
MENIKAH TANPA RESTU AYAH IBU APAKAH DURHAKA?
Assalamu'alaikum wr.wb.
saya (perempuan) ingin konsultasi perihal korelasi saya dg pasangan saya. Sebaiknya bagaimana yang harus kita lakukan? dimana ibu dari pasangan saya tidak baiklah di karenakan aturan jawa (weton) dan kami sudah mencoba bicarakan baik2 tetap tidak mau. dan pihak keluarga ibunya menghalalkan segala cara untk memisahkan kita dari membentak, menghina kepada saya dan ortu saya.
1. bagaimana berdasarkan ustad?
2. dan kalau kita melanjut menikah apakah hidup kita tidak diridhoi Allah?
3. apakah pasangan saya dosa besar karna tidak taat ibunya?
saya mohon solusi baiknya.terimakasih
TOPIK KONSULTASI ISLAM
- MENIKAH TANPA RESTU AYAH IBU APAKAH DURHAKA?
- ISTRI INGIN GUGAT CERAI SUAMI
- WANITA PILIHAN MASIH RAGU
- WAS WAS SOAL TAUHID
- CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM
JAWABAN
1. Sikap orang bau tanah yang tidak baiklah pada ijab kabul anaknya gara-gara ramalan weton Jawa ialah haram. Itu sama dengan percaya ramalan. Dengan demikian, maka secara syariah boleh tidak ditaati. Karena wajibnya taat pada orang bau tanah itu sepanjang tidak melanggar syariah. Namun demikian, anak tetap wajib menjaga korelasi dan tali silaturrahmi dan hindari perilaku melawan yang berlebihan sehingga menyakiti orang tua.
Baca juga:
- Hukum dan batasan Taat Orang Tua
- Perkawinan Tanpa Restu Orang Tua
- Hukum Percaya Ramalan
2. InsyaAllah diridhoi. Istilah anak durhaka ialah apabila seorang anak tidak taat pada harapan atau perintah orang bau tanah yang harapan itu tidak berlawanan dengan syariah alias bukan maksiat. Nabi bersabda: Tidak boleh taat (pada pemerintah atau orang tua) apabila disuruh maksiat pada Allah.
3. Tidak berdosa alasannya ialah menikah itu sunnah. Bahkan menikah itu wajib apabila tanpa nikah akan terjatuh ke perzinahan. Sedangkan larangan orang bau tanah berkaitan dengan kasus haram.
Namun demikian, harus juga difikirkan duduk kasus sosial pasca pernikahan. Terutama duduk kasus finansial. Apakah anda berdua sudah berdikari fanansial? Kalau iya, maka tidak menjadi masalah. Akan tetapi kalau belum, tentunya masih butuh dukungan dari kedua orang tua. Itu yang perlu difikirkan.
Baca juga:
- Nikah Terhalang Adat Jawa (Kejawen)
- Adat Jawa Ngalor Ngulon Penghalang Pernikahan
- Adat Jawa Melarang NIkah Anak Pertama dg Ketiga
_______________________
ISTRI INGIN GUGAT CERAI SUAMI
Assalamuallaikum
Saya mau konsultasi alasannya ialah saya sudah tidak tahan dengan kelakuan suami saya. Suami saya ialah karyawan kontrak di salah satu perusahaan swasta,dia selalu mengeluh capek kerja apalagi statusnya masih kontrak. Karena saya juga bekerja, maka untuk kebutuhan sehari hari, makanan,listrik, pam dan keperluan anak memakai uang saya, suami saya memakai uangnya hanya untuk belanja bulanan padahal bersama-sama honor suami saya masih cukup untuk menutup semua itu, tetapi ia tidak mau memenuhinya dengan alasan untuk ditabung. Saya tidak keberatan dengan keputusan dia, maka biarlah honor saya yg digunakan untuk sebagian besar nafkah keluarga kami.
Saya gres tahu perangai suami saya kurang baik sesudah beberapa bulan kami menikah. Pernah suatu hari dompet saya hilang, saya minta tolong dibelikan makan malam ke suami saya, alasannya ialah sebelum sebelumnya untuk membeli masakan memakai uang saya, mengetahui dompet saya hilang dan saya minta tolong dibelikan makan malam ia marah, ia Memarahi saya, membentak hardik dan menolak untuk membelikan makan malam, padahal pada ketika itu saya dalam keadaan hamil 5 bulan tetapi ia tega tidak memberi saya makan, alhasil saya tidak makan pada malam itu. Saya bersama-sama sakit hati tetapi saya tahan, gampang mudahan ia berubah, batin saya
Pada usia kehamilan saya 7 bulan, suami saya dipecat dari daerah kerjanya. Saya menjadi tulang punggung keluarga kami. Setiap pagi kalau saya minta tolong suami saya untuk mengantar saya ke kantor niscaya suami saya murka marah. Dia bilang macet lah, kantornya masuk kepagian lah, alasannya ialah saya orangnya malas ribut, saya lebih menentukan berangkat sendirian ke kantor naik kendaraan umum daripada setiap pagi harus ribut dengan suami saya. Begitupula kalau saya minta tolong menjemput saya dari kantor, seringkali ia menentukan nongkrong dengan teman-temanya daripada menjemput saya. Sudahlah, gampang mudahan sesudah punya anak ia bermetamorfosis lebih baik
Setelah usia kehamilan saya masuk ke 8 bulan, saya mencoba menegur ia alasannya ialah saya tidak melihat perjuangan ia mencari kerja. Saya bilang "Yah,kayaknya udah saatnya ayah cari kerja lagi, sebentar lagi kan punya anak, niscaya kebutuhan tambah banyak". Dia malah murka marah, berdasarkan dia, ia tidak wajib bekerja alasannya ialah selama ini sebelum ia dipecat ia sudah bekerja, ia sudah capek bekerja dan tidak mau bekerja, malah saya dibilang cewek matre alasannya ialah sudah beberapa kali menegur ia untuk mencari kerja. Saya coba bersabar,saya terus memperlihatkan suami saya motivasi dan dorongan supaya ia mau bekerja kembali, saya juga memasukan lamaran dan cv ke beberapa daerah yang membuka lowongan kerja.
Setelah 1 bulan saya melahirkan anak kami, Alhamdulillah suami saya dipanggil kerja oleh sebuah perusahaan swasta. Setiap ia pulang kerja selalu mengeluh capek, walaupun kondisi saya masih belum pulih pasca melahirkan saya sekuat tenaga melayani ia dengan baik. Pernah suatu hari saya sakit, alasannya ialah tidak bisa untuk menyediakan apa yg ia inginkan ia marah. Dia bilang, saya sudah menyerah untuk bekerja untuk kalian. Karena saya merasa bekerja ialah kewajiban dia, saya menasihati baik2 kepada ia bahwa seharusnya referensi pikir ia dirubah, bekerja ialah kewajiban. Dia malah tambah murka dan menyampaikan bahwa saya dan anak ialah beban buat dia.
Pendapat kami perihal mengasuh anak juga berbeda. Suami saya ingin anak saya diasuh oleh pembantu tetapi saya yang harus membayar pembantu tsb alasannya ialah ia tidak mau membayarnya. Sedangkan saya ingin anak saya diasuh ibu saya dengan pertimbangan yang pertama, ibu saya tidak bekerja dan bahagia sekali mengasuh cucunya, kedua daripada uangnya digunakan membayar pembantu lebih baik ditabung jadi bisa digunakan kalau ada kebutuhan mendadak mengingat kalau membayar pembantu honor saya habis tdk bersisa.
Akhirnya anak kami diasuh oleh ibu saya,dia merasa sangat keberatan alasannya ialah menganggap saya tidak patuh dengan dia, alhasil ia kabur meninggalkan rumah dan hingga ketika ini sudah sebulan tidak kembali. Seminggu sesudah ia kabur saya pernah mencoba sms dia, meminta baik-baik supaya ia pulang tapi ia malah membalas sms saya bahwa ia ingin mempunyai istri dan anak yang baru, saya sakit hati. Saya coba bersabar dan terus mencari keberadaan suami saya.
Saat ini keluarganya malah menyalahkan saya atas kabur nya suami saya. saya dianggap istri yang tidak becus. Saya sudah tidak tahan lagi. Suami saya pun handphone nya sudah tidak aktif dan tidak ada kabar lagi. Saya sudah capek mencari kemana ia pergi.
Pertanyaannya,
1. Bolehkah saya menggugat cerai suami saya? Saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan suami saya. M
ohon jawabanya pak Ustadz yang baik hatinya
Terima Kasih Wasalamuallaikum wr.wb
JAWABAN
1. Boleh. Anda sanggup melaksanakan gugat cerai ke Pengadilan Agama. Lihat: Cerai dalam Islam
_______________________
WANITA PILIHAN MASIH RAGU
assalamualaikum
perkenalkan ini cahyo, ustadz.
saya ingin bertanya ustad perihal jodoh saya sudah melaksanakan istikharoh selama dua bulan alhamdulillah sudah dikasih tanggapan tetapi perempuan yang ada di tanggapan tersebut masih ragu sama saya
1. bagaimana solusinya ustad..
terima kasih atas jawabannya
JAWABAN
1. Pernikahan itu gres bisa terjadi apabila kedua belah pihak sama-sama setuju. Kalau hanya anda yang mau, sedangkan ia tidak mau, maka anda sanggup melaksanakan di antara dua pilihan: (a) bersabar menunggu hingga ia mendapatkan anda; atau (b) mencari calon lain.
Jangan terlalu berpatokan pada hasil mimpi dalam istikharah. Karena kriteria dalam Islam sudah jelas: cari perempuan yang taat beragama yang salehah. Dan perempuan salehah itu banyak. Jadi, jangan ragu untuk mencari perempuan lain yang sesuai dengan kriteria Islam.
Lihat juga: Shalat Istikharah dalam Islam
_______________________
WAS WAS SOAL TAUHID
Assalamualaikum wr wb ustadz/ustadzah. Mohon maaf menggangu. Nama saya Hentyanthy dari Bandung. Ingin berkonsultasi mengenai pembatal-pembatal keislaman. Setelah saya membaca banyak mengenai pembatal-pembatal keislaman, saya sering menjadi was was kalau saya melaksanakan pembatal-pembatal keislaman baik disadari maupun tidak, yang menciptakan saya tidak menjadi nyaman dalam beribadah alasannya ialah ketakutan yang berlebihan alasannya ialah tidak diterimanya amal yang diperbuat kalau melaksanakan pembatal keislaman. Yang menciptakan saya semakin malas dalam beribadah.
Seringkali saya menerima bisikan dari dalam hati yang saya tidak yakin apakah itu dari diri saya sendiri atau tidak yang tidak pantas saya yakini maupun ucapkan sebagai seorang mukmin terutama berkaitan dengan Allah SWT.
1. Apa yang sebaiknya saya lakukan untuk mengatasi was-was ini, sudah saya sering abaikan, tapi was-was ini tidak kunjung sembuh. 2. Adakah doa dan amalan-amalan khusus yang sebaiknya saya lakukan supaya was-was ini segera sembuh?
3. Adakah doa yang sebaiknya saya panjatkan supaya saya selalu dalam keadaan beriman dan terhindar dari pembatal-pembatal keislaman setiap saat? Agar saya sanggup melaksanakan ibadah dengan nyaman dan semangat tanpa dirundungi oleh was-was.
Terima kasih atas perhatiannya dan bantuannya, saya mohon maaf kalau terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati ustadz/ustadzah sekalian. Jazzakalah khairan katsiran.
JAWABAN
1. Hindari membaca buku-buku yang menyebabkan anda menjadi was-was dalam soal keimanan. Ada baiknya anda membaca bacaan terkait kisah-kisah orang mualaf, terutama mualaf dari Barat. Itu akan mengajarkan anda fatwa tauhid yang sederhana dan gampang dimengerti.
2. Ada. Baca doa dan dzikir yang ada di artikel di link berikut:
- Bacaan wirid dan dzikir sesudah shalat
- AGAR TERBEBAS DARI GANGGUAN GUNA-GUNA
3. Lihat poin #2. Selain itu, bergaullah dengan orang-orang soleh yang dari kalangan Ahlussunnah waljamaah yang NU (Nahdlatul Ulama). Jangan yang Wahabi Salafi supaya anda tidak resah dan semakin parah. Dan hindari bacaan yang ditulis oleh kelompok Salafi Wahabi ini.
Baca juga:
- Ciri Khas Gerakan Wahabi Salafi
- Solusi Mengatasi Was-was Iman dan Ibadah
-
-
Sumber https://www.alkhoirot.net
Saya gres tahu perangai suami saya kurang baik sesudah beberapa bulan kami menikah. Pernah suatu hari dompet saya hilang, saya minta tolong dibelikan makan malam ke suami saya, alasannya ialah sebelum sebelumnya untuk membeli masakan memakai uang saya, mengetahui dompet saya hilang dan saya minta tolong dibelikan makan malam ia marah, ia Memarahi saya, membentak hardik dan menolak untuk membelikan makan malam, padahal pada ketika itu saya dalam keadaan hamil 5 bulan tetapi ia tega tidak memberi saya makan, alhasil saya tidak makan pada malam itu. Saya bersama-sama sakit hati tetapi saya tahan, gampang mudahan ia berubah, batin saya
Pada usia kehamilan saya 7 bulan, suami saya dipecat dari daerah kerjanya. Saya menjadi tulang punggung keluarga kami. Setiap pagi kalau saya minta tolong suami saya untuk mengantar saya ke kantor niscaya suami saya murka marah. Dia bilang macet lah, kantornya masuk kepagian lah, alasannya ialah saya orangnya malas ribut, saya lebih menentukan berangkat sendirian ke kantor naik kendaraan umum daripada setiap pagi harus ribut dengan suami saya. Begitupula kalau saya minta tolong menjemput saya dari kantor, seringkali ia menentukan nongkrong dengan teman-temanya daripada menjemput saya. Sudahlah, gampang mudahan sesudah punya anak ia bermetamorfosis lebih baik
Setelah usia kehamilan saya masuk ke 8 bulan, saya mencoba menegur ia alasannya ialah saya tidak melihat perjuangan ia mencari kerja. Saya bilang "Yah,kayaknya udah saatnya ayah cari kerja lagi, sebentar lagi kan punya anak, niscaya kebutuhan tambah banyak". Dia malah murka marah, berdasarkan dia, ia tidak wajib bekerja alasannya ialah selama ini sebelum ia dipecat ia sudah bekerja, ia sudah capek bekerja dan tidak mau bekerja, malah saya dibilang cewek matre alasannya ialah sudah beberapa kali menegur ia untuk mencari kerja. Saya coba bersabar,saya terus memperlihatkan suami saya motivasi dan dorongan supaya ia mau bekerja kembali, saya juga memasukan lamaran dan cv ke beberapa daerah yang membuka lowongan kerja.
Setelah 1 bulan saya melahirkan anak kami, Alhamdulillah suami saya dipanggil kerja oleh sebuah perusahaan swasta. Setiap ia pulang kerja selalu mengeluh capek, walaupun kondisi saya masih belum pulih pasca melahirkan saya sekuat tenaga melayani ia dengan baik. Pernah suatu hari saya sakit, alasannya ialah tidak bisa untuk menyediakan apa yg ia inginkan ia marah. Dia bilang, saya sudah menyerah untuk bekerja untuk kalian. Karena saya merasa bekerja ialah kewajiban dia, saya menasihati baik2 kepada ia bahwa seharusnya referensi pikir ia dirubah, bekerja ialah kewajiban. Dia malah tambah murka dan menyampaikan bahwa saya dan anak ialah beban buat dia.
Pendapat kami perihal mengasuh anak juga berbeda. Suami saya ingin anak saya diasuh oleh pembantu tetapi saya yang harus membayar pembantu tsb alasannya ialah ia tidak mau membayarnya. Sedangkan saya ingin anak saya diasuh ibu saya dengan pertimbangan yang pertama, ibu saya tidak bekerja dan bahagia sekali mengasuh cucunya, kedua daripada uangnya digunakan membayar pembantu lebih baik ditabung jadi bisa digunakan kalau ada kebutuhan mendadak mengingat kalau membayar pembantu honor saya habis tdk bersisa.
Akhirnya anak kami diasuh oleh ibu saya,dia merasa sangat keberatan alasannya ialah menganggap saya tidak patuh dengan dia, alhasil ia kabur meninggalkan rumah dan hingga ketika ini sudah sebulan tidak kembali. Seminggu sesudah ia kabur saya pernah mencoba sms dia, meminta baik-baik supaya ia pulang tapi ia malah membalas sms saya bahwa ia ingin mempunyai istri dan anak yang baru, saya sakit hati. Saya coba bersabar dan terus mencari keberadaan suami saya.
Saat ini keluarganya malah menyalahkan saya atas kabur nya suami saya. saya dianggap istri yang tidak becus. Saya sudah tidak tahan lagi. Suami saya pun handphone nya sudah tidak aktif dan tidak ada kabar lagi. Saya sudah capek mencari kemana ia pergi.
Pertanyaannya,
1. Bolehkah saya menggugat cerai suami saya? Saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan suami saya. M
ohon jawabanya pak Ustadz yang baik hatinya
Terima Kasih Wasalamuallaikum wr.wb
JAWABAN
1. Boleh. Anda sanggup melaksanakan gugat cerai ke Pengadilan Agama. Lihat: Cerai dalam Islam
_______________________
WANITA PILIHAN MASIH RAGU
assalamualaikum
perkenalkan ini cahyo, ustadz.
saya ingin bertanya ustad perihal jodoh saya sudah melaksanakan istikharoh selama dua bulan alhamdulillah sudah dikasih tanggapan tetapi perempuan yang ada di tanggapan tersebut masih ragu sama saya
1. bagaimana solusinya ustad..
terima kasih atas jawabannya
JAWABAN
1. Pernikahan itu gres bisa terjadi apabila kedua belah pihak sama-sama setuju. Kalau hanya anda yang mau, sedangkan ia tidak mau, maka anda sanggup melaksanakan di antara dua pilihan: (a) bersabar menunggu hingga ia mendapatkan anda; atau (b) mencari calon lain.
Jangan terlalu berpatokan pada hasil mimpi dalam istikharah. Karena kriteria dalam Islam sudah jelas: cari perempuan yang taat beragama yang salehah. Dan perempuan salehah itu banyak. Jadi, jangan ragu untuk mencari perempuan lain yang sesuai dengan kriteria Islam.
Lihat juga: Shalat Istikharah dalam Islam
_______________________
WAS WAS SOAL TAUHID
Assalamualaikum wr wb ustadz/ustadzah. Mohon maaf menggangu. Nama saya Hentyanthy dari Bandung. Ingin berkonsultasi mengenai pembatal-pembatal keislaman. Setelah saya membaca banyak mengenai pembatal-pembatal keislaman, saya sering menjadi was was kalau saya melaksanakan pembatal-pembatal keislaman baik disadari maupun tidak, yang menciptakan saya tidak menjadi nyaman dalam beribadah alasannya ialah ketakutan yang berlebihan alasannya ialah tidak diterimanya amal yang diperbuat kalau melaksanakan pembatal keislaman. Yang menciptakan saya semakin malas dalam beribadah.
Seringkali saya menerima bisikan dari dalam hati yang saya tidak yakin apakah itu dari diri saya sendiri atau tidak yang tidak pantas saya yakini maupun ucapkan sebagai seorang mukmin terutama berkaitan dengan Allah SWT.
1. Apa yang sebaiknya saya lakukan untuk mengatasi was-was ini, sudah saya sering abaikan, tapi was-was ini tidak kunjung sembuh. 2. Adakah doa dan amalan-amalan khusus yang sebaiknya saya lakukan supaya was-was ini segera sembuh?
3. Adakah doa yang sebaiknya saya panjatkan supaya saya selalu dalam keadaan beriman dan terhindar dari pembatal-pembatal keislaman setiap saat? Agar saya sanggup melaksanakan ibadah dengan nyaman dan semangat tanpa dirundungi oleh was-was.
Terima kasih atas perhatiannya dan bantuannya, saya mohon maaf kalau terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati ustadz/ustadzah sekalian. Jazzakalah khairan katsiran.
JAWABAN
1. Hindari membaca buku-buku yang menyebabkan anda menjadi was-was dalam soal keimanan. Ada baiknya anda membaca bacaan terkait kisah-kisah orang mualaf, terutama mualaf dari Barat. Itu akan mengajarkan anda fatwa tauhid yang sederhana dan gampang dimengerti.
2. Ada. Baca doa dan dzikir yang ada di artikel di link berikut:
- Bacaan wirid dan dzikir sesudah shalat
- AGAR TERBEBAS DARI GANGGUAN GUNA-GUNA
3. Lihat poin #2. Selain itu, bergaullah dengan orang-orang soleh yang dari kalangan Ahlussunnah waljamaah yang NU (Nahdlatul Ulama). Jangan yang Wahabi Salafi supaya anda tidak resah dan semakin parah. Dan hindari bacaan yang ditulis oleh kelompok Salafi Wahabi ini.
Baca juga:
- Ciri Khas Gerakan Wahabi Salafi
- Solusi Mengatasi Was-was Iman dan Ibadah
-
-
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: