Gerakan Wahabi Salafi--yang dikenal dengan ideologi takfir (mengkafirkan, mem-bid'ah-kan, men-syirik-kan sesama muslim)-- ialah gerakan yang mengklaim dirinya sebagai gerakan pemurnian iman (tauhid) dan mengikuti langkah ulama terdahulu atau ulama salaf. Karena itu gerakan ini disebut dengan banyak sekali nama ibarat Wahhabi merujuk pada nama pendirinya Muhammad bin Abdul Wahhab, Ahli Tauhid dan Salafi atau Wahabi Salafi. Di dunia Arab, mereka lebih sering disebut dengan istilah harakatul Wahhabiyah As-Saudiyah (حركة الوهابية السعودية) atau gerakan Wahabi Arab Saudi lantaran memang didirikan dan berpusat di Arab Saudi.
Banyak ulama non-Wahabi yang memberi nilai negatif pada gerakan ini. Tidak mengherankan, lantaran gerakan ini tidak mempunyai sikap kompromi dan tidak pernah menilai positif kecuali kepada dirinya sendiri. Dan banyak label kurang sedap dialamatkan pada gerakan yang pendanaan penyebarannya didukung penuh oleh kerajaan Arab Saudi ini. Sebutan itu antara lain ibarat "gerakan militan", gerakan ekstrim, ideologi teroris, neo-Khawarij hingga gerakan sesat.
Berikut beberapa pendapat ulama Sunni non-Wahhabi kontemporer terhadap Wahabi Salafi:
1. Dr. Ali Jumah, mufti Mesir menyampaikan bahwa Wahabi Salafi ialah gerakan militan dan teror. [1]
2. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh al-Azhar menyampaikan bahwa Wahabi tidak pantas menyebut dirinya salafi lantaran mereka tidak berpijak pada manhaj salaf.[2]
3. Dr. Yusuf Qardawi, intelektual Islam produktif dan hebat fiqh populer asal Mesir, menyampaikan bahwa Wahabi ialah gerakan fanatik buta yang menganggap dirinya paling benar tanpa salah dan menganggap yang lain selalu salah tanpa ada kebenaran sedikitpun.[3] Gerakan Wahabi di Ghaza, berdasarkan Qardawi, lebih suka memerangi dam membunuh sesama muslim daripada membunuh Yahudi.[4]
4. Dr. Wahbah Az-Zuhayli (وهبة الزحيلي), mufti Suriah dan hebat fiqh produktif, menulis magnum opus ensiklopedi fiqh 14 jilid berjudul Al Muwsuatul Fiqhi al-Islami (الموسوعة الفقه الإسلامي ) . Az-Zuhayli menyampaikan seputar Wahabi Salafi (yang mengafirkan Jama'ah Tabligh): "mereka [Wahabi] ialah orang-orang yang suka mengkafirkan secara umum dikuasai muslim selain dirinya sendiri."[5]
5. KH. Agil Siradj, ketua PBNU, menyampaikan dalam banyak sekali kesempatan melalui artikel yang ditulisnya, wawancara tv, dan seminar bahwa terorisme modern cendekia dari ideologi Wahabi.[6]
6. Syekh Hisyam Kabbani, ketua tariqah Naqshabandi dunia, menyampaikan bahwa Wahabi Salafi ialah gerakan neo-Khawarij.[7] Yaitu aliran keras yang menghalalkan darah sesama muslim dan terlibat dalam pembunuhan khalifah ke-3 Utsman bin Affan.
7. Syekh Muhammad Al-Ghazali, ulama kuat Mesir, termasuk salah satu pengeritik paling keras gerakan Wahabi. Dalam kitabnya yang berjudul "Al Wahhabiyah Tusyawwihul Islam wa Tuakhirul Muslim" (Wahabi menistakan Islam dan menciptakan muslim terbelakang) Al-Ghazali menuangkan sejumlah kritikan pada Wahabi baik yang ditulis oleh dirinya sendiri maupun yang dikutip dari ulama dan intelektual Mesir yang lain.
Al-Ghazali antara lain menyatakan: Agama yang diserukan oleh sekelompok suku Baduwi ini (maksudnya Muhammad bin Abdul Wahab) ialah agama lain yang berbeda dengan agama Islam yang kita ketahui dan kita muliakan.
Bukunya sanggup dibaca di sini
BAHAYA GERAKAN WAHABI SALAFI BAGI UMAT ISLAM
DR. Ahmad Abdur Rohim As-Sayih dalam bukunya Khatrul Wahabiyah alal Ummatil Islamiyah menulis bahwa sejumlah fatwa dan ideologi Wahabi merupakan penghinaan terhadap Islam dengan mengkafirkan pengikut madzhab Islam yang lain dan meremehkan pendapat para ulama besar yang bertentangan dengan pendapat pendiri madzhab Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab. Apa yang terkandung dari pendapat mereka memperlihatkan bahwa Wahabi ialah bentuk gres dari gerakan Khawarij yang muncul pada awal Islam.
Mufti Mazhab Syafi'i dan ketua dewan pengajar di Makkah pada masa Sultan Abdul Hamid, Syekh Zaini Dahlan, dalam bukunya yang berjudul Addurar as-Saniyah fir Raddi alal Wahabiyah menyatakan pada halaman 46: "Muhammad bin Abdul Wahab berkata: 'Saya mengajak kalian pada Tauhid dan meninggalkan syirik pada Allah. Dan semua hal yang berada di bawah lapis langit yang tujuh ialah musyrik secara mutlak. Siapa yang membunuh seorang musyrik maka ia masuk surga"
Muhammad bin Abdul Wahab dan golongan Wahabinya menghakimi muslim lain sebagai kafir dan menghalalkan darah dan harta mereka.
PENDAPAT ULAMA DAN PAKAR MESIR TAHUN 2010 TENTANG WAHABI
Pada bulan Mei 2010 sebuah seminar yang dihadiri sejumlah ulama dan pakar Islam diadakan di Kairo Mesir dengan tema: "Bahasa Wahabi pada Islam dan Dunia". Beberapa narasumber yang hadir antara lain Dr. Abdurrohman Al-Subki dari ulama Al-Azhar, pemikir Dr. Ahmad Al-Sayih dosen Akidah dan Filsafat Islam Universitas Al-Azhar dan penasihat Ahmad Abduh pakar dalam bidang gerakan Islam di Mesir, Abdul Fattah Asakir seorang pemikir Islam terkenal, Dr. Abdullah Al-Sa'dawi seorang pemikir, Dr. Ahmad Syauqi Al-Fajri, Dr. Ali Abdul Jawad pakar dalam kajian gerakan Islam.
Kesimpulan dari hasil pertemuan ini ialah sebagai berikut:
Pertama, para pakar dan ulama menyatakan dalam pembahasan mereka bahwa Wahabi menggunakan cara dakwah dan pemikira ekstrim yang menafikan dan mengkafirkan yang lain. Dan hal ini sanggup mengancam keamanan dan perdamaian pada seluruh negara Islam lantaran membangkitkan pemikiran terorisme dan kriminal yang sangat berbahaya. Pemikiran-pemikiran yang mendorong anak muda Islam untuk mengkafirkan dan menteror masyarakat dan pemerintah hanya lantaran sebab-sebab yang remeh. Dan bahwa dunia modern belum pernah mengalami penderitaan seberat penderitaan yang disebabkan oleh organisasi yang dipengaruhi ideologi Wahabi ibarat Al-Qaidah dan organisasi Islam yang lain. Dan bergotong-royong seandainya tanpa santunan finansial dari Arab Saudi pasti Wahabi Salafi tidak akan menyebar. Dan seandainya Amerika tidak bersikap mendua dan hipokrit pasti akan gampang melawan dan menumpas gerakan Wahabi ini. Akan tetapi Arab Saudi dan Amerika telah mengambil manfaat dari gerakan ideologis ekstrimis ini dengan tujuan untuk menteror dunia di satu sisi dan menjadi pengancam disisi yang lain.
Kedua, akseptor seminar menekankan bahwa Wahhabisme mempunyai sikap negatif terhadap kaum wanita dan ilmu pengetahuan, musik dan semua seni, dan bahkan terhadap orang-orang Nasrani, dan pada penganut aliran Islam lainnya (seperti pada Syiah, Asy'ariyah dan lain-lain), yang merupakan sikap ketidaktahuan. Sebagian besar pedoman Wahhabi didasarkan pada terorisme intelektual dan agama, dan bertentangan dengan realitas dan pikiran, dan lantaran itu dianggap oleh sebagian orang sebagai (agama lain) bukan agama Islam, agama yang mempromosikan terorisme dan membunuh atas nama Tuhan, Maha Suci Allah dari sikap mereka. Dan bahwa apa yang terjadi di Irak dan Afghanistan, dan bahkan Arab Saudi merupakan tanggapan eksklusif dari pedoman Wahabi ini yakni berupa pembunuhan dan terorisme dan ini semakin menegaskan bahwa kita berada di bawah undangan untuk kejahatan, pembunuhan, dan tidak di depan undangan untuk Islam yang moderat.
Ketiga, para ilmuwan dan para hebat pada simposium menyerukan seni administrasi global dan resistensi budaya dan politik Islam untuk melawan gerakan Wahhabi. Dan bahwa itu harus ada tugas dan kepemimpinan dari Universitas Al-Azhar dalam hal ini lantaran Al-Azhar merupakan institusi Islam yang dikenal moderat biar Islam tidak didominasi oleh pedoman Wahhabisme yang militan dan ekstrim. Universitas Al-Azhar hendaknya berperan kembali sebagai penggerak pedoman Islam moderat dan mencerahkan. Hanya Al-Azhar yang sanggup merespon maksimal dan koprehensif terhadap eksremisme Wahabi yang telah merusak spirit pedoman Islam yang moderat.
========================
CATATAN DAN RUJUKAN
[1] لكننا لم نر من السلفيين الحاليين سوى التشدد والإرهاب والتعصب والدم "Yang saya lihat dari [Wahabi] Salafi hanyalah [gerakan] ekstrim, teror, fanatik dan [haus] darah." Lihat detailnya: www.anbacom.com/news.php?action=show&id=8028.
[2] Lihat wawancaranya di: http://www.youtube.com/watch?v=N_vrTRXujBM
[3] هو التعصب له ضد الأفكار الأخري وهو قائم علي المذهب الحنبلي، ولكنهم لا يرون ولا يؤمنون إلا برأيهم فهم يعتبرون أن رأيهم صواب لا يحتمل الخطأ، ورأي غيرهم خطأ لا يحتمل الصواب Lihat detail: libyan-national-movement.org/article.php?artid=2630
[4] Lihat wawancaranya dengan tv Al Jazeera di: youtube.com/watch?v=y2NcYwEqX7M
[5] الذين يكفرون كما يكفرون أغلب المسلمين غيرهم. Lihat afatih.wordpress.com/2011/12/12/jamaah-tabligh-gerakan-sesat.
[6] Lihat antara lain "Wahabi Mengajarkan Kekerjasan" di: syamsuri149.wordpress.com/2011/12/18/ketua-pbnu-kh-said-agil-siradj-wahabi-mengajarkan-kekerasan/ Dalam artikel tersebut dijelaskan ada 12 yayasan yang dibiayai Arab Saudi untuk membuatkan ideologi Wahabi Salafi.
[7] Kabbani mengatakan, "Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau “salafî” sebagai kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan menjadi ciri utama yang sanggup dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa modern ini. Mereka kelompok yang bahagia menghantam orang-orang Islam dengan tudingan kafir, bidah, syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran selain dari hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memperlihatkan solusi selain dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka. " Lihat lebih detail: http://groups.yahoo.com/group/Cahaya-Hati/message/2905
Sumber https://www.alkhoirot.net
Al-Ghazali antara lain menyatakan: Agama yang diserukan oleh sekelompok suku Baduwi ini (maksudnya Muhammad bin Abdul Wahab) ialah agama lain yang berbeda dengan agama Islam yang kita ketahui dan kita muliakan.
Bukunya sanggup dibaca di sini
BAHAYA GERAKAN WAHABI SALAFI BAGI UMAT ISLAM
DR. Ahmad Abdur Rohim As-Sayih dalam bukunya Khatrul Wahabiyah alal Ummatil Islamiyah menulis bahwa sejumlah fatwa dan ideologi Wahabi merupakan penghinaan terhadap Islam dengan mengkafirkan pengikut madzhab Islam yang lain dan meremehkan pendapat para ulama besar yang bertentangan dengan pendapat pendiri madzhab Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab. Apa yang terkandung dari pendapat mereka memperlihatkan bahwa Wahabi ialah bentuk gres dari gerakan Khawarij yang muncul pada awal Islam.
Mufti Mazhab Syafi'i dan ketua dewan pengajar di Makkah pada masa Sultan Abdul Hamid, Syekh Zaini Dahlan, dalam bukunya yang berjudul Addurar as-Saniyah fir Raddi alal Wahabiyah menyatakan pada halaman 46: "Muhammad bin Abdul Wahab berkata: 'Saya mengajak kalian pada Tauhid dan meninggalkan syirik pada Allah. Dan semua hal yang berada di bawah lapis langit yang tujuh ialah musyrik secara mutlak. Siapa yang membunuh seorang musyrik maka ia masuk surga"
Muhammad bin Abdul Wahab dan golongan Wahabinya menghakimi muslim lain sebagai kafir dan menghalalkan darah dan harta mereka.
PENDAPAT ULAMA DAN PAKAR MESIR TAHUN 2010 TENTANG WAHABI
Pada bulan Mei 2010 sebuah seminar yang dihadiri sejumlah ulama dan pakar Islam diadakan di Kairo Mesir dengan tema: "Bahasa Wahabi pada Islam dan Dunia". Beberapa narasumber yang hadir antara lain Dr. Abdurrohman Al-Subki dari ulama Al-Azhar, pemikir Dr. Ahmad Al-Sayih dosen Akidah dan Filsafat Islam Universitas Al-Azhar dan penasihat Ahmad Abduh pakar dalam bidang gerakan Islam di Mesir, Abdul Fattah Asakir seorang pemikir Islam terkenal, Dr. Abdullah Al-Sa'dawi seorang pemikir, Dr. Ahmad Syauqi Al-Fajri, Dr. Ali Abdul Jawad pakar dalam kajian gerakan Islam.
Kesimpulan dari hasil pertemuan ini ialah sebagai berikut:
Pertama, para pakar dan ulama menyatakan dalam pembahasan mereka bahwa Wahabi menggunakan cara dakwah dan pemikira ekstrim yang menafikan dan mengkafirkan yang lain. Dan hal ini sanggup mengancam keamanan dan perdamaian pada seluruh negara Islam lantaran membangkitkan pemikiran terorisme dan kriminal yang sangat berbahaya. Pemikiran-pemikiran yang mendorong anak muda Islam untuk mengkafirkan dan menteror masyarakat dan pemerintah hanya lantaran sebab-sebab yang remeh. Dan bahwa dunia modern belum pernah mengalami penderitaan seberat penderitaan yang disebabkan oleh organisasi yang dipengaruhi ideologi Wahabi ibarat Al-Qaidah dan organisasi Islam yang lain. Dan bergotong-royong seandainya tanpa santunan finansial dari Arab Saudi pasti Wahabi Salafi tidak akan menyebar. Dan seandainya Amerika tidak bersikap mendua dan hipokrit pasti akan gampang melawan dan menumpas gerakan Wahabi ini. Akan tetapi Arab Saudi dan Amerika telah mengambil manfaat dari gerakan ideologis ekstrimis ini dengan tujuan untuk menteror dunia di satu sisi dan menjadi pengancam disisi yang lain.
Kedua, akseptor seminar menekankan bahwa Wahhabisme mempunyai sikap negatif terhadap kaum wanita dan ilmu pengetahuan, musik dan semua seni, dan bahkan terhadap orang-orang Nasrani, dan pada penganut aliran Islam lainnya (seperti pada Syiah, Asy'ariyah dan lain-lain), yang merupakan sikap ketidaktahuan. Sebagian besar pedoman Wahhabi didasarkan pada terorisme intelektual dan agama, dan bertentangan dengan realitas dan pikiran, dan lantaran itu dianggap oleh sebagian orang sebagai (agama lain) bukan agama Islam, agama yang mempromosikan terorisme dan membunuh atas nama Tuhan, Maha Suci Allah dari sikap mereka. Dan bahwa apa yang terjadi di Irak dan Afghanistan, dan bahkan Arab Saudi merupakan tanggapan eksklusif dari pedoman Wahabi ini yakni berupa pembunuhan dan terorisme dan ini semakin menegaskan bahwa kita berada di bawah undangan untuk kejahatan, pembunuhan, dan tidak di depan undangan untuk Islam yang moderat.
Ketiga, para ilmuwan dan para hebat pada simposium menyerukan seni administrasi global dan resistensi budaya dan politik Islam untuk melawan gerakan Wahhabi. Dan bahwa itu harus ada tugas dan kepemimpinan dari Universitas Al-Azhar dalam hal ini lantaran Al-Azhar merupakan institusi Islam yang dikenal moderat biar Islam tidak didominasi oleh pedoman Wahhabisme yang militan dan ekstrim. Universitas Al-Azhar hendaknya berperan kembali sebagai penggerak pedoman Islam moderat dan mencerahkan. Hanya Al-Azhar yang sanggup merespon maksimal dan koprehensif terhadap eksremisme Wahabi yang telah merusak spirit pedoman Islam yang moderat.
========================
CATATAN DAN RUJUKAN
[1] لكننا لم نر من السلفيين الحاليين سوى التشدد والإرهاب والتعصب والدم "Yang saya lihat dari [Wahabi] Salafi hanyalah [gerakan] ekstrim, teror, fanatik dan [haus] darah." Lihat detailnya: www.anbacom.com/news.php?action=show&id=8028.
[2] Lihat wawancaranya di: http://www.youtube.com/watch?v=N_vrTRXujBM
[3] هو التعصب له ضد الأفكار الأخري وهو قائم علي المذهب الحنبلي، ولكنهم لا يرون ولا يؤمنون إلا برأيهم فهم يعتبرون أن رأيهم صواب لا يحتمل الخطأ، ورأي غيرهم خطأ لا يحتمل الصواب Lihat detail: libyan-national-movement.org/article.php?artid=2630
[4] Lihat wawancaranya dengan tv Al Jazeera di: youtube.com/watch?v=y2NcYwEqX7M
[5] الذين يكفرون كما يكفرون أغلب المسلمين غيرهم. Lihat afatih.wordpress.com/2011/12/12/jamaah-tabligh-gerakan-sesat.
[6] Lihat antara lain "Wahabi Mengajarkan Kekerjasan" di: syamsuri149.wordpress.com/2011/12/18/ketua-pbnu-kh-said-agil-siradj-wahabi-mengajarkan-kekerasan/ Dalam artikel tersebut dijelaskan ada 12 yayasan yang dibiayai Arab Saudi untuk membuatkan ideologi Wahabi Salafi.
[7] Kabbani mengatakan, "Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau “salafî” sebagai kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan menjadi ciri utama yang sanggup dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa modern ini. Mereka kelompok yang bahagia menghantam orang-orang Islam dengan tudingan kafir, bidah, syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran selain dari hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memperlihatkan solusi selain dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka. " Lihat lebih detail: http://groups.yahoo.com/group/Cahaya-Hati/message/2905
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: