03 Ist. / Ibt. (LPPS) Rp 116.000 Rp 116.000 Rp 232.000
04 Tsanawiyah (PPS) Rp 217.000 Rp 217.000 Rp 434.000
05 Tsanawiyah (LPPS) Rp 130.000 Rp130.000 Rp 260.000
06 Aliyah (PPS) Rp 288.000 Rp 288.000 Rp 576.000
07 Aliyah (LPPS) Rp 173.000 Rp 173.000 Rp 346.000
08 Kuliah Syariah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000
Pembayaran Ianah boleh diangsur dua kali bagi pendaftar di semester I. Sedangkan pendaftar di Semester II harus eksklusif melunasi sesuai ketentuan.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Ketentuan khusus penerimaan murid gres yang ditetapkan mulai tahun pelajaran 1432-1433 (2011/2012):
MMU tingkat Tsanawiyah sanggup mendapatkan murid gres hingga tanggal 30 Dzulqodah
Jenjang pendidikan Aliyah hanya mendapatkan murid gres untuk kelas I saja
Santri gres yang mengikuti tes di bawah kelas V maka disertakan/dimasukkan dalam kegiatan Tarbiyah Idadiyah
Calon santri/murid gres yang telah mendapatkan ketetapan kelas harus masuk kelas maksimal 3 hari sehabis mendapatkan surat salinan pengakuan dari Panitia.
Murid gres yang diterima di MMU Istidadiyah harus mukim di (Daerah) PPS,kecuali warga desa Sidogiri.
Calon santri gres harus mendaftarkan diri ke panitia P2MSB paling lambat 7(tujuh) hari sehabis tiba di PPS.
Calon santri gres yang belum mendaftar kepada panitiaP2MSB dihentikan bermukim di PPS melebihi 3 hari
Santri/murid gres yang boyong sebelum 15 hari sehabis pendaftaran atau sebelum masuk kelas maka hanya berhak menerima pengembalian uang ianah
Calon santri/murid gres yang tidak diterima lantaran adasuatu hal maka berhak menerima pengembalian semua biaya pendaftaran
Calon santri/murid gres yang ingin mukim di tempat khusustahfizh al-Qur’an, bahasa Arab dan asing, atau menjadi petugas di Kopontren,harus menerima rekomendasi dari pengurus yang berwenang
Santri yang boyong atau diberhentikan dari PPS dan hendakmasuk kembali ke PPS, maka harus melaksanakan pendaftaran ulang ke bagianpendaftaran ulang. Ketentuan daftar ulang diatur dalam keputusan tersendiri.
Calonsantri/murid gres yang akan berdomisili di kediaman salah satu keluarga PPS maka harus melampirkan surat pernyataan dari Keluarga yang bersangkutan
Sidogiri, 14 bulan ampunan 1434 | 23 Juli 2013
SKRIPSI TENTANG PONPES SIDOGIRI
Judul skripsi: Pembelajaran Seni Kaligrafi Arab di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
Penulis: Abdul Hamid Fikri
Level karya akademis: Skripsi, Sarjana S1
Universitas: Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pembimbing: (1) Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd, (2) Ibnu Samsul Huda, S.S, M.A.
Tahun: 2013
Abstraksi:
Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) merupakan salah satu pesantren salaf yang berada di Jawa Timur tepatnya di Desa Sidogiri Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Pondok Pesantren Sidogiri mempunyai kegiatan ekstrakurikuler seni kaligrafi Arab yang diajarkan pada tingkat: (1) Ula, (2) Wustha, dan (3) Ulya.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS. Secara khusus bertujuan untuk mendiskripsikan hal-hal sebagai berikut: (1) tujuan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS, (2) materi bimbing yang digunakan, (3) metode pembelajaran yang digunakan, (4) media pembelajaran yang digunakan, (5) penilaian yang digunakan, dan (6) faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran. Penelitian ini memakai rancangan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu guru seni kaligrafi Arab, pengurus Jam'iyah Tahsinul Khath, dan santri PPS. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan instrumen bantu yang dipakai yaitu pedoman wawancara, angket dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumen. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan yaitu (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan temuan, dilakukan (a) observasi tiap pertemuan, (b) mendiskusikan data dan hasil analisis dengan pihak yang dipandang ahli, (c) menyidik kembali catatan lapangan secara cermat, dan (d) memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS sebagai berikut: (1) tujuan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS yaitu untuk membuatkan bakat, minat, dan kreatifitas santri pada kala globalisasi, dan sanggup berperan serta membuat peluang kerja, (2) materi bimbing yang dipakai yaitu Majmu' Al-Khuthuth Al-‘Ashriyah, (3) metode pembelajaran yang dipakai yaitu metode campuran, variasi yang dipakai guru seni kaligrafi Arab di PPS yaitu (a) guru memperlihatkan contoh-contoh karya Khatthath, (b) memperlihatkan kiprah dengan mencontoh karya master, (c) memperlihatkan teladan dipapan tulis, (d) melihat buku panduan, (e) mengajak murid untuk melihat pameran, (f) mengajak murid berguru di galeri kaligrafi, (g) berkunjung kerumah Khatthath dan (h) berkarya. (4) media pembelajaran yang dipakai yaitu media visual (LCD), papan tulis, meja, kursi, buku panduan, kertas/buku gambar, alat-alat tulis (pensil, andam, tinta cina, penghapus dan sebagainya), (5) teknik penilaian/evaluasi dilakukan dengan 2 kali dalam bentuk tulis: (a) sebelum libur maulid dan (b) sehabis libur maulid , (6) faktor pendukung pembelajaran seni kaligarfi Arab di PPS menurut faktor internal dan faktor eksternal yaitu: (a) faktor internal, yaitu: adanya tulisan-tulisan kaligrafi Arab yang terpampang di mading pesantren, didaerah-daerah (komplek), dan di kamar-kamar santri, (b) faktor eksternal, yaitu: adanya musabaqoh antar konsulat daerah, musabaqoh antar pesantren dan MTQ yang diselenggarakan pemerintah. Adapun faktor penghambat pembelajaran menurut faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut: (a) faktor internal, yaitu: adanya kegiatan di pesantren yang terkadang mengharuskan libur, (b) faktor eksternal, yaitu: ada teman yang memprovokasi. Untuk meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, dilakukan beberapa langkah yaitu tetap melanjutkan pelajaran pada pertemuan berikutnya dan memperlihatkan jam tambahan, semoga tidak hingga ketinggalan dari materi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memperlihatkan beberapa saran kepada: (a) ketua pengurus Jam'iyah Tahsinul Khath semoga selalu memperlihatkan motivasi kepada siswa semoga lebih meningkatkan semangat dalam berguru seni kaligrafi Arab, (b) guru seni kaligrafi Arab semoga lebih kreatif dan inovatif dalam pengajarannya semoga siswa tidak bosan berguru kaligrafi Arab dan semoga sesuai dengan apa yang diharapkan, (c) siswa semoga lebih bersemangat dan memanfaatkan kesempatan berguru seni kaligrafi Arab di PPS semoga mempunyai kegunaan bagi dirinya dan orang lain dikemudian hari.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Mengikuti klarifikasi dan ikrar khusus santri/murid gres yang dilaksanakanPanitia P2SMB di Sekretariat PPS (waktu ditetapkan kemudian sesuai kebutuhan)
Berambut pendek dan rapi (samping: tidak menyentuh daun telinga; belakang:tidak menyentuh kerah baju) serta mengenakan baju yang rapi dan sopan
Membawa persyaratan manajemen yang dibutuhkan berupa:
Surat keterangan berguru (bukan pindah penduduk atau bepergian) daripemerintah setempat, serendah-rendahnya Kepala Desa atau Kepala Kelurahan,serta Surat Keterangan berkelakuan baik (bagi calon santri berusia di atas 16tahun)
Surat keterangan sehat dan golongan darah dari dokter/paramedis Balai Pengobatan Sidogiri;
Surat keterangan berguru dan/atau foto kopi raport/ijazah dari pesantren/madrasah asal, serta foto kopi akte kelahiran (jika ada);
Foto kopi KTP Wali Santri
Lulus tes masuk tk. tsanawiyah/aliyah bagi calon santri yang berasal dariwilayah kecamatan Kraton, Kejayan, Wonorejo, Pohjentrek dan Rembang kabupatenPasuruan, kecuali;
Penduduk orisinil desa Sidogiri;
Keluarga pengasuh yang menerima rukhshah(dispensasi);
Berasal dari wilayah yang di desanya tidak ada madrasah ranting MMU PPS;
Pernah tidak lulus di Madrasah Ranting MMU PPS dengan bukti fotokopi raportatau surat keterangan dari Kepala Madrasah Ranting atau fotokopi hasil nilaiujian selesai (IMNI).
Mengikuti tes masuk MMU, kecuali yang berasal dari madrasah ranting MMU PPSdengan melampirkan surat keterangan dari Kepala MMU Ranting.
Berdomisili di Daerah (asrama) yang disediakan dalam Pondok PesantrenSidogiri kecuali:
Berangkat sekolah dari rumah wali;
Berdomisili di salah satu kediaman Keluarga Sidogiri (Dalem).
Calon santri yang akan berdomisili di kediaman salah satu keluarga Sidogiri(Dalem) harus menyertakan surat pernyataan dari keluarga dalem bersangkutan, dengan persetujuan Ketua Umum PPS
Melunasi biaya-biaya yang ditetapkan.
Syarat Pendaftaran Santri Baru Mukim di Pondok Pesantren Sidogiri (PPS)
Diantar oleh walinya atau wakil walinya
Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan
Melengkapi berkas manajemen yang diperlukan
Bersedia menempati kamar yang disediakan/ditentukan oleh Pengurus
Warga Negara Asing (WNA) harus melampirkan fotokopi pasport dan/KITAS(kartu izin tinggal terbatas).
Usia minimal 10 tahun.
C. Syarat Pendaftaran Santri Baru Mukim di Luar Pondok Pesantren Sidogiri(LPPS)
1. Diantar oleh walinya atau wakil walinya dengan membawa surat kuasa dariwalinya
2. Berangkat sekolah dari rumah sendiri atau rumah wali (jika orangtuanyasudah wafat)
3. Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan
4. Melampirkan berkas-berkas manajemen yang diperlukan
5. Warga Negara Asing (WNA) harus menyertakan fotokopi pasport dan suratketerangan dari pihak yang menjadi sponsor selama di Indonesia.
WAKTU DAN TEMPATPENDAFTARAN
Pendaftaran Santri/Murid Baru dibagi dalam tiga gelombang dengan rincian:
Gelombang I dibuka tanggal 03 s.d. 13 Ramadhan, pukul 10.00 s.d. 14.00 WIS
Gelombang II dimulai tanggal 15 s.d. 26 Syawal, pukul 10.00 s.d. 11.45 dan 01.30 s.d. 03.30 WIS (siang).
Gelombang III dan seterusnya mulai tanggal 01 Dzul Qadah s.d. 10 Rajab, pukul 10.00 s.d. 03.30 WIS (siang).
Pendaftaran Santri/Murid Baru bertempat di kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri setiap hari kerja, Sabtu s.d. Kamis.
Hari Jum’at dan hari-hari besar Islam libur.
PELAKSANAAN TES MASUK MMU
Ketentuan tes masuk MMU ditetapkan oleh Panitia di ketika calon santri melaksanakan pendaftaran kepada panitia P2SMB di kantor Sekretariat.
Pelaksanaan Tes Masuk Madrasah Miftahul ulum (MMU) dibagi dalam beberapa gelombangdengan rincian:
Tes Masuk Gelombang I tanggal 14 - 16 Ramadhan, pukul21.00 (setelah shalat Tarawih)
Tes Masuk Gelombang II tanggal 21 s.d. 23 Syawal, pukul21.00
Tes Masuk Gelombang III tanggal 26 s.d. 29 Syawal, pukul 21.00
Tes Masuk Gelombang IV dan setelahnya dilaksanakan tiapdua pekan sesuai jadual yang ditetapkan.
Materi tes masuk MMU berjumlah dua atau tiga materi, sesuai tingkatan masing-masing.
Calon Santri/Murid Baru yang masuk ke MMU tanpa melalui jalur tes sanggup dilayani sewaktu-waktu di ruang kerja Panitia Tes Masuk MMU (Kantor BATARTAMA), pukul 10.00 s.d. 04.00 WIS (siang), 08.00 s.d 10.00 (malam)
Keterangan lebih terang mengenai informasi dan materi tesmasuk MMU sanggup ditanyakan kepada Petugas Bagian Penerimaan P2SMB di KantorSekretariat PPS atau Petugas Bagian Tes Masuk MMU.
Biaya Pendaftaran
Bagi santri gres ada beberapa jenis biaya yang harus dikeluarkan. 1) Biaya Pangkal Masuk. 2) Biaya Administrasi, dan 3) Uang Pembangunan, dan 4) Biaya Pendidikan Tahunan (ianah maslahah).
Adapun biaya pendaftaran untuk tahun periode 1434-1435 H. / 2013/2014adalah sebagai berikut:
NO RINCIAN BIAYA
01 Pangkal Masuk Rp 200.000
02 Administrasi Rp 100.000
03 Dana SosialPPS Rp 25.000
04 Cek kesehatan BP Sidogiri Rp 25.000
05 Uang Pembangunan Rp1.000.000*
Total Rp 1.350.000
* Biaya Pangkal Masuk, Administrasi, Dansos, dan Cek Kesebatan wajib dibayar lunas ketika pendaftaran.
* Uang Pembangunan sanggup diansur tiga kali. Cicilan pertama minimal (Rp. 400,000)
Biaya I’anah Maslahah (uang tahunan pendidikan) harus dibayar di muka (saat mengambil salinan herregistrasi) minimal 50 % (separo) dari ketentuan, atau sesuai ketetapan dari Panitia.
Biaya Ianah Maslahah dibayar sesuai dengan tingkat pendidikan di Madrasah.
Rincian Ianah Maslahah yang harus dibayar yaitu sebagai berikut:
NO. TINGKAT SEMESTER I SEMESTERII LUNAS
01 I’dadiyah Rp 192.000 Rp 192.000 Rp384.000
02 Ist. / Ibt. (PPS) Rp 192.000 Rp 192.000 Rp 384.000
03 Ist. / Ibt. (LPPS) Rp 116.000 Rp 116.000 Rp 232.000
04 Tsanawiyah (PPS) Rp 217.000 Rp 217.000 Rp 434.000
05 Tsanawiyah (LPPS) Rp 130.000 Rp130.000 Rp 260.000
06 Aliyah (PPS) Rp 288.000 Rp 288.000 Rp 576.000
07 Aliyah (LPPS) Rp 173.000 Rp 173.000 Rp 346.000
08 Kuliah Syariah Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000
Pembayaran Ianah boleh diangsur dua kali bagi pendaftar di semester I. Sedangkan pendaftar di Semester II harus eksklusif melunasi sesuai ketentuan.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Ketentuan khusus penerimaan murid gres yang ditetapkan mulai tahun pelajaran 1432-1433 (2011/2012):
MMU tingkat Tsanawiyah sanggup mendapatkan murid gres hingga tanggal 30 Dzulqodah
Jenjang pendidikan Aliyah hanya mendapatkan murid gres untuk kelas I saja
Santri gres yang mengikuti tes di bawah kelas V maka disertakan/dimasukkan dalam kegiatan Tarbiyah Idadiyah
Calon santri/murid gres yang telah mendapatkan ketetapan kelas harus masuk kelas maksimal 3 hari sehabis mendapatkan surat salinan pengakuan dari Panitia.
Murid gres yang diterima di MMU Istidadiyah harus mukim di (Daerah) PPS,kecuali warga desa Sidogiri.
Calon santri gres harus mendaftarkan diri ke panitia P2MSB paling lambat 7(tujuh) hari sehabis tiba di PPS.
Calon santri gres yang belum mendaftar kepada panitiaP2MSB dihentikan bermukim di PPS melebihi 3 hari
Santri/murid gres yang boyong sebelum 15 hari sehabis pendaftaran atau sebelum masuk kelas maka hanya berhak menerima pengembalian uang ianah
Calon santri/murid gres yang tidak diterima lantaran adasuatu hal maka berhak menerima pengembalian semua biaya pendaftaran
Calon santri/murid gres yang ingin mukim di tempat khusustahfizh al-Qur’an, bahasa Arab dan asing, atau menjadi petugas di Kopontren,harus menerima rekomendasi dari pengurus yang berwenang
Santri yang boyong atau diberhentikan dari PPS dan hendakmasuk kembali ke PPS, maka harus melaksanakan pendaftaran ulang ke bagianpendaftaran ulang. Ketentuan daftar ulang diatur dalam keputusan tersendiri.
Calonsantri/murid gres yang akan berdomisili di kediaman salah satu keluarga PPS maka harus melampirkan surat pernyataan dari Keluarga yang bersangkutan
Sidogiri, 14 bulan ampunan 1434 | 23 Juli 2013
SKRIPSI TENTANG PONPES SIDOGIRI
Judul skripsi: Pembelajaran Seni Kaligrafi Arab di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
Penulis: Abdul Hamid Fikri
Level karya akademis: Skripsi, Sarjana S1
Universitas: Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pembimbing: (1) Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd, (2) Ibnu Samsul Huda, S.S, M.A.
Tahun: 2013
Abstraksi:
Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) merupakan salah satu pesantren salaf yang berada di Jawa Timur tepatnya di Desa Sidogiri Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Pondok Pesantren Sidogiri mempunyai kegiatan ekstrakurikuler seni kaligrafi Arab yang diajarkan pada tingkat: (1) Ula, (2) Wustha, dan (3) Ulya.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS. Secara khusus bertujuan untuk mendiskripsikan hal-hal sebagai berikut: (1) tujuan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS, (2) materi bimbing yang digunakan, (3) metode pembelajaran yang digunakan, (4) media pembelajaran yang digunakan, (5) penilaian yang digunakan, dan (6) faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran. Penelitian ini memakai rancangan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu guru seni kaligrafi Arab, pengurus Jam'iyah Tahsinul Khath, dan santri PPS. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan instrumen bantu yang dipakai yaitu pedoman wawancara, angket dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumen. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan yaitu (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan temuan, dilakukan (a) observasi tiap pertemuan, (b) mendiskusikan data dan hasil analisis dengan pihak yang dipandang ahli, (c) menyidik kembali catatan lapangan secara cermat, dan (d) memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS sebagai berikut: (1) tujuan pembelajaran seni kaligrafi Arab di PPS yaitu untuk membuatkan bakat, minat, dan kreatifitas santri pada kala globalisasi, dan sanggup berperan serta membuat peluang kerja, (2) materi bimbing yang dipakai yaitu Majmu' Al-Khuthuth Al-‘Ashriyah, (3) metode pembelajaran yang dipakai yaitu metode campuran, variasi yang dipakai guru seni kaligrafi Arab di PPS yaitu (a) guru memperlihatkan contoh-contoh karya Khatthath, (b) memperlihatkan kiprah dengan mencontoh karya master, (c) memperlihatkan teladan dipapan tulis, (d) melihat buku panduan, (e) mengajak murid untuk melihat pameran, (f) mengajak murid berguru di galeri kaligrafi, (g) berkunjung kerumah Khatthath dan (h) berkarya. (4) media pembelajaran yang dipakai yaitu media visual (LCD), papan tulis, meja, kursi, buku panduan, kertas/buku gambar, alat-alat tulis (pensil, andam, tinta cina, penghapus dan sebagainya), (5) teknik penilaian/evaluasi dilakukan dengan 2 kali dalam bentuk tulis: (a) sebelum libur maulid dan (b) sehabis libur maulid , (6) faktor pendukung pembelajaran seni kaligarfi Arab di PPS menurut faktor internal dan faktor eksternal yaitu: (a) faktor internal, yaitu: adanya tulisan-tulisan kaligrafi Arab yang terpampang di mading pesantren, didaerah-daerah (komplek), dan di kamar-kamar santri, (b) faktor eksternal, yaitu: adanya musabaqoh antar konsulat daerah, musabaqoh antar pesantren dan MTQ yang diselenggarakan pemerintah. Adapun faktor penghambat pembelajaran menurut faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut: (a) faktor internal, yaitu: adanya kegiatan di pesantren yang terkadang mengharuskan libur, (b) faktor eksternal, yaitu: ada teman yang memprovokasi. Untuk meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, dilakukan beberapa langkah yaitu tetap melanjutkan pelajaran pada pertemuan berikutnya dan memperlihatkan jam tambahan, semoga tidak hingga ketinggalan dari materi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memperlihatkan beberapa saran kepada: (a) ketua pengurus Jam'iyah Tahsinul Khath semoga selalu memperlihatkan motivasi kepada siswa semoga lebih meningkatkan semangat dalam berguru seni kaligrafi Arab, (b) guru seni kaligrafi Arab semoga lebih kreatif dan inovatif dalam pengajarannya semoga siswa tidak bosan berguru kaligrafi Arab dan semoga sesuai dengan apa yang diharapkan, (c) siswa semoga lebih bersemangat dan memanfaatkan kesempatan berguru seni kaligrafi Arab di PPS semoga mempunyai kegunaan bagi dirinya dan orang lain dikemudian hari.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: