Sumber gambar khsblog.net
Semoga Kamu Tidak Tersinggung Istriku Jika Membaca Ini
Meskipun kau anak orang kaya, meskipun jabatanmu tinggi dan karirmu begitu cemerlang sehingga banyak orang segan denganmu.
Ingatlah ketika dirumah ada imam yang harus kau taati dan kau patuhi, istri yang galak dan suami yang takut istri dapat mempercepat datangnya kiamat.
Tidak heran jikalau didalam rumah tangga perjalanannya selalu terjadi pertengkaran, meskipun duduk kasus sepele dapat menjadi sangat besar alasannya yaitu istri yang selalu ngotot meskipun salah, bahkan dengan berani meninggikan suaranya di depan suami.
Syaikh Dr Muhammad Al ‘Areifi dalam buku Nihayatul A’lam (terjemahan: Kiamat Sudah Dekat penerbit Qishti Press) menjelaskan bahwa di antara tanda simpulan zaman yaitu fenomena suami takut istri.
Makara menurut dalil diatas, suami jangan hingga menyerahkan kepemimpinannya kepada istri.
Bagaimanapun kayanya seorang istri, bagaimanapun suksesnya seorang istri, bagaimanapun tingginya jabatan seorang istri, tapi dalam rumah tangga, tetaplah suami yang harus menjadi imam atau pemimpin untuk istri dan anak-anaknya.
Semoga bermanfaat.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Tidak heran jikalau didalam rumah tangga perjalanannya selalu terjadi pertengkaran, meskipun duduk kasus sepele dapat menjadi sangat besar alasannya yaitu istri yang selalu ngotot meskipun salah, bahkan dengan berani meninggikan suaranya di depan suami.
Karena perilaku istri yang begitu galak hingga suamipun takut, semua peraturan dirumah seorang istri yang memegang kendali.
Fenomena Suami Takut Dengan Istri Makara Tanda Kiamat
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ada hadits yang menandakan perihal akan datangnya fenomena suami takut istri. Yang patut direnungkan lagi, ternyata fenomena itu merupakan salah satu tanda kiamat.Syaikh Dr Muhammad Al ‘Areifi dalam buku Nihayatul A’lam (terjemahan: Kiamat Sudah Dekat penerbit Qishti Press) menjelaskan bahwa di antara tanda simpulan zaman yaitu fenomena suami takut istri.
“Ini yaitu salah satu gejala hari simpulan zaman yaitu ketika seseorang durhaka kepada ibunya dan lebih bersahabat serta takut kepada istrinya untuk melawan dan mendurhakai ibunya atau ayahnya sendiri. Fenomena ini sudah terjadi dewasa,” terang Syaikh Dr Muhammad Al ‘Areifi.
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.” (HR.Al-Bukhari).
Bagaimanapun kayanya seorang istri, bagaimanapun suksesnya seorang istri, bagaimanapun tingginya jabatan seorang istri, tapi dalam rumah tangga, tetaplah suami yang harus menjadi imam atau pemimpin untuk istri dan anak-anaknya.
Semoga bermanfaat.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi:
